NPM : 120220010
Jika kemudian ternyata energi dalam jumlah yang cukup besar dapat
diterima oleh elektron tersebut untuk melompat ke pita konduksi, maka
dalam kondisi ini dikatakan bahwa isolator telah tembus, bocor, atau rusak.
Sebuah kondisi pertengahan terjadi bila pita valensi dan pita konduksi
hanya dipisahkan celah yang relatif sempit, sehingga energi yang sedikit
berupa panas, cahaya, atau medan listrik dapat menaikkan energi elektron
pada tingkat tertinggi pita valensi untuk berpindah ke pita konduksi, dan
menyebabkan terjadinya konduksi listrik. Bahan ini adalah isolator yang
menunjukkan sejumlah sifat konduktor, dan disebut semikonduktor.
Kondukor Logam
F=-eE
= E
v maka di peroleh J =
dimana dalah nol karena jumlah muatan positif dan negatif sama di dalam bahannetral.
Nilai negatif dan tanda minus di depannya menghasilkan nilai J yangpositif, yaitu searah dengan E.
Hubungan J dan E untuk konduktor logam dapat pula dinyatakan oleh parameter konduksivitas (sigma) ,
J= E
Satuan adalah siemens per meter (S/m). Satu siemens di definisika sebagai 1 ampere / volt (A/V).
=
Kondukor Logam
Penerapan bentuk-titik hukum Ohmdalam skala makroskopik (kasat mata)menghasilkan bentuk
hukum Ohmyang lebih umum dikenal. Diawalidengan asumsi J dan E adalah medanseragam, seperti
dilustrasikan dalamarea silinder di samping, maka : SELECT
ME
I = dan atau
Rasio beda potensial antara dua ujung silinder terhadap arus yang memasuki ujungsilinder yang
lebih positif , telah dikenal dalam tori dasar rangkaian listrik sebagaitahanam listrik (resistansi) dari
silinder, sehingga
V = I.R dimana R=
Kondukor Logam
Persamaan V = IR sudah umum dikenal sebagai hukum Ohm, dan dengan persa-maan
R = L/S dapat dihitung tahanan R, diukur dalam ohm (), dari benda-bendakonduktif yang
memiliki medan listrik seragam.
Dari hubungan integral secara umum, dan mengacu ke hukum Ohm, persamaan
umum untuk tahanan yang berlaku baik untuk medan seragam maupun medan tidak-
seragam, adalah.
=
Kondukor Logam
kondisi listrik statis menggariskan ketiadaan muatan listrik , dan medan listrik E di setiap titik didalam sebuah
bahan konduktor. Akan tetapi, muatan dapat berdiam pada bagian permukaan sebagai kerapatan muatan
permukaan .
Jika intensitas medan listrik eksternal diuraikan menjadi dua komponen, satu tangensial dan satu normal
terhadap permukaan konduktor, maka komponen tangensial harus bernilai nol. Jika tidak, sebuah gaya tangesial
akan bekerja pada muatan-muatan permukaan, dan menjadikannya bergerak sehingga bukan lagi kondisi statis.
Untuk komponen normalnya, baik fluks maupun medan listrik mengarah keluar meninggalkan permukaan
karena di dalam konduktor semua medan adalah nol. Sesuai hukum Gauss, kerapatan fluks listrik yang normal
tersebut adalah
Kondukor Logam
Fluks listrik meninggalkan konduktor pada arah normal terhadap permukaan,dengan
nilai kerapatan fluks listrik sama dengan kerapatan muatan permukaan konduktor.
Konsekuensi langsung dan penting dari intensitas medan listrik tangensial nol pada
permukaan konduktor adalah kenyataan bahwa permukaan konduktor merupakan sebuah
permukaan ekipotensial.
2. Intensitas medan listrik statis di manapun pada permukaan konduktor arahnya normal
terhadap permukaan.
Wassalammuallaikum wr.wb