Anda di halaman 1dari 44

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan

PENTANAHAN / PEMBUMIAN
1. Elektrode Pentanahan (Earth Electrode).
Adalah penghantar/saluran yang ditanam didalam tanah dengan kedalaman tertentu
sesuai tujuan dan membuat kontak langsung dengan tanah. Elektrode ini dapat
berbentuk pipa, besi siku, besi pita, kawat pilin, pelat baja, beton eser bahkan jaringan
pipa air juga dapat dipakai sebagai elektrode pembumian.

2. Tanah Referensi (Reference Earth)


Karena tanah mempunyai tahanan jenis (specific earth resistivity) tertentu, misal
10.000 Ω-Cm, maka dengan mengalirnya arus didalamnya terjadilah beda
potensial/tegangan antara suatu titik ditanah dan titik lainnya yang lebih jauh dari
elektroda, ke padatan arusnya makin berkurang, maka beda potensial/tegangan antara
dua titik dengan jarak tertentu juga makin berkurang. Sehingga dapat dibayangkan
untuk daerah yang cukup jauh dari elektrode, beda tegangan itu praktis sudah tidak
ada.
Daerah demikian disebut tanah referensi. Jadi tanah referensi (reference earth) adalah
daerah di tanah, khususnya dipermukaan, yang sedemikian jauhnya dari elektrode
pentanahan yang bersangkutan, sehingga tidak ada beda tegangan yang berarti antara
titik dimana saja dalam daerah itu.

3. Gradien Tegangan (Potential Gradient).


Beda potensial/tegangan di tanah, khususnya dipermukaan tanah disekitar elektrode
pembumian yang terjadi akibat mengalirnya arus dari elektroda itu ketanah
disekitarnya, disebut gradien tegangan (potential gradient).
Sebagai contoh, gradien tegangan pada tanah dipermukaan disekitar elektroda pipa.

4. Tegangan Elektroda Pentanahan/Pembumian (Earth Electrode Voltage)


adalah tegangan antara elektroda tersebut dan tanah referensi, yang timbul akibat
mengalirnya arus dari elektroda itu ke tanah disekitarnya.

1
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

5. Tegangan langkah (Step Voltage).


Adalah sebagian dari tegangan elektroda pentanahan yang dapat dijembatani oleh
orang dengan langkah sebesar kira-kira 1 meter, atau tegangan antara dua titik di tanah
yang berjarak satu langkah (± 1 meter) dalam arah radial terhadap elektroda
pembumian. Jika tegangan langkah disekitar elektroda pembumian itu terlalu besar,
sehingga membahayakan orang yang kebetulan berada diatasnya, maka tegangan
langkah itu dapat dikurangi memasang elektroda pengontrol gradien tegangan.

6. Tahanan Elaktroda Pembumian (Earth Electrode Resistance).


Adalah tahanan dari tanah antara elektroda atau sistem pembumian dan tanah referensi.

7. Sistem Pembumian.
Untuk memperolah tahanan elektroda pembumian yang lebih rendah, dapat dipakai
beberapa elektroda pembumian yang dihubungkan satu sama lain (paralel) yang
merupakan satu sistem pembumian.

8. Tahanan Pembumian (Earthing Resistance).


Adalah jumlah dari hasil tahanan elektroda pembumian dan tahanan hantaran
pembumian.

9. Tahanan Pembumian Total.


Adalah tahanan pembumian dari keseluruhan sistem pembumian yang terukur di suatu
titik.
Contoh :
Sebagai contoh diambil sebuah elektroda pipa dengan diameter 2a = 5 Cm, panjang L
= 5 M, dan dimissalkan keadaan tanahnya homogen dengan tahanan jenis 4.000 Ω-Cm.
Pipa tersebut ditanam tegak lurus kedalam tanah dengan ujungnya persis menyembul
kepermukaan tanah (gb. A-1 dan A-4), maka untuk daerah disekitar pipa dan cukup
dekat dengan pipa, arah arusnya akan radial homogen, sehingga bidang-bidang
ekipotensial disekitarnya akan berbentuk silinder yang konsentris dengan poros pipa.

2
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Tanah yang berada diantara dua silinder dengan beda radius akan menyumbang
tahanan sebesar :
 .dR
dR = ............................(1)
2rL
Beda tegangan antara kedua silinder tersebut akibat mengalirnya arus sebesar I,
adalah :
dV = I.dR
I .dR dr
= . ...........................(2)
2 .L r
Beda tegangan antara permukaan pipa dan suatu titik yang berjarak b dari poros pipa
adalah :
I .
b
dr
Vab = .
2 .L a r

I . b
= ln . .....................(3).
2 .L a
Akan dapat dilihat dengan jelas bahwa untuk daerah yang jauhnya 20 meter atau lebih
jauh (4 kali panjang pipa), beda tegangan antara titik-titik dimana saja sudah sangat
kecil. Oleh karena itu daerah yang jauhnya 20 meter (4 kali pajang pipa) dari pipa
sudah dapat dianggap tanah referensi, sehingga tegangan elektroda pembumian
adalah :
I . 2.000
UE = 2 .L ln . 2,5 ..............(4).

Beda tegangan antara permukaan pipa dan suatu titik yang berjarak b dari poros pipa,
dinyatakan dalam % adalah :
Vab
α= x100%
UE

b
ln
2,5
= x100% ...............(5)
2.000
ln
2,5

Dari persamaan diatas ini dapat dihitung beberapa harga untuk beberapa harga b, yang
hasilnya adalah seperti tabel berikut :
b (m) 0,5 1,0 2,0 6,0 20

3
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

α(%) 45 55 65 82 100

10. Tegangan Gangguan.


Dalam gambar A-4.a diperlihatkan suatu motor di suplai dari sistem 3 phasa yang
netralnya ditanahkan disumber. Badan dari motor itu dihubungkan oleh hantaran
pengaman ke elektroda pembumian.
Jika terjadi kegagalan isolasi pada motor itu (disebut terjadi gangguan tanah), maka
mengalirlah arus gangguan IF kebumi, sehingga timbulah tegangan gangguan (UF).
Sedangkan pada gambar A-5, badan dari lampu tidak dibumikan, sehingga jika terjadi
kegagalan isolasi, maka badan dari lampu itu (yang konduktif) akan bertegangan sama
dengan tegangan sistem itu ke bumi.
Jadi tegangan gangguan adalah tegangan antara bagian konduktif yang tidak merupakan
bagian sirkit, dan tanah referensi yang timbul karena terjadinya gangguan.

11. Daerah Tahanan/Daerah Gradien tegangan.


Di tempat orang berpijak pada jarak kurang dari 20 meter terhadap elektroda pembumian,
sehingga pada waktu ada gangguan (mengalir arus gangguan I F), pada tempat kaki
berpijak atu akan mengalami kenaikan tegangan pula terhadap tanah referensi.
Daerah demikian disebut ”daerah Tahanan” atau ”Daerah Gradien Tegangan”. Jadi daerah
Tahanan atau daerah gradien Tegangan suatu elektroda pembumian itu dan tanah referensi
yang akan mengalami kenaikan tegangan terhadap tanah referensi akibat mengalirnya
arus melalui elektroda itu ke tanah.

12. Tegangan Sentuh.


Jika orang itu kebetulan menyentuh badan dari motor itu pada waktu ada gangguan, maka
orang itu akan terkena ”Tegangan Sentuh” (US) yang kurang dari tegangan gangguan.
Jadi tegangan sentuh adalah sebagian dari tegangan gangguan atau sebagai dari tegangan
elektroda pembumian yang dapat dijembatani oleh manusia. Dalam lantai tempat orang
berpijak terisolasi dari tanah, jadi tegangan sentuh terjadi antara badan dari alat yang
terganggu (lampu) dan benda lain (kran air) yang di bumikan.

4
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jika manusia pada kejadian seperti gb. A-4 itu bersepatu/bersandal karet sehingga kaki
orang itu terisolasi dari tanah secara baik, maka orang itu tidak akan merasakan jika pada
waktu yang bersamaan kebetulan dia menyentuh benda lain yang dibumikan. Jika tahanan
isolasi sepatu/sandal itu kira-kira sama dengan tahanan tubuh orang, maka tegangan
sentuh yang dia rasakan kira-kira separuhnya.
Tetapi dalam masalah tindakan pengamanan, pada umumnya yang diperhitungkan adalah
keadaan yang seburuk-buruknya, ialah orang tidak bersepatu, lantai tempat berpijak tidak
terisolasi dan diluar daerah tahanan dari elektroda pentanahan yang bersangkutan.
Dari tabel diatas dapat dilukiskan profil tegangan gradien. Dari profil tegangan gradien
tersebut dapat dicatat antara lain:
- Pada jarak kira-kira 1 meter dari pipa, tegangan terhadap tanah referensi sudah
tinggal kira-kira 50% UE.
- Pada jarak 2 meter dari pipa, tegangan tersebut tinggal 1/3 UE (66% UE).
- Pada jarak 6 meter dari pipa, tegangan tersebut tinggal 18% UE.

Catatan tersebut diatas hanya berlaku untuk elektroda pipa tunggal.


Tahanan elektroda pembumian :
 2.000 dr  2.000
RE = 
2L 2 ,5 r

2L
ln
2,5

1.000
RE = x6,685
2 500
RE = 8,5 Ω
Daya konduktif dari tanah pada dasarnya bersifat elektrolitis, oleh karena itu tahanan jenis
tanah, selain tergantung dari jenid tanahnya juga sangat tergantung pada banyaknya air
yang dikandungnya (kebasahannya), komposisi serta konsentrasi garam-garam yang larut
didalamnya.

Oleh karena itu tahanan pembumian suatu elektroda berubah-ubah tergantung pada
keadaan musim.

5
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

NEUTRAL – GROUNDING

Pentanahan/pembumian (Earthing) :

- Sistem tenaga listrik.


- Peralatan (badan peralatan listrik).

Tujuan : Untuk mengamankan peralatan dan Manusia terhadap bahaya


kelistrikan.

Tujuan Pembumian peralatan ialah untuk mengamankan manusia


terhadap bahaya tegangan – tegangan sentuh.

Tujuan pembumian sistem kelistrikan ialah untuk mengamankan sistem


tenaga kelistrikan dari mulai pembangkitan sampai dengan
pembebanan di konsumen.

Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan unit-unit pembangkit yang


mensuplai ke pusat-pusat beban melalui sarana (transmisi, distribusi)
dengan tegangan yang berbeda-beda.

Unit pembangkit dan pusat beban perlu ditanahkan/dibumikan karena


untuk menghindarkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan dikemudian
hari baik terhadap makluk hidup maupun peralatan – peralatan yang
tersambung pada sistem tenaga listrik tersebut.

Sistem yang perlu dibumikan adalah:

- Pusat pembangkit : PLTA, PLTU, PLTG, dll.


- Gardu Induk : Gardu Induk Konvensional maupun GIS.
- Gardu distribusi (Trafo) dll.

6
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Urutan – urutan Pembumian :

- Jaringan Tegangan Rendah (JTR).


- Jaringan Tegangan Menengah (JTM).
- Jaringan Transmisi (SUTT, SUTET dll).
- Pembangkitan (Generator) isolatet.

Pre requisite dari neutral Grounding.

- PSA.
- Symmetrical Components.

Proteksi :

- Relaying.
- Grounding.
- Surge protection.

Tegangan Rendah :

- 380/220 Volt, tujuannya untuk mengamankan makluk hidup


terhadap tegangan sentuh.

7
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

I. PENGAMANAN TERHADAP TEGANGAN SENTUH.

Standar IEC.TC 64 (working Group/WG) telah mengeluarkan IEC report.

Effects of current passing Through a Body.

t msec
b c d
a
5000

1 2 3 4 5
1000

100

10

0,5 10 1000 mA

Keterangan :

- Zone 1 : Usually no reaction effect.


- Zone 2 : Usually no pathophysiologi cally dangerous effect “ let
go current” kira-kira 10 mA; > 10 mA otot-otot tidak dapat
digerakan.

8
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

- Zone 3 : Usually no danger of fibrillation.


- Zone 4 : fibriation possible (up to 50 % probability).
- Zone 5 : Fibriation danger (more than 50% probability).

Dalam suatu system tenaga listrik yang berbahaya adalah arusnya


(selama tegangan saja yang mengenai makluk hidup tsb tidak ada
masalah, selama arusnya listriknya tidak mengalir ke tubuh, maka
makluk tersebut tidak apa-apa/selamat).

IEC (International Electric Comission); TC (technic Comission).

IEC Publication 364 – 4 – 41

Table 41 A.

Maximum Touch Voltage Duration

Max. Disconnecting Prospective Touch Voltage


Ac rms (V) Dc (V)
Time (sec)
~ c2 ≤ 50 ≤ 120

5 50 120

1 75 140

0,5 90 160

0,2 110 175

0,1 150 200

0,05 220 250

0,03 280

9
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

310

Tahanan Tubuh

Tegangan sentuh (Volt) Ohm (Ω)


25 2500

50 2000

200 1000

asymtote 650

Asumsi untuk tegangan sentuh :

- Dari ujung tangan ke ujung tangan .


- Dari ujung tangan ke kaki.
- Berat badan ± 50 kg (laki-laki).

V
Arus I = Ampere.
tahanan.tubuh

10
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

b c2
c1

1.000

Aspek-aspek lain yang harus diperhatikan :


- probability terjadinya gangguan.
- Probability terjadinya sentuhan.
- Tecnical feasibility.
- Economic.

Cara-cara pengamanan terhadap tegangan sentuh :

a. Sentuhan langsung.
b. Sentuhan tidak langsung.

Sentuhan langsung : sentuhan pada peralatan yang dalam keadaan


normalnya bertegangan.

Sentuhan tak langsung : sentuhan pada badan peralatan yaitu bagian


sirkit yang dalam keadaan normalnya tidak bertegangan, tetapi bisa
menjadi bertegangan bila terjadi kegagalan isolasi.

1. Pengamanan Terhadap Sentuhan Langsung.

11
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

a. Pengamanan dengan isolasi (isolasi pada bagian-bagian aktif)


b. Selungkup.
c. Penghalang.
d. Penempatan diluar jangkauan tangan.
e. Pengamanan tambahan dengan ”saklar pengaman arus tanah”
(spat), ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker).
2. 1. Pengamanan Terhadap Sentuhan Tak Langsung.
a. Pengamanan dengan pemutusan otomatis dari supplai.
b. Isolasi pengaman.
c. Alas isolasi / karpet .
d. Hubungan equipotensial (Earth Free Equipotensial Bonding).
e. Pemisahan pengaman.

2.2 Isolasi pengaman yang mengisolir badan, sehingga orang yang


bekerja tidak menyentuh.

Misal : peralatan kerja (Bor listrik, Gergaji listrik, gerinda listrik dll)

2.3. Alas isolasi

Semua lantai diberi alas karet agar supaya pekerja dengan tanah tidak
berhubungan langsung.

2.4. Earth Free Equipotensial Bonding.

Pada bodi peralatan langsung dihubungkan dengan tanah melalui


kabel grounding dll.

2.5. Pemisahan pengamanan.

Digunakan Trafo dengan tegangan primer-skunder besarnya sama.

12
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

III.PENGAMANAN TERHADAP SENTUHAN LANGSUNG ATAUPUN TAK


LANGSUNG.

1. Tegangan Extra Rendah.

Misal : 48, 24, 12, dan 6 Volt --dibawah 50 Volt

13
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

220 Volt

terpisah M

24 Volt
G

Dipakai pada : children toy, accumulator, pemeras susu, pemotong bulu domba dll.

IV. PENGAMAN DENGAN PEMUTUSAN OTOMATIS DARI


SUPPLAY

Sistem Tegangan Rendah.


Menurut IEC ada 3 macam Tegangan Rendah :
1. TT System.
2. TN System.
3. IT System.

14
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Huruf yang pertama menunjukan bagaimana systemnya.


Huruf yang kedua menunjukan bagaimana badan peralatan.
T  menunjukan diketanahkan.
a. TT System.
Pada sistem TT kawat netral dan ground tidak tersambung
kawat ground digunakan untuk pengaman dan disambung
langsung pada box alat pengukur dan pembatas (Okas).

Sistem ini masih digunakan oleh perusahaan (PLN) dan banyak


ditemui pada konsumen listrik.

T
N

Zekring

Dalam PUIL disebut


pentanahan
pengaman (PP)

b. TN System.
Pada sistem TN kawat netral dan ground digunakan untuk pengaman
maupun sebagai kawat netral, saat sekarang sudah jarang ditemui
dipelanggan karena tidak ekonomis lagi (menggunakan tiga kawat).
Untuk sambungan sistem ini rangkaian nya dapat dilihat seperti
dibawah:

15
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

T
N
Pen
Zekring

1. Kawat netral digunakan sebagai pengaman dan sebagai nol, jadi


bekerjanya merangkap.

T
N
PE
Zekring

2. Kawat netral dan kawat tanah di pasang sendiri-sendiri dan


dihubungkan ke masing-masing komponennya (N dan PE)..

16
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

T
N
Zekring
PE

3. Sebagian Pen mempunyai N dan PE.


PE : Penghantar pengaman.
PEN adalah berfungsi dobel sebagai netral dan sebagai
pengaman.

17
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

4. PEN terletak di jaringan.

PE dan N dihubungkan di papan hubung bagi (PHB) konsumen, dimana


konsumen diharuskan memasang 1 (sebuah) elektroda.

PEN

P dan P
Bila tak
terhubung
T PHB konsumen
menjadi TT N
sistem
PE

Peralatan
Stop
kontak

P dan P adalah alat Pembatas dan Penghubung.


APP adalah Alat Pembatas dan Pengukur.
Dalam PUIL disebut pentanahan netral pengaman (PNP) PUIL
tidak mengadakan klasifikasi sistem yang ada cara pengaman.

18
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

PERSYARATAN UMUM UNTUK PENGAMANAN DENGAN PEMUTUSAN


DARI SUPPLAY.

Jika terjadi kegagalan isolasi, maka pengaman harus dapat bekerja


dengan cepat memisahkan bagian yang terganggu.

Peryaratan Untuk TT system

(PUIL PP, pasal 324)

50
Tahanan RE ≤
IA

Dimana : IA = Arus minimum yang dengan pasti dapat memutuskan


zekring atau alat pengaman.

Karakteristik zekring :

t
(detik)

I
1 2 3 4 x In

In adalah arus nominal yang dapat melalui zekring

19
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Yang perlu diketahui untuk zekring:


”I minimum fusing current ” 1,7 s/d 2 In (wktunya = 2 jam.
Menurut IEC  IA = k.In
Untuk zekring yang cepat k = 2,5 s/d 3,5
Untuk zekring yang lambat k = 5.
Selain zekring  “saklar pengaman arus lebih “ (SPA)
Misalnya : MCB.
MCB yang dipakai di rumah-rumah oleh PLN ditetapkan sebagai
pembatas.

Karakteristik MCB.

t
Thermis
(over load)
 Invers

Magnetic (short circuit)


 Instantenous.

I
1 4 In

margin 1,25 Itrip = k  untuk yang instantenous (sesaat).


k = 1,25. 4In
k = 5 In.

20
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Rl = 0,3Ω
T
N
Pen
Zekring
6 Amp
RE ’ = 2 Ω

RE = .. Ω

Contoh :
50
RE = k = 2,5
k.I n

50 50
= 2,5.6  15  3,33

220 220
If =   39,1. Amp
RE '  Rl  RE 2  0,3  3,33

Vs = If x RE = 39,1 x 3,33 = 130 Volt (tegangan sentuh).


If = 39,1 Amp  (6,5 x In).
50
2. Tidak memenuhi syarat (RE > )
k.I n

Tetapi zekring masih putus, bila


RE = 10 Ω (suppose)
220
If = 2  0,3  10 = 17,9 A  (3 x In)  zekring putus t ≈ 5 detik

Vs = 17,9 x 10 = 179 Volt.

21
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

3. Tidak memenuhi syarat.


Zekring tidak putus.
RE = 25 Ω
220
If = 2  0,3  25 = 8 Amp  (1,3 x In)  Zekring tidak putus.

Vs = 8 x 25 = 200 Volt  tegangan nya tetap karena zekring tidak


putus.
RE  ditanam didalam tanah pipa 1 inc 2,75 m
ρ = 10.000 Ωcm  5m  RE = 20 Ω
a = jari-jari pipa
l = panjang pipa
 4l
R= (li  1)  empiris.
2l a
l = 5m , ρ = 1.000 Ωcm
didapat RE = 2 Ω, l = 5m, ρ = 100.000 Ωcm
didapat RE = 200 Ω
l = 2,75m
ρ = 10.000 Ωcm
5
didapat RE = x 20 = 36 Ω
275

4. Memenuhi syarat bila RE = 3,33 Ω.


Tetapi karena tingginya tahanan gangguan.
V
If = 2  0,3  R  3,33 ≈ k.In (yang menyebabkan zekring putus)
f

If ≈ k.In
≈ 2,5 x 6 ≈ 15 Amp
Vs = 15 x 3,33 = 50 Volt.

22
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

5. Memenuhi syarat tetapi karena tingginya tahanan gangguan,


maka :
If = k.In (zekring putus diatas 5 detik)
Vs = If x RE
≤ 15 x 3,33 ≤ 50 Volt.

50
Rumus RE = menjamin tegangan sentuhnya dalam batas-batas
k.I n

yang aman, walaupun zekring tak putus.


System TT ini tidak feasible atau terlalu mahal (techmeally not
feasible).
Agar supaya keadaan pada contoh no.3 aman, maka harus dipasang
Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) /saklar pengaman arus tanah/
(IEC : Residual Curent Protective Device)

T
N
Pen
RE Zekring

SPAT

23
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Sistem SPAT (Saklar Pengaman Arus ke Tanah), 2 kawat.

Bila arusnya berlawanan, akan saling berlawanan fluks nya, sehingga


tegangan induksinya nol.
Zekring harus tetap ada karena bila terjadi hubung singkat, maka SPAT
tidak trip, karena arusnya yang mengalir primer tetap sama (lihat
gambar).

IS

If : Arus
tanah.

SPAT dengan system 3 kawat :

24
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Dalam keadaan balance is = IR = IS = IT , bila tidak ada gangguan is = 0


(nol).

IR

IT IS
IR + I S + I T = 0

3 trafo terjumlah

If : Arus
tanah.

25
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Dalam system 3 kawat bila beban tidak sama antar fasa


(unbalance),maka :

IR = IS = IT = 0

iS = 0 (tetap nol), bila tidak ada gangguan.

SPAT 3 kawat tidak dapat dipasang untuk system 4 kawat karena akan
selalu trip akibat adanya arus IN (IN = IR = IS = IT), IN ini yang menjadi IS.

SPAT Sistem 4 Kawat :

N R S T

4 trafo terjumlah

If : Arus
tanah.

26
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Dalam hal ini transformator yang digunakan mempunyai prinsip


Current transformer.

toroida

iS

Cara ini lebih teliti.

iS = Arus sisa
= Arus tanah
IS ≈ If
IS = IR = IS = IT = IN
Untuk rating SPAT :
IS trip : 0,5; 1; 2; 3; 4
Persyaratan pengaman dengan menggunakan SPAT:
50
RE2 ≤
I S trip

Contoh : IS trip = 1 Amp


50
RE2 = = 50 Ω.
1
Arti rumus diatas :
Bila arus gangguan sedemikian rupa, sehingga arus gangguan sebesar
IS trip, maka tegangannya dijamin tidak akan lebih dari 50 Volt (bila

27
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

SPAT tidak trip karena kecilnya arus gangguan, maka tegangan nya
dijamin tidak lebih dari 50 Volt).

SPTT (Saklar Pengaman Tegangan ke Tanah).

T
N
Pen
RE Zekring
Kumparan
tegangan

Elektroda

28
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

R
RL

S
RL

RL
T
N
If Pen

Zekring
RE1

RE2

Berapa besarnya Vs ?
Bila dilihat pada gambar tersebut R L parallel dengan RE1 dan RE2
sehingga If dapat dihitung dengan cara berikut :
RL // RE1 = RE2
Dimana : If = IN = Iε
IN : Neutral current.
Iε : Earth current.

Sehingga Rk dapat ditulis sebagai berikut :


R L ( R E1  R E 2 )
Rk =
R L  R E1  R E 2
220 220
If = R  R  Z
L k loop

29
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Zloop = RL + Rk
Jadi VS = Iε x RE2
RL
Iε = xI f
R L  R E1  R E 2

Eph
If.RL
(220 V) VS
Iε.RE2

Iε.RE1
If.Rk

dari gambar tersebut diatas dapat ditulis :

RE 2 Rk
VS = x .E Ph
R E1  R E 2 R L  R k

30
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Equivalent Circuit nya adalah :

RL

~ RL

N RE1 RE2 F

Contoh : RL : 0,3 Ω RE1 : 5 Ω RE2 : 5 Ω


Diperoleh kira-kira :
If x RL = 110 Volt.
If x Rk = 110 Volt.
VS = 55 Volt.

Perlu diperhatikan bahwa tegangan sentuh tidak tergantung dari harga


absulut RE, tetapi tergatung dari perbandingannya.

31
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

TN System (PUIL : PNP)

T
N

PE
Zekring

Konsumen 1 Konsumen 2

Harus ada elektrodenya


pentanahan

32
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Salah satu persyaratan dalam PN sistem (PNP) sebagai berikut:

MCB PLN
kWh mtr

R
Komsumen
N PHB
Zekring PE

E Ph
If = ≥ IA
Z loop

Dimana IA = k.In
= Arus minimum yang dengan pasti dapat memutuskan
zekring dalam cepat.
Bila terjadi gangguan maka akan terjadi kenaikan tegangan.
Tegangan ini dimonitor oleh kumparan tegangan dari badan/body
peralatan sampai tanah (reference earth).

Reference earth disini bukan tanah disekitar peralatan tetapi diambil


tanah yang letaknya agak jauh, sehingga akan mengalami/terpengaruh
oleh naiknya tegangan gangguan.

33
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Dalam hal ini perlu dipasang elektrode bantu (auxiliary electrode).


Mengapa perlu dipasang elektrode bantu?
Maksudnya hanya untuk menunjukan/ menentukan titik potensial
tanah (cukup 1m ditanam), yang paling penting letaknya jauh.
Jarak yang mencukupi (minimum) 4L (L=panjang batang elektrode
yang tertanam (pada peralatan).
Untuk SPTT pentanahan peralatan tidaklah penting (bagaimana
pentanahan itu).

Keterangan :
- Rating untuk SPAT selain 0,5; 1; 2; 3 dan 4 ada lagi yang 30 mA; 20
mA.
- Arus-arus 30 mA dan 20 mA merupakan arus yang sensitif sekali
dan dimaksudkan untuk sentuhan langsung ( lihat no.5 pengaman
tambahan dengan SPAT).
- Yang perlu diperhatikan untuk SPAT adalah :
1. Pemeliharaan (maintenance).
2. periodical check (pengecekan secara periodik).

- PE adalah hantaran pengaman.


- PEN adalah hantaran netral yang juga berfungsi sebagai
pengaman.

34
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Approximasi :

T N

Keuntungan sistem TN sistem (PNP)


1. Tegangan sentuh rendah .
2. Arus gangguan besar (Zekring putus dengan cepat).
3. Ekonomis.
4. persyaratan pentanahan bagi konsumen ringan.

Kerugian nya:
Jika terjadi kawat netral putus (tidak perlu ada gangguan di peralatan
konsumen), maka arus beban masih mungkin mengalir melalui tanah
dan akan mengakibatkan adanya tegangan sentuh (Vs).

35
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Bila ada konsumen lain disebelah hilir, maka akan ada arus beban
yang mengalir ke konsumen lain, tetapi arusnya lebih kecil.
Bila disisi hilir masih banyak terdapat konsumen yang merata (yang
terbagi merata per fasa), arus di netral merupakan resultannya,
arusnya akan kecil sekali (INE ≈ ∞) sehingga tegangan sentuh tidak
berbahaya.

Putus

T
N

RE1

RE2 Vs

Vs = INE x RE
IR = IS = IT = INE ≈ 0
Yang berbahaya bila beban konsumen disebelah hilir tidak merata.

36
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

DALAM SISTEM TT (PUIL : PP)

RE1 Kons T Kons S Kons R N

Bila kawat netral putus tidak berbahaya.


Bahaya lain (bila kawat nol putus), dimana Vs sudah tidak ada, bisa
terjadi salah satu fasa turun, disisi lain fasanya naik.

37
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

S T S T

N G G N

R R

RE1 N

Tahanan pentanahan/pembumian total dari netral ( RNE).

38
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

30
Misal : ada 50 konsumen 
50
30
Bila 30 konsumen 
10
RNE ≤ 5Ω mengapa ?

RE1 N
Rt

RNE

Jika terjadi gangguan, maka tegangan kawat netral akan naik.

39
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

S T

N G
RNE
E

Rf

Antara R ketanah melalui Rf dan N  RNE


V NE R NE 50 5
  
220 R NE  R f 220 5  17

Syarat : VNE = 50 Volt


Maka pengaman trafo tidak putus.
Bila diharuskan RNE = 5 Ω, maka dapat diasumsikan Rf ≥ 17 Ω akan
menghasilkan
VNE = 50 Volt
Misalkan : kawat jatuh ketanah/bumi.
Isolator pecah.
Kawat tersentuh pohon.

Tahanan gangguan selalu = 17 Ω


- Kawat jatuh menyentuh pipa ledeng/air.
- Kawat fasa putus menyentuh sumur bor.
- Kawat fasa jatuh terkena pagar besi.

40
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Ayat dalam PUIL Bab 3 : Didalam perjalanannya bila dijumpai obyek


pentanahan yang baik dihubungkan kawat netral, berarti menurunkan
VNE.

IT SYSTEM (PUIL : Sistem hantaran pengaman SHP).

41
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Bila terjadi gangguan fasa ke tanah apa yang terjadi ?


Maka tegangan sentuh nol.
Tetapi telah kita pelajari bahwa tidak ada ”TRUE UN EARTH” (yang tak
ada capasitasnya).
Sehingga segitiga vektor tegangan seluruhnya tergeser dari tanah,
oleh karena itu perlu dipasang detector gangguan.
Ungrounded system  bila terjadi gangguan fasa ketanah.
Akibatnya arus gangguan tidak nol (arusnya kecil sekali).
Vs = If. RE (If dalam orde mili ampere).
Sehingga persyaratannya menjadi ringan (batasnya 50 Volt).
PUIL memberi saran RE = 50 Ω. Bisa saja 200 Ω, 300 Ω akibatnya
elektrodenya kecil.
Akibat bila electrode kecil, maka tidak akan stabil (akibat permukaan
tanah ±1m) apalagi bila tanah dalam keadaan kering.
Tetapi dengan kecilnya arus zekring tidak putus (bisa menguntungkan
dan merugikan).

42
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Menguntungkan karena alat-alat jalan terus.


Merugikan karena tidak dapat diketahui letak gangguannya (susah
mencarinya).
Oleh karena itu IT System hanya boleh dipakai pada system yang
terbatas (misal:bengkel, rumah sakit dll).
Bila ada alat lain dan terjadi juga gangguan apa yang terjadi bila
seperti gambar dibawah.

50Ω 50Ω

380V
If =  3,8
100

Vs = 190 V.

Maka tegangan besar, zekring tidak putus, cara mengatasinya satu


sama lain harus terhubung dengan hantaran pengaman.

43
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

RE

44

Anda mungkin juga menyukai