Anda di halaman 1dari 8

No. Dok : FR/SS/9.

1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 1dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

SOAL UJI TULIS


LEVEL 4
TANGGAL ; 15 Mei 2023

Kode Okupasi Jabatan : Judul Okupasi Jabatan :


D.35.124.01.KUALIFIKASI.4.TRATEL Analis Muda Perencanaan Operasi Sistem
Kemungkinan Jabatan ; AE Strategi Operasi Sistem
Kode Kompetensi Inti : Judul Kompetensi Inti :
1. D.35.124.00.038.1 1. Melakukan supervisi perencanaan sistem interkoneksi sistem tenaga
2. D.35.124.00.039.1 listrik
3. D.35.124.00.036.1 2. Melakukan supervisi perencanaan manajemen energi
3. Melakukan supervisi perencanaan pemeliharaan operasi sistem
Kode Kompetensi Pilihan : Judul Kompetensi Pilihan :
- -

Waktu ; 90 (Sembilan Puluh) menit.


Sifat ; Tutup Buku dan Catatan
Nama Peserta ; HERNANDO GANDHI Tanda Tangan

Tempat tgl Lahir ;


Unit Kerja ; PT PLN (PERSERO)

Petunjuk pengerjaan ;
1. Bacalah seluruh petunjuk pengerjaan dan soal sebelum mengerjakan.
2. Jawablah seluruh pertanyaan dan upayakan menjawab dengan singkat dan jelas.
3. Waktu tersedia 90 (sembilan puluh) menit.
4. Jumlah nilai maksimum 100 (Seratus)

A. Essay, Bobot Nilai ; 40 % dari nilai maksimum


Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan jelas !

NO ASPEK KUK PERTANYAAN

Sebutkan tujuan pengoperasian sistem tenaga listrik?


1. K, S 1.1& 1.2

2. Jelaskan yang dimaksud managemen energi pada suatu sistem tenaga


K 3.2
listrik?
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 2dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

NO ASPEK KUK PERTANYAAN

Jelaskan secara singkat, bagaimana caranya untuk memperoleh biaya


3. S 3.2 pembangkitan yang efisien dari suatu sistem tenaga listrik?

Dalam K2 dikenal ada 4 Pilar Keselamatan, sebutkan dan jelaskan


4. A 2.1

Jika sistem membutuhkan penambahan beban sebesar 200 MW, pembangkit


A membutuhkan penambahan biaya sebesar 50 Rp/jam lebih kecil dari
penambahan biaya pembangkit B yaitu 100 Rp/jam.
5. a. Menurut saudara pembangkit mana yang menjadi prioritas untuk
dinaikkan bebannya lebih dahulu ?
b. Sebaliknya ketika ada penurunan beban sistem, pembangkit mana yang
menjadi prioritas diturunkan lebih dahulu pembebanannya?
Sebutkan tujuan dilaksanakan pemeliharaan komponen sistem tenaga listrik
6. K 2.3 baik disisi penyaluran maupun pembangkitan.

Sebutkan persyaratan persetujuan usulan pekerjaan pemeliharaan saluran


7. 3.1 & udara tegangan tinggi yg dilakasanakan oleh unit pemeliharaan transmisi
S
3.2 dalam rangka keamanan dan keselamatan.

Apa yang harus diperhatikan ketika merencanakan shut down pembangkit


untuk pemeliharaan, dan apa yang harus diperhatikan ketika merencanakan
8. 3.1 &
S outage suluran transmisi terutama jalur backbone? jelaskan langkah-
3.2
mitigasinya.

Sebutkan data yang harus dipersiapkan dalam merencanakan manajemen


9. K 2.3 energi

Apa maksudnya SPAR (Single Phase Auto Reclose) harus dinonaktifkan


lebih dahulu sebelum mengijikan dilaksanakannya pemeliharaan dalam
10. K 3.1 keadaan tanpa padam (PDKB) pada SUTT atau SUTET ?
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 3dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

B. Pilihan Ganda, Bobot 20 % dari nilai maksimum


Jawablah pernyataan berikut yang anda anggap paling benar.

NO. ASPEK KUK PERTANYAAN

Maksud dan tujuan Standing Operation Prosedure (SOP)


a. Adalah suatu ketentuan yang mengatur uraian pekerjaan, petugas
pelaksana yg bermaksud dan tujuan melaksanakan rencana
b. Adalah suatu ketentuan baku yang mengatur tahapan-tahapan suatu
proses pekerjaan, pembagian tugas dan peralatan yang digunakan
1 S 2.1
termasuk peralatan K3, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
baik.
c. Adalah suatu proses urutan pekerjaan yang dirubah oleh petugas agar
pekerjaan dapat berjalan dengan cepat penyelesaiannya.
d. Jawaban a dan c betul
Apabila terjadi gangguan pada salah satu atau beberapa pembangkit
sehingga sistem mengalami defisit neraca daya, agar sistem tetap
beroperasi maka yang harus dilakukan adalah:
2 K 3.1 a. Tetap mengoperasikan sistem dengan kondisi emergency
b. Merencanakan pemadaman beban.
c. Mengopersikan kapasitor.
d. Mengeluarkan beban reactor

Yang dimaksud heatrate suatu pembangkit PLTU Batubara adalah,


a. Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk produksi selama 24 jam
b. Nilai kalor bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 KWh
3 K 2.3
pada tingkat pembebanan tertentu.
c. Nilai kalor setiap 1 kg batu bara
d. Rugi-rugi panas dari batu bara yang dibakar

Agar frekwensi sistem tetap terjaga 50 hz, maka harus dijaga


keseimbangan antara:
a. Daya nyata pembangkit dengan beban
4 K 2.3 b. Daya nyata reaktif pembangkit sama dengan kebutuhan beban
c. Daya nyata dan daya reaktif pembangkit sama dengan kebutuhan
beban
d. Daya nyata pembangkit dengan beban (termasuk losses teknis).
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 4dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

NO. ASPEK KUK PERTANYAAN

Perencanaan beban harian didasarkan pada:


a. Beban Puncak yang pernah terjadi setiap harinya
5 K 2.3 b. Pola Historical beban harian per jam sebelumnya
c. Mengikuti pertumbuhan beban jangka panjang
d. Jumlah pemadaman yang pernah terjadi

Dalam perencanaan jadwal pemeliharaan instalasi sistem (transmisi


maupun pembangkit) maka kondisi sistem yang harus diperhatikan adalah:
a. Mutu tegangan sistem
6 K 2.3
b. Keandalan sistem
c. Ekonomis biaya pembangkitan
d. a dan b betul

Dalam pengaturan frekwensi sistem, menggunakan pengaturan secara


otomatis melalui sistem SCADA Control Center yaitu:
a. Manual Load Shedding
7 K 2.4
b. LFC
c. Over load Shedding
d. Automatic Generation Control
Dalam perencanaan pemeliharaan instalasi penyaluran atau pembangkit
harus memperhatikan terpenuhinya kriteria Security N-1, apa maksudnya:
a. Instalasi tenaga listrik masih mampu beroperasi ketika terjadi planned
outage pada salah satu bagian sistem
b. Sistem tenaga listrik masih dapat beroperasi ketika terjadi gangguan
8 K 2.3
pada pembangkit terbesar.
c. Sistem tenaga listrik masih dapat beroperasi ketika terjadi gangguan
pada backbone.
d. Sistem masih mempunyai kecukupan daya walaupun terjadi gangguan
besar.
Dalam suatu sistem tenaga listrik yang ter-interkoneksi kadang diperlukan
operasi splitting, dengan tujuan:
a. pengaturan aliran daya untuk keandalan
9 K 2.2
b. pembatasan level hubung singkat
c. Agar ekonomis biaya operasinya
d. Jawaban a dan b di atas benar
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 5dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

NO. ASPEK KUK PERTANYAAN

Data yang harus dipersiapkan dalam merencanakan manajemen energi


a. Jawaban semua benar
10 K,S 2.3 b. Data Alokasi Pembangkit.
c. Data frekuensi
d. Data kualitas tegangan

C. Pernyataan Betul dan Salah, bobot nilai 15 % dari nilai maksimum.


Jawablah hurup B bila pernyataan Betul dan di S bila pernyataan Salah !

NO. ASPEK KUK PERNYATAAN JAWABAN

Batas nilai frekwensi tenaga listrik kondisi normal adalah 49,8 sd


1. K 2.2 B-S
50,2 Hz

2. K 2.2 Batas nilai tegangan sistem 150 KV adalah +5% sd – 5% B-S

Rekonfigurasi Subsistem dengan cara memisahkan komponen


3 S 2.3 (IBT, Blok Pembangkit) menjadi subsistem yang radial bertujuan B-S
mengurangi short circuit level.
Dalam melayani pekerjaan pemeliharan instalasi penyaluran baik
4. S 2.3 secara off-line maupun on-line, maka harus diperhatikan B-S
keselamatan instalasi dan keselamatan manusia.
Studi kontingensi adalah studi untuk mengetahui titik-tiitik lemah
5 S 2.3 B-S
instalasi tenaga listrik.
Untuk menjaga frekwensi sistem tetap terjaga mememuhi standar,
6. K 2.1 maka harus dipenuhi kebutuhan daya reaktif dari pembangkitan B-S
maupun dari kapasitor/reaktor
PLTU adalah salah satu jenis pembangkit thermal, mempunyai
karakteristik butuh waktu yang lama untuk melakukan start up tetapi
7. K 2.4 B-S
memiliki efisiensi yang tinggi. Hal ini menyebabkan PLTU menjadi
pembangkit pemikul beban dasar
Job safety analysis bertujuan untuk keselamatan instalasi sistem
8. A 2.2 B-S
tenaga listrik.
Operasi looping antar 2 atau lebih sub sistem bertujuan
9. S 2.2 memperoleh keandalan, mutu operasi dan keekonomian biaya B-S
operasi.
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 6dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

Merit Order Pembangkitan adalah urutan prioritas pengoperasian


10. K 2.3 B-S
pembangkit berdasarkan biaya produksi energi paling rendah

D. Menjodohkan (Bobot 15 %)
Petunjuk ; jodohkan antara pertanyataan di sebelah kiri dengan di sebelah
kanan, dengan membubuhkan abjad jawaban yang benar pada lembar jawaban

JAWABA
NO. ASPEK KUK PERNYATAAN I PERNYATAAN II
N

Optimasi biaya pengoperasian sistem


1 K 1.5 agar minimum tanpa melanggar a) Island Operation
batasan mutu dan keamanan.
Menghindarkan sistem tenaga listrik
2 K 2.2 b) Ramping Rate
dari gangguan blackout
Salah satu kendala dalam kegiatan
3 K 2.1 c) Pengawas Manuver
managemen energy.

Untuk menjaga keselamatan instalasi


4 S 2.2 d) Ekonomi
saat proses manuver

e) Dokumen: WP, JSA,


Peralatan untuk mengoperasikan SOP, Pengawas K3
5 K 2.3
sistem tenaga listrik dan Pengawas
Pekerjaan.
Kecepatan pembangkit dalam f) UU No.1 Th 1970
6 K 2.2 dan UU No.30
menaikan menurunkan daya nyata
Th.2009
Upaya mempertahankan sistem tetap
7 K 2.3 dapat beroperasi walaupun terjadi g) Take Or Pay
gangguan

Prosedur Keselamatan untuk


8 A 2.2 h) Variasi musim
pemeliharaan instalasi penyaluran

Undang-Undang Yang mengatur


9 A 2.1 i) SCADA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Komponen reserve margin


10 S 2.2 j) Defence Scheme
pembangkitan.
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 7dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

E. Labeling (Bobot 10 % dari nilai maksimal)


Petunjuk ;Tuliskan Nama Peralatan Tegangan Tinggi yang terpasang di Gardu
Induk sesuai Nomor label pada gambar dibawah ini ;

NO GRAFIS NO GRAFIS
.
TUJUAN OPERASI

EKONOMI

1 2
SEKURITI MUTU

3 4

Harga Nilai Kalor Merit


PLTU Batubara Rp/cal
(Rp/kg) (kcal/kg) (Rp/kwh)
Tanjung Jati 1&2 718 5,749 125 274
Tanjung Jati 3&4 718 5,663 127 276
Rembang 661 4,727 140 281
Suralaya 8 573 4,401 130 282
CEP 636 4,633 137 295

5 6
PEC 3 705 5,000 141 300
PEC 734 5,216 141 300
Cilacap 790 5,240 151 304
Japow 698 5,000 140 305
Indramayu 527 4,365 121 307
Suralaya 400 675 5,000 135 321
Labuan 601 4,518 133 326
Suralaya 600 675 5,000 135 326
Paiton 700 4,900 143 327
No. Dok : FR/SS/9.1/02-14
PT. ELESKA IATKI Edisi / Revisi : II / 00
Tanggalterbit : 01 Juni 2018
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Halaman : 8dari8
(Competency Certification Body of Electrical Professionals)

7 8

10

Anda mungkin juga menyukai