K3-LISTRIK
2/10/2020 2
1. MEMAHAMI KEBIJAKAN / PERATURAN K3 LISTRIK.
2. MEMAHAMI PRINSIP-2 PENGENDALIAN K3
(Engineering Control, Human Control, Manajemen
Control)
3. MEMAHAMI KARAKTERISTIK/JENIS-JENIS POTENSI
BAHAYA LISTRIK DAN TINDAKAN
PENGENDALIANNYA
4. MEMAHAMI BERBAGAI REFERENSI STANDAR
KETEKNIKAN BERKAITAN DENGAN PERSYARATAN
DAN PROSEDUR PENGAWASAN K3 LISTRIK
5. DAPAT MENJALANKAN TUGAS
PENGAWASAN/METODE INSPEKSI K3 SECARA
EFEKTIF
2/10/2020 3
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran
2/10/2020 4
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan
2/10/2020 5
Data kec. listrik (PLN) 2000-2003
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
N Korban tewas 918 orang
N karyawan 283 orang &
N masyarakat 635 orang
Luka serius 1.476 orang
$ Kasus kebakaran 1.741 kasus
$ Gangguan teknis 2720 kasus
$ Kerugian Rp. 45.5 milyar
2/10/2020 6
Puslabfor Mabes Polri
Tahun 2000
- Pembakaran : 80 (7,17 %)
- Peralatan panas : 35 (3,14 %)
2/10/2020 7
Ketenagalistrikan
2/10/2020 8
previous next
UNDANG UNDANG
UNDANG UNDANG NO 20 TH 2002
NO 1 TH 1970 KETENAGALISTRIKAN
KESELAMATAN KERJA KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
JARINGAN TENAGA
LISTRIK
TT/
Kebijakan nasional Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan
TR
M
TET
Jaringan
Transmisi & Distribusi
TM/
TR
M
PELANGGAN
Pelanggan Pelanggan
2/10/2020 11
UNDANG UNDANG NO 20 TH 2002
G TENTANG
KETENAGALISTRIKAN
TT/
- Untuk Sendiri
Pelanggan Pelanggan
2/10/2020 12
Undang undang No 1 tahun 1970
tempat kerja
2/10/2020 13
2/10/2020 14
2/10/2020 15
UNDANG UNDANG NO 1 TH 1970
2/10/2020 17
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
2/10/2020 18
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
2/10/2020 19
History K3 Listrik
1. Zaman Sebelum Merdeka
- VR 1910 STBL No. 406
- Pert Khusus B tentang pemberlakuan AVE 1938
2/10/2020 22
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan wajib
PUIL 2000
2/10/2020 23
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Peluncuran perdana
24-10-2001
Ditetapkan
Sebagai Standar Wajib
Kep Menteri Energi & Sumber Daya
Mineral
No. : 2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Batas waktu penyesuaian 3 tahun
2/10/2020 24
RUANG
LINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya:
> 50 V a.b. di ruang normal,
> 25 V a.b. di ruangan lembab
Daya > 100 Watt
a.b. = arus bolak-balik
Lampiran-lampiran
2/10/2020 26
Bagian 1. PENDAHULUAN
Tujuan
Terselenggaranya instalasi listrik yang baik
dan menjamin keselamatan , keaman
instalasi, gedung dan isinya.
Ruang lingkup
Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan,
pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan
pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V
dan dayanya > 100 W
2/10/2020 27
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)
Sumber acuan
PUIL 1987 --> disempurnakan
International Electric Code dan stand
international lainya
Undang-undang No 1 tahun 1970
Undang-undang No 20 tahun 2002
2/10/2020 28
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)
Penafsiran
Instansi yang berwenang --> yang memberlakukan
PUIL 2000
Ketentuan teknis
- Pola preventif
- Syarat syarat pengamanan
- Batas pembebanan, hantaran
- dst
2/10/2020 29
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR
Perancangan
- Aspek keselamatan
- Aspek kehandalan
- Aspek Akrap lingkungan
2/10/2020 31
SISTEM PROTEKSI UNTUK
KESELAMATAN
(BAB III)
2/10/2020 32
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI
2/10/2020 33
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)
2/10/2020 34
Prinsip dasar penerapan K3
Tindakan
Risk assessment
identifikasi & analisa Pengendalian
potensi bahaya bahaya
HAZARD CONTROL
2/10/2020 35
Strategi Pengendalian Kecelakaan
Engineering Control (Standar Keteknikan)
Human Control (Kompetensi SDM)
Management Control (Penerapan SMK3)
2/10/2020 36
Safe
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH
Management System
2/10/2020 37
N
2/10/2020 38
Bahaya kejut listrik
2/10/2020 40
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
2/10/2020 41
Temporary Electricity Installation
2/10/2020 42
Data statistik kebakaran DKI Jakarta menyebutkan 47%
Kebakaran diduga penyebabnya adalah listrik
2/10/2020 46
AKIBAT BAHAYA LISTRIK:
1. Kecelakaan/cedera pada manusia
2. Kerusakan instalasi dan perlengkapannya
Kerusakan kabel, panel, isolasi, peralatan
Kebakaran
3. Kerugian
Kerugian materi
Terhentinya proses produksi
Mengurangi kenyamanan (lampu mati, suplai air)
Keselamatan Manusia
fokus Bangunan gedung & instalasi
Isi bangunan & perangkat elektronik
2/10/2020 47
Bank Indonesia
15 ORANG MENINGGAL
2/10/2020 48
Sakelar lampu
•KEBAKARAN
•TABUNG GAS LPG MELEDAK
LPG
GAS LPG
AKAN TURUN
KEBAWAH
2/10/2020 50
2/10/2020 51
2/10/2020 52
2/10/2020 53
2/10/2020 54
2/10/2020 55
2 PEKERJA TEWAS
2/10/2020 56
2/10/2020 57
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Isolasi lantai kerja.
2/10/2020 58
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
2/10/2020 59
KEMAMPUAN
HANTAR
ARUS
Arus maksimum yg dpt dialirkan dengan SYARAT K3
kontinue oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan KHA : MIN 1,25 X I
suhu yg melampaui nilai tertentu nominal
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
2/10/2020 61
2/10/2020 62
2/10/2020 63
2/10/2020 64
2/10/2020 65
While using bar cutter → Electric Shock, Death
2/10/2020 66
During Water Pump Inspection → Electric Shock,
Death Contents: Electrocuted while removing residue from
water pump entrance, killing laborer
2/10/2020 67
Pump
2/10/2020 68
2/10/2020 69
2/10/2020 70
2/10/2020 71
2/10/2020 72
1. Pengesahan gambar rencana
2 Pengesahan pemakaian instalasi
3. Penunjukan PJK3 bidang listrik
- Perencana
- Instalatur
- Jasa riksa/uji
- Jasa pembinaan
4. Sertifikasi dan lisensi kompetensi personel
2/10/2020 73
1. Aspek teknik (keandalan, keamanan instalasi)
dilakukan melalui pemeriksaan dan pengujian
teknik
2 Pelaksanaan sertifikasi kelaikan dan sertifikasi
personel melalui kegiatan pelatihan
3. Aspek perijinan instalasi listrik di tempat kerja
Pengesahan Pengesahan
Gbr Rencana Pemakaian
Proses pengesahan gambar ins. listrik
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi Berkas Commissioning.
2 Gambar instalasi perencanaan. Rekomendasi.
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik Analisis:
- Rangkaian peralatan dan Berdasarkan SNI 04-225-2000
oleh pegawai pengawas
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci Tidak
Memenuhi syarat
5. Perhitungan beban
6. Tabel bahan Ya
7. Ukuran teknis
PENGESAHAN GAMBAR
- Sepesifikasi & cara pasang Setuju dipasang.
- Cara menguji Rekomendasi.
- Jadwal waktu
2/10/2020 76
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA
2/10/2020 80
Syarat Kompetensi K3
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan K3
sesuai dengan kurikulum dan silabi
kompetensi yang ditetapkan
Dibuktikan dengan sertifikat dan
penunjukan / lisensi
2/10/2020 81
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel
1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir
- Penyelia K3 Listrik
- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik
2/10/2020 83
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;
RIKSA UJI
2/10/2020 84
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)
KOMPETENSI
2/10/2020 85
Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS Sasaran
,
• MEKANIS, OBYEK YANG TERTINGGI
2/10/2020 88
Petir
2/10/2020 89
BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN
LANGSUNG
. SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
2/10/2020 90
2/10/2020 91
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin (Konvensional)
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
2/10/2020 92
Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya
Berbahaya
2/10/2020 93
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
2/10/2020 95
2/10/2020 96
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
2/10/2020 97
Pengawasan K3 Intalasi +++++++
+++++++++
Penyalur Petir +++++++
- - - - - - -
- - - - - -
PERMENAKER - - - - -
No. PER 02/MEN/1989
Tentang
Instalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :
Sistem eksternal
Jenis :
konvensional &
elektrostatik
2/10/2020 98
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
2/10/2020 99
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
2/10/2020 100
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
2/10/2020 101
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7
2/10/2020 102
SNI 225 - 1987
Harus dipasang instalasi PUIL-2000
(820 - B.16 dan - C.4)
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat
2/10/2020 103
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam
bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon,
menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung
secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar
2/10/2020
maximal 5 meter. 104
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa
logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah
tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom
beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c.
2/10/2020
Tinggi > 50 m max 10 meter. 105
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang
(direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi
secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi
sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang
mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan
dengan elektroda kelompok.
2/10/2020 106
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung
dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa
elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan
pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya)
yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi
listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.
2/10/2020 107
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam
daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang
penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang
tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur
petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang
besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
2/10/2020 108
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M
2/10/2020 110
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.
2/10/2020 111
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.
2/10/2020 112
2/10/2020 113
Ketentuan K3 LIFT
2/10/2020 114
Syarat-syarat K3 Lift
2/10/2020 115
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,
2/10/2020 116
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah ditetapkan
syarat-syarat K3,
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Syarat K3 lift utk pengangkutan orang
maupun barang
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
penunjukan teknisi lift
2/10/2020 117
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
2/10/2020 119
C0ntoh
KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA
2/10/2020 120
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
2/10/2020 121
C0ntoh
2/10/2020 122
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
2/10/2020 123
GAMBAR
RENCANA MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUAS
I
OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA
OK
IJIN
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
2/10/2020 124
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
Pasal 24
DESAIN PEMBUATAN
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
atau pejabat yang ditunjuk • Standar desain
• Checking perhitungan konstruksi
Ayat 2
Dokumen perencanaan
-Gambar konstruksi lengkap Memenuhi
-Perhitungan konstruksi syarat
-Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
2/10/2020 125
PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Perencanaan pemasangan lift
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri :
-Denah ruang mesin dan
peralatannya
-Konstruksi mesin dan Doc.Lengka
penguatannya p
-Diagram instalasi listrik Analisis :
-Diagram pengendali Evaluasi gambar dan sertifikat
Checking perhitungan kekuatan konstruksi
-Rem pengaman
-Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya Memenuhi
-Rel pemandu dan penguatannya syarat
-Konstruksi kereta
-Governor dan peralatannya
-Kapasitas angkut, kecepatan, IJIN K3
tinggi vertikal
-Perhitungan tali baja LAIK
KONSTRUKSI LIFT
2/10/2020 126
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
LIFT LAIK
OPEPASI
1 tahun
2/10/2020 127
JUMLAH LIFT
Th.1979 SD AGUSTUS 2003
2/10/2020 128
PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
2/10/2020 129
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
2/10/2020 133
PENUTUP
2/10/2020 134
Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan
pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan
telanjang.
2/10/2020 135
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang
lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
2/10/2020 137
Pemberian Pertolongan
2/10/2020 138
Pemberian Pertolongan
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah
dari tubuh
Bila ada tanda henti nafas dan jantung
berikan resusitasi Jantung paru
Selimuti korban
Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar
ringan).
Bila luka berat carikan pertolongan ke
RS/dokter.
2/10/2020 139
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menhindarkan pengaruh
arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang
serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua
tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan
serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar
tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
2/10/2020 140
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
2/10/2020 141
2/10/2020 142
2/10/2020 143
HAZARD
2/10/2020 144
APD
2/10/2020 145
2/10/2020 146
2/10/2020 147
2/10/2020 148
Sekian
TERIMA
KASIH
2/10/2020 149