Anda di halaman 1dari 8

Listrik Statis: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

A. Pengertian Listrik Statis


Listrik statis adalah kumpulan dari muatan listrik dalam jumlah yang tetap atau
keseimbangan muatan listrik di suatu benda. Seperti halnya saat menggosokkan penggaris
plastik ke rambut, penggaris ini akan bermuatan negatif, sementara rambut akan bermuatan
positif.
Pelepasan muatan saat menggosokkan kedua bahan ini membuat keduanya dialiri listrik
bermuatan negatif. Muatan listrik merupakan kuantitas fisika yang berkaitan dengan efek
listrik dan lain lain, terkait dalam materi. Muatan dapat dinetralkan dengan cara penggesekan
menunjukkan bahwa muatan seperti tidak menghilangkan efek satu sama lain.
Besar muatan listrik akan bergantung pada kekurangan atau kelebihan jumlah
elektronnya, semakin banyak kelebihan dan kekurangan elektron benda, maka semakin besar
muatan listriknya. Menurut teori elektron, elektron yang berpindah dari satu atom ke atom
lain dinamakan dengan elektron bebas, sementara benda yang bisa memindahkan elektron
bebas disebut konduktor.
Sebuah muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan terhubung dan terpisah,
dan setidaknya salah satu permukaan memiliki resistensi yang tinggi terhadap arus listrik
(dan karena itu adalah isolator listrik). Efek listrik statis yang akrab bagi kebanyakan orang
karena orang dapat merasakan, mendengar, dan bahkan melihat percikan sebagai kelebihan
muatan dinetralkan ketika dibawa dekat dengan konduktor listrik yang besar (misalnya
dialirkan ke tanah).
Coulomb merupakan satuan dalam mengukur besar atau kecilnya suatu muatan listrik.
Muatan listrik ada yang positif dan negatif. Kelebihan elektron pada sebuah benda
menyebabkan benda tersebut memiliki muatan listrik negatif, dan bila benda itu bermuatan
postif maka benda tersebut kekurangan elektron. Jumlah muatan negatif dan postif pada
sebuah benda sama maka benda tersebut memiliki muatan netral. 1 Elektron = -1,6 x 10-19
coulomb 1 Proton = -1,6 x 10-19 coulomb.

B. Konsep Listrik Statis


Pengertian listrik statis yaitu suatu fenomena listrik yang ditimbulkan ketika partikel
bermuatan ditransfer dari satu benda ke benda lain. Perpindahan muatan ini terjadi karena
adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Sebagaimana debu yang terbang bersama
udara bergesek dengan permukaan layar TV. Dari gesekan tersebutlah, terjadi perpindahan
muatan elektron.
Ketika muatan elektron berpindah, kedua benda bisa mengalami kelebihan elektron
sehingga bermuatan negatif. Juga kekurangan elektron sehingga bermuatan positif. Karena
ada perbedaan sifat muatan inilah, kedua benda berujung saling tarik-menarik.
Adapun perbedaan listrik statis dan dinamis yakni listrik statis cenderung diam atau
tidak bergerak sedangkan listrik dinamis dapat bergerak atau mengalir.
Kita lakukan percobaan, coba ambil penggaris plastik, lalu gosokkan ke rambut. Ketika
penggaris plastik digosokkan ke rambut, akan terjadi perpindahan elektron dari rambut ke
penggaris, sehingga penggaris plastik menjadi bermuatan listrik. Nah, muatan listrik pada
penggaris ini tidak akan mengalir sehingga disebut dengan listrik statis.
Coba dekatkan penggaris tersebut ke potongan kertas kecil-kecil. Potongan kertas akan
menempel pada penggaris plastik karena terjadi perpindahan muatan listrik. Namun, ini
hanya berlangsung sementara. Setelah muatan listrik pada penggaris plastik dan potongan
kertas itu sama, maka kedua benda tersebut akan tolak menolak. Akibatnya, potongan kertas
akan terlepas dari penggaris.
Pada listrik dinamis terjadi aliran muatan listrik. Contohnya, ketika kalian menekan
saklar di posisi ON, maka akan terjadi aliran listrik yang menyebabkan lampu menyala.
Namun, ketika kalian menekan saklar di posisi OFF,  maka lampu akan mati karena aliran
listriknya terhenti.

C. Muatan Listrik
Di dalam materi listrik statis itu kita membicarakan tentang suatu benda atau atom yang
memiliki muatan listrik.  Oleh karena itu, sebaiknya kita kenalan dulu dengan yang namanya
atom. Coba kalian amati gambar atom di bawah ini.
Seperti yang kalian lihat gambar atom di atas, atom terdiri atas dua bagian, yakni inti
atom dan kulit atom. Inti atom tersusun atas dua macam partikel, yakni proton (bermuatan
positif) dan neutron (tidak bermuatan/netral). Sementara itu, kulit atom tersusun atas partikel-
partikel bermuatan negatif yang disebut elektron.
Pada dasarnya atom itu muatannya netral. Namun, atom akan berubah menjadi positif
atau negatif apabila ada perpindahan elektron.
1. Suatu atom dikatakan netral apabila jumlah proton dan elektronnya sama.
2. Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah protonnya lebih banyak dibanding
elektron.
3. Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah protonnya lebih sedikit
dibandingkan jumlah elektronnya.

D. Rumus Listrik Statis


Di dalam listrik statis, ada beberapa rumus yang biasanya digunakan. Berikut
merupakan rumus listrik statis yang perlu kalian ketahui.
1. Potensial Listrik
Potensial listrik merupakan usaha per satuan muatan yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu muatan dari satu titik ke titik lainnya. Nah, besarnya potensial listrik di
suatu titik dapat dihitung dengan rumus potensial listrik:

Keterangan:
V = potensial listrik ( volt)
Q = muatan sumber (C)
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak terhadap sumber muatan (m)
2. Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik merupakan energi atau usaha yang dibutuhkan untuk
memindahkan muatan listrik dari satu titik ke titik lainnya. Untuk menghitungnya elo bisa
menggunakan rumus energi potensial seperti di bawah ini:
Keterangan:
Ep = energi potensial muatan uji
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak terhadap sumber muatan (m)
q1dan q2 = muatan masing-masing partikel (C)
Ketika suatu muatan pindah dari satu titik ke titik lainnya, maka usahanya bisa
kalian hitung menggunakan rumus usaha di bawah ini:

Keterangan:
Δ = beda potensial (volt)
W = usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan q
3. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu peralatan listrik yang digunakan untuk menyimpan
energi dalam waktu singkat untuk dibebaskan dengan cepat. Nah, besarnya kapasitas
kapasitor dapat dihitung menggunakan rumus kapasitor seperti di bawah ini:

Keterangan:
C = kapasitas kapasitor (Farad atau f)
q = muatan antara dua keping (C)
V = beda potensial antara dua keping (volt)
A = luas penampang keping (m2)
𝜀 = permitivitas dielektrik bahan
4. Medan Listrik
Medan listrik merupakan daerah di sekitar partikel bermuatan listrik yang masih
dipengaruhi gaya listrik (Gaya Coulomb). Intinya, suatu muatan itu dapat memancarkan
medan listrik. Untuk muatan positif, arah medan listrik bergerak keluar dari muatan
sumber. Sebaliknya, kalau muatan negatif bergerak masuk ke dalam.
Benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber.
Sedangkan, muatan lain yang diletakkan dalam pengaruh medan listrik muatan sumber
disebut sebagai muatan uji. Berikut ini merupakan rumus kuat medan listrik:

Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya coulomb (N)
r = jarak muatan uji terhadap muatan sumber (m)
Q = besar muatan sumber (C)
q = besar muatan uji (C)
5. Gaya Coulomb
Hukum Coulomb pada dasarnya yakni hukum yang menjelaskan perihal hubungan
yang ada di dalam muatan listrik. Seperti yang telah diketahui, bahwa muatan listrik dibagi
menjadi dua jenis, yakni muatan positif dan muatan negatif.
Hukum ini menjelaskan mengenai kondisi ketika dua muatan listrik dengan jarak
tertentu saling berinteraksi dan melakukan gaya Tarik menarik atau tolak menolak. Salah
satu faktor yang menjadi pengaruh dari besarnya gaya hukum coulomb sendiri adalah
besar dari muatan listrik benda tersebut. Gaya tarik menarik akan terjadi apabila muatan
listrik yang berlainan (+-) bertemu, sedangkan gaya tolak menolak akan muncul ketika
muatan listrik sejenis (++/–) saling bertemu.
Rumus matematis yang digunakan untuk menentukan besar gaya coulomb yaitu
sebagai berikut:
Keterangan:
F = gaya coulomb (N)
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak antar muatan (m)
q1 dan q2 = muatan masing-masing partikel (C)

E. Contoh Listrik Statis


Terdapat beberapa contoh dari listrik yang dapat ditemui dalam aktivitas sehari-hari,
selain dengan menggosokkan penggaris plastik ke kepala. Baik yang disadari maupun tanpa
sadar dilakukan, contoh listrik statis adalah sebagai berikut ini.
1. Salah satu contoh listrik statis dalam kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai adalah
petir. Lantas, apa hubungan listrik statis dengan petir? Jadi, petir bisa terjadi karena
adanya perpindahan elektron. Ketika langit dalam keadaan kelebihan elektron, maka petir
pun muncul mengarah ke daerah yang elektronnya lebih sedikit. Agar kelebihan elektron
tersebut segera tersalurkan, akhirnya petir mencari objek yang paling dekat dengan awan.
Itulah yang menyebabkan petir sering sekali menyambar benda-benda tinggi. Bisa
dikatakan kalau petir merupakan salah satu contoh bahaya listrik statis.
2. Ketika menyisir rambut, tanpa disadari rambut akan berdiri sendiri seiring gerakan sisir,
hal ini dapat terjadi karena munculnya interaksi muatan antara sisir dengan rambut.
3. Kain sutra yang digosok pada batang kaca, hal ini akan membuat kedua benda bereaksi
saling tarik-menarik, terjadi karena loncatan elektron dari batang kaca ke kain sutra.

4. Penggaris plastik yang digosok-gosokkan pada kain wol, kedua benda ini memiliki muatan
netral namun saat keduanya digosokkan akan muncul loncatan elektron dari kain ke
penggaris.
5. Dekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan, perhatikan bulu-bulu atau rambut yang
ada pada tangan akan berdiri, hal ini diakibatkan karena adanya aliran statis.

F. Penyebab Listrik Statis


Listrik statis dapat terjadi karena adanya perpindahan muatan pada dua benda yang
secara sengaja maupun tidak sengaja teraliri aliran statis. Terdapat setidaknya tiga cara yang
bisa dilakukan untuk memberi muatan pada aliran statis, diantaranya seperti penggosokan,
konduksi dan induksi, berikut penjelasan masing-masing.
1. Penggosokan
Ada beberapa benda yang bisa bermuatan listrik statis, seperti kain sutra dengan
kaca. Kaca memiliki daya listrik positif, sementara kain sutera listrik negatif. Proses
munculnya elektron dari kaca yang berpindah ke kain sutera.
2. Konduksi
Secara makna, konduksi merupakan pendekatan benda yang bermuatan listrik ke
benda yang tidak bermuatan. Hal ini membuat benda yang tadinya tidak memiliki
muatan listrik bisa mendapatkan muatan listrik.
3. Induksi
Induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam suatu penghantar, cara yang bisa
dilakukan adalah dengan mendekatkan benda bermuatan listrik ke benda lain dalam
kondisi netral. Peristiwa konduksi ini ditemui ketika menyelidiki muatan listrik suatu
benda menggunakan elektroskop.
Teori induksi memiliki konsep muatan positif yang ditarik ke elektroskop, muatan
negatif menuju daun-daun elektroskop. Daun-daun elektroskop ini saling menjauh karena
memiliki muatan sejenis, meskipun perlu diketahui bahwa aliran statis tidak bisa dialirkan,
berbeda dengan listrik dinamis yang dapat dialirkan dalam suatu rangkaian listrik.

G. Manfaat Listrik Statis


Tidak hanya membahayakan, aliran statis juga memiliki manfaat dalam kehidupan
sehari-hari, seperti:
1. Cat Semprot
Listrik statis bisa dimanfaatkan untuk cat semprot, yakni saat terjadinya gesekan
dengan mulur pipa semprot dan udara. Butiran cair dari aerosol akan menjadi muatan, jika
benda yang akan dicat diberi muatan maka butiran cat akan tertarik ke badan benda.
Sementara itu, permukaan mobil yang akan dicat akan diberikan muatan yang berlawanan
dengan butiran cat. Sehingga, butiran-butiran cat tersebut dapat tertarik ke permukaan
mobil dan menempel dengan sempurna.

2. Printer Laser
Dimanfaatkan pada bagian-bagian yang terdiri atas fuser, drum photoreceptor,
corona, wire, laser dan toner. Ketika drum bermuatan positif berputar, laser yang bersinar
akan melintasi permukaan yang tidak bermuatan, laser akan menggambar pada kertas yang
bermuatan negatif.

H. Bahaya Listrik Statis


Mampu menimbulkan percikan api, seperti saat mobil atau truk berjalan, gejala statis
ini ditandai dengan gesekan ban dan jalan akan menimbulkan muatan negatif. Sementara
logam yang berdekatan dengan ban bisa bermuatan positif dengan cara induksi, api akan
memercik jika kedua muatan berlawanan ini bertemu. Berikut contoh gambar bahaya listrik
statis:

Anda mungkin juga menyukai