Daya Listrik
Hallo bertemu lagi dengan saya di blog pelajaransmp.com, semoga kabar sobat semua disana
dalam keadaan sehat selalu karena saya disini juga dalam keadaan sehat dan penuh semangat,
pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan materi Listrik, oh ya setelah saya selesai dengan
materi ini saya juga akan memberikan sepuluh contoh soal beserta pembahasannya dan tiga puluh
soal beserta kunci jawabannya, baiklah tak usah berlama-lama, selamat belajar.
A. LISTRIK STATIS
Listrik statis adalah muatan listrik yang diam pada suatu benda, muatan listrik pada suatu benda
dipengaruhi oleh jumlah proton (+) dan elektron (-) Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan
1. Benda bermuatan positif jika jumlah proton (+) lebih banyak daripada jumlah elektron (-)
2. Benda bermuatan negatif jika jumlah elektron (-) lebih banyak daripada jimlah proton (+)
1. Muatan listrik positif mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
4. Muatan dapat berpindah dari satu benda ke benda lain karena adanya induksi muatan
listrik.
Satuan muatan listrik (Q) adalah coulomb. Muatan 1 elektron adalah 1,6 x 10 -19 coulomb, sehingga
Hukum Coulomb
"Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan besar
muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan besar muatan listrik masing-masing
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik itu"
k = 9 x 102 Nm2/C2
Alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan dalam suatu benda disebut
elektroskop.
B. Listrik Dinamis
Listrik dinamis merupakan muatan-muatan listrik yang bergerak (arus listrik) Berikut bunyi Hukum
Ohm : "Jika teganggan pada suatu rangkaian dinaikkan, arus dalam rangkaian akan naik dan jika
V=I.R atau
Keterangan :
Satu adalah hambatan bagi suatu konduktor dimana ketika beda potensial satu volt diberikan
pada ujung-ujung konduktor, maka kuat arus satu ampere mengalir melalui konduktor tersebut.
Rangkaian seri
Rs = R1 + R2
Rangkaian pralel
Kuat arus listrik merupakan hasil bagi antara muatan yang mengalir dengan selang waktunya.
Keterangan :
t = waktu (s)
Beda potensial listrik adalah besar energi muatan listrik tiap satuan muatan listrik, berikut
Ketrangan :
Hukum kirchoff : "Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat
Rangkaian listrik sederhana tersusun dari sumber tegangan ( ), hambatan dalam sumber
Persamaannya adalah :
Keterangan :
R = hambatan luar ( )
Hambatan listrik sebuah pengantar (konduktor) dipengaruhi oleh panjang hambatan, jenis bahan,
R = hambatan pengantar ( )
= hambatan jenis ( m)
Energi Listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik. Besar listrik
dapat diukur saat trjadinya perubahan energi listrik menjadi kalor, berikut persamaan
energi listrik :
W=V.Q
W=V.I.t
W=I.R.I.t
W = I1 . R . t
Keterangan :
V = tegangan (volt)
t = waktu (sekon)
Daya Listrik
Daya merupakan usaha yang dilakukan dalam satuan waktu sedangakan daya listrik
merupakan bagian dari besarnya beda potensia, kuat arus, hambatan, dan waktu. Daya
Satuan daya listrik dalam satuan internasional adalah watt. Satu watt adalah besar daya
ketika energi satu joule dibebaskan dalam selang waktu 1 sekon, Berikut persamaan daya
listrik :
Keterangan :
t = waktu (sekon)
Demikianlah artikel Rangkuman Materi Energi Listrik, Listrik Statis, Listrik Dinamis, dan
Daya Listrik IPA SMP Lengkap, jika sobat ingin melihat contoh soalnya silakan sobat
klik Contoh Soal IPA di menu atas tapi jika sobat ingin belajar dengan materi yang
berbeda sobat bisa klik Materi IPA di menu atas, sekian dulu dari saya mohon maaf jika
ada salah kata atau penulisan kata yang kurang jelas, karena pada hakekatnya saya juga
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. hehe, baiklah terimakasih sudah berkunjung
Listrik statis (listrik tidak mengalir) adalah listrik yang tidak mengalir dan perpindahan
arusnya terbatas. Listrik statis atau elektrostatiska merupakan bagian dari ilmu listrik
yang mempelajari sifat -sifat muatan listrik. Dari pelajaran listrik statis, kita dapat
mengetahui bahwa elektron adalah muatan listrik negatif yang mudah berpindah
melalui bahan konduktor serta sulit berpindah melalui bahan isolator. Namun
demikian, pemanfaatan listrik lebih banyak berkaitan dengan muatan listrik yang
bergerak (listrik dinamis), seperti pemanfaatan listrik dalam kehidupan seharai- hari,
baik di rumah, di kantor, di perusahaan, maupun di industri kecil dan besar.
Rumus dasar:
F = gaya
Q1 = muatan benda 1
Q2 = muatan benda 2
R = jarak benda 1 ke
Listrik dinamis (listrik mengalir) adalah listrik yang mengalir. Sumber arus listrik yang
dapat menghasilkan beda potensial yang dapat menyebabkan listrik dapat mengalir
Dengan penalaran yang lebih mendalam, beberapa pertanyaan berikut ini akan
muncul di benak kita. Gaya apakah yang menyebabkan elektron tetap pada orbimya
mengelilingi inti atom? Gaya apakah yang menyebabkan gedung-gedung pencakar
langit atau hamparan gunung tetap tegak kokoh? Gaya apakah yang menimbulkan
kilat dan badai petir?
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas merupakan gejala dari listrik statis. Listrik statis
adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau tidak
bergerak secara permanen.
Listrik statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau
tidak bergerak secara permanen.
Muatan Listrik
Muatan listrik adalah suatu sifat dasar alam. Dengan mempelajari interaksi
elektrostatis, kita dapat memperoleh pengertian akan rnuatan listrik.
Jika batang politen didekatkan pada batang perspeks yang tergantung, kedua
batang akan tarik-menarik. Akan tetapi, jika batang politen didekatkan pada batang
politen lain yang juga telah digosok dengan kain wol kering maka keduanya akan
tolak-menolak. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa rnuatan listrik pada politen
dan perspeks berlainan jenis.
Benjamin Franklin memberi penandaan pada kedua jenis rnuatan listrik sebagai
muatan positif dan muatan negatif. Hal ini hanya merupakan penandaan yang dirasa
mudah, bukan pengertian lebih kecil dari nol untuk muatan negatif. Muatan positif
dan negatif adalah sifat yang saling melengkapi atau komplementer.
Untuk mengetahui apakah suatu benda bermuatan listrik atau tidak, digunakan alat
yang dinamakan elektroskop.
Dalarn suatu atom atau benda, apabila jumlah muatan positif (berasal dari proton)
sama dengan muatan negatif (berasal dari elektron), maka atom atau benda
tersebut tidak bermuatan (netral). Akan tetapi, mengingat elektron suatu atom atau
benda dapat berpindah, maka dalarn suatu atom bisa terjadi jumlah muatan positif
(proton) tidak sama dengan jumlah muatan negatif (elektron).
Dengan perkataan lain, muatan dari suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan
elektronnya.
Sebuah balon yang digosok-gosokkan pada sehelai kain akan menempel pada
badan kita. Dua buah balon yang digosok-gosokkan pada kain yang sama akan
tolak-menolak. Hal ini merupakan bukti fundamental bahwa muatan yang sejenis
akan tolak-menolak, sedangkan muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik.
Pakaian yang saling menempel pada saat diainbil dari pengering, debu yang
menempel pada layar TV atau komputer, kejutan kecil pada saat memegang gagang
pintu dari logam, merupakan contoh listrik statis.
Gaya listrik yang merupakan tarikan atau tolakan ini pertama kali diselidiki oleh
seorang fisikawan besar Perancis bernama Charles Coulomb (1736 1806) pada
akhir abad 18. Dia menemukan bahwa gaya antara muatan bekerja sepanjang garis
yang menghubungkan keduanya dengan besar yang sebanding dengan besar
kedua tnuatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Hasil pengamatan ini
melahirkan hukum Coulomb yang secara matematis ditulis sebagai
dengan:
F = gaya coulomb (N),
Medan listrik adalah suatu daerah (ruang) di sekitar muatan yang masih dipengaruhi
oleh gaya listrik. Oleh Michael Faraday medan listrik digambarkan sebagai garis
medan listrik yang dimulai (keluar) dari muatan positif dan diakhiri (masuk) pada
muatan negatif.
Kuat medan listrik yang semakin besar digambarkan dengan garis medan yang
semakin rapat.
Pada setiap titik di dalam medan listrik ada suatu kuantitas yang menyatakan tingkat
kekuatan medan tersebut, yang disebut kuat medan lishik. Atas dasar ini, kuat
medan listrik dapat didefinisikan sebagai berikut.
Kuat medan listrik (E) di sebuah titik adalah gaya per satuan muatan yang dialami
oleh sebuah muatan di titik tersebut.
Sebagaimana medan gravitasi burni, medan listrik dari distribusi muatan yang statis
juga bersifat kekal. Dengan demikian, kerja yang diperlukan untuk memindahkan
sebuah muatan titik di dalam medan listrik juga tidak tergantung pada lintasan.
Medan seperti ini disebut sebagai medan konservatif.
Karena medan listrik bersifat koservatif, maka kita dapat menghubungkannya
dengan energi potensial. Kerja yang dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan
melawan gaya listrik akan tersimpan sebagai potensial muatan.
Energi potensial suatu muatan di suatu titik adalah usaha untuk memindahkan suatu
muatan uji dari tempat yang jauh tak terhingga ke suatu tempat di sekitar muatan
sumber.
Setiap titik di dalarn medan listrik selalu mempunyai gaya listrik, kuat medan
listrik, dan potensial listrik. Gaya listrik dan kuat medan listrik adalah besaran vektor
sedangkan potensial listrik adalah besaran skalar. Jadi, potensial listrik tidak
memiliki arah. Potensial listrik diperoleh dari energi potensial per satuan muatan.
Potensial listrik di suatu titik pada medan listrik adalah besarnya usaha yang
diperlukan untuk memindahkan satu satuan muatan listrik dari tak terhingga ke titik
tersebut.
Menghitung superposisi dari beberapa gaya listrik dan kuat medan listrik harus
dilakukan secara vektor karena keduanya adalah besaran vektor.
Kapasitor
Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada
listrik dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuat arus yang masuk dengan kuat arus yang keluar.
keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)
Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sehingga, ketika saklar
dimatikan maka arus listrik akan terhenti.
V = beda potensial (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)
Rangkaian sumber tegangan
a. Rangkaian tunggal
pada rangkaian tunggal sumber tegangan berlaku persamaan :
atau
b. Rangkaian seri
pada rangkaian seri sumber tegangan berlaku persamaan :
c. Rangkaian paralel
pada rangkaian paralel sumber tegangan berlaku persamaan :
keterangan :
E = GGL sumber tegangan (volt)
I = Kuat arus listrik (ampere)
R = Hambatan luar (ohm)
r = hambatan dalam (ohm)
n = jumlah GGL/baterai
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar sebanding dengan beda potensial pada ujung-ujung penghantar.
keterangan :
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff menyatakan “Jumlah kuat arus yang masuk pada rangkaian
bercabang besarnya sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan”
secara matematis dituliskan :
I = I1 + I2 + I3 = I’
Rangkaian Hambatan
a. Rangkain Seri
pada rangkaian hambatan seri berlaku persamaan :
b. Rangkaian Paralel
pada rangkaian hambatan paralel berlaku persamaan :
keterangan :
SOAL
A. Pilihan ganda
1. Pernyataan berikut yang tidak menerang kan muatan listrik statis dengan benar
adalah ....
a. bahan yang netral memiliki jumlah muatan positif dan negatif yang sama
b. muatan listrik statis tidak dapat mengalir secara bebas
c. bahan netral yang kehilangan elektron akan bermuatan negatif
d. pemindahan elektron terjadi pada benda netral yang di gosok
JAWAB : C
3. Salah satu faktor yang mempengaruhi besar nya gaya Coulomb adalah ....
a. jarak kedua muatan
b. jenis kedua muatan
c. arah kedua muatan
d. bentuk kedua muatan
JAWAB : B
7. Alat yang di gunakan untuk menimbul kan muatan listrik yang besar di sebut ....
a. dinamo
b. generator
c. transformator
d. generator vandegraff
JAWAB : B
8. Pemisahan muatan listrik positif mau pun negatif pada benda netral akibat pengaruh benda
bermuatan listrik di dekat nya ....
a. induksi elektromagnetik
b. induksi listrik
c. GGL induksi
d. arus induksi
JAWAB : B
B. Essay
1. Dua buah muatan saat jaraknya 10 cm mempunyai gaya interaksi 20 N. Jika jaraknya di
perbesar menjadi 20 cm, maka besar gaya interaksi yang terjadi adalah ...
Jawab :
Diketahui : r1 = 10 cm
F1 = 20 N
r2 = 20 cm
Ditanya : F2 ...?
Jawab :
Gaya elektrostatis dirumuskan dengan
F berbanding terbalik dengan r2 sehingga :
F2 = 102
20 202
Penyelesaian :
Ditanya :
Jawab :
Kuat arus yang masuk pada rangkaian bercabang akan sama dengan
kuat arus yang keluar, sedangkan di rangkaian seri kuat arus akan
terus sama di setiap ujung hambatan, semua itu sesuai
dengan Hukum Kirchoff.
Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pula arus yang akan
mengalir. Sedangkan jika hambatan diperbesar, itu akan membuat
aliran arus berkurang. Seperti yang dijelaskan di Hukum Ohm.
Gambar diatas dikatan A lebih berpontensial lebih tinggi
daripada B, Arus listrik terjadi berasal dari A menuju ke B, terjadi
karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara A dan B. Arus
listrik seakan-akan berupa arus muatan positif, dari potensial tinggi
ke rendah. Faktanya muatan listrik positif tidak bisa berpindah,
melainkan negatif (elektron) yang bisa. Berikut ini YukSinau.id
sajikan rumus listrik dinamis.
I=Q/t
Keterangan:
Keterangan:
R=ρ.l/A
Keterangan:
I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R
Diketahui:
I = 10 A
Q = 9.600 C
Ditanyakan:
t…?
Penyelesaian:
I=Q/t
t = Q / I = 9.600 C / 10 A = 960 s atau 16 menit.
2. Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 12 V. Jika kuat
arus yang melalui kawat tersebut 4 A, berapakah hambatan kawat
tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
V = 12 Volt
I=4A
Ditanyakatan:
R….?
Penyelesaian:
I=V/R
R = V / I = 12 V / 4 A = 3 Ohm.
Itulah pembahasan lengkap mengenai listrik dinamis, semoga dengan
artikel ini Anda jadi mengerti tentang pengertian listrik dinamis,
rumus, beserta memahami contoh soal listrik dinamis. Semoga
bermanfaat
Listrik dinamis
Dua buah muatan saat jaraknya 10 cm mempunyai gaya interaksi 20 N. Jika
jaraknya di perbesar menjadi 20 cm, maka besar gaya interaksi yang terjadi
adalah ...
a. 5 N.
b. 10 N
c. 15 N
d. 20 N
e. 30 N
Pembahasan :
D1 : r1 = 10 cm
F1 = 20 N
r2 = 20 cm
D2 : F2 ...?
D3: Gaya elektrostatis dirumuskan dengan F berbanding terbalik dengan
r2 sehingga :
F1 = ( r1)2
F2 (r2)2
F2 = 102
20 202
a. 8 cm
b. 45 cm
c. 31 cm
d. 2 cm
e. 9 cm
Pembahasan :
D1 : qA = 4 x 10 -6 C
qB = 9 x 10 -6 C
D2 : Letak sebuah muatan misal muatan C supaya resultan pada muatan = nol
D3 : Supaya muatan elektrostatis yang bekerja pada muatan C sama dengan nol
maka :
FCA = FCB
k qA qB = k qB qC
r2 r2
4 x 10 -6 = 9 x 10 -6
x2 (20 – x) 2
x = 8 cm
jadi, letak muatan C terhadap muatan A adalah 8 cm di kiri A
3. Jika AB=BC= 3 cm dan q = 2 x 10 -7 C, maka tentukan gaya yang bekerja pada
muatan di titik B.
a a. 0,3√2 N
b. 0,2√2 N
c c. 0,4√2 N
d d. 0,5√2 N
e e. 0,7√2 N
Pembahasan :
D1 : AB=BC= 3 cm
q = 2 x 10-7 C
D2 : Gaya pada B akibat tiap-tiap muatan...?
D3 : FBC = k q1 q2
2
r
= (9x109) . (2x10-7) (2x10-7) = 0,4 N
(3x10-2)
Jika k = 9 x 109 N m2 C− 2 , Q1 = + 10−12 C, Q2 = + 2 x 10−12 C dan Q3 = - 10−12 C, tentukan besar
potensial listrik pada titik P !
a. 0,1 volt
b. 0,3 volt
c. 0,6 volt
d. 0,9 volt
e. 1 volt
Pembahasan :
Q1 = + 10−12 C
Q2 = + 2 x 10−12 C
Q3 = - 10−12 C,
D2 : Beda potensial listrik pada titik P ....?
D3 :
7. Dua keping penghantar seluas 1 m2 diletakan sejajar satu sama lain pada jarak
10 cm. Penghantar yang satu diberi potensial +20 Volt dan penghantar yang
lain -40 Volt. Besar gaya yang dialami sebuah muatan q = 5 x 10 -2 C yang berada
diantara kedua bidang tersebut adalah ….
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 80 N
e. 160 N
Pembahasan :
D1 : L = 1 m2
r = 10 cm
v1 = +20 Volt
v2 = -40 Volt
q = 5 x 10-2 C
D3 :
8.
Dua buah muatan listrik QA 3 C dan QB = -12C berjarak 18 cm. Jika konstanta k =
9 x 109 Nm2C-2 maka muatan uji QC = 1C agar tidak mengalami gaya listrik harus
diletakan pada jarak ….
a. 18 cm di kiri A
b. 18 cm di kanan B
c. 12 cm di kanan A
d. 12 cm di kanan B
e. 6 cm di kiri B
Pembahasan :
D1 = QA =3 C
QB = -12C
a = 18 cm
k = 9 x 109 Nm2C-2
QC = 1C
D2 = X ....?
D3 =
9. Sebuah kapasitor 50 F dihubungkan dengan sumber tegangan hingga dapat
menyimpan energi sebesar 0,36 J. Besar muatan listrik yang tersimpan dalam
kapasitor adalah ….
Pembahasan :
D1 = kapasitor=50 F
E = 0,36 J.
D2 = muatan listrik....?
D3 =
10. Sebuah elektron dengan massa 9,11x10 –31 kg dan muatan listrik –1,6 x10-19 C,
lepas dari katode menuju ke anode yang jaraknya 2 cm. Jika kecepatan awal
elektron 0 dan beda potensial antara anode dan katode 200 V, maka elektron
akan sampai dianode dengan kecepatan ....
Pembahasan :
D1 = M= 9,11x10 –31 kg
Q= –1,6 x10-19 C
V= 200 V
R = 2 cm
D2= V2 ....?
D3 =W = V.q
W = ΔEk
V.q = ΔEk
200.1,6.10-19 = ½ m. V2
3,2.10-17 = ½ . 9,11.10-31 . v2
V = 8,4 . 106
Gaya Listrik
1. Soal UN 1999/2000 No. 11
Titik A terletak dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik A= 0,5 NC -1. Jika
di titik A diletakkan benda bermuatan listrik 0,25 C, maka pada benda tersebut
bekerja gaya Coulomb sebesar …
A. 0,125 N
B. 0,25 N
C. 0,35 N
D. 0,40 N
E. 0,70 N
Pembahasan
Diketahui :
Kuat medan listrik di titik A = 0,5 NC -1
Muatan listrik di titik A = 0,25 C
Ditanya : Gaya Coulomb yang bekerja pada benda bermuatan listrik
Jawab :
Rumus yang menyatakan hubungan antara gaya listrik (F), medan listrik (E) dan
muatan listrik (q) adalah :
F=qE
F = (0,25 C)(0,5 NC-1)
F = 0,125 N
Jawaban yang benar adalah A.
2. Soal UN 2002/2003
Dua buah muatan masing-masing 5 C dan 4 C berjarak 3 m satu sama lain. Jika
diketahui k = 9 × 109 Nm2 C–2 , maka besar gaya Coulomb yang dialami kedua
muatan adalah …
A. 2 × 109 N
B. 60 × 109 N
C. 2 × 1010 N.
D. 6 × 1010 N
E. 20 × 1010 N
Pembahasan
Diketahui :
Muatan 1 (q1) = 5 C
Muatan 2 (q2) = 4 C
Jarak antara muatan 1 dan 2 (r) = 3 meter.
Konstanta Coulomb (k) = 9 × 109 Nm2 C–2
Ditanya : Besar gaya Coulomb (F)
Jawab :
A. +2,5 μC
B. –2,5 μC
C. +25 μC
D. –25 μC
E. +4 μC
Pembahasan
Diketahui :
Muatan 1 (q1) = 10 μC = 10 x 10-6 C
Muatan 2 (q2) = 20 μC = 20 x 10-6 C
Ditanya : Berapa muatan q3 agar gaya Coulomb yang bekerja di muatan q 2 sama
dengan nol (F2 = 0).
Jawab :
Ada dua gaya yang bekerja pada +q2.
Gaya pertama adalah gaya tolak antara muatan +q 1 dan muatan +q2 yakni F12 yang
arahnya ke kanan.
Agar resultan gaya listrik yang bekerja pada q2 sama dengan nol maka q3 harus
bermuatan negatif. Jadi gaya kedua adalah gaya tarik antara muatan +q 2 dan
-q3 yakni F23 yang arahnya ke kiri. Kedua gaya ini bekerja pada q2, mempunyai
besar yang sama tetapi arahnya berlawanan.
B. 2 : 3
C. 3 : 4
D. 9 : 1
E. 9 : 4
Pembahasan
Diketahui :
Jawab :
Keterangan : k = konstanta, q1 = muatan 1, q2 = muatan 2, r = jarak antara muatan 1 dan muatan 2
q1, q2 dan q3 sama besar sehingga dilenyapkan dari persamaan. k dan x2 juga sama besar dan berada
di ruas kiri dan kanan sehingga dilenyapkan dari persamaan.
Jawaban yang benar adalah E.
Hukum Coulomb
Menurut hukum coulomb, jika ada dua muatan atau lebih, maka timbul gaya elektrostatik yang
besarnya sebanding dengan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadran jarak kedua
muatan tersebut.
Secara matematis persamaan gaya coulomb :
Contoh soal :
1. Jika AB=BC= 3 cm dan q = 2 x 10-7 C, maka tentukan gaya yang bekerja pada muatan di titik B.
Penyelesaian :
Gaya pada B akibat tiap-tiap muatan:
= (9x109) . (2x10-7) (2x10-7) = 0,4 N
(3x10-2)
= √0,32 = 0,4√2 N
2. Dua buah muatan saat jaraknya 10 cm mempunyai gaya interaksi 20 N. Jika jaraknya di perbesar
menjadi 20 cm, maka besar gaya interaksi yang terjadi adalah ...
Penyelesaian :
Diketahui : r1 = 10 cm
F1 = 20 N
r2 = 20 cm
Ditanya : F2 ...?
Jawab :
Gaya elektrostatis dirumuskan dengan
F berbanding terbalik dengan r2 sehingga :
F2 = 102
20 202
3. dua buah muatan listrik 12μC dan 3 μC berada dalam minyak pada jarak 6 cm satu sama lain. Bila
tetapan dielektrikum minyak 2,5. Gaya tolak menolak antara kedua muatan adalah ...
Penyelesaian :
Ditanya :
Jawab :
Penyelesaian :
F = 10 N
5. Duah buah muatan listrik masing-masing QA = 4 μC dan QB = 9 μC berada di udara pada jarak 20
cm, dimanakah letak sebuah muatan sehingga resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan nol
...
Penyelesaian :
Diketahui :
qA = 4 x 10 -6 C
qB = 9 x 10 -6 C
Ditanya :
Letak sebuah muatan misal muatan C supaya resultan pada muatan = nol
Jawab :
Supaya muatan elektrostatis yang bekerja pada muatan C sama dengan nol maka :
FCA = FCB
k qA qB = k qB qC
r2 r2
4 x 10 -6 = 9 x 10 -6
x2 (20 – x) 2
x = 8 cm
jadi, letak muatan C terhadap muatan A adalah 8 cm di kiri A
Pembahasan: