A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik pada suatu rangkaian tertutup. Dari
konversi yang ada arus listrik digunakan arah seperti aliran muatan positif (kebalikan
aliran elektron). Dalam bahasa yang lain arus listrik dapat timbul karena ada beda
potensial pada dua titik dan arahnya dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah.
Besarnya arus listrik dinamakan kuat arus listrik dan didefinisikan sebagai banyaknya
muatan positif yang melalui suatu titik tiap satu satuan waktu. Dari definisi ini, kuat arus
listrik dapat di rumuskan sebagai berikut.
𝑞
𝐼= ...... (1)
𝑡
dengan :
Satuan kuat arus listrik adalah selang waktu ampere disingkat A, untuk mengenang jasa
ilmuwan fisika bernama Andre M. Ampere (1775-1836). Dan kuat arus listrik ini dapat
diukur dengan alat yang dinamakan amperemeter.
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satu coulomb adalah muatan
listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap satu
ampere dan mengalir selama satu sekon. Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 ×10-19 C,
(tanda negatif (-) menunjukkan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang
menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n × 1,6 × 10-19 C
1
𝑛= × 10−19 𝐶
1,6
𝑛 = 6,25 × 1018
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain,
jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif
benda lain.
Pada gambar di atas, terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling
banyak sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B,
C, baru kemudian D. Apa yang dimaksud dengan beda potensial? Beda potensial
listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda
dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan
muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah volt (V). Alat yang
digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter. Secara matematis
beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
𝑊
𝑉= ..... (2)
𝑞
W : usaha/energi (J)
C. Hukum Ohm
Masih ingat dengan hukum Ohm? Sewaktu di SMP kalian telah belajar tentang
hukum Ohm. Hukum ini mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda
potensial ujung-ujung hambatan.
George Simon Ohm (1787-1854), inilah nama lengkap ilmuwan yang pertama
kali menjelaskan hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung hambatan.
Dalam studi kita tentang konduktor dalam elektrostatik, kita berargumen
bahwa medan listrik di dalam konduktor pada kondisi kesetimbangan elektrostatik
harus nol. Jika tidak demikian, muatan-muatan bebas dalam konduktor akan bergerak.
Kini kita misalkan situasi di mana muatan bebas memang bergerak dalam konduktor.
Artinya, konduktor tidak berada pada kesetimbangan elektrostatik. Arus di dalam
konduktor dihasilkan oleh medan listrik di dalam konduktor ketika mendesakkan gaya
pada muatan-muatan bebas. Karena medan E searah dengan gaya pada muatan positif,
dan karena arah arus merupakan arah aliran muatan positif, maka arah arus searah
dengan medan listrik.
Va ΔL Vb
𝑉 = 𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 = 𝐸. 𝛥𝐿 ..... (3)
Arus dalam suatu segmen kawat sebanding dengan beda potensial yang
melintasi segmen.
1
𝐼 = ( )𝑉
𝑅
𝑉
𝑅= ..... (4)
𝐼
Persamaan di atas memberikan suatu definisi umum dari resistansi antara dua
itik ditinjau dari penurunan tegangan V antara dua titik. Satuan SI untuk resistansi
disebut Ohm (Ω).
𝑉
1𝛺 = 1
𝐴
𝑉 = 𝐼. 𝑅 ..... (5)
Dengan R konstan
Handayani Sri,dkk . 2009 . Fisika I untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Nurachmandani Setya . 2009 . Fisika I untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional