K3-LISTRIK
4/12/2019 2
1. MEMAHAMI KEBIJAKAN / PERATURAN K3 LISTRIK.
2. MEMAHAMI PRINSIP-2 PENGENDALIAN K3
(Engineering Control, Human Control, Manajemen
Control)
3. MEMAHAMI KARAKTERISTIK/JENIS-JENIS POTENSI
BAHAYA LISTRIK DAN TINDAKAN
PENGENDALIANNYA
4. MEMAHAMI BERBAGAI REFERENSI STANDAR
KETEKNIKAN BERKAITAN DENGAN PERSYARATAN
DAN PROSEDUR PENGAWASAN K3 LISTRIK
5. DAPAT MENJALANKAN TUGAS
PENGAWASAN/METODE INSPEKSI K3 SECARA
EFEKTIF
4/12/2019 3
LATAR BELAKANG
Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan dasar
bagi masyarakat luas
Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat
mengancam keselamatan jiwa dan harta benda
Penyelenggaraan sistem ketenagalistrikan perlu
adanya kebijakan pemerintah sehingga dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat
terjamin keselamatannya.
4/12/2019 4
4/12/2019 4
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
4/12/2019 5
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
4/12/2019 6
Rujukan : K3 Listrik
UU No 1 Th 1970
UU 28/2002
(Kebijakan Nasional K3) Bangunan
Kep 75/2002
PUIL 2000
7 4/12/2019
Puslabfor Mabes Polri
Tahun 2000
- Pembakaran : 80 (7,17 %)
- Peralatan panas : 35 (3,14 %)
4/12/2019 9
Kecelakaan
Akibat Bahaya Listrik
Sekitar 5 pekerja terkena arus
kejut listrik per minggu (OSHA
Jepang)
12% mengakibatkan kasus
kematian di tempat kerja
Di Indonesia ???
Banyak … ? Tdk tercatat
Data kec. listrik (PLN) 2000-2003
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
N Korban tewas 918 orang
N karyawan 183 orang &
N masyarakat 635 orang
Luka serius 1.476 orang
$ Kasus kebakaran 1.741 kasus
$ Gangguan teknis 2720 kasus
$ Kerugian Rp. 45.5 milyar
4/12/2019 11
4/12/2019 12
Arus / Tegangan listrik
Tidak tampak
DANGER
Tidak berbau
Tidak berbunyi
Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan
Kematian
4/12/2019 13
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran
4/12/2019 14
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan
4/12/2019 15
SENTUH TIDAK LANGSUNG
4/12/2019 16
Ketenagalistrikan
4/12/2019 17
previous next
1. Instalasi listrik – adalah jaringan yang tersusun secara terkoordinasi
mulai dari sumber pembangkit atau titik sambungan suplai daya listrik
sampai titik beban akhir sesuai maksud dan tujuan penggunaannya.
TRANSMISI
PEMBANGKITAN
TET
TRANSMISI DISTRIBUSI
TT TM
PELANGGAN
DISTRIBUSI
TR
4/12/2019 18
UNDANG UNDANG
UNDANG UNDANG NO 30 TH 2009
NO 1 TH 1970 KETENAGALISTRIKAN
KESELAMATAN KERJA KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
JARINGAN TENAGA
LISTRIK
TT/
Kebijakan nasional Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan
TR
M
4/12/2019 23
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan wajib
PUIL 2000
4/12/2019 24
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Peluncuran perdana
24-10-2001
Ditetapkan
Sebagai Standar Wajib
Kep Menteri Energi & Sumber Daya
Mineral
No. : 2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Batas waktu penyesuaian 3 tahun
4/12/2019 25
RUANG
LINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya:
> 50 V a.b. di ruang normal,
> 25 V a.b. di ruangan lembab
Daya > 100 Watt
a.b. = arus bolak-balik
Lampiran-lampiran
4/12/2019 27
N
4/12/2019 28
Bahaya kejut listrik
4/12/2019 30
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
4/12/2019 31
Ancaman bahaya listrik
Bagian tubuh yang terkena
Besar teg dan arus yang mengalir
Lama mengalirnya arus
LUKA BAKAR
4/12/2019 33
4/12/2019 34
4/12/2019 35
2 PEKERJA TEWAS
4/12/2019 36
Temporary Electricity Installation
4/12/2019 37
4/12/2019 38
PEKERJAAN DALAM KEADAAN
BERTEGANGAN (PDKB)
PEKERJAAN DALAM KEADAAN
BERTEGANGAN (PDKB)
4/12/2019 41
4/12/2019 42
4/12/2019 43
4/12/2019 44
4/12/2019 45
4/12/2019 46
4/12/2019 47
4/12/2019 48
4/12/2019 50
4/12/2019 51
4/12/2019 52
Pengendalian Bahaya listrik
Kecelakaan listrik pada
pekerjaan konstruksi
disebabkan oleh
kombinasi tiga faktor
berikut :
4/12/2019 57
During Water Pump Inspection → Electric Shock,
Death Contents: Electrocuted while removing residue from
water pump entrance, killing laborer
4/12/2019 58
Pump
4/12/2019 59
4/12/2019 60
4/12/2019 61
4/12/2019 62
Prinsip dasar penerapan K3
Tindakan
Risk assessment
identifikasi & analisa Pengendalian
potensi bahaya bahaya
HAZARD CONTROL
4/12/2019 63
Strategi Pengendalian Kecelakaan
Engineering Control (Standar Keteknikan)
Human Control (Kompetensi SDM)
Management Control (Penerapan SMK3)
4/12/2019 64
Safe
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH
Management System
4/12/2019 65
4/12/2019 66
4/12/2019 67
Jatuh dari ketinggian / Falls
74 4/12/2019
SAFETY ……?
4/12/2019 75
4/12/2019 76
4/12/2019 77
HAZARD
4/12/2019 78
Data statistik kebakaran DKI Jakarta menyebutkan 47%
Kebakaran diduga penyebabnya adalah listrik
4/12/2019 82
Bank Indonesia
15 ORANG MENINGGAL
4/12/2019 83
Sakelar lampu
•KEBAKARAN
•TABUNG GAS LPG MELEDAK
LPG
GAS LPG
AKAN TURUN
KEBAWAH
4/12/2019 85
4/12/2019 86
Safety-Related Work Practices
Gunakan pagar dan tanda
yang jelas pada
perlengkapan atau
peralatan listrik
4/12/2019 88
4/12/2019 89
4/12/2019 90
Alat Pelindung Diri
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
4/12/2019 97
1. Pengesahan gambar rencana
2 Pengesahan pemakaian instalasi
3. Penunjukan PJK3 bidang listrik
- Perencana
- Instalatur
- Jasa riksa/uji
- Jasa pembinaan
4. Sertifikasi dan lisensi kompetensi personel
4/12/2019 98
1. Aspek teknik (keandalan, keamanan instalasi)
dilakukan melalui pemeriksaan dan pengujian
teknik
2 Pelaksanaan sertifikasi kelaikan dan sertifikasi
personel melalui kegiatan pelatihan
3. Aspek perijinan instalasi listrik di tempat kerja
Pengesahan Pengesahan
Gbr Rencana Pemakaian
Proses pengesahan gambar ins. listrik
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi Berkas Commissioning.
2 Gambar instalasi perencanaan. Rekomendasi.
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik Analisis:
- Rangkaian peralatan dan Berdasarkan SNI 04-225-2000
oleh pegawai pengawas
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci Tidak
Memenuhi syarat
5. Perhitungan beban
6. Tabel bahan Ya
7. Ukuran teknis
PENGESAHAN GAMBAR
- Sepesifikasi & cara pasang Setuju dipasang.
- Cara menguji Rekomendasi.
- Jadwal waktu
4/12/2019 101
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA
4/12/2019 105
Syarat Kompetensi K3
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan K3
sesuai dengan kurikulum dan silabi
kompetensi yang ditetapkan
Dibuktikan dengan sertifikat dan
penunjukan / lisensi
4/12/2019 106
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel
1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir
- Penyelia K3 Listrik
- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik
4/12/2019 108
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;
RIKSA UJI
4/12/2019 109
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)
KOMPETENSI
4/12/2019 110
Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik
4/12/2019 112
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang
lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
4/12/2019 114
Pemberian Pertolongan
4/12/2019 115
Pemberian Pertolongan
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah
dari tubuh
Bila ada tanda henti nafas dan jantung
berikan resusitasi Jantung paru
Selimuti korban
Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar
ringan).
Bila luka berat carikan pertolongan ke
RS/dokter.
4/12/2019 116
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
4/12/2019 117
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menhindarkan pengaruh
arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang
serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua
tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan
serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar
tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
4/12/2019 118
SISTEM PENGAMANAN
“ISOLASI LANTAI KERJA”
Rd 3000 V
V2
75 kg V1
4/12/2019 119
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus
akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan
meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus
secara otomatik
Fasa tunggal 2 kawat
Aktif
Nol/Netral
4/12/2019 120
Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.
4/12/2019 121
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)
Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus
akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman
sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus
secara otomatik
4/12/2019 122
SISTEM HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE
4/12/2019 123
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Fasa tunggal 3 kawat
Nol &
Ground
dihubungkan
4/12/2019 124
SISTEM HANTARAN NETRAL
PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE
4/12/2019 125
KEMAMPUAN
HANTAR
ARUS
SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal
4/12/2019 126
RESISTAN ISOLASI
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
4/12/2019 127
PENGENDALIAN SIRKIT MOTOR
PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3
SARANA PEMUTUS
KENDALI
M
4/12/2019 128
PENGAMAN HUBUNG
SINGKAT SETELAN MAK
PUIL 2000 Ayat 556 218 + 68 = 286 A
SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A
4/12/2019 129
KELENGKAPAN • JENIS KABEL FRC
• DARI SISI IN COMING
SIRKIT MOTOR • SEBELUM SAKELAR UTAMA
POMPA KEBAKARAN
KENDALI
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
F F
4/12/2019 130
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PUIL-2000
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung
terhadap pasien
4/12/2019 131
Sistem distribusi listrik di rumah sakit
4/12/2019 132
PUIL 2000
Psl. 8.12
Instalasi listrik Ketel
Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak
diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50
Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus
berselubung karet atau berperisai logam
fleksibel.
4/12/2019 134
L1
L2
L3
N
4/12/2019 135
1 HYDRANT
G 2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB
Suplai daya listrik untuk
sarana keselamatan
tidak beleh terganggu
pada kondisi apapun
MDB
1
2
3
4
5
6. Spare
4/12/2019 136
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
Tanda Pengenal (Plat nama)
a. nama pabbrik pembuat
b. tegangan pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. freq, Jumlah fase,
f. rpm
g. suhu lingkungan > kenaikan suhu
h. klas isolasi
I. teg. kerja dan arus beban penuh
j. lilitan
k. daur kerja
4/12/2019 137
GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
PENGGERAK
MULA G BEBAN
a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik
b. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam
c. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis
d. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C
e. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk
f. Sistem pendinginan harus terjamin
g. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesin
h. Harus dipasang tanda peringatan
4/12/2019 138
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
4/12/2019 139
4/12/2019 140
Analisa lingkungan Global
4/12/2019 143
Petir
4/12/2019 144
AWAN KE AWAN
KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS,
• MEKANIS,
Sasaran :
Obyek yg terdekat dan terkuat
Created by ganjar budiarto 145 4/12/2019
146 4/12/2019
4/12/2019 147
BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN
LANGSUNG
SAMBARAN
.
TIDAK LANGSUNG
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin (Konvensional)
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
4/12/2019 149
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTN dipasang
Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan
instalasi listrik semua kawat RSTN
RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial
RSTN
ARRESTER
GROUNDING
4/12/2019 150
4/12/2019 151
PERSYARATAN KESELAMATAN BANGUNAN
GEDUNG
Perhatian !!!:
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi
syarat dapat mengundang bahaya !!!
Berbahaya
4/12/2019 154
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
4/12/2019 155
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
4/12/2019 158
Pengawasan K3 Intalasi +++++++
+++++++++
Penyalur Petir +++++++
- - - - - - -
- - - - - -
PERMENAKER - - - - -
No. PER 02/MEN/1989
Tentang
Instalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :
Sistem eksternal
Jenis :
konvensional &
elektrostatik
4/12/2019 159
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
4/12/2019 160
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
4/12/2019 161
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
4/12/2019 162
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7
4/12/2019 163
SNI 225 - 1987
Harus dipasang instalasi PUIL-2000
(820 - B.16 dan - C.4)
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat
4/12/2019 164
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam
bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon,
menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung
secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar
4/12/2019
maximal 5 meter. 165
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa
logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah
tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom
beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c.
4/12/2019
Tinggi > 50 m max 10 meter. 166
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang
(direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi
secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi
sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang
mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan
dengan elektroda kelompok.
4/12/2019 167
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung
dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa
elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan
pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya)
yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi
listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.
4/12/2019 168
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam
daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang
penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang
tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur
petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang
besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
4/12/2019 169
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M
4/12/2019 171
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.
4/12/2019 172
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.
4/12/2019 173
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Ttg
Syarat-syarat K3 Lift
untuk pengangkutan orang dan barang
BI
4/12/2019 183
Syarat-syarat K3 Lift
4/12/2019 184
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,
4/12/2019 185
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah ditetapkan
syarat-syarat K3,
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Syarat K3 lift utk pengangkutan orang
maupun barang
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
penunjukan teknisi lift
4/12/2019 186
Sangkar lift menggantung pada
tali baja, disisi sebelahnya
menggantung bobot imbang
(counter wight) agar motor (M)
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
4/12/2019 189
C0ntoh
KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA
4/12/2019 190
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
4/12/2019 191
C0ntoh
4/12/2019 192
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
4/12/2019 193
GAMBAR
RENCANA MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUAS
I
OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA
OK
IJIN
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
4/12/2019 194
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
Pasal 24
DESAIN PEMBUATAN
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
atau pejabat yang ditunjuk • Standar desain
• Checking perhitungan konstruksi
Ayat 2
Dokumen perencanaan
-Gambar konstruksi lengkap Memenuhi
-Perhitungan konstruksi syarat
-Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
4/12/2019 195
PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Perencanaan pemasangan lift
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri :
-Denah ruang mesin dan
peralatannya
-Konstruksi mesin dan Doc.Lengka
penguatannya p
-Diagram instalasi listrik Analisis :
-Diagram pengendali Evaluasi gambar dan sertifikat
Checking perhitungan kekuatan konstruksi
-Rem pengaman
-Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya Memenuhi
-Rel pemandu dan penguatannya syarat
-Konstruksi kereta
-Governor dan peralatannya
-Kapasitas angkut, kecepatan, IJIN K3
tinggi vertikal
-Perhitungan tali baja LAIK
KONSTRUKSI LIFT
4/12/2019 196
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
LIFT LAIK
OPEPASI
1 tahun
4/12/2019 197
JUMLAH LIFT
Th.1979 SD AGUSTUS 2003
4/12/2019 198
PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
4/12/2019 199
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
4/12/2019 203
RANGKUMAN
Energi Listrik sudah menjadi kebutuhan
dasar masyarakat;
Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
Karena itu instalasi listrik harus memenuhi
syarat K3,
Dirancang, dipasang, diperiksa/diuji secara
teknik sesuai standar (PUIL) yang berlaku;
Dikelola dengan menerapkan SMK3 dan
didukung oleh tenaga teknik dan ahli yang
memiliki kompetensi K3
Created by ganjar budiarto 204 4/12/2019
TERIMA KASIH
205 4/12/2019