Anda di halaman 1dari 8

Nama : imam Wahyudi

Nrp : 1310191044
Kelas : 1 D4 T.Elektro Industri
Bab V
KONDUKTOR, DIELEKTRIK, DAN KAPASITANSI
1. Arus Dan Kerapatan Arus
Arus didefinisikan sebagai laju aliran muatan yang melalui titik acuan
(menembus bidang acuan) sebesar satu coulomb per detik,sehingga :
dQ
I=
dt
Dimana, I = arus (ampere), dQ = perubahan muatan (coulomb), dan dt = perubahan
waktu (second).
Jadi arus didefinisikan berdasarkan gerakan muatan positif, walaupun
sebenarnya kondisi pada logam terjadi karena gerak elektron. Kita akan dapat konsep
kerapatan arus dengan perhitungan dalam Ampere per meter persegi (A/m 2). Kerapatan
arus dinyatakan dengan J dan merupakan vektor1. Pertambahan arus ∆I yang melalui
pertambahan permukaan ∆S yang normal pada kerapatan arus ialah:
∆I = JN ∆S atau
∆I=J∙∆S (untuk kerapatan arus yang tidak tegak lurus terhadap permukaan) dan

I = ∫ J ∙ dS (untuk nilai ∆I dan ∆S yang sangat kecil (mendekati nol),sehingga dihitung


S

limitnya)
Kerapatan arus dapat dihubungkan dengan kecepatan kerapatan muatan ruang
pada suatu titik dengan meninjau unsur muatan ∆Q = ρ∆V = ρ∆S∆L, seperti yang terlihat
pada gambar berikut:

Kita dapat meninjau unsur muatan dengan toleransi sisinya sejajar dengan sumbu
koordinat dan hanya memiliki komponen kecepatan dalam arah x seperti pada gambar
(a). dalam selang waktu ∆t, unsur muatan telah berpindah sejauh ∆x seperti yang
terlihat pada gambar (b). karena telah memindahkan muatan melalui bidang acuan
dalam selang waktu ∆t,maka arus resultanny adalah :
∆Q ∆x
∆I = = ρ v∆S dan
∆t ∆t
∆I = ρ v∆Svx (untuk nilaia ∆t yang sangat kecil).
dengan vx menyatakan kecepatan v2. Jika dinyatakan dalam kerapatan arus, maka:
Jx = ρ v vx.

2. Kemalaran Arus
Prinsip kekelan muatan menyatakan bahwa muatan tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, persamaan kemelaran diturunkan dari prinsip tersebut jika kita meninjau
daerah yang dibatasi daerah tertutup, maka:

I =∮ J ∙ dS
S

Dari aliran keluar muatan positif ini harus diimbangi dengan berkurangnya
muatan positif dalam ruang yang dilingkupi permukaan tersebut. Jika muatan didalam
permukaan tertutup dinyatakan dengan Qi, maka laju berkurangnya ialah -dQi / dt dan
prisnsip kekekalan energi menyatakan

dQi
I =∮ J ∙ d − dan
S dt
❑ ❑ ❑ ❑
−∂ ρ v
∮ j∙ dS=∫ ( ∇ ∙ J ) dv =−d ∫
dt vol
ρ v dv = ∫
∂t
dv
s vol vol

Dengan mengingat tafsiran fisis dari divergensi, persamaan tersebut


menunnjukkan bahwa arus, atau muatan perdetik, yang keluar dari suatu volume kecil
persatuan volume sama dengan laju pengurangan muatan persatua volume berlaku
pada setiap titik.
Dalam ringkasan, kita memiliki kerapatan muatan yang secara invers
proporsional terhadap r, suatau kerapatan muatan yang proporsional secara invers
terhadap r2, dan suatu kerapatan dan muatan keseluruhan yang propersional terhadap
r.
3. Konduktor Logam

Dalam medan E, elektron yang bermuatan Q= -e akan mengalami gaya

di tempat bebas, elektron akan mengalami percepatan dan akan terus

meningkatkan kecepatan (dan energi), di bahan kristalin peningkatan yang

diletakkan elektron dihalangi oleh tabrakan berlanjut dengan struktur

kristalin yang panas dan kecepatan rata-rata konstan. kecepatan ini (vd)
diistilahkan dengan drift velocity, dan secara linear berhubungan dengan

intensitas medan listrik oleh pergerakan elektron. apabila disubtitusikan

dengan persamaan kerapatan muatan, maka didapatkan:

J=−ρveµeE

Dimana µe merupakan mobilitas elektron, dan perlu diketahui bahwa

gerakan electron yang terpengaruh medan listrik “E” akan berlawanan

arahnya dengan arah medan dan dengan demikian arah “ I “ akan searah

dengan arah medan.

“hubungan antara J dan E untk konduktor logam dapat pula ditentukan

dengan koduktivitas σ (sigma)”

konduktivitas dapat dinyatakan dalam kerapatan muatan dan pergerakan

electron. Penerapan hukum Ohm pada daerah makroskopis menjadikanya

bentuk yg lebih familiar. Diasumsikan bahwa J dan E adalah seragam, sebagai

daerah silinder seperti ditinjukkan pada gambar dibawah

bila konduktivitas suatu bahan konduktor dinyatakan dalam notasi σc

maka kerapatan arus J = σcE dimana σc = -ρvσce Mho/m. Apabila resistansi

kawat yang berpenampang s, dan panjang L, konduktivitas bahan konduktor

σc adalah R = L/(sσc) Ohm.

4. Sifat konduktor dan Syarat batas

Syarat untuk medan normal diperoleh dengan mudah, yaitu dengan

meninjau Dn dari pada dengan meninjau En dan memilih tabung kecil sebagai
permukaan gauss. Hasil dari pendekatan tersebut merupakan syarat batas

yang dicari.

Fluks listrik meninggalkan konduktor dalam arah normal terhadap

permukaan, dan besar kerapatan fluks listrik secara numerik sama dengan

kerapatan permukaan. Akibat yang langsung dan sangat penting dari

komponen tangensial intensitas medan listrik nol ialah bahwa permukaan

konduktor merupakan sepotensial. Penghitungan beda potensial anatara

dua titik pada permukaan itu sendiri dimana E ∙ dL.

Konduktor dalam medan listrik mempunyai beberapa karakteristik,

yaitu:

1. intensitas medan listrik di dalam konduktor adalah nol.

2. intensitas medan listrik pada permukaan konduktor dimana- mana

mengarah ke sisi permukaan

3. permukaan konduktor adalah permukaan equipotensial (potensial sama)

5. Metode Santir

Salah satu karakteristik yang penting dari medan dwikutub yang kita

kembangkan dalam bab yang lalu ialah adanya bidang datar takterhingga

yang potensialnya nol yang terdapat di tengah-tengah anatara kedua titik

muatan. Bidang seperti itu dapat dinyatakan dengan bidang datar konduktor

yang sangat tipis yang luasanya te berhingga. Konduktor tersebut

merupakan permukaan sepotensial nol, sehingga intensitas medan listriknya

akan normal terhadap bidang tersebut.

Jika kita deketo kesamaan ini dari sudut pandang sebaliknya, kita

mulai dengan sebuah muatan di atas sebuah bidang-datar konduktor

sempurna, dan kemudian kita lihat bahwa kita dapat memelihara medan

yang sama diatas bidang datar tersebut dengan memindahkan bidang


konduktor tersebut dan menempatkan muatan negative pada kedudukan

yang simetris dan dibawah bidang tersebut. Muatan ini santir (bayangan)

dari muatan yang sebenarnya, dan harganya negatif.

6. Semi Konduktor

Pada bahan semikonduktor intrinsic, seperti germanium atau

silikonmurni ada dua jenis pembawa arus yaitu elektron dan lubang (hole).

Elektronnya muncul dari bagian atas pita valensi penuh yang menerima

energi yang cukup (biasanya energi termal) untuk menyeberangi pita

terlarang yang relatif kecil ke pita produksi. Jurang pita energi yang terlarang

biasanya dalam orde satuelektronvolt. Kekosongan yang ditinggalkan

elektron tersebut menjadi tingkat energi yang tak terisi pada pita valensi

yang dapat juga berpindah dari satu atom ke atom lainnya dalam kristal.

Kekosongan ini disebut lubang (hole), banyak sifat semikonduktor dapat

digambarkan dengan memperlakukan lubang tersebut seakan-

akanbermuatan positif e dengan mobilitas μ h dan masa efektif yanghampir

sama dengan masa efektif elektron. Kedua jenis pembawa ini bergerak

dalam medan listrik dan arah geraknya berlawanan, jadi masing-masing akan

memberi sumbangan pada arus total. Konduktivitasnya merupakan fungsi

dari konsentrasi lubang, konsentrasi elektron dan mobilitas.

7. Sifat bahan dielektrik


Bahan dielektrik adalah isolator yang memisahkan kedua pelat/lembar
konduktor pada kapasitor yang fungsinya memperbesar kapasitansi sehingga kapasitor
dapat menyimpan banyak muatan listrik dan energi potensial listrik . Bahan dielektrik
biasanya terikat kuat oleh masing-masing atom sehingga tidak dapat bergerak walaupun
bahan itu berada dalam medan listrik. Bila suatu bahan dielektrik diletakkan dalam
medan listrik, maka dipol listrik yang terjadi akan mengarahkan diri sehingga pada
permukaan bahan akan timbul muatan-muatan listrik induksi. Muatan-muatan ini akan
menimbulkan medan listrik baru di dalam bahan yang arahnya berlawanan dengan
medan listrik luar akibatnya medan listrik di dalam bahan menjadi lebih lemah, yaitu
1 / k kali medan listrik luar, sedangkan tetapan k disebut tetapan dielektrik.

Sifat dielektrik muncul pada isolator listrik yang tidak dapat melalukan muatan
listrik akan tetapi ia peka terhadap suatu medan listrik. Hal ini dapat dibuktikan dengan
memisahkan dua pelat elektroda sejarak d dan memberikan tegangan E diantara kedua
pelat. Agar dielektrik mampu menjalanakan tugasnya dengan baik maka Dielektrik harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi.

2. Rugi-rugi dielektrik yang rendah, agar suhu bahan isolasi tidak melebihi batas
yang ditentukan.

3. Memiliki kekuatan kerak tinggi, agar tidak terjadi erosi karena tekanan elektrik
permukaan.

4. Memiliki konstanta dielektrik yang tepat dan cocok, sehingga membuat arus
pemuatan tidak melebihi yang diijinkan.

5. Kemampuan menahan panas tinggi (daya tahan panas).

6. Kerentanan terhadap perubahan bentuk pada keadaan panas.

7. Konduktivitas panas yang tinggi.

8. Koefisien muai panas yang rendah.

9. Tidak mudah terbakar.

10. Tahan terhadap busur api.

11. Daya serap air yang rendah.

8. Syarat Batas bahan Dielektrik sempurna


Syarat batas untuk komponen normal diperoleh dengan menerapkan hukum gaus.
9. Kapasitansi
Kapasitansi tidak tergantung dari potensial dan muatan total, karena rasionya
tetap. Jika kerapatan muatannya bertambah dangan factor N, hukum gauss menyatakan
bahwa kerapatan fluks listrik atau intensitas medan listriknya juga bertambah dengan N,
begitupun juga beda potensialnya.
Kapasintasi diukur dengan farad (F); farad didefinisikan sebagai coulomb per
volt.harga kapasitansi yang umum biasanya merupakan fraksi yang sangat kecil dari satu
farad, sehingga setauan yang lebih praktis adalah mikro farad (µF) dan piko farad (pF).
Karena muatan total pada masing-masing bidang besarnya takterhingga, maka
kapasitansinya tak terhingga. Medan listrik dan distribusi muatannya hamper serba
sama pada setiap titik yang cukup jauh dari pinggiran, dan konstribusi daerah pinggiran
tersebut kepada kapasitansi totalnya sangat kecil.
10. Kapasitor Keping sejajar

Kapasitor keping sejajar adalah kapasitor yang terdiri dari dua keping

konduktor yang dipisahkan oleh bahan dielektrik.Kedua keping kapasitor

dihubungkan dengan baterai. Baterai akan memberikan muatan +q pada

keping pertama dan –q pada keping kedua. Dalam celah antara kedua keping

akan timbul medan listrik E, dimana: E=-q.+q/d


Susunan Kapasitor :
a) Di Susun Seri

apabila disusun secara seri, tiap kapasitor memiliki muatan yang sama

besar, tetapi

Tegangan berbeda

tiap Kapasitor.

Dimana:
Q Q
V = V 1 + V2 = + , karena disiusun seri maka nilai q nya sama untuk
C1 C2

v 1 1
setiap, sehingga = +
Q C1 C 2

b) Di Susun Paralel

Apabila disusun secara

parallel, maka muatan tiap kapasitor memiliki nilai yang berbeda,

tetapi tegangan tiap kapasitor menjadi sama. Sehingga:


Cp=C 1+C 2+ C 3+… .+Cn
11. Kapsitansi Saluaran dua-kawat
Konfigurasi saluran dua-kawat terdiri dari dua tabung konduktor yang sejajar,
masing-masing berpenampang lingkaran, dan kita akan dapat mencari informasi lengkap
mengernai intensitas medan listrik, medan potensaial, distribusi muatan-permukaan,
dan kapasitansinya. Susunan ini merupakan jenis yang penting dari saluran transmisi,
sama seperti kabel sesumbu(koaksial) yang telah kita bahas beberapa kali.
Kapasitansi antara dua konduktor bundar yang di pisahkan olej jarak 2h adalah
satu tengah kali dari kapasitansi yang diberikan .jawab terakhir ini perlu diperhatikan
karena memberikan dua-kawat.

Anda mungkin juga menyukai