Anda di halaman 1dari 10

Listrik Statis, Materi Fisika SMP Kelas IX

(9)
Sabtu, 25 Agustus 2012
Listrik statis ( PETIR )
Pada saat hujan turun, pernahkah kamu melihat petir? Petir adalah peristiwa alam yang
sangat berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan cahaya
yang diikuti dengan suara dahsyat di udara. Apabila seseorang tersambar petir, maka
tubuh orang tersebut akan terbakar. Akibat berbahayanya petir, maka gedung-gedung
bertingkat yang cukup tinggi dilengkapi dengan penangkal petir. Apa yang
menyebabkan terjadinya petir? Mengapa gedung-gedung bertingkat yang tinggi
dilengkapi dengan penangkal petir? Temukan jawabannya dengan mempelajari materi
ini.

A.

Susunan Atom
Thales Militus, seorang ilmuwan Yunani, menemukan gejala listrik yang diperoleh
dengan menggosok batu ambar, yang dalam bahasa Yunani disebut elektron.
Setelah digosok ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda kecil yang
berada di dekatnya. Sifat seperti ini dalam ilmu listrik disebut elektrifikasi. Listrik yang
terjadi pada batu ambar yang digosok disebut listrik statis yaitu listrik yang tidak
mengalir.
Teori Atom
Suatu zat terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom berasal dari kata
atomos, yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Tetapi, dalam perkembangannya
ternyata atom ini masih dapat diuraikan lagi.

Atom terdiri atas dua bagian, yaitu inti atom dan kulit atom. Inti atom bermuatan positif,
sedangkan kulit atom terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif yang disebut
elektron.
Inti atom tersusun dari dua macam partikel, yaitu proton yang bermuatan positif dan
netron yang tidak bermuatan(netral).
Suatu atom dikatakan netral apabila di dalam intinya terdapat muatan positif(proton)
yang jumlahnya sama dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya.
Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan positif(proton) pada
inti lebih banyak daripada muatan negatif(elektron) pada kulit atom yang
mengelilinginya.
Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan positif(proton) pada
inti lebih sedikit daripada jumlah muatan negatif(elektron) pada kulit atom.

Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen yang hanya tersusun atas 1 proton
dan 1 elektron. Karena jumlah proton dan elektronnya sama, maka atom hidrogen
dikatakan sebagai atom netral.
Atom helium terdiri atas 2 proton, 2 netron dan 2 elektron. Karena jumlah proton dan
jumlah elektronnya sama, maka atom helium juga dikatakan sebagai atom netral.

B.

Muatan Listrik
Menurut Benyamin Franklin, ada dua muatan lisrik :
1.
Muatan listrik positif
2.
Muatan listrik negatif
Sifat Muatan Lisrik
1. Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak
2. Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik

C.
1.

Interaksi Benda Bermuatan Listrik


Ketika penggaris plastik digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain
wool berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik tersebut bermuatan
listrik negatif.

2.

Ketika ebonit digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool
berpindah ke ebonit, sehingga ebonit tersebut bermuatan listrik negatif.

3.

Ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, elektron-elektron pada batang kaca
tersebut berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca bermuatan positif

D.

Hukum Coulomb
Pada tahun 1785, Charles Agustin Coulomb menemukan hukum dasar tentang gaya
listrik antara dua partikel yang bermuatan.

Hasil penelitiannya dikenal dengan Hukum coulomb, yang berbunyi :


Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik
sebanding dengan besar muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua benda.
Secara matematis Hukum Newton dituliskan :

Keterangan :
F
= Gaya tarik/tolak dua buah muatan (N)
k
= Konstanta (9.109 N.m2/C2)
Q1, Q2
= muatan listrik (C)
r
= jarak antara dua muatan (m)
E.

Induksi Listrik
Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan pada suatu benda karena pada
benda tersebut didekati benda lain yang bermuatan listrik.
Contoh :
Benda netral didekati benda bermuatan negatif, maka muatan-muatan negatif benda
netral tertolak menjauh, sedangkan muatan-muatan positif mendekati benda yang
menginduksi.

Benda netral didekati benda bermuatan positif, maka muatan-muatan positif benda
netral tertolak menjauh, sedangkan muatan-muatan negatif mendekati benda yang
menginduksi.

F.

Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya muatan
listrik pada suatu benda.

Prinsip kerja elektroskop berdasarkan induksi listrik, yaitu jika sebuah benda bermuatan
listrik disentuhkan kepala elektroskop maka muatan yang sejenis dengan benda
bermuatan listrik tadi akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun elektroskop
akan bermuatan sejenis sehingga tolak menolak(daun elektroskop membuka)
G.

Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi
oleh
gaya listrik. Medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya listrik.

Sifat-sifat garis gaya listrik


1. Garis gaya listrik berasal dari muatan positif menuju muatan negatif
2. Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan
3. Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat medan listriknya
Untuk menghitung kuat medan listrik digunakan persamaan :

E = Kuat medan listrik (N/C)


F = Gaya coulomb (N)
Q = muatan listrik (C)
Diposkan oleh ade indra dwi ramadhan di 02.35 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

LISTRIK STATIS
Konsep Dasar Listrik Statis
Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis).
Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke
rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah
benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep
muatan listrik.
Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu
benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif,
sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan
muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu
sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik
menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda
bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
Gaya Coulomb

Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut.
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B
berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut
Dimana
F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah konstanta kesebandingan
yang besarnya 9 x 109 N m2 C2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)
konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk
dengan 0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 1012 C2 N1 m2
Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih
harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara
umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut.
1. untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua
gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama
dengan selisih dari kedua gaya
(gambar)
R = F1 + F2 dan R = F1 F2
2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah
(gambar)
3 untuk dua gaya yang membentuk sudut satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai
berikut
(gambar)
Untuk penjumlahan lebih dari dua gaya, perhitungannya dapat menggunakan metode analitis
(lihat pembahasan tentang analisis vektor).
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah
daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain
berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan
mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garisgaris gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari
muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk
ke muatan tersebut.

Gambar
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik.
Jika sebuah muatan uji q diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat
medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi
besar muatan uji. Jadi, dituliskan
dan F = E q
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r
dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan
antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik
dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju
ke muatan tersebut.
Gambar
Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan
listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang
bermuatan listrik adalah
Dimana
adalah rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2
0 adalah permitivitas ruang hampa
(gambar) (gambar)
Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang
bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut.
Di dalam bola (r < R), E = 0
Di kulit atau di luar rongga (r > R),
Energi Potensial Listrik
Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di antara
keduanya. Suatu usaha diperlukan untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari
posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha yang diperlukan
sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial
listrik. Besar usaha (W) atau perubahan energi potensial listrik dari sebuah muatan uji q yang
dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 adalah
(gambar)
Dengan demikian, usaha atau energi potensial untuk memindahkan sebuah muatan uji q yang
berjarak r dari sebuah muatan lain q ke jarak tak berhingga dapat dituliskan sebagai berikut

Dimana tanda minus berarti usaha yang dilakukan selalu melawan gaya tarik yang ada
(biasanya usaha yang dilakukan adalah usaha untuk melawan gaya tarik antara dua muatan).
Potensial Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki perbedaan
potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian.
Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda potensial dari
sebuah muatan uji q yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan usaha W adalah
Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V).
Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan
sebagai potensial mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu
muatan listrik q di suatu titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk
kuat medan listrik, yaitu
V=Er
Gambar
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik merupakan besaran skalar
yang tidak memiliki arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber
dihitung menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya dituliskan
sebagai berikut.
Catatan: tanda (+) dan () dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan
potensial listrik.
Diposkan oleh ade indra dwi ramadhan di 02.32 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Lencana Facebook
Adhe Indra Dwi Ramadhan | Buat Lencana Anda

Arsip Blog

2012 (2)
o Agustus (2)

Listrik statis ( PETIR )

LISTRIK STATIS

Mengenai Saya

ade indra dwi ramadhan


Lihat profil lengkapku
Dilarang MeCOPY. Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai