Anda di halaman 1dari 3

BAB

IV
LISTRIK STATIS DALAM
KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Listrik statis berasal dari ketidakseimbangan muatan listrik di suatu objek.


Ketika ada perpindahan atau penumpulan muatan listrik pada objek, terjadi
ketidakseimbangan muatan yang menghasilkan listrik statis. Hal ini bisa terjadi
melalui gesekan, induksi, atau konduksi antara benda-benda yang memiliki
muatan listrik. Kesimpulannya, Listrik statis adalah kumpulan muatan listrik
yang tidak mengalir dan tertahan pada suatu objek atau permukaan. Muatan
listrik ini dapat menimbulkan gaya tarik atau tolak antar objek yang bermuatan
berbeda.
Percobaan sederhana untuk menghasilkan energi listrik statis:
Bahan:
 Balon
 Rambut
 Kertas/potongan kecil foil

Caranya:
 Gunakan gelembung balon untuk menggosok rambut secara perlahan dan
menyeluruh. Ini akan menciptakan energi listrik statis.
 Setelah itu, arahkan rambut yang menghasilkan statis ke arah benda
seperti kertas/potongan kecil foil untuk melihat efek listrik statisnya.
Ketika kita menggosok rambut dengan balon, terjadi peralihan elektron
antara rambut dan balon. Hal ini menyebabkan rambut menjadi terionisasi atau
bermuatan listrik. Muatan listrik inilah yamg kemudian menciptakan energi
listrik statis dan dapat berinteraksi dengan benda lain seperti kertas atau foil.

A. KONSEP LISTRIK STATIS


1. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah sifat dasar partikel-partikel subatomik seperti elektron
dan proton. Muatan listrik dapat bernilai positif dan negatif. Partikel dengan
muatan positif disebut proton, sedangkan partikel dengan muatan negatif
disebut elektron. Muatan listrik dapat di pindahkan antara benda-benda melalui
konduksi, induksi, atau gesekan.
Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang
mengelilingi inti atom. Elektron inilah yang memiliki kaitan erat dengan
fenomena kelistrikan pada suatu benda. Benda yang kelebihan elektron diesbut
benda bermuatan negatif, sedangkan benda yang kekurangan elektron disebut
benda bermuatan positif. Jika benda bermuatan positif didekatkan dengan benda
bermuatan negatif, akan tarik menarik. Sebaliknya, jika benda bermuatan positif
didekatkan dengan benda bermuatan positif, atau benda bermuatan negatif
didekatkan dengan benda bermuatan negatif, akan tolak menolak. Interaksi
kedua muatan tersebut disebut Gejala Listrik Statis. Dengan kata lain, gejala
listrik statis adalah katika benda terisi muatan listrik yang tidak seimbang.

2. Hukum Coulomb
Hukum Coulomb berasal dari eksperimen yang dilakukan oleh fisikawan
Prancis bernama Charles Augustin de Coulomb pada abad ke-18. Hukum
Coulomb adalah suatu hukum dalam elektrostatika yang menjelaskan gaya
elektrostatik antara dua benda bermuatan.Coulomb menyimpulkan interaksi dua
benda yang bermuatan, sebagai berikut:
a) Semakin besar jarak kedua benda yang bermuatan, semakin kecil gaya
listrik antara benda tersebut, dan sebaliknya;
b) Semakin besar muatan kedua benda, semakin besar gaya listrik antara
benda tersebut.
Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya elektrostatik antara dua benda
muatan listrik berbanding lurus dengan perkalian kedua muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya. Secara matematis, rumusan gaya
Coulomb (Fc) dapat di tuliskan sebagai berikut.
Fc = k x q1 x q2
r2
Keterangan:
Fc = gaya Coulomb (newton)
k = konstanta = 9 x 109 Nm2/C2
r = jarak antara dua muatan (meter)
q1 = besar muatan listrik benda pertama (coulomb)
q2 = besar muatan listrik benda kedua (coulomb)
Contoh soal:
1. Dua buah muatan listrik positif yang ada di dalam membran sel saraf
masing-masing sebesar q dan 2q terletak pada jarak 2 cm. Hitung
berapakah gaya Coulomb yang di alami kedua muatan tersebut jika q =
1,6 x 10-19 C! (Besarnya konstanta (k) = 9 x 109 Nm2/C2)
2. Jika besar gaya Coulomb antara dua muatan identik A dan B adalah 1,6
N, serta kedua muatan tersebut terpisah pada jarak 3 cm, berapakah besar
muatan A dan B?

3. Medan Listrik
Medan listrik adalah medan yang dihasilkan oleh suatu benda bermuatan
listrik. Medan listrik terjadi akibat adanya muatan listrik. Setiap muatan listrik
menciptakan medan listrik di sekitarnya. Medan ini berinteraksi dengan muatan
lainnya dan memengaruhi pergerakan partikel bermuatan, mengakibatkan
terjadinya gaya listrik antara muatan-muatan tersebut. Medan listrik ini berperan
dalam menentukan arah dan intensitas gaya listrik yang diterima oleh muatan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai