Anda di halaman 1dari 19

Medan Elektromagnetik

Nama : Rico Armadan

NPM : 120220010

Tugas Resume Medan Elektromagnetik


Kondukor Logam

Menurut teori fisika quantum, energi total pada sebuah


electron adalah jumlah energi kinetik dan potensial yang
dikandungnya, dan karena sejumlah energi harus di berikan ke
sebuah electron untuk melepaskannya dari ikatan inti atom,
maka energi setiap electron di dalam atom adalah kuantitas
negative.

Nilai – nilai energi dari electron di ibaratkan sebagai orbit –


orbit atau tingkat – tingkat energi di sekeliling inti atom,
dimana nilai – nilai energi yang lebih negative di asosiasikan
dengan orbit – orbit dengan radius lebih kecil.

Di dalam sebuah bahan kristalin padat, seperti logam atau


intan, atom – atom berada saling berdekatan, mengandung
jauh lebuh banyak electron, dan dapat memiliki tingkat –
tingkat energi diskrit yang lebih tinggi karena gaya Tarik
menarik antara atom – atom yang bersebelahan.
Kondukor Logam

Nilai energi yang dimiliki electron – electron di


kelompokkan menjadi “pita – pita” energi dimana
setiap pita adalah sekumpulan tingkat – tingkat energi
diskrit electron. Elektron tertinggi di sebut dengan
electron valensi, menduduki pita energi yang di sebut
pita valensi.
Kondukor Logam

Namun, jika ada sebuah elektron dengan energi terbesar menduduki


tingkat tertinggi pada pita valensi, dan terdapat sebuah celah lebar antara
pita valensi dan pita konduksi, maka energi yang sedikit tidak akan dapat
melepaskan elektron berpindah ke pita konduksi. Bahan dengan
karakteristik ini disebut isolator.

Jika kemudian ternyata energi dalam jumlah yang cukup besar dapat
diterima oleh elektron tersebut untuk melompat ke pita konduksi, maka
dalam kondisi ini dikatakan bahwa isolator telah tembus, bocor, atau rusak.

Sebuah kondisi pertengahan terjadi bila pita valensi dan pita konduksi
hanya dipisahkan celah yang relatif sempit, sehingga energi yang sedikit
berupa panas, cahaya, atau medan listrik dapat menaikkan energi elektron
pada tingkat tertinggi pita valensi untuk berpindah ke pita konduksi, dan
menyebabkan terjadinya konduksi listrik. Bahan ini adalah isolator yang
menunjukkan sejumlah sifat konduktor, dan disebut semikonduktor.
Kondukor Logam

Pada bahan konduktor, elektron-elektron valensi, atau elektron-elektron


konduksi,atau elektron-elektron bebas, bergerak dalam pengaruh sebuah medan
listrik.Dengan sebuah medan E, sebuah elektron dengan muatan Q = -e akan
mengalamisebuah gaya.

F=-eE

Di dalam rang hampa, elektron akan mengalami percepatan dan terus


bertambahkecepatannya (dan energinya); di dalam bahan kristalin, pergerakan
elektron akan terhambat akibat tumbukan yang terus-menerus dengan strukture
kisi-kisi (lattice) kristal, sehingga dalam waktu singkat kecepatan rata-rata elektron
menjadi konstan. Kecepatan ini , , disebut dengan kecepatan mengambang (drift
velocity) dan hubungan linier terhadap intensitas medan listrik , tergantung pada
mobilitas electron. Simbol di gunakan untuk mobilitas.

= E

Dimana adalah mobilitas electron di bahan tertentu dan bertanda positif.


Kondukor Logam

Mensubstitusikan ke persamaan (kecepatan arus) sebelumnya,

v maka di peroleh J =

dimana adalah kerapatan muatan elektron bebas yang nilainya negatif.

dimana dalah nol karena jumlah muatan positif dan negatif sama di dalam bahannetral.

Nilai negatif dan tanda minus di depannya menghasilkan nilai J yangpositif, yaitu searah dengan E.

Hubungan J dan E untuk konduktor logam dapat pula dinyatakan oleh parameter konduksivitas (sigma) ,

J= E

Satuan adalah siemens per meter (S/m). Satu siemens di definisika sebagai 1 ampere / volt (A/V).

Menggabungkan persamaan-persamaan sebelumnya, konduktivitas dapat dinyatakandalam kerapatan


muatan volume dan mobilitas dari elektron,

=
Kondukor Logam
Penerapan bentuk-titik hukum Ohmdalam skala makroskopik (kasat mata)menghasilkan bentuk
hukum Ohmyang lebih umum dikenal. Diawalidengan asumsi J dan E adalah medanseragam, seperti
dilustrasikan dalamarea silinder di samping, maka : SELECT
ME

I = dan atau

V = E.L sehingga atau

Rasio beda potensial antara dua ujung silinder terhadap arus yang memasuki ujungsilinder yang
lebih positif , telah dikenal dalam tori dasar rangkaian listrik sebagaitahanam listrik (resistansi) dari
silinder, sehingga

V = I.R dimana R=
Kondukor Logam
Persamaan V = IR sudah umum dikenal sebagai hukum Ohm, dan dengan persa-maan
R = L/S dapat dihitung tahanan R, diukur dalam ohm (), dari benda-bendakonduktif yang
memiliki medan listrik seragam.

Dari hubungan integral secara umum, dan mengacu ke hukum Ohm, persamaan
umum untuk tahanan yang berlaku baik untuk medan seragam maupun medan tidak-
seragam, adalah.

=
Kondukor Logam
kondisi listrik statis menggariskan ketiadaan muatan listrik , dan medan listrik E di setiap titik didalam sebuah
bahan konduktor. Akan tetapi, muatan dapat berdiam pada bagian permukaan sebagai kerapatan muatan
permukaan .

Jika intensitas medan listrik eksternal diuraikan menjadi dua komponen, satu tangensial dan satu normal
terhadap permukaan konduktor, maka komponen tangensial harus bernilai nol. Jika tidak, sebuah gaya tangesial
akan bekerja pada muatan-muatan permukaan, dan menjadikannya bergerak sehingga bukan lagi kondisi statis.

Untuk komponen normalnya, baik fluks maupun medan listrik mengarah keluar meninggalkan permukaan
karena di dalam konduktor semua medan adalah nol. Sesuai hukum Gauss, kerapatan fluks listrik yang normal
tersebut adalah
Kondukor Logam
Fluks listrik meninggalkan konduktor pada arah normal terhadap permukaan,dengan
nilai kerapatan fluks listrik sama dengan kerapatan muatan permukaan konduktor.

Konsekuensi langsung dan penting dari intensitas medan listrik tangensial nol pada
permukaan konduktor adalah kenyataan bahwa permukaan konduktor merupakan sebuah
permukaan ekipotensial.

prinsip-prinsip yang berlaku bagi konduktor di dalam medan-medan elektrostatis


adalah:

1. Itensitas medan listrik statis di salam konduktor adalah nol.

2. Intensitas medan listrik statis di manapun pada permukaan konduktor arahnya normal
terhadap permukaan.

3. Permukaan konduktor adalah permukaan ekipotensial


Kapasitansi
Gambar di samping mengilustrasikan dua buahkondaktorkonduktor
¼, dan M; yang 'terkubur' di dalambahan dielektrikum seragam
(homogen).Konduktor 1, mengandung muatan total positif©, dan ,
mengandung muatan negatif yang samabesarnya. Tidak ada lagi muatan
lain, dan totalmuatan dari sitem adalah nol.

Dielektrikum M Telah diketahui bahwa muatan berada dipermukaan


konduktor sebagai kerapatan muatan permukaan, serta medan listrik
arahnya normal terhadap permukaan. Lebih lanjut lagi, setiap konduktor
merupakan permukaan ekipotensial.kondaktor Karena M;, bermuatan
positif, fluks listrik mengarah dari M, ke ¼,, dan M; memiliki potensial
yang lebih positif. Dengan kata lain, harus dilakukan kerja untuk
membawa sebuah muatan positif dari M, ke M;
Kapasitansi
Di umpamakan beda potensial antara ¼; dan M,adalah Vo- Maka
kapasitansi dari sistem dua-konduktor in di definisikan sebagai rasio
besar muatan total salah satu konduktor terhadap beda potensial antara
kedua konduktor, yaitu

Menjabarkan @ dan V, dengan menggunakan persamaan-persamaan


umm terkait, diperoleh Nilai kapasitansi tidak bergantung pada beda
potensial maupun muatan totalkonduktor, karena rasio mereka pada
dasarnya adalah konstan. Kapasitansi hanya merupakan fungi dari
dimensi fisik sistem konduktor terkait dan permitivitas dielektrikum
homogen yang digunakan.
Kapasitansi
Pada konduktoratas, nilai muatan permukaan adalah negatif dari
nilai muatan permukaan konduktor bawah,sehinggaBeda potensial antara
konduktor bawah dan konduktor atas adalah Mengasumsikan luas pelt
konduktor tak-berhingga akan menghasilkan nilai kapasitansi jugatak-
berhingga.Jawaban praktis dapat diperoleh dengan mempertimbangkan
las pelt konduktor adalah S dengan dimensi-dimensi liniernya(panjang
dan lebar) jauh lebih besar dari jarak pisan d, schingga
Kapasitansi
Sebagai penutup, pembahasan berikutnya adalah mengenai
kapasitansi dari saluantransmisi dua-kawat yang terdiri dari dua
konduktor silindris sejajar, masing-masingberpenampang lingkaran,
dimana kemudian dapat diperoleh juga informasi lengkapterkait intensitas
medan listrik, medan potensial, dan distribusi kerapatan
muatanpermukaannya.Penyelidikan diawali dengan menentukanmedan
potensial akibat dua muatan garistak-berhingga yang terletak pada
bidang*z, dengan posisi muatan garis positif di* - a dan muatan garis
negatif di r - - aDiasumsikan referensi nol terletak di titikberjarak R dari
salah satu muatan garis,sehingga potensial di titik berjarak Rakibat
muatan garis tersebut adalah
Kapasitansi
Medan potensial kombinasi di titik P,akibat kedua muatan garis
adalah

-Jarak kedua muatan garis ke referensi noldipilih sama, Ryo = Ryo,


artinya referensi(a, 0, 0)potensial nol adalah bidang datar ditengah-
tengah antara kedua muatan garis,yaitu bidang * = O. Menyatakan
R, dan Rzsebagai fungsi r dan y, maka

Manipulasi aljabar diperlukan untuk memecahkan lebih lanjut


persoalan ini, yaitudengan memilih satu permukaan ekipotensial I,.
Dimana
Kapasitansi

Ternyata ini menunjukkan bahwa persamaan permukaan ekipotensial V =


V/, adalahberbentuk lingkaran, tepatnya penampang silinder yang sejajar
sumbu = danmemotong bidang ¡y: Mempunyai radius b dan bertitik pusat
di y = h, y= O, dimana

Besaran-besaran h dan b di atas memberikan informasi yang lebih praktis


dalampenentuan kapasitansi, dimana sekarang sistem yang diamati secara
fisikdigambarkan sebagai sebuah konduktor-silinder yang mempunyai
radius b, dengantitik pusat berjarak h dari sebuah bidang konduktor.
Permukaan konduktor-silindermerupakan permukaan ekipotensial V,
sedangkan permukaan bidang konduktoryang terletak di .r = 0 adalah
bidang referensi dengan potensial nol.
Kapasitansi
Hubungan antara lokasi muatan garis ekivalen, a, dan parameter
penyederhana Kyang merupakan fungsi potensial /p, terhadap h dan b
dinyatakan dalam persamaan-persamaan berikut, sekaligus ditunjukkan
juga penurunannya yang dilakukan melaluipembuktian terbalik

Karena bidang konduktor pada potensial nol, dan konduktor-silinder pada


potensialV,, maka beda potensial adalah l,, dimana
Kapasitansi
Mengacu ke hukum Gauss, besarnya kerapatan muatan per satuan panjang pada
konduktor-silinder, bidang konduktor referensi nol, atau pada muatan garis ekivalen
adalah pt , sehingga kapasitansi antara silinder sepanjang L dan bidang nol adalah

Untuk konduktor-silinder dengan radius b << h, maka

Persamaan di atas berlaku untuk satu konduktor-silinder dan satu bidang


konduktorreferensi nol. Untuk kapasitansi antara dua konduktor silinder dengan jarak-
pisah2h, maka kapasitansinya adalah setengah dari kapasitansi di atas.
Sekian Hasil Dari Resume Saya
Terima Kasih

Wassalammuallaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai