Anda di halaman 1dari 17

RESUME FISIKA DASAR

LISTRIK STATIS, HUKUM COULOMB DAN IMPLEMENTASINYA

DISUSUN OLEH :

1. FAHRUDIN MAULANA (A1C216008)


2. NIDAUL HIMMAH (A1C216018)
3. JOKO SUSILO (A1C216026)
4. HATRI DWI MARDIANTI (A1C216050)
5. SHEFFIRA DESTAVANIA N (A1C216062)

DOSEN PENGAMPU :

1. NOVA SUSANTI, S.Pd. M.Pd


2. RAHMA DANI, S.Pd. MPd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016 / 2017
LISTRIK STATIS

Kata listrik atau elektrik berasal dari bahasa Yunani elektron yang artinya
amber. Amber adalah damar kayu yang telah mengeras, sejak dahulu diketahui
bahwa jika kamu menggosok amber dengan kain maka amber akan menarik
dedaunan disekitarnya. Sebuah penggaris atau plastik keras yang digosok dengan
kain juga mempunyai efek seperti amber yang dapat menarik potongan-potongan
kertas, efek tersebut dinamakan Listrik Statis.
Efek amber atau efek listrik statis
[Sumber: Halliday- Resnick- Walker, 2005]
Kamu pasti telah balajar dari pelajaran Kimia tentang atom yang merupakan unit
terkecil penyusun zat. Atom terdiri dari partikel-partikel penyusunnya yakni,
proton, elektron dan neutron. Proton adalah bagian penyusun atom yang
bermuatan listrik positif (+). Elektron adalah bagian penyusun atom yang
bermuatan listrik negatif (-). Sedangkan neutron tidak bermuatan. Atom dikatakan
bermuatan negatif jika kelebihan elektron, juga dikatakan bermuatan positif jika
kekurangan elektron. Sedangkan atom dikatakan netral jika jumlah proton sama
dengan elektronnya.
Atom dan komponen penyusunnya

Efek listrik statis dapat terjadi


karena adanya perpindahan
elektron. Benda menjadi
bermuatan karena muatan
negatifnya (elektron) dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Jadi menggosok
penggaris dengan kain artinya kedua benda saling dimuati (charged) sehingga
elektron dari salah satu benda berpindah ke benda lain. Benda yang satu
memperoleh sejumlah elektron, sehingga akan bermuatan negatif. Sedangkan,
benda satunya lagi kehilangan elektron, sehingga akan bermuatan positif.
Penggaris dimuati listrik (charged) dengan cara digosok
Listrik Statis, Ilustrasi:
[Sumber: Douglas C.
Giancoli, 2005]
"LISTRIK STATIS"

Setiap benda memiliki Atom. Model atom sekarang dikenal adalah model atom
hasil penyelidikan dan dari teori-teori yang di kemukakan oleh E.Ruther Ford
(1871-1937), Niels Bohr (1885-1962), dan ahli fisika lain dari berbagai negara.
Sebuah Atom terdiri atas inti atom dan elktron. Inti atom terdiri atas satu atau
lebih Proton dan Neutron, tergantung jenis atomnya.

Proton bermuatan positif (+), Neutron bermuatan netral, Elektron bermuatan


negatif (-).
Suatu atom dikatakan Netral jika : jumlah muatan positif (Jumlah Proton) sama
dengan jumlah muatan negatif (Jumlah Elektron)

Atom akan bermuatan Negatif jika : atom tersebut mendapatkan kelebihan


Elektron.
Atom akan bermuatan Positif jika : atom tersebut kekurangan Elektron.

Listrik Statis adalah listrik yang diam.


Listrik Statis adalah Kumpulan muatan listrik pada suatu benda.
Muatan Listrik memiliki 2 jenis yaitu Muatan Positif dan Mutan Negatif.

*Sifat-sifat benda bermuatan :


1. Benda yang bermuatan sama akan tolak menolak
2. Benda yang bermuatan beda akan tarik menarik

=> Konduktor dan Isolator


~Konduktor Listrik : Benda-benda yang dapat menghantarkan listrik, Contoh :
Tembaga, Aluminium, Seng, Emas, Perak, Air, Paku besi dan masih banyak
lagi.
~Isolator Listrik : Benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik,
Contoh : Kayu, Plastik, Karet dan masih banyak lagi.
*Peristiwa Penghasil Muatan Listrik*
Pada musim hujan sering terjadi arak-arakan awan pekat di udara. Arak-arakan
awan pekat yang mengandung titik" air tersebut terjadi gebekan antar awan,
gesekan ini menghasilkan muatan negatif yang besar lama kelamaan muatan ini
akan terkumpul menjadi besar, akibatnya tegangan yang besar antara awan dan
bumi loncatan yang melewati daerah tinggi akan menghasilkan lidah api yang
besar yang disebut Petir dan menghasilkan ledakan yang sangat besar yang
disebut guruh. Jika awan bermuatan bergerak didekat gedung, maka muatan listrik
akan mengalirri bumi melalui gedung dan membuat gedung menjadi kebakaran.
Untuk menhindari hal tersebut biasanya diatap gedung paling tinggi dilengkapi
dengan penangkal petir. Orang yang menemukan Penangkal Petir pertama kali
adalah Benjamin Franklin.

Teknik penangkal petir :


1. Sistem yang menggunakan ujung metal yang runcing sebagai pengumpul
muatan resikonya putusnya saluran petir ke tanah,
2. Sistem Dissipation Array Sistem (DAS), sistem ini banyak menggunakan
ujung runcing.
Muatan listik alam juga terjadi di rawa-rawa karena terjadi proses pembusukan
berupa tumbuh-tumbuhan produk sampingannya berupa metana dan gas-gas lain.
Akibat dari radiasi sinar matahari ini Oksigen terurai menjadi O.
Atom O tersebut berkombinasi dengan O2 membentuk O3 dengan reaksi 3O2 ->
2O3 (O3= Ozon).
Jadi, ada gejala alam yang menunjukkan keberadaan listrik Statis yaitu terjadinya
kilat secara tidak langsung dirawa-rawa.

Allesandro Volta (1745-1827) adalah seorang fisikawan yang dapat membuat alat
untuk menghasilkan muatan listrik yang disebut dengan Eletroforus.
Untuk menghasilkan benda bermuatan listrik dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Menggosok
Contoh : Penggaris yang digosok-gosokkan pada rambut kering, Elektron yang
terdapat pada rambut kering akan berpindah ke penggaris, maka penggaris plastik
di katakan kelebihan elektron atau bermuatan Negatif (Elektron).
2. Induksi adalah peristiwa pemisahan muatan listrik pada penghantar karena
didektakan dengan benda yang bermuatan. Misalnya menggunakan mesin
Wimshurst dan mesin Van de graff.
Besarnya muatan benda, Oleh Charles de Coulomb dapat ditentukan berdasarkan
gaya tarik dan gaya tolak menggunakan Neraca Puntir yang dibuatnya. Besarnya
muatan pada benda diberi satuan Coulomb (C).

Medan Listrik dan Kuat Medan Listrik


Jauh dekatnya jangkauan diistilahkan dengan Medan, sehingga ruangan disekitar
yang masih mendapat pengaruh gaya listrik
disebut MEDAN LISTRIK. Gaya yang kuat dan
medan listrikyang besar dipengaruhi oleh jumlah
muatan listrik. Maka besarnya muatan listrik
diberi satuan C (Coulomb).
Muatan Listrik pada benda makin banyak, maka
medan listriknya juga akan makin besar.
Interaksi Antar Muatan Listrik
Jika dua benda yang bermuatan saling didekatkan
maka akan terjadi interaksi antar muatan listrik
pada kedua benda. Benda dengan muatan sejenis
jika didekatkan akan tolak menolak. Benda
dengan muatan tidak sejenis akan tarik menarik.
medan listrik digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya keluar
(menjauhi) muatan positif dan masuk (mendekati ) muatan negatif. Kuat medan
listrik adalah besarnya gaya Coulumb untuk tiap satu satuan muatan. Secara
matematis:
F
E= dengan E = kuat medan listrik ( N/C)
q

F= gaya Coulomb (N)


q = muatan uji (c)

Potensial listrik

a. Energi potensial listrik


Energi potensial listrik adalah usaha yang dilakukan gaya coulomb, untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.
energi potensial listrik dapat dirumuskan:
1
1
rb
- ra )
Ep=W ab=kq q'

1
kqq '
rb
- 0)= rb
Ep=kq q'

k |qq '|
Ep=
rb

Keterangan :
EP = energi potensial listrik(joule)
K = konstanta(9 x102 Nm2/C2)
q = muatan listrik penimbul medan
q= muatan listrik penguji
r = jarak (m)
d. Potensial Listrik
Potensial listrik merupakan besarnya energi potensial yang dimiliki muatan 1
coulomb atau energi potensial per satuan penguji

Rumus potensial listrik adalah:

Ep q
V= =k
q' r

atau

Ep = qV

Keterangan:
V= potensial listrik (volt)
K = konstanta(9 x102 Nm2/C2)
q1, q2= besar muatan listrik (C)
r = jarak titik dari muatan(m)
Elektroskop
Elektroskop merupakan alat untuk mendeteksi muatan listrik. Bentuk keseluruhan
elektroskop dapat dilihat pada gambar dibawah. Pendeteksi muatan pada
elektroskop terdiri dari kepala (atas) yang terbuat dari metal dan dua daun kaki
(bawah) yang biasanya terbuat dari emas. Saat elektroskop masih netral, jumlah
muatan positif sama dengan muatan negatif baik di kepala maupun di daun kaki.

Materi Listrik Statis: Elektroskop: [Sumber:


Douglas C. Giancoli, 2005]
Ilustrasi kerja sebuah elektroskop netral yang didekati (di induksi) oleh benda
bermuatan negatif dapat dilihat pada gambar dibawah. Muatan negatif dari benda
akan tolak menolak dengan muatan negatif pada kepala elektroskop, sehingga
muatan negatif di kepala elektroskop bergerak menjauh ke bawah/ daun-daun
kaki. Karena sekarang daun kaki bermuatan negatif akibat kelebihan elektron,
maka kedua daun kaki pada elektroskop akan terbuka ke kiri dan ke kanan.
Semakin besar muatannya, semakin jauh jarak antar kedua daun kaki elektroskop.

Ilustrasi kerja sebuah elektroskop yang kondisi awalnya tidak netral (katakanlah
bermuatan negatif) yang didekati oleh benda bermuatan positif dan negatif dapat
dilihat pada gambar dibawah. Jika suatu benda bermuatan negatif didekatkan,
akan ada lebih banyak elektron yang turun menuju daun kaki sehingga kedua daun
kaki akan semakin saling menjauh. Jika yang didekatkan adalah benda bermuatan
positif, maka elektron akan tertarik dari daun kaki menuju kepala elektroskop
mengakibatkan muatan negatif pada daun kaki berkurang sehingga jarak antar
kedua daun makin merapat.
HUKUM COLOUMB

Pengertian Hukum Coloumb

Hukum Coloumb adalah aturan yang mengemukakan tentang hubungan antara


gaya listrik dan besar masing-masing muatan listrik.
Nama Coloumb diambil dari nama fisikawan yang pertama kali mengamati gaya
tarik-menarik atau tolak-menolak benda bermuatan listrik, yaitu Charles Augustin
de Coloumb (1736-1804).

Hukum Coulomb berbunyi: Besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik


antara dua benda bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing
muatan listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
bermuatan.

Dalam pengamatannya, ia melakukan percobaan menggunakan alat yang bernama


neraca puntir. Berdasarkan percobaan ini, Coloumb mengemukakan suatu aturan
atau hukum yang berbunyi:
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan sebanding
dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik.
Besar gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak bisa kamu tentukan dengan

rumus Hukum Coulomb:


K q1q2
F=
r2
F = gaya tarik menarik atau tolak menolak
k = konstanta Coulomb ( 9. 109 Nm2/ C2 )
q1 = besar muatan 1 (Coulomb)
q2 = besar muatan 2 (Coulomb)
r = jarak antar kedua muatan (m)
IMPLIKASI HUKUM COLOUMB

1. Petir (Halilintar)

Siapa yang tidak tahu petir atau halilintar? Hampir semua orang mengenal petir.
Setiap akan turun hujan biasanya ada petir. Tahukah Anda bahwa petir merupakan
listrik statis. Bagaimana bisa terjadi petir dan bagaimana menangkalnya agar
rumah anda tidak terkena sambaran petir?

Sebelum teradinya hujan badai, awan biasanya dalam kondisi netral, jumlah
proton sama dengan jumlah elektron. Pada saat terjadi hujan badai, terjadi
gesekan antara partikel-partikel awan dengan udara sehingga menyebabkan awan
bermuatan listrik. Apabila awan melewati gedung yang tinggi, muatan negatif di
dasar awan akan menginduksi bangunan gedung hingga muatan positif bergerak
ke atas terkumpul di puncak gedung. Adapun, muatan negatif ditolak ke dasar
gedung.

Perbedaan jenis muatan antara awan dengan puncak gedung menyebabkan medan
listrik. Apabila muatan pada awan bertambah, gaya elektrostatis akan memaksa
muatan negatif meloncat secara tiba-tiba dari dasar awan ke puncak gedung yang
disertai dengan bunga api listrik. Apabila hal itu terjadi, maka dikatakan gedung
tersambar petir. Pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba menghasilkan bunga api
listrik yang disebut petir. Loncatan muatan melalui udara menghasilkan cahaya
sangat kuat dan panas yang menyebabkan udara memuai mendadak. Pemuaian
udara yang mendadak menghasilkan bunyi ledakan menggelegar yang disebut
guntur. Petir dapat terjadi dari awan ke bumi, dari bumi ke awan, atau dari awan
ke awan.
Orang yang pertama kali menyatakan bahwa petir merupakan listrik statis adalah
Benjamin Franklin pada tahun 1700. Dalam penyelidikannya, dia mengungkapkan
bahwa listrik statis dapat bergerak cepat pada bahan-bahan tertentu dan
permukaan runcing lebih banyak menarik elektron daripada permukaan datar.
Bagaimanakah menyelamatkan bangunan tinggi dari bahaya petir?

Untuk menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal petir
yang terbuat dari tembaga yang ditancapkan ke dalam tanah. Adapun, tembaga
yang berujung runcing dipasang pada ujung bangunan.
2. Generator Van de Graff
Generator Van de Graff adalah mesin pembangkit listrik yang biasa
dipakai untuk penelitian di laboratorium. Generator Van de Graff ditemukan
oleh Robert Jemison Van de Graaff. Robert Jemison yang merupakan seorang
fisikawan berkebangsaan Amerika Serikat.
Meskipun jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat mengetahui
perihal generator tersebut melalui uraian berikut. Generator Van de Graff terdiri
atas:

1. dua ujung runcing yang terdapat di bagian atas dan bawah,


2. sebuah silinder logam yang terdapat di bagian bawah,
3. sebuah silinder politilen yang terdapat di bagian atas,
4. sabuk karet yang menghubungkan kedua silinder,
5. konduktor berongga berbentuk bola (kubah).

Generator Van de Graff prinsip kerjanya sama dengan menghasilkan


muatan listrik dengan cara menggosok (metode gesekan). Gesekan antara sabuk
karet dengan silinder logam bagian bawah menimbulkan muatan listrik negatif
pada sabuk karet. Gesekan antara sabuk karet dengan silinder politilen bagian atas
menimbulkan muatan listrik positif pada sabuk karet.
Gerakan sabuk karet ke atas membawa muatan negatif mengalir ke kubah
melalui ujung runcing di bagian atas. Elektron akan tersebar menempati seluruh
permukaan kubah. Pada kubah bagian dalam tidak terdapat elektron. Adapun,
gerakan sabuk karet ke bawah membawa muatan positif. Muatan positif sabuk
karet ini mengalir melalui ujung runcing bawah ke tanah untuk dinetralkan.
Silinder logam bawah dijalankan dengan motor listrik, sehingga sabuk karet terus-
menerus bergerak, menghasilkan muatan negatif mengalir ke kubah, sehingga
terbentuk muatan listrik yang besar pada kubah generator Van de Graff.
SOAL

1. Titik P berada di antara muatan Q1 =-5.10-6 C dan Q2 =+2.10-6 C yang berjarak 1


meter. Jika jarak P ke muatan Q1badalah 60 cm. Hitunglah kuat medan listrik di
titik P dan gaya yang bekerja pada muatan -4.10-6C yang diletakkan di P?
Penyelesaian :
Q1 = -5.10-6C
Q2 =+2.10-6C
r 2 = 40 cm = 4.10-1m
r1 = 60 cm = 6.10-1m

jawab :

1. kuat medan listrik di titik P


Q1
E1 = k r 1
6
(5.. 10 C)
9 2 2
= (9.10 Nm /C ) (6.106 m)

= -1,25.105N/C
Tanda negatif menunjukkan vektor kuat medan listrik E1 menuju Q1
Q2
E2 = k r 2

(2. .106 C)
=(9.109Nm2/C2) (4. 106 m)

= 1,125.105N/C
Vektor E1 dan E2 searah (sama-sama menuju Q1)
|Ep|=Ep=E 1+ E 2

=1.25.105+1,125.105
=2,375.105N/C

2. gaya yang bekerja pada muatan -4.10-6 C di titik P


q = -4.10-6
P

Ep = F

F = Ep.q
=( 2,375.105N/C)(-4.10-6C)
=-0,95 N (arah vektor berlawanan dengan arah vektor E1)
Jadi, besar gaya coulomb 0,95 N ke arah muatan Q2

Sumber : Ir. Sutarsono.2013.fisika untuk universitas.yogyakarta:graha ilmu


q1 =4 nC , q2 nC , q 3=3 nC ,
2. Diketahui terdapat tiga muatan titik, = 5

ditempatkan seperti pada gambar.

q1 q2 q3

- r1 + r3 +
jika r1 = 0,5 m dan r3 = 0,8 m, carilah gaya listrik pada q2 dari dua muatan
lainnya.
q =4 nC ,
Dik : 1
q2 = 5 nC
q3 =3 nC

r1 = 0,5 m
r3 = 0,8 m
Dit : F total pada q2?
Penyelesaian:
Gaya pada q2 karena q1 :
|q 1||q 2| 9
9
4 10 .5 10
9
F1=k =9. 10 7
r1
2
0,5
2 = 7,2 10 N

Gaya pada q2 karena q3 :


|q 1||q 2| 9 3 109 .5 109
F3 =k =9.10 7
r 32 0,82 = 2,11 10 N

Dengan demikian gaya total pada q2 adalah


7 7 7
F = 7,2 10 + 2,11 10 = 9,31 10 N
Sumber: Sutarno.2013.Fisika untuk universitas.yogyakarta:Graha ilmu(hal.109)

3. Dua partikel ditempatkan pada sumbu x. Muatan-muatannya adalah


19 19
q1 =1,60 x 10 C dan q 2=3,20 x 10 C , dan jarak antara kedua partikel

F12
adalah R = 0,0200 m. Berapa besar dan ke mana arah gaya elektrostatik

pada partikel 1 yang ditimbulkan oleh partikel 2?


(Halliday, Contoh 21.1, Halaman 8)

Pembahasan:
Berhubung kedua partikel bermuatan positif, maka partikel 1 ditolak oleh partikel
2, dengan besar gaya yang bisa dihitung dengan Pers. 21-4. Maka, arah gaya

F12
elektrostatik pada partikel 1 adalah menjauhi partikel 2, dalam arah

negatif dari sumbu-x, maka:


1 |q1||q 2|
19 19
m2 (1,60 x 10 C)(3,20 x 10 C)
F12=
4 0 R 2 ( 9
)
= 8,99 x 10 N . 2 x
C ( 0,00200 m)2
=1,15 x 1024 N

4. Pada gambar menunjukan dua partikel bermuatan positif yang ditempatkan pada

q1 1019
sumbu x.Muatan muatannya adalah =1,60 C, dan

q 2=3,20 1019 C, dan jarak antara kedua partikel adalah R = 0,0200

m.Berapa besar dan kemana arah gaya elektrostatik F12 pada partikel 1 yang
ditimbulkan oleh partikel 2?

q1 q2

+ R +

Jawab
q1
Dik : = 1,60 1019 C

q 2=3,20 1019 C

R = 0,0200 m
Dit : Besar F12 dan arah pada partikel 1?
Penyelesaian :
1 |q 1||q 2|
F12 = 4 0 R2

0,0200

9
= (8,99 10 )
(1,60 10 )(3,20 1019)
19

= 1,15 10-24 N
Sumber : Halliday,resnick dan walker.2010.Fisika dasar edisi 7 jilid
2.Jakarta:Erlangga.

5. Sebuah partikel alpha ( ) adalah inti atom helium, partikel itu mempunyai

27 19
masa (m): 6,64 10 dan muatan (q): +2e=3,2 10 , bandingkanlah

gaya tolakan listrik anatara dua partikel antara dengan gaya gravitasi

diantaranya:
( Fisika Universitas edisi ke 10 jilid 2. Hal 91)
Jawab :
C
3,2 1019

2

2

6,67 1011 N .m2 / kg


2 9 2 2
ft 1 q 9,0 10 N .m /c
= =
fe 4 G m2

3,1 1035
Bilangan besar yang mengherankan ini memperlihatkan bahwa gaya gravitasi
dalam situasi ini sepenuhnya dapat dibaikan dibandingkan dengan gaya listrik. Ini
selalu benaruntuk interaksi partikel atornik dan partikel subatormik.

Anda mungkin juga menyukai