Anda di halaman 1dari 10

Suatu kapasitor dapat berfungsi jika kedua pelat/lembar konduktor tidak saling

bersentuhan sehingga muatan listrik tidak berpindah dari satu konduktor ke konduktor
lainnya. Demikian juga agar muatan listrik tidak berpindah dari konduktor ke udara
maka ruang di antara kedua konduktor harus hampa udara. Pada tulisan tentang
kapasitor keping sejajar telah dibahas kapasitansi Kapasitor keping sejajar yang kedua
pelatnya dipisahkan oleh ruang hampa udara. Kapasitansi kapasitor dalam ruang
hampa udara mempunyai keterbatasan sehingga untuk memperbesar kapasitansi maka
di antara kedua pelat/lembar konduktor ditempatkan dielektrik.

Dielektrik adalah isolator yang memisahkan kedua pelat/lembar konduktor pada


kapasitor. Isolator merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
misalnya plastik, kaca, kertas atau kayu. Fungsi dielektrik adalah memperbesar
kapasitansi sehingga kapasitor dapat menyimpan banyak muatan listrik dan energi
potensial listrik.

Dielektrik meningkatkan kapasitansi karena potensial listrik antara kedua pelat


konduktor berkurang
Mengapa kapasitansi kapasitor bertambah setelah dielektrik ditempatkan di antara
kedua pelat/lembar konduktor ? Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan ini,
terlebih dahulu ingat lagi pelajaran tentang Muatan listrik. Muatan listrik sejenis tolak
menolak sedangkan muatan listrik tak sejenis tarik menarik. Misalnya muatan positif

tarik menarik  dengan muatan negatif, tetapi tolak menolak dengan


muatan positif. Lalu mengapa plastik yang bermuatan negatif dapat menarik potongan
kecil kertas yang tak bermuatan listrik ? Hal ini terjadi karena potongan kertas
mengalami pengutuban muatan. Elektron pada bahan isolator seperti kertas tidak
dapat bergerak bebas sebagaimana elektron pada bahan konduktor. Jadi ketika plastik
bermuatan negatif didekatkan dengan potongan kertas, elektron-elektron yang terikat
pada atom ditolak menjauhi plastik yang bermuatan negatif sehingga terjadi
pengutuban muatan negatif dan muatan positif pada kertas. Muatan negatif pada
kertas berjarak lebih jauh dari plastik sedangkan muatan positif pada kertas
mempunyai jarak lebih dekat dengan plastik. Selanjutnya muatan negatif pada plastik
tarik menarik dengan muatan positif pada potongan kertas hingga kertas yang ringan
bergerak mendekati plastik.

Proses pengutuban alias polarisasi muatan yang terjadi pada potongan kertas serupa
dengan polarisasi muatan yang terjadi pada dielektrik. Sebagaimana tampak pada
gambar di samping kiri, misalnya mula-mula hanya ada dua keping konduktor
bermuatan listrik. Keping kiri bermuatan positif sedangkan keping kanan bermuatan
negatif, sehingga arah medan listrik dari kiri ke kanan.
Setelah dielektrik diletakkan di antara kedua pelat konduktor maka muatan positif
pada pelat kiri tarik menarik dengan elektron-elektron pada permukaan dielektrik di
dekatnya, demikian juga muatan negatif pada pelat kanan tolak menolak dengan
elektron-elektron pada permukaan dielektrik di dekatnya. Elektron-elektron pada
dielektrik yang merupakan isolator, tidak bebas bergerak seperti elektron-elektron
pada konduktor. Karenanya elektron tetap terikat pada atom tetapi terjadi polarisasi
elektron-elektron yang bermuatan negatif dan proton-proton yang bermuatan positif,
seperti tampak pada gambar. Adanya muatan positif di sisi kanan atom-atom
dielektrik dan muatan negatif di sisi kiri atom-atom dielektrik menimbulkan medan
listrik yang arahnya dari kanan ke kiri sehingga memperlemah medan listrik yang
ditimbulkan oleh muatan listrik pada pelat konduktor yang arahnya dari kiri ke kanan.
Jadi medan listrik berkurang bukan karena muatan listrik pada kedua pelat/lembar
konduktor berkurang tetapi karena muncul medan listrik di dalam dielektrik yang
arahnya berlawanan. Apabila dielektrik dilepas maka kuat medan listrik yang
ditiimbulkan oleh muatan listrik pada kedua pelat/lembar konduktor kembali seperti
semula

Jika kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan listrik pada
kedua pelat konduktor berkurang maka potensial listrik antara kedua pelat konduktor
juga berkurang karena medan  listrik berbanding lurus dengan
potensial listrik sebagaimana dinyatakan dalam persamaan E = V / d, di mana E =
medan listrik, V = potensial listrik dan d = jarak antara kedua pelat. Apabila sebelum
ada dielektrik potensial listrik adalah Vo maka setelah ada dielektrik, potensial listrik
berkurang menjadi V sebesar faktor K. Secara matematis, Vo = K V atau V = Vo / K
atau K = Vo / V, di mana K = konstanta dielektrik. Vo > V sehingga K>1.
Perlu diketahui bahwa jumlah muatan listrik pada kedua pelat/lembar konduktor tidak
berubah sehingga jumlah muatan akhir sama dengan jumlah muatan awal (Q = Qo).

Perubahan kapasitansi kapasitor dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan rumus : C = kapasitansi akhir, Co = kapasitansi awal, Q = muatan akhir,


Qo = muatan awal, V = potensial akhir, Vo = potensial awal, K = konstanta dielektrik

Berdasarkan persamaan di atas disimpulkan kapasitansi awal (Co) lebih kecil


sedangkan kapasitansi akhir (C) lebih besar. Kapasitansi bertambah sebesar faktor K,
di mana K adalah konstanta dielektrik. Nilai konstanta dielektrik setiap bahan isolator
berbeda-beda. Konstanta dielektrik (K) adalah hasil perbandingan kapasitansi
kapasitor ketika menggunakan dielektrik, terhadap kapasitansi kapasitor tersebut
ketika tidak menggunakan dielektrik.

Dielektrik menambah kapasitansi karena jarak antara kedua pelat konduktor


berkurang

Fungsi dielektrik lainnya adalah memperkecil jarak (d) antara kedua pelat konduktor
sehingga medan listrik (E) dan tegangan listrik (V) antara kedua pelat/lembar
konduktor bertambah seperti dinyatakan oleh persamaan E = V / d. Jika medan listrik
dan tegangan listrik antara kedua pelat/keping bertambah maka kapasitansi kapasitor
bertambah.
Jika kapasitor yang dimaksud adalah keping sejajar maka kapasitansinya dihitung
menggunakan rumus berikut ini

Berdasarkan kedua rumus di atas disimpulkan kapasitansi (C) kapasitor keping sejajar
dapat diperbesar dengan cara memperkecil jarak kedua pelat/lembar konduktor (d).

Dielektrik menambah kapasitansi karena kekuatan dielektrik kapasitor


bertambah

Dielektrik terbuat dari bahan isolator yang jika berada di dalam medan listrik yang
sangat kuat maka akan mengalami kerusakan. Kerusakan dielektrik terjadi ketika
medan listrik sangat kuat hingga dapat menggerakan elektron lepas dari atom, lalu
elektron-elektron tersebut menabrak elektron-elektron pada atom-atom lainnya
sehingga terjadi aliran elektron dalam dielektrik. Dengan kata lain, kerusakan
dielektrik menyebabkan dielektrik yang merupakan isolator listrik berubah menjadi
konduktor listrik.

Agar terhindar dari kerusakan maka setiap dielektrik yang terbuat dari bahan isolator
tertentu mempunyai nilai medan listrik maksimum yang dapat ditahannya, yang
disebut kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik bahan isolator lebih besar daripada
kekuatan dielektrik udara dan masing-masing bahan isolator mempunyai kekuatan
dielektrik yang berbeda, ada yang kecil dan ada yang besar. Jadi jika digunakan
dielektrik yang mempunyai kekuatan dielektrik besar maka medan listrik yang dapat
ditahan semakin besar dan tegangan listrik yang dapat ditahan juga semakin besar.
Bila medan listrik dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh kedua pelat/lembar
konduktor semakin besar maka jumlah muatan listrik yang dapat ditampung oleh pelat
konduktor semakin besar. Semakin banyak muatan yang berada di dalam pelat
konduktor maka semakin besar kapasitansi kapasitor tersebut.
C = Ke C0

Tabel di bawah ini merupakan beberapa bahan beserta nilai dielektrik dengan
konstanta di elektrik bahan tersebut
Bahan Ke Kekuatan Dielektrik
Udara 1.00059 3
Kertas 3.7 16
Kaca 4-6 9
Air 80 -

Pengutuban dwikutub

Kutub dielektrik memiliki momen dipol permanen terjadi perputaran

Jenis dielektrik kedua adalah dielektrik non-polar, yaitu dielektrik yang tidak
memiliki momen dipol listrik permanen. Momen dipol listrik dapat diinduksi dengan
menempatkan material di medan listrik yang diterapkan secara eksternal.
POLARISASI

Bahan dielektrik terdiri dari berbagai listrik permanen atau induksi dipol. Rata - rata
medan listrik dihasilkan oleh dipol listrik kecil yang selaras misal terdapat sebuah
material silinder dengan luas permukaan A dan tinggi h terdiri dari N dipol listrik, dan
tersebar merata di seluruh volume silinder momen dipol listrik diasumsikan dengan
insial p sejajar dengan sumbu silinder. Rata - rata medan listrik yang memiliki dipol
selaras dapat dicari dengan

Dari rumusan tersebut didapatkan


DISTRIBUSI DIPOL

Silinder dengan distribusi dipol seragam

Distribusi muatan setara


Bagaimana cara kita untuk menentukan rata rata Qp atau Qp dari dipol tersebut.
Muatan dipol atau Qp dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

Untuk menghitung medan listrik yang dihasilkan oleh Qp, kita perhatikan muatan
ekuivalennya distribusi menyerupai kapasitor pelat paralel, dengan muatan
permukaan yang setara massa jenis σ p yang sama dengan besar polarisasi :
Q p Np
σp= = =P (5.5.5)
A Ah
Perhatikan bahwa satuan SI dari P adalah (C.m)/m3, atau C/m3 yang sama dengan
permukaan kepadatan muatan. Secara umum jika vektor polarisasi membentuk sudut
θ dengan n^ , itu merupakan vektor pada normal luar permukaan, kepadatan muatan
permukaan akan
σp=⃗
P . n^ = P cos θ (5.5.6)
Jadi, sistem muatan ekuivalen akan menghasilkan medan listrik yang besarnya rata-
rata Ep = P/ε 0. Karena arah medan listrik ini berlawanan dengan arah ⃗
P , dinotasi
vektor, kami mendapat
⃗ P/ε 0
E p = -⃗ (5.5.7)

Jadi, medan listrik rata-rata dari semua dipol ini berlawanan dengan arah kutub dipol
sendiri. Penting untuk disadari bahwa ini hanyalah bidang rata-rata disebabkan oleh
semua dipol. Jika kita mendekati dipol individu mana pun, kita akan melihat bidang
yang sangat berbeda.
Di sini kita berasumsi bahwa semua dipol listrik kita sejajar. Secara umum, apabila
P diberikan dalam
elektrik dipol ini berorientasi secara acak, kemudian polarisasi⃗
persamaan (5.5.2) akan menjadi nol,dan tidak akan ada medan rata-rata karena
kehadiran mereka. Jika dipol memiliki beberapa kecenderungan ke arah orientasi
P ≠ ⃗0yang mengarah ke rata-rata tidak menghilang bidang ⃗
yang disukai, maka ⃗ Ep
Sekarang mari kita periksa efek memasukkan bahan dielektrik ke dalam sistem. Kita
harus pertama berasumsi bahwa atom atau molekul yang menyusun bahan dielektrik
memiliki momen dipol listrik permanen. Jika dibiarkan sendiri, dipol listrik
permanen ini dalam bahan dielektrik tidak pernah berbaris secara spontan, sehingga
P= ⃗0karena
tanpa adanya apapun yang diterapkan medan listrik eksternal, ⃗
E p juga nol. Namun, ketika
penyelarasan acak dari dipol, dan rata-rata Medan listrik ⃗
E 0, dipol akan mengalami
kita menempatkan bahan dielektrik di sebuah bidang luar ⃗
torsi τ⃗ =⃗p × ⃗
E0 , yang cenderung menyelaraskan vektor dipol ⃗p dan ⃗
E0 . Efeknya
E0 , dan maka dari itu medan listrik rata-rata
P sejajar dengan ⃗
adalah polarisasi bersih ⃗
E p , tidak sejajar dengan ⃗
dari dipol ⃗ E0 , itu akan cenderung mengurangi total
E0 .
kekuatan medan listrik di bawah ini ⃗
E adalah jumlah dari dua bidang ini:
Medan listrik total ⃗
E=⃗
⃗ E0 + ⃗
EP = ⃗
E0 − ⃗
P / ε0 (5.5.8)
E0 , tetapi
P tidak hanya arahnya yang sama dengan ⃗
Dalam banyak kasus, polarisasi ⃗
E0 , (dan oleh karena itu ⃗
juga secara linier sebanding dengan ⃗ E ) . Hal ini wajar
E0 tidak akan ada kesejajaran dipol dan tidak ada polarisasi
karena tanpa medan luar ⃗
P.

P dan ⃗
Kami menulis linier hubungan antara ⃗ E sebagai
P = ε 0 xe ⃗
⃗ E (5.5.9)
disebut kerentanan listrik. Bahan yang mereka patuhi hubungan ini adalah linier
dielektrik. Menggabugkan persamaan (5.5.8) dan (5.5.7) memberi
E0 = (1+ x e ¿ ⃗
⃗ E = Ke E
⃗ (5.5.10)
Dimana
K e = (1+ x e ¿ (5.5.11)
adalah konstanta dielektrik. Konstanta dielektrik K e selalu lebih besar dari satu sejak
x e > 0 . ini berarti
E0
E= <E (5.5.12)
Ke 0
Dengan demikian, kita melihat bahwa efek bahan dielektrik selalu menurunkan
medan listrik di bawah apa yang seharusnya.

Dalam kasus bahan dielektrik di mana tidak ada dipol listrik permanen, efek serupa
E0 menginduksi dipol listrik momen pada
diamati karena adanya bidang eksternal ⃗
E0 sekali lagi
atom atau molekul. Dipol listrik yang diinduksi ini sejajar dengan ⃗
E0 dan pengurangan kekuatan total medan
P sejajar dengan ⃗
mengarah ke polarisasi ⃗
listrik.

Anda mungkin juga menyukai