Anda di halaman 1dari 8

MODUL 02

ELEKTROSTATIK
Syafitra Salam, Dian Retno Anggraini E., Muhammad Ridho, Said Husain, Shafira Amaliyah
10219027, 10219093, 10219009, 10219048, 10219106
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: safitra.salam@gmail.com

Asisten: Elvan Vensiando / 10217034


Tanggal Praktikum: 19-03-2021

Abstrak
Elektrostatik adalah studi tentang fenomena elektromagnetik saat tidak ada muatan yang bergerak. Beberapa
besaran yang dapat dihitung adalah gaya, medan listrik, potensial, kapasitansi, dan rapat muatan dari suatu
benda. Pada percobaan ini akan digunakan benda konduktor untuk mencari distribusi muatan, kapasitansi
pelat sejajar, dan permitivitas ruang hampa secara eksperimen. Konduktor adalah benda yang dapat
menghantarkan listrik dikarenakan elektron-elektronnya dapat bergerak dengan bebas. Jika suatu benda
konduktor diberikan tegangan, muatan-muatan pada konduktor tersebut akan terdistribusi pada permukaan
terluarnya sehingga medan listrik didalam konduktor bernilai nol. Untuk menentukan distribusi muatan di tiap
permukaan konduktor digunakan sangkar Faraday electrometer amplifier untuk mengukur tegangan.
Kemudian dari tegangan tersebut akan diperoleh muatan total dan rapat muatan untuk tiap permukaan
konduktor. Benda konduktor seperti kerucut, silinder, dan pelat sejajar memiliki distribusi muatan yang
berbeda-beda pada permukaannya dan bergantung pada luas permukaannya. Semakin kecil luas
permukaannya, maka semakin terpusat pula distribusi muatannya. Dari distribusi muatan tersebut juga dapat
ditentukan kapasitansi pelat sejajar dan permitivitas ruang hampa secara eksperimen dan membandingkannya
secara teoretis.
Kata kunci : Distribusi muatan, elektrostatik, kapasitansi, konduktor, permitivitas.

I. Pendahuluan 1 . 𝜌(𝒓′ )
𝑬(𝒑) = 4𝜋𝜀 ∫𝑉 𝑟2
𝒓̂𝑑𝑉 (3)
Elektrostatik adalah studi fenomena 0
elektromagnetik pada saat tidak ada muatan
yang bergerak. Pada elektrostatik dikenal Keterangan :
istilah medan listrik, yaitu suatu medan vector F : Gaya Coulomb. (N)
yang dihasilkan oleh muatan listrik. Jika Q : Muatan partikel. (C)
terdapat suatu partikel bermuatan Q pada E : Medan listrik. (N/C)
daerah medan listrik, partikel tersebut akan ε0 : Permitivitas listrik dalam ruang
merasakan gaya listrik yang biasa disebut hampa. (F/m)
sebagai gaya Coulomb. Besar gaya Coulomb qi : Muatan partikel ke-i. (C)
yang dirasakan oleh partikel adalah : ri : Jarak partikel ke-i dengan partikel Q.
(m)
𝑭 = 𝑄𝑬 (1) ρ : Rapat muatan volume. (C/m3)
V : Volume benda. (m3)
Jika terdapat banyak partikel bermuatan,
medan listrik di suatu titik p dapat dicari Fluks listrik didefinisikan sebagai
dengan memanfaatkan prinsip superposisi banyaknya medan listrik yang menembus
melalu persamaan : suatu permukaan. Fluks listrik dapat
dirumuskan sebagai :
1 𝑞
𝑬(𝒑) = 4𝜋𝜀 ∑𝑛𝑖=1 𝑟2𝑖 𝒓̂𝒊 (2)
0 𝑖 𝜙 = ∮ 𝑬 ∙ 𝑑𝑨 (4)

Untuk mencari medan listrik di titik p Menurut hukum Gauss, fluks listrik
dari suatu distribusi muatan dengan rapat berbanding lurus terhadap banyaknya suatu
muatan kontinu dapat dilakukan dengan cara muatan yang dilingkupi oleh permukaan
mengintegralkan elemen muatan pada suatu Gauss. Sehingga fluks dapat ditulis dalam
benda terhadap seluruh permukaan benda. bentuk :
Berikut adalah persamaan yang digunakan :
𝜀0 𝜙 = 𝑞𝑒𝑛𝑐 (5)
sejajar dan permitivitas udara secara teoretik
Keterangan : dan eksperimen.
ϕ : Fluks listrik. (Nm2/C)
A : Luas permukaan Gauss (m2) II. Alat dan Bahan
qenc : Muatan di dalam permukaan Gauss. Alat dan bahan yang digunakan pada
(C) modul ini, diantaranya :
1. 1 konduktor berbentuk kerucut,
Persamaan (5) mengindikasikan bahwa 2. 2 konduktor kulit berbentuk silinder,
jika tidak ada muatan di dalam suatu 3. 1 pelat logam,
permukaan Gauss, fluks listrik di daerah 4. 1 catu daya 10 kV,
tersebut akan bernilai nol sehingga medan 5. 1 elektrometer amplifier,
listriknya pun juga akan bernilai nol. Atau, 6. 1 kapasitor STE 1 nF, 10 nF,
jika terdapat suatu fluks listrik yang masuk ke 7. 1 voltmeter,
dalam permukaan Gauss dengan nilai yang 8. 1 batang penghubung,
sama dengan fluks listrik yang keluar dari 9. 1 insulator demonstrasi,
permukaan Gauss, fluks dan medan listrik di 10. 1 saddle base,
daerah itu juga akan bernilai nol. 11. 2 pelat logam tembaga, dan
Konduktor merupakan suatu benda yang 12. 1 statif dan 2 penjepit statif.
mudah menghantarkan listrik. Hal ini
dikarenakan elektron-elektron pada konduktor III. Metode Percobaan
dapat bergerak dengan bebas. Elektron-
elektron pada konduktor akan tersebar di
permukaan sedemikian rupa sehingga medan
listrik di dalam konduktor tersebut akan
bernilai nol.
Jika terdapat dua buah pelat konduktif
yang identik tetapi memiliki muatan yang
saling berlawanan dan keduanya didekatkan
Gambar 3.1 Ilustrasi cara pengukuran rapat
secara paralel, medan listrik akan muncul muatan pada percobaan.
diantara dua pelat tersebut, sedangkan medan
listrik diluar daerah ini akan bernilai nol. Langkah percobaan dari modul ini,
Kapasitansi adalah jumlah muatan listrik yang pertama-tama, luas permukaan dari konduktor
disimpan tiap beda potensial yang diberikan, diukur. Kemudian, kutub positif dari catu
sehingga dapat dirumuskan sebagai : daya dihubungkan ke konduktor tersebut dan
𝑄 𝐴
tegangan catu daya di atur 5 kV (untuk pelat
𝐶 = Δ𝑉 = 𝜀0 𝑑 (6) dengan variasi tegangan di atur 1 kV). Lalu,
sangkar Faraday electrometer amplifier dan
Rapat muatan permukaan adalah logam terisolasi dinetralkan dengan cara
persebaran muatan dalam suatu permukaan. menempelkan batang penghubung pada
Untuk mencari rapat muatan, dapat digunakan permukaan electrometer amplifier dan
persamaan : menempelkan pelat pada batang penghubung
secara bersamaan. Setelah itu, tegangan offset
𝜎=𝐴
𝑄
(7) pada voltmeter dicatat. Pelat konduktor
dilepaskan dari batang penghubung dan logam
terisolasi disentuhkan pada permukaan
Keterangan : konduktor untuk mendapatkan muatan dengan
C : Kapasitansi. (C/V) waktu yang divariasikan. Kemudian, secara
ΔV : Beda potensial. (V) bersamaan, batang penghubung dilepaskan
d : Jarak antar pelat. (m) dari sangkar Faraday dan logam terisolasi di
σ : Rapat muatan permukaan. (C/m2) masukkan ke dalam sangkar Faraday tanpa
menyentuh dinding sangkar. Lalu, tegangan
Tujuan dari modul ini adalah yang terbaca oleh voltmeter dicatat. Setelah
menentukan distribusi muatan di luar dan di itu, langkah yang sama dilakukan untuk tiap
dalam sangkar Faraday dan pada benda variasi yang ditentukan. Setelah selesai, catu
konduktor, dan menganalisis kapasitansi pelat daya dimatikan dan batang penghubung
diletakkan pada konduktor, lalu kutub positif 25 -0.0028 0.1477 0.1505 1.505
catu daya dilepaskan dari konduktor. Q rata-rata (nC) 1.4018
Untuk percobaan dengan pelat sejajar,
Rapat muatan (nC/m2) 49.251
jarak antar pelat diatur sejauh 4 cm. Khusus
Catatan : V ukur = V terukur
untuk percobaan pelat sejajar dengan variasi
V teori = V sebenarnya
jarak, sebelum menambahkan jarak antar
pelat, catu daya dimatikan terlebih dahulu
Data distribusi muatan konduktor
untuk menghindari tegangan listrik yang
silinder kerucut bagian dalam silinder :
besar.
Beberapa hipotesis pada percobaan ini Tabel 4.3 Data perolehan distribusi muatan
adalah, distribusi muatan pada konduktor konduktor silinder kerucut bagian dalam
tidak merata sehingga permukaan yang lebih silinder.
kecil memiliki rapat muatan yang lebih besar, t Total
dan nilai kapasitansi dan permitivitas udara V ukur V teori
(s ΔV (V) muatan
yang diperoleh secara teoretik berbeda dengan (V) (V)
) (nC)
eksperimen. 5 0.0995 0.2018 0.1023 1.023
IV. Data dan Pengolahan 10 0.1836 0.37 0.1864 1.864
1. Percobaan 1 : Distribusi muatan pada 15 0.2337 0.4702 0.2365 2.365
silinder kerucut. 20 0.2475 0.4978 0.2503 2.503
25 0.222 0.4468 0.2248 2.248
Data hasil pengukuran konduktor silinder
Q rata-rata (nC) 2.0006
kerucut :
Rapat muatan (nC/m2) 72.1435
Tabel 4.1 Data pengukuran konduktor
silinder kerucut. Data distribusi muatan konduktor
Diameter dalam silinder silinder kerucut bagian luar kerucut :
0.091 m
:
Diameter luar silinder : 0.0934 m Tabel 4.4 Data perolehan distribusi muatan
konduktor silinder kerucut bagian luar
Diameter ujung: 0.00235 m kerucut.
Tinggi silinder: 0.097 m V Total
t V ukur ΔV
C kapasitor: 10 nF teori muatan
(s) (V) (V)
A selimut luar silinder : 0.02846 m2 (V) (nC)
A selimut dalam silinder 5 0.1341 0.271 0.1369 1.369
0.02773 m2 10 0.1618 0.3264 0.1646 1.646
:
A selimut luar kerucut : 0.01465 m2 15 0.1922 0.3872 0.195 1.95
A ujung kerucut : 4.337 × 10-6 m2 20 0.1934 0.3896 0.1962 1.962
25 0.2176 0.438 0.2204 2.204
Data distribusi muatan konduktor Q rata-rata (nC) 1.8262
silinder kerucut bagian luar silinder : Rapat muatan (nC/m2) 124.664
V terukur = -0.0028 V

Tabel 4.2 Data perolehan distribusi muatan Data distribusi muatan konduktor
konduktor silinder kerucut bagian luar silinder kerucut bagian ujung kerucut :
silinder.
Total Tabel 4.5 Data perolehan distribusi muatan
t V ukur V teori ΔV konduktor silinder kerucut bagian ujung
muata
(s) (V) (V) (V) kerucut.
n (nC)
t Total
5 -0.0028 0.1051 0.1079 1.079 V ukur V teori ΔV
(s muatan
10 -0.0028 0.126 0.1288 1.288 (V) (V) (V)
) (nC)
15 -0.0028 0.1561 0.1589 1.589 5 0.2691 0.541 0.2719 2.719
20 -0.0028 0.152 0.1548 1.548 10 0.306 0.6148 0.3088 3.088
15 0.323 0.6488 0.3258 3.258 Tabel 4.8 Data perolehan distribusi muatan
konduktor silinder bagian dalam silinder.
20 0.3253 0.6534 0.3281 3.281
t Total
25 0.3463 0.6954 0.3491 3.491 V ukur V teori
(s ΔV (V) muatan
Q rata-rata (nC) 3.1674 (V) (V)
) (nC)
Rapat muatan (nC/m2) 730259 5 0.377 0.4965 0.1195 1.195
10 0.336 0.5369 0.2009 2.009
Nilai V teori diperoleh dari V ukur + ΔV. 15 0.31 0.5295 0.2195 2.195
Untuk total muatan diperoleh dari
20 0.288 0.5124 0.2244 2.244
persamaan (6) dan rapat muatan
diperoleh dari persamaan (7). 25 0.31 0.676 0.366 3.66
Berdasarkan data pada tabel-tabel diatas, Q rata-rata (nC) 2.2606
diperoleh bahwa semakin kecil luas Rapat muatan (nC/m2) 79.0738
permukaan maka rapat muatan dan
muatan total rata-rata pada permukaan Nilai V teori diperoleh dari V ukur + ΔV.
tersebut semakin besar. Untuk total muatan diperoleh dari
persamaan (6) dan rapat muatan
2. Percobaan 2 : Distribusi muatan pada diperoleh dari persamaan (7).
silinder. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada
tabel diatas, muatan total rata-rata dan
Data hasil pengukuran konduktor silinder rapat muatan pada permukaan dalam
: lebih besar dibandingkan permukaan luar
silinder
Tabel 4.6 Data pengukuran konduktor
silinder.
3. Percobaan 3 : Kapasitor pelat sejajar
Diameter dalam silinder : 0.07 m bagian variasi beda potensial antarpelat.
Diameter luar silinder : 0.072 m
Tinggi silinder: 0.13 m Data hasil pengukuran pelat sejajar :
C kapasitor: 10 nF
Tabel 4.9 Data pengukuran pelat sejajar.
A selimut dalam silinder
0.02859 m2 S pelat: 0.04 m
:
A selimut luar silinder : 0.0294 m 2 A pelat : 0.0016 m2
C pelat 10 nF
Data distribusi muatan konduktor Jarak antar pelat 4 cm
silinder bagian luar silinder :
Data distribusi muatan kapasitor pelat
Tabel 4.7 Data perolehan distribusi muatan sejajar bagian variasi beda potensial
konduktor silinder bagian luar silinder. antarpelat :
t Total d = 4 cm
V ukur V teori
(s ΔV (V) muatan
(V) (V)
) (nC) Tabel 4.10 Data perolehan distribusi
5 0.201 0.4048 0.2038 2.038 muatan konduktor pelat sejajar bagian
10 0.1896 0.382 0.1924 1.924 variasi beda potensial antarpelat.
Q
15 0.2075 0.4178 0.2103 2.103 ΔV Q pelat σ pelat
kapasitor
20 0.207 0.4168 0.2098 2.098 (kV) (pC) (pC/m 2)
(nC)
25 0.2266 0.456 0.2294 2.294 1 0.01597 9.983 0.451
Q rata-rata (nC) 2.0914 2 0.03053 19.08 0.862
Rapat muatan (nC/m2) 71.123 3 0.043 26.92 1.216
4 0.0878 54.85 2.478
Data distribusi muatan konduktor 5 0.05 31.299 1.414
silinder bagian dalam silinder :
Data lengkap tabel 4.10 dapat dilihat di
lampiran pada tabel 1.

Gambar 4.2 Grafik muatan kapasitor


terhadap 1/d.

Gambar 4.1 Grafik muatan kapasitor Dari kemiringan grafik pada gambar 4.2
terhadap beda tegangan. dan persamaan (6) diperoleh nilai
permitivitas ruang hampa sebesar ε0 =
Dari kemiringan grafik pada gambar 4.1, 5.55 × 10-12 F/m. Jika dibandingkan
diperoleh nilai kapasitansi secara dengan permitivitas secara teoretis, yaitu
eksperimen sebesar C = 3.542 × 10-10 ε0 = 8.54 × 10-12 F/m, nilai yang
C/V. Sedangkan kapasitansi secara diperoleh secara eksperimen lebih kecil
teoretis sebesar C = 10-8 C/V. Kapasitansi dibandingkan teoretis. Hal ini
yang diperoleh secara teoretis jauh lebih dikarenakan pada percobaan terdapat
besar dibandingkan secara eksperimen berbagai faktor yang menyebabkan
karena pada kenyataannya terdapat ketidaktelitian pada pengukuran seperti
berbagai faktor yang menyebabkan pengaruh lingkungan, keterbatasan alat
penyimpangan nilai eksperimen terhadap ukur, dan human error.
nilai sebenarnya. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah faktor lingkungan, V. Pembahasan
keterbatasan alat ukur, dan human error. Berdasarkan data pada tabel 4.7 dan 4.8,
diperoleh bahwa muatan total pada
4. Percobaan 4 : Kapasitor pelat sejajar permukaan dalam sangkar Faraday sedikit
bagian variasi jarak antarpelat. lebih banyak dibandingkan pada permukaan
luar, hal ini bertentangan dengan prinsip
Data distribusi muatan kapasitor pelat muatan pada konduktor yang menyatakan
sejajar bagian variasi jarak antarpelat : bahwa muatan pada konduktor akan tersebar
pada bagian terluar. Oleh karena itu,
Tabel 4.11 Data perolehan distribusi seharusnya muatan pada bagian luar lebih
muatan konduktor pelat sejajar bagian banyak dibandingkan pada bagian dalam.
variasi jarak antarpelat. Pada percobaan ini, terjadi kesalahan pada
Q pengukuran sehingga hasil yang diperoleh
Q pelat σ pelat 1/d
kapasitor tidak sesuai dengan prinsip muatan pada
(pC) (pC/m 2) (m-1)
(nC) konduktor. Kesalahan-kesalahan yang terjadi
0.05011 31.32 1.415 25 bisa berasal dari ketidaktelitian instrumen,
0.06814 42.588 2.405 20 faktor lingkungan, atau kesalahan manusia.
0.0544 33.98 2.303 16.67 Electrometer amplifier digunakan untuk
mengukur tegangan yang sangat kecil.
0.0464 28.99 2.292 14.28 Instrumen ini terdiri dari 2 resistor dan 1 Op-
0.0345 21.548 1.947 12.5 Amp. Output Op-Amp dihubungkan dengan
voltmeter. Resistor yang memiliki tegangan
Data lengkap tabel 4.11 dapat dilihat di yang sama dengan tegangan output Op-Amp
lampiran pada tabel 2. diatur sekecil mungkin relatif terhadap
resistor yang satunya. Kemudian, dengan
menggunakan prinsip pembagi tegangan pada
resistor, diperoleh nilai tegangan output atau
tegangan yang terukur pada voltmeter. maka isolator adalah penghantar listrik yang
Resistor pada instrumen ini digunakan sebagai tidak baik. Jika ditinjau dari pita energi, selisih
pembagi tegangan dan Op-Amp digunakan energi antara pita valensi dengan pita
untuk memperkuat tegangan input sehingga konduksi terlalu jauh sehingga elektron sulit
tegangan output yang dihasilkan akan lebih atau membutuhkan energi yang besar untuk
besar. pindah ke pita konduksi.
Saat medan listrik dari luar diberikan Pada percobaan pelat sejajar dengan
pada bahan konduktor, elektron-elektron yang variasi jarak, pengaturan jarak antarpelat
berada di dalam bahan tersebut akan tersebar memengaruhi galat. Pengaruh tersebut dapat
ke permukaan terluar sehingga medan listrik dilihat dari persamaan (6) yang menunjukkan
di dalam bahan akan bernilai nol. Sedangkan bahwa tegangan berbanding lurus terhadap
untuk bahan isolator, muatan-muatan di dalam jarak antarpelat. Jarak antarpelat pada
bahan tidak akan bergerak karena muatan percobaan ini diukur menggunakan penggaris.
bahan ini bersifat permanen atau sangat sulit Dikarenakan penggaris tidak memiliki
untuk di pindahkan. Akibatnya, medan listrik ketelitian yang cukup baik maka terdapat galat
di dalam bahan isolator akan tetap ada. pada pengukurannya. Semakin besar jarak
Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5, diperoleh yang diukur maka semakin besar pula galat
rapat muatan pada ujung kerucut jauh lebih yang dihasilkan dari penggaris tersebut.
besar dibandingkan rapat muatan pada luas Akibatnya, galat pada perhitungan tegangan
selimut luar kerucut. Hal ini menunjukkan akan semakin besar pula.
bahwa muatan akan lebih terkonsentrasi pada Berdasarkan hasil yang didapatkan dari
luas permukaan yang sangat kecil. Hasil percobaan 4, diperoleh permitivitas ruang
tersebut juga sesuai dengan persamaan (7) hampa secara teoretis lebih besar
yang menyatakan bahwa rapat muatan dibandingkan secara eksperimen. Hal ini
berbanding terbalik dengan luas permukaan dikarenakan pada eksperimen terdapat
sehingga semakin kecil luas permukaan maka berbagai faktor yang dapat menyebabkan
semakin besar rapat muatan dan sebaliknya. penyimpangan dari nilai sebenarnya.
Pada pembacaan electrometer amplifier Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah
terjadi fluktuasi nilai dari pembacaan kondisi lingkungan yang tidak ideal, seperti
tegangan. Untuk mengurangi fluktuasi ini, pengaruh suhu, tekanan udara, atau partikel-
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah partikel diudara yang mengganggu
menetralkan sangkar Faraday electrometer pengukuran tegangan. Selain itu, pada saat
amplifier dan logam terisolasi dengan cara proses memasukkan pelat konduktor ke dalam
menempelkan batang penghubung pada sangkar Faraday, terdapat muatan-muatan
permukaan electrometer amplifier dan yang terlepas dari pelat sehingga potensial
menempelkan pelat konduktor pada batang yang terukur terdapat galat. Dan faktor-faktor
penghubung secara bersamaan. lainnya seperti galat dari alat ukur itu sendiri,
Prinsip muatan pada logam yaitu, muatan hingga human error. Oleh karena itu, hasil
pada logam lebih bebas bergerak karena hanya yang diperoleh secara eksperimen lebih kecil
memiliki satu elektron valensi yang tidak dibandingkan teoretis.
terlalu terikat dengan inti sehingga dapat Berdasarkan hasil percobaan 3, diperoleh
bergerak bebas dari satu atom ke atom bahwa kapasitansi yang didapatkan secara
lainnya. Oleh karena itu, benda logam teoretis lebih besar dibandingkan secara
cenderung lebih mudah menghantarkan eksperimen. Hal ini disebabkan oleh beberapa
listrik. Jika dilihat dari pita energi, selisih faktor yang mengakibatkan penyimpangan
energi antara pita valensi dengan pita nilai secara eksperimen dari nilai sebenarnya.
konduksi pada logam sangat kecil sehingga Beberapa faktor tersebut diantaranya faktor
elektron dapat berpindah dari pita valensi ke lingkungan yang tidak ideal, seperti pengaruh
pita konduksi dengan bebas. Sedangkan suhu, tekanan udara, serta partikel-partikel
prinsip muatan pada isolator yaitu, muatan diudara yang mengganggu muatan-muatan
pada isolator bersifat permanen atau sulit pada pelat sejajar dan pelat konduktor. Selain
untuk di gerakkan karena elektron valensi itu juga terdapat pengaruh dari hilangnya
pada benda isolator cukup banyak. Akibatnya, muatan pelat sejajar yang menempel di pelat
elektron akan sangat sulit untuk dilepas. konduktor pada saat akan dimasukkan ke
Dikarenakan sulitnya elektron untuk terlepas, dalam sangkar Faraday sehingga tegangan
yang terukur bukan tegangan yang sebenarnya VII. Daftar Pustaka
atau terdapat galat pada pengukuran [1] Griffiths, David J. Introduction to
tegangannya. Selain itu, kesalahan Electrodynamics, 4th ed. Cambridge:
pengukuran, galat oleh alat ukur itu sendiri, Cambridge University Press, pp. 59-78,
dan kesalahan-kesalahan minor lainnya juga 2017.
mengakibatkan penyimpangan terhadap nilai [2] Halliday, D., Resnick, R. & Walker, J.,
sebenarnya. Oleh karena itu, nilai kapasitansi Fundamentals of Physics, 9th ed., USA:
yang diperoleh secara eksperimen tidak sama John Wiley and Sons, Inc., pp. 580-619,
dengan nilai yang diperoleh secara teoretis. 2011.
Beberapa contoh kemajuan teknologi [3] Vangari, M., Pryor, T., & Jiang, L.,
kapasitor pada saat ini diantaranya adalah Supercapacitors : Review of Materials
superkapasitor atau ultrakapasitor. and Fabrication Methods, Journal of
Superkapasitor adalah perangkat yang Energy Engineering, 139(2), pp. 72-73,
digunakan untuk menyimpan energi yang 2013.
lebih efisien. Superkapasitor terdiri dari [4] Wang, D., FDC1004: Basics of
lapisan dielektrik tipis dan permukaan Capacitive Sensing and Applications,
elektroda yang tinggi. Perangkat ini juga dapat Texas Instruments – Application Report,
digunakan untuk variasi penangkapan energi pp. 3, 2014
dan aplikasi penyimpanan, baik secara
independen atau kombinasi dengan baterai
atau bahan bakar sel. Keunggulan dari
superkapasitor dibandingkan perangkat
penyimpanan energi konvensional adalah
jumlah siklus charging-discharging-nya
sangat besar, kapabilitas daya yang tinggi, dan
rentang thermal operating yang tinggi.
Contoh lainnya adalah sensor kapasitif.
Sensor kapasitif adalah teknologi yang
berbasis kopel kapasitif yang mengambil
kapasitansi yang dihasilkan oleh tubuh
manusia sebagai input. Sensor kapasitif ini
juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat
cairan, komposisi material, tombol mekanik,
dan human-to-machine interface. Sensor
kapasitif dasar terbuat dari bahan logam atau
konduktor dan mendeteksi semua benda yang
konduktif atau mempunyai konstanta
dielektrik yang berbeda dengan udara.

VI. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan
percobaan diatas, diperoleh kesimpulan :
1. Distribusi muatan di luar sangkar
Faraday lebih besar dibandingkan di
dalam sangkar Faraday dan distribusi
muatan di permukaan yang sempit lebih
besar dibandingkan permukaan yang
luas.
2. Nilai kapasitansi pelat sejajar secara
eksperimen lebih kecil dibandingkan
secara teoretis.
3. Nilai permitivitas ruang hampa secara
eksperimen lebih kecil dibandingkan
secara teoretis.
Lampiran

Tabel 1 Data perolehan distribusi muatan konduktor pelat sejajar bagian variasi beda potensial
antarpelat.
ΔV V terukur V sebenarnya Q pelat Q kapasitor
ΔV (V) σ pelat (pC/m 2)
(kV) (V) (V) (pC) (nC)
1 0.0423 0.0874 0.0451 0.01597 9.983 0.451
2 0.0834 0.1696 0.0862 0.03053 19.08 0.862
3 0.1188 0.2404 0.1216 0.043 26.92 1.216
4 0.245 0.4928 0.2478 0.0878 54.85 2.478
5 0.1386 0.28 0.1414 0.05 31.299 1.414

Tabel 2 Data perolehan distribusi muatan konduktor pelat sejajar bagian variasi jarak antarpelat.
d V terukur V sebenarnya Q pelat σ pelat Q kapasitor 1/d
ΔV (V)
(cm) (V) (V) (pC) (pC/m 2) (nC) (m-1)
4 0.1388 0.2803 0.1415 0.05011 31.32 1.415 25
5 0.2377 0.4782 0.2405 0.06814 42.588 2.405 20
6 0.2275 0.4578 0.2303 0.0544 33.98 2.303 16.67
7 0.2264 0.4556 0.2292 0.0464 28.99 2.292 14.28
8 0.1919 0.3866 0.1947 0.0345 21.548 1.947 12.5

Anda mungkin juga menyukai