PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
1.1. Tiang
Tiang atau tiang listrik adalah salah satu komponen utama jaringan listrik tegangan
rendah yang berfungsi menyangga hantaran listrik serta perlengkapannya, yang
pemakaiannya tergantung dari keadaan lapangan. Jenis tiang yang digunakan pada
jaringan adalah tiang besi/baja atau tiang beton.
1
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
9 m – 150 daN
9 m – 200 daN
9 m – 250 daN
Disamping itu perlu diperhitungkan juga kondisi tanah lokasi penanaman tiang
awal /akhir. Untuk tanah yang mudah bergerak, misalnya banyak mengandung
pasir atau daerah berlumpur, maka penanaman tiang dengan kemampuan menahan
gaya tarikan yang lebih besar saja tidak cukup apabila tanahnya labil. Untuk itu
perlu diberikan pengerasan atau bahkan dicor agar tiang yang ditanam tidak miring
atau roboh.
Konstruksi demikian mungkin juga diperlukan pada tiang penyangga maupun tiang
sudut. Oleh karena itu kondisi tanah sangat perlu diperhatikan sejak pelaksanaan
survey perencanaan jaringan. Segala sesuatu yang perlu diperhitungkan sudah
dipersiapkan sejak awal. Sehingga tidak mengganggu jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
Komposisi kimia :
Jenis baja : BJ.41
C = maks. 0,25 %
Si =-
Mn = -
P = maks. 0,04 %
S = maks. 0,004 %
3
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
Sifat-sifat mekanis :
Kuat tarik : min. 41 kg/mm2
Kekuatan pada batas lumer : min.24 kg/mm2
Kemampuan tiang untuk menerima beban kerja tergantung dari diameter tiang
dan ketebalannya. Dengan demikian tipe tiang besi ditentukan oleh diameter dan
ketebalannya. Diameter tiang yang sama tetapi ketebalannya berbeda maka
kemampuan menerima bebanpun berbeda.
Bentuk penampang tiang harus bulat dab tiang tersusun dari dua atau lebih
potongan pipa baja dengan panjang tertentu yang berbeda diameternya.
Garis sumbu tiap bagian tiang harus dalam satu garis lurus dengan penyimpangan
maksimum yang diizinkan adalah 2 o% ( dua permil ) setiap panjang 1 meter.
Penyelesaian Akhir.
1. Tiang harus bebas dari cacat, seperti retak, pecah atau penyok
2. tiang harus bebas karat dan dilapisi atau dicat secara merata di seluruh
permukaan.
3. sambungan antar bagian tiang harus menggunakan sambungan sok-pen,
reduser dan reduser press yang berlaku
4. tiang harus dilengkapi dengan selongsong yang dipasang menutupi tiang 30
cm di bawah dan 30 cm di atas garis tanah. Garis tanah terletak pada 1/6
panjang tiang pada bagian bawah.
4
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
5
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
Contoh :
1. Tiang beton : 9 meter – 100 daN
Berarti tiang beton panjang 9 meter, beban kerja 100 daN, tanpa
terminal pembumian.
1.2. Konduktor
Konduktor berfungsi untuk menghantarkan arus dari suatu bagian instalasi ke bagian
instalasi yang lain. Konduktor yang digunakan sebagai penghantar untuk saluran udara
tegangan rendah harus mempunyai sifat antara lain :
a. konduktifitas atau daya hantar yang tinggi
b. kekuatan tarik yang tinggi
6
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
7
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
Keterangan :
N = kabel jenis standar
F = saluran Udara
A = penghantar aluminium
2X = isolasi XLPE
Y = isolasi PVC
T = penggantung
rm = penghantar bulat berkawat banyak
cm = penghantar bulat berkawat banyak dipadatkan.
Spesifikasi ini berlaku untuk kabel pilin udara pada tegangan kerja sampai
dengan 1 KV baik untuk saluran udara tegangan rendah ( SUTR ) maupun
saluran pelayanan ( SR ).
Contoh :
1. NFA2X-T 3 x 70 + 1 x 50 + 2 x 16 rm 0,6/1KV
Menyatakan suatu kabel pilin udara berisolasi XLPE, bahan konduktor
dari alluminium dan berpenggantung. Dengan inti masing-masing sebagai
berikut : tiga inti dengan luas penampang 70 mm2 untuk penghantar fasa,
satu inti untuk netral sekaligus penggantung dengan luas penampang 50
mm2, dua inti untuk penghantar saluran penerangan jalan dengan luas
penampang masing-masing 16 mm2 .
2. NFA2X-T 3 x 70 + 1 x 50 rm 0,6/1 KV
Menyatakan suatu kabel pilin tegangan rendah berisolasi XLPE, bahan
konduktor dari alluminium dan berpenggantung. Tiga inti sebagai
penghantar fasa dengan luas penampang m,asing-masing 70 mm2 dan
satu penghantar netral sekaligus sebagai penggantung dengan luas
penampang 50 mm2.
8
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
9
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
10
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
11
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
Keterangan :
12
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.2. TR-2
Keterangan :
13
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.3. TR-3
Keterangan :
1. Tension bracket
2. Strain clamp
3. Stainless steel strip
4. Stopping buckle
5. Plastic strap
6. Pipa PVC 2” = 50 cm
7. Link
8. Deadend tube
9. Turn buckle
14
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.4. TR-4
Keterangan :
15
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.5. TR-5
Keterangan :
16
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.6. TR-6
Keterangan :
17
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.7. TR-6a
Keterangan :
18
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
2.8. TR-7
Keterangan :
19
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
1. Lilitkan dua potong stainless steel strip pada tiang lengkap dengan
stopping buckle
2. Pasang suspension clamp bracket sedemikian rupa sehingga
stainless steel strip sebagai pengikatnya
3. Kencangkan kedua stainless steel strip tersebut
1. Pasang satu set ( satu kiri dan satu kanan ) dongkrak haspel pada tempat
yang berjarak kira-kira antara 10 sampai 15 meter dari tiang awal.
2. Letakkan haspel ( gulungan konduktor ) di antar kedua dongkrak kabel
tersebut
3. Pasang poros haspel pada lobang-lobang dongkrak dan lobang haspel
4. Naikkan dongkrak sehingga haspel dapat berputar dengan bebas
5. Ikat ujung konduktor dengan tali sepanjang kira-kira 20 meter
6. Pasang roll kabel di atas setiap tiang mulai dari tiang awal sampai tiang
penegang.
7. Masukkan tali ke dalam roll kabel yang sudah dipasang di atas tiang
20
PT. PLN (Persero)
JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahan bahan Konstruksi JTR
8. Tarik tali tersebut ke arah tiang selanjutnya dan lakukan sama dengan
nomor 7 sampai ke tiang penegang.
9. Pasang kotrek pada awal dan akhir kabel
10. Kencangkan terlebih dahulu pada bagian awal kemudian kencangkan
konduktor pada bagian penegang.
11. Selain pada bagian awal dan ujung konduktor, pada konstruksi belokan
( TR – 2 ) juga dipasang kotrek
12. Setelah didapat andongan konduktor sesuai standar ( maks. 2 % dari lebar
gawang ) selanjutnya meletakkan penggantung konduktor pada suspension
clamp
13. Bagian kiri dan kanan penggantung masing-masing dipasang plastic strap.
21