Anda di halaman 1dari 39

Pengenalan Pentanahan/Pembumian.

Pada bidang ketenaga listrikan bahaya didefinisikan sebagai


bahaya terhadap kesehatan kehidupan manusia akibat sengatan
listrik (shock), kebakaran atau luka lainnya pada manusia/petugas
di pembangkitan, transmisi, distribusi atau pada pemakai energi
listrik.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semua peraturan-
peraturan keselamatan dari bahaya listrik dirancang untuk
mencegah timbulnya bahaya seperti itu dan salah satu faktor
kunci dalam setiap usaha pengamanan rangkaian listrik adalah :
Grounding (Pentanahan/Pembumian) .
Apabila suatu tindakan pengamanan akan dilaksanakan, terlebih dahulu
perlu ada sistim pembumian yang dirancang dengan baik, agar sistem
pembumian dapat bekerja efektif, perlu memenuhi syarat-syarat berikut:
2

Sistem pembumian yang dipasang dapat membuat jalur impedansi yang


rendah ke bumi untuk maksud pengamanan personil dan peralatan serta
mengurangi gangguan interferensi radio komunikasi.

Sistem pembumian dapat menyebarkan arus surja dan arus gangguan yang
berulang.

Sistem pembumian yang dipasang menggunakan bahan tahan korosi


terhadap berbagai kondisi kimiawi bumi untuk meyakinkan kontinuitas
penampilannya sepanjang umur peralatan yang diamankan.

Sistem pembumian menggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah


dalam pemasangan.
Sebelum mengenal system pentanahan sebaiknya mengetahui
istilah-istilah pentanahan/ pembumian :
3

1. Elektrode Pembumian (Earth Electrode).


Adalah penghantar/saluran yang ditanam didalam tanah dengan
kedalaman tertentu sesuai tujuan dan membuat kontak langsung dengan
tanah. Elektrode ini dapat berbentuk pipa, besi siku, besi pita, kawat pilin,
pelat baja, beton eser bahkan jaringan pipa air juga dapat dipakai sebagai
elektrode pembumian.

0,5 – 1,0 m 0,5 – 1,0 m


0,5 – 1,0 m

600

Gambar : Cara pemasangan electrode pita


4

 Elektrode batang (SNI 2000, 3.18.2.2)ialah elektrode dari pipa


besi, baja profil, atau batang logam lainnya yang
dipancangkan ke dalam bumi.

 Elektrode pelat (SNI 2000, 3.18.2.3) elektrode dari bahan


logamutuh atau berlubang. Pada umumnya elektrode pelat
ditanam secara dalam.

 Bila persyaratanya dipenuhi (SNI 2000, 3.18.2.4), jaringan


pipa air minum dari logam dan selubung logam kabel yang
tidak diisolasi yang langsung ditanam dalam bumi, besi tulang
beton atau konstruksi baja bawah bumi lainya boleh dipakai
sebagai elektrode bumi.
5

2. Tanah Referensi (Reference Earth)


Karena tanah mempunyai tahanan jenis (specific earth resistivity)
tertentu, misal 10.000 Ω-Cm, maka dengan mengalirnya arus
didalamnya terjadilah beda potensial/tegangan antara suatu titik ditanah
dan titik lainnya yang lebih jauh dari elektroda, ke padatan arusnya
makin berkurang, maka beda potensial/tegangan antara dua titik dengan
jarak tertentu juga makin berkurang. Sehingga dapat dibayangkan
untuk daerah yang cukup jauh dari elektrode, beda tegangan itu praktis
sudah tidak ada.
Daerah demikian disebut tanah referensi. Jadi tanah referensi (reference
earth) adalah daerah di tanah, khususnya dipermukaan, yang
sedemikian jauhnya dari elektrode pentanahan yang bersangkutan,
sehingga tidak ada beda tegangan yang berarti antara titik dimana saja
dalam daerah itu.
6

Nilai resistans jenis bumi sangat berbeda-beda bergantung pada


jenis bumi (SNI 2000, 3.18.3.1), seperti ditunjukan pada tabel
dibawah:

1 2 3 4 5 6 7

Bumi liat & Kerikil Pasir & kerikil


Jenis bumi Bumi rawa Pasir basah Bumi berbatu
bumi ladang basah kering

Resistans jenis
30 100 200 500 1000 3000
(Ω-m)

Catatan : nilai resistans jenis tersebut adalah nilai tipikal.


3. Gradien Tegangan (Potential Gradient).
Beda potensial/tegangan di tanah, khususnya dipermukaan tanah disekitar
elektrode pembumian yang terjadi akibat mengalirnya arus dari elektroda
itu ketanah disekitarnya, disebut gradien tegangan (potential gradient).
Sebagai contoh, gradien tegangan pada tanah dipermukaan disekitar
elektroda pipa, dapat dilihat pada gambar A-1 dan A-3.

Dimana : UE = Tegangan elektroda pembumian.


UL = Tegangan langkah.
US = Tegangan sentuh. US

UE

UL

UL

7 Gbr. A1 Gradient tegangan pada permukaan tanah.


Keterangan :
Gbr. A2-a : Gradient tegangan pada permukaan tanah .
1 - Tanpa elektroda pengontrol gradient tegangan.
2 - Dengan elektroda pengontrol gradient tegangan.
E. elektroda pembumian.
S1, S2 dan S3 : elektroda pengontrol gradient tegangan dalam bentuk gelang
mengelilingi tiang dan disambungkan padanya.
Gbr. A2-b : Gradient tegangan pada permukaan bumi dengan elektroda pengontrol
gradient yang ditanam dengan kedalaman yang makin jauh dan makin dalam.

2
1

S3 S2 S1 S1 S2 S3 S1 S1
S2 S2
E
S3 S3
Gbr. A2-a Gbr. A2-b

8
%

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14
6
0

Gambar. A3 meter

 Profil gradient tegangan untuk elektroda pipa dengan


panjang bagian yang tertanam = 5 meter.
 Bagian permukaan tanah yang bergerak 4 x 5 m (=20m) atau
lebih sudah dianggap tanah referensi.

9
4. Tegangan Elektroda Pentanahan/Pembumian.
(Earth Electrode Voltage)
adalah tegangan antara elektroda tersebut dan bumi
referensi, yang timbul akibat mengalirnya arus dari
elektroda itu ke bumi disekitarnya (Gbr.A1).

5. Tegangan langkah (Step Voltage).


Adalah sebagian dari tegangan elektroda pembumian yang
dapat dijembatani oleh orang dengan langkah sebesar
kira-kira 1 meter, atau tegangan antara dua titik di bumi
yang berjarak satu langkah (± 1 meter) dalam arah radial
terhadap elektroda pembumian (Gbr. A1).
Jika tegangan langkah disekitar elektroda pembumian itu
terlalu besar, sehingga membahayakan orang yang
kebetulan berada diatasnya, maka tegangan langkah itu
dapat dikurangi memasang elektroda pengontrol gradien10
tegangan (Gbr. A2).
6. Tahanan Elektroda Pembumian (Earth Electrode Resistance).
Adalah tahanan dari bumi antara elektroda atau sistem
pembumian dan bumi referensi.

7. Sistem Pembumian.
Untuk memperolah tahanan elektroda pembumian yang
lebih rendah, dapat dipakai beberapa elektroda pembumian
yang dihubungkan satu sama lain (paralel) yang merupakan
satu sistem pembumian.

11
8. Resistansi Pembumian (Earthing Resistance).
Adalah jumlah dari hasil tahanan elektroda pembumian dan
tahanan hantaran pembumian.

 Resistans pembumian dari elektrode bumi tergantung pada


jenis dan keadaan bumi serta pada ukuran dan susunan
elektrode.

 Resistans pembumian suatu elektrode harus dapat diukur.


Untuk keperluan tersebut penghantar yang menghubungkan
setiap elektrode bumi atau susunan elektrode bumi harus
dilengkapi dengan hubungan yang dapat dilepas. (SNI 2000,
3.19.2.5).

 Tabel dibawah menunjukan nilai rata-rata resistans


elektrode bumi. 12
Resistans pembumian pada resistans jenis ρ1 = 100 Ω-meter.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pelat vertikal dng
sisi atas ± 1 m
Jenis Pita atau penghantar pilin Batang atau pipa dibawah
elektrode permukaan bumi
Panjang (m) Panjang (m) Ukuran (m2)
10 25 50 100 1 2 3 5 0,5x1 1x1
Resistans
20 10 5 3 70 40 30 20 35 25
pembumian (Ω)

Keterangan :
Untuk resistans jenis yang lain (ρ), maka besar resistans pembumian adalah
perkalian nilai diatas dengan :
 
atau
1 100

13
Contoh :
Untuk mencapai resistans jenis pembumian sebesar 5 Ω pada
bumi liat atau bumi ladang dengan resistans jenis 100 Ω meter
diperlukan sebuah elektrode pita yang panjangnya 50 meter
atau empat buah elektrode batang yang panjangnya masing-
masing 5 meter. Jarak antara elektrode-elektrode tersebut
minimum harus dua kali panjangnya.

Pada pasir basah yang resistans jenisnya 200 Ω-meter, sebuah


elektrode pita sepanjang 100 meter, akan menghasilkan
resistans pembumian 6 Ω.

14
9. Tahanan Pembumian Total.
Adalah tahanan pembumian dari keseluruhan sistem
pembumian yang terukur di suatu titik.

Contoh :
Sebagai contoh diambil sebuah elektroda pipa dengan
diameter 2’ = 5 Cm, panjang L = 5 m, dan dimissalkan
keadaan buminya homogen dengan tahanan jenis 4.000 Ω-
Cm. Pipa tersebut ditanam tegak lurus kedalam bumi dengan
ujungnya persis menyembul kepermukaan bumi (Gbr. A1 dan
A4).

15
11. Daerah Tahanan/Daerah Gradien tegangan.

Dalam Gbr. A4.b diperlihatkan bahwa tempat orang berpijak


pada jarak kurang dari 20 meter terhadap elektroda
pembumian, sehingga pada waktu ada gangguan (mengalir
arus gangguan IF), pada tempat kaki berpijak atu akan
mengalami kenaikan tegangan pula terhadap bumi referensi.
Daerah demikian disebut ”daerah Tahanan” atau ”Daerah
Gradien Tegangan”. Jadi daerah Tahanan atau daerah gradien
Tegangan suatu elektroda pembumian itu dan bumi referensi
yang akan mengalami kenaikan tegangan terhadap bumi
referensi akibat mengalirnya arus melalui elektroda itu ke
bumi.

16
12. Tegangan Sentuh.
Jika orang itu kebetulan menyentuh badan dari motor pada
waktu ada gangguan, maka orang itu akan terkena ”Tegangan
Sentuh” (US) yang kurang dari tegangan gangguan (Gbr. A4).

Jadi tegangan sentuh adalah sebagian dari tegangan gangguan


atau sebagai dari tegangan elektroda pembumian yang dapat
dijembatani oleh manusia (Gbr. A1, A4.b, dan A5). Dalam (Gbr.
A5), lantai tempat orang berpijak terisolasi dari bumi, jadi
tegangan sentuh terjadi antara badan dari alat yang terganggu
(lampu) dan benda lain (kran air) yang di bumikan.

Jika seorang manusia pada kejadian seperti (Gbr. A4) itu


bersepatu/bersandal karet sehingga kaki orang itu terisolasi
dari bumi secara baik, maka orang itu tidak akan merasakan
jika pada waktu yang bersamaan kebetulan dia menyentuh
benda lain yang dibumikan.
17
Jika tahanan isolasi sepatu/sandal itu kira-kira sama dengan
tahanan tubuh orang, maka tegangan sentuh yang dia rasakan
kira-kira separuhnya.
Tetapi dalam masalah tindakan pengamanan, pada umumnya
yang diperhitungkan adalah keadaan yang seburuk-buruknya,
ialah orang tidak bersepatu, lantai tempat berpijak tidak
terisolasi dan diluar daerah tahanan dari elektroda pembumian
yang bersangkutan.
“(IEC TC 64 sekarang sedang merevisi tabel tegangan sentuh
dimana tahanan /alas kaki diperhitungkan dengan suatu
asumsi)“

Dari tabel diatas dapat dilukiskan profil tegangan gradien.

18
Dari profil tegangan gradien tersebut dapat dicatat antara lain:
 Pada jarak kira-kira 1 meter dari pipa, tegangan terhadap
bumi referensi sudah tinggal kira-kira 50% UE.
 Pada jarak 2 meter dari pipa, tegangan tersebut tinggal 1/3
UE (66% UE).
 Pada jarak 6 meter dari pipa, tegangan tersebut tinggal 18%
UE.

Catatan diatas hanya berlaku untuk elektroda pipa tunggal.


Tahanan elektroda pembumian :
 2.000 dr  2.000
2L 2,5 r 2L
RE =  ln
2,5
1.000
RE = x6,685
2 500

RE = 8,5 Ω
19
Daya konduktif dari bumi pada dasarnya bersifat elektrolitis,
oleh karena itu tahanan jenis bumi, selain tergantung dari jenis
tanahnya juga sangat tergantung pada banyaknya air yang
dikandungnya (kebasahannya), komposisi serta konsentrasi
garam-garam yang larut didalamnya.

Oleh karena itu tahanan pembumian suatu elektroda berubah-


ubah tergantung pada keadaan musim.

20
UF : Tegangan gangguan.

US : Tegangan sentuh.

IF : Arus gangguan.

IF
UF
US

Eb E
E 20 m

Gambar. A4-a

21
UF US

UE UF

UE : Tegangan elektroda pembumian.

E : Elektroda pembumian.

Eb : Elektroda bantu.

IF

20 m
Eb
E

Gambar. A4-b

22
220/380 V
R

S
T

US

Lantai berisolasi
RB

US : Tegangan sentuh
Gambar. A5

23
10. Tegangan Gangguan.
Dalam gambar A4.a diperlihatkan suatu motor yang di suplai
dari sistem 3 phasa yang netralnya dibumikan disumber. Badan
dari motor itu dihubungkan oleh hantaran pengaman ke
elektroda pembumian.

Jika terjadi kegagalan isolasi pada motor itu (disebut terjadi


gangguan bumi), maka mengalirlah arus gangguan IF kebumi,
sehingga timbulah tegangan gangguan (UF). Sedangkan pada
Gbr. A5, badan dari lampu yang tidak dibumikan, sehingga
jika terjadi kegagalan isolasi, maka badan dari lampu itu (yang
konduktif) akan bertegangan sama dengan tegangan sistem itu
ke bumi/tanah.

Jadi tegangan gangguan adalah tegangan antara bagian


konduktif yang tidak merupakan bagian sirkit, dan bumi
referensi yang timbul karena terjadinya gangguan. 24
NEUTRAL – GROUNDING

Pembumian/pentanahan (Earthing) :

 Sistem tenaga listrik.


 Peralatan (badan peralatan listrik).

Tujuan : 1. Untuk mengamankan peralatan dan Manusia terhadap


bahaya kelistrikan.

2. Pembumian peralatan ialah untuk mengamankan


manusia terhadap bahaya tegangan sentuh.

3. Pembumian sistem kelistrikan ialah untuk mengamankan


sistem tenaga kelistrikan dari mulai pembangkitan
sampai dengan pembebanan di konsumen.

25
Unit pembangkit dan pusat beban perlu dibumikan/dibumikan
karena untuk menghindarkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan
dikemudian hari baik terhadap makluk hidup maupun peralatan
– peralatan yang tersambung pada sistem tenaga listrik tersebut.

Sistem yang perlu dibumikan adalah:


Pusat pembangkit : PLTA, PLTU, PLTG, dll.
Gardu Induk : Gardu Induk Konvensional maupun GIS.
Gardu distribusi (Trafo) dll.

26
Urutan – urutan Pembumian :
 Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
 Jaringan Tegangan Menengah (JTM).
 Jaringan Transmisi (SUTT, SUTET dll).
 Pembangkitan (Generator) isolatet.

Proteksi :
 Relaying.
 Grounding.
 Surge protection.

Tegangan Rendah :
380/220 Volt, tujuannya untuk mengamankan makluk hidup
(manusia/binatang) terhadap tegangan sentuh.
27
Pengamanan Terhadap Tegangan Sentuh.
Standar IEC.TC 64 (working Group/WG) telah mengeluarkan IEC report.
Effects of current passing Through a Body.
t msec

b c d
a
5000

1 2 3 4 5

1000

100

10

0,5 10 1000 mA

28
Keterangan :
Zone 1 : Usually no reaction effect.
Zone 2 : Usually no pathophysiologi cally dangerous effect “
let go current” kira-kira 10 mA; > 10 mA otot-otot
tidak dapat digerakan.
Zone 3 : Usually no danger of fibrillation.
Zone 4 : fibriation possible (up to 50 % probability).
Zone 5 : Fibriation danger (more than 50% probability).

Dalam suatu system tenaga listrik yang berbahaya adalah


arusnya (selama tegangan saja yang mengenai makluk hidup
tsb tidak ada masalah, selama arusnya listriknya tidak
mengalir ke tubuh, maka makluk tersebut tidak apa-apa
/selamat).
IEC(International Electric Comission); TC(Technic Comission).

29
IEC Publication 364 – 4 – 41
Table 41 A.
Maximum Touch Voltage Duration

Max. Disconnecting Prospective Touch Voltage


Time (sec) AC rms (V) DC (V)

~ ≤ 50 ≤ 120
5 50 120
1 75 140
0,5 90 160
0,2 110 175
0,1 150 200
0,05 220 250
0,03 280 310

30
Tahanan Tubuh
Tegangan sentuh
Ohm (Ω)
(Volt)

25 2500
50 2000
200 1000
asymtote 650

Asumsi untuk tegangan sentuh :


o Dari ujung tangan ke ujung tangan .
o Dari ujung tangan ke kaki.
o Berat badan ± 50 kg (laki-laki).

31
V
Arus I = Ampere.
tahanan.tubuh

Aspek-aspek lain yang harus diperhatikan :


 probability terjadinya gangguan.
 Probability terjadinya sentuhan.
 Tecnical feasibility.
 Economic.
Cara-cara pengamanan terhadap tegangan sentuh :
 Sentuhan langsung.
 Sentuhan tidak langsung.
32
Sentuhan langsung : sentuhan pada peralatan yang dalam
keadaan normalnya bertegangan.

Sentuhan tak langsung : sentuhan pada badan peralatan


yaitu bagian sirkit yang dalam
keadaan normalnya tidak
bertegangan, tetapi bisa menjadi
bertegangan bila terjadi
kegagalan isolasi.

33
1. Pengamanan Terhadap Sentuhan Langsung.
a. Pengamanan dengan isolasi (isolasi pada bagian-
bagian aktif).
b. Selungkup.
c. Penghalang.
d. Penempatan diluar jangkauan tangan.
e. Pengamanan tambahan dengan ”saklar pengaman
arus bumi” (spat), ELCB (Earth Leakage Circuit
Breaker).

34
2. Pengamanan Terhadap Sentuhan Tak Langsung.
a. Pengamanan dengan pemutusan otomatis dari
supplai.
b. Isolasi pengaman.
c. Alas isolasi / karpet .
d. Hubungan equipotensial (Earth Free Equipotensial
Bonding).
e. Pemisahan pengaman.

3. Isolasi pengaman yang mengisolir badan, sehingga


orang yang bekerja tidak menyentuh.
Misal : peralatan kerja (Bor listrik, Gergaji listrik,
gerinda listrik dll).

35
4. Alas isolasi .
Semua lantai diberi alas karet agar supaya pekerja dengan
bumi tidak berhubungan langsung.

5. Earth Free Equipotensial Bonding.


Pada bodi peralatan langsung dihubungkan dengan bumi
melalui kabel grounding dll.

6. Pemisahan pengamanan.
Digunakan Trafo dengan tegangan primer-skunder
besarnya sama.

7. Pengamanan terhadap sentuhan langsung ataupun tak


langsung.
Tegangan Extra Rendah.
Misal : 48, 24, 12, dan 6 Volt dibawah 50 Volt
36
220 Volt

M
terpisah

G
24 Volt

Dipakai pada : children toy, accumulator, pemeras susu, pemotong bulu domba dll.

37
UTS Waktu 75 menit (Tutup Buku)
1. Jelaskan tujuan dan fungsi pentanahan/pembumian ?

2. Apabila saudara mengetahui bahwa diperalatan


saudara ada kebocoran tegangan, langkah apa yang
saudara lakukan ?

3. Jelaskan apa yang dimaksud tegangan sentuh ?

4. Jelaskan apa yang dimaksud elektrode pembumian?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daerah Tahanan


/Daerah Gradien tegangan?
38
SISTEM PENTANAHAN (PEMBUMIAN) TITIK NETRAL39

Anda mungkin juga menyukai