Disusun oleh
1. Anna Farhiyah Ulfah NIM. 1706609
2. Maya Umi Hajar NIM. 1707968
q1 q2
F C =k 2
r
Keterangan:
Fc = gaya Coulomb (Newton)
k = konstanta = 9 x 109 Nm2/C2
r = jarak antara dua muatan (meter)
q1 = besar muatan listrik pertama (Coulomb)
q2 = besar muatan listrik kedua (Coulomb)
Kegiatan praktikum gaya coulomb dapat jelaskan oleh gambar dibawah ini:
Kamu telah mengetahui bahwa sebuah benda dapat bermuatan listrik dengan cara
digosok. Selain digosok, sebuah benda dapat bermuatan dengan cara induksi.
Bagaimana terjadinya induksi listrik?
Gambar disamping memperlihatkan sebuah batang
P yang tidak bermuatan (netral). Terlihat bahwa
jumlah elektron dan jumlah protonnya sama. Ketika
sebuah batang Q yang bermuatan negatif didekatkan
pada ujung B, muatan-muatan pada batang P akan
bereaksi. Semua muatan negatif akan menolak muatan
negatif yang berasal dari batang Q, sedangkan semua
muatan positif akan tertarik oleh batang Q. Hal ini
sesuai dengan sifat elektron yang akan saling menolak
jika muatannya sama dan akan saling menarik jika
muatannya berbeda.
Muatan negatif batang P akan berkumpul di ujung
A dan muatan positif akan berkumpul di ujung B. Jika
ujung A batang P didekatkan pada elektroskop, apa yang terjadi? Keping yang terdapat
pada elektroskop pasti akan membuka karena memperoleh muatan sejenis yaitu muatan
negatif dari ujung A batang P. Peristiwa ini disebut sebagai induksi listrik.
3) Medan Listrik
Seluruh benda yang ada di permukaan bumi atau sekitarnya akan ditarik menuju pusat
bumi karena memiliki massa yang jauh lebih kecil dari pada massa bumi kesimpulan ini
terkenal dengan hukum gravitasi Newton. Hal serupa ternyata juga terjadi pada muatan-
muatan listrik. Muatan-muatan listrik memiliki medan listrik sehingga dapat
mempengaruhi muatan lain yang berada tidak jauh darinya. Medan listrik dapat
menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain.
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik. Medan listrik
digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik yang arahnya keluar atau masuk ke
dalam muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan
negatif dan arah garis gaya listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.
Agar mengetahui besar kuat medan listrik muatan Q, sebuah muatan uji positif (q o)
yang muatannya jauh lebih kecil diletakkan di dekat muatan tersebut dengan jarak r.
Berdasarkan hukum Coulomb, muatan qo tersebut akan mendapatkan gaya tolak dari
muatan Q sebesar,
Q. q 0
F=k 2
r
Karena kuat medan listrik (E) didefinisikan sebagai besarnya gaya listrik (F) yang
bekerja pada satu satuan muatan uji (q o), maka besarnya kuat medan listrik yang dialami
oleh muatan uji tersebut:
Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar kuat medan listrik pada suatu titik yang
berjarak r dari muatan Q adalah:
Keterangan,
E = medan listrik (N/C)
k = konstanta ( 9 x 109 Nm2/C2 )
Q = besar muatan listrik (C)
r = Jarak antara Muatan Q dengan muatan uji qo (meter)
Keterangan:
5) Hantaran listrik
a. Konduktor listrik
Agar arus listrik dapat disalurkan dengan baik, maka dibutuhkan bahan yang mampu
menghantarkan arus listrik dengan baik pula. Pada bahan ini, elektron dapat mengalir
dengan mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan listrik
disebut dengan konduktor listrik. Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak,
dan emas. Meskipun perak dan emas merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi
karena harganya yang sangat mahal, kabel rumah tangga biasanya menggunakan
bahan dari tembaga.
b. Isolator listrik
Mengapa kabel listrik perlu dilapisi dengan plastik atau karet? Pemberian plastik atau
karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih aman digunakan. Sifat plastik
dan karet yang sangat buruk dalam menghantarkan arus listrik membuat kedua bahan
tersebut masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan isolator adalah bahan yang
sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena di dalam bahan ini elektron sulit
mengalir.
c. Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara pada
suhu tinggi bersifat sebagai konduktor disebut bahan semikonduktor listrik. Contoh
bahan semikonduktor listrik adal ah karbon, silikon, dan germanium. Pada bidang
elektronika, karbon biasa digunakan untuk membuat transistor yang kemudian
dirangkai menjadi IC. Setiap bahan memiliki kemampuan untuk menghantarkan
listrik yang berbeda-beda tergantung nilai hambatan jenisnya. Semakin kecil
hambatan jenis suatu bahan, maka akan semakin baik kemampuan bahan tersebut
untuk meng hantarkan listik.
Dengan:
Kegiatan praktikum janis bahan pengahantar listrik dan hambatan jenis pada kawat
dapat jelaskan oleh gambar dibawah ini: