Anda di halaman 1dari 9

1.

Tuliskan pengertian/defenisi/ringkasan disertai contoh soal dari :


Muatan listrik,konduktor,isolator,memberi muatan melalui konduksi,hukum
coulomb,medan listrik.

Pengertian Muatan Listrik

Muatan listrik adalah sifat atau muatan dasar yang dibawa partikel dasar sehingga
menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak menolak.
Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis positif dan negatif. Jika dua benda memiliki
muatan yang sama akan tolak menolak dan kedua benda akan tarik menarik jika memiliki
muatan yang berbeda jenis. Perlu diketahui, partikel dasar dan subatomik seperti elektron dan
proton memiliki muatan listrik. Elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif.

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami
gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering
digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional (SI) dari satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar.

Jenis Muatan Listrik


Adapun jenis muatan listrik diantaranya yaitu

Muatan Listrik Positif (Proton)


Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif umumnya bersifat saling tolak menolak
dengan suatu benda yang mmuatan, dan dalam hal ini terjadi karena muatan positif itu sejenis
sehingga akan beraksi saling tolak menolak.

Muatan Listrik Negatif (Elektron)


Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada suatu benda dapat dipastikan jika
terdapat benda yang memiliki muatan negatif dan saling tolak menolak dengan plastik yang
memiliki muatan, maka dapat dipastikan bahwa muatan benda tersebut negatif.

Penjelasan lebih lengkapnya yaitu:

Muatan1elektron=-1,6.10-19 coulomb
Muatan 1 proton = +1,6.10-19 coulomb

Muatan listrik suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang dikandung benda
tersebut.

 Jika suatu benda kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron > Σ Proton),
maka benda tersebut bermuatan negatif
 Jika suatu benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ elektron < Σ Proton),
maka benda tersebut bermuatan positif
 Jika jumlah elektron = jumlah proton (Σ proton = Σ elektron) maka benda tersebut
tidak bermuatan (muatan netral)
 Sifat-Sifat Muatan Listrik

Adapun sifat muatan listrik yaitu:

 a. Muatan listrik yang sejenis akan saling tolak menolak dan muatan tidak sejenis
akan saling tarik menarik.
 b. Muatan Listrik merupakan besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan coulomb
disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6.24 x 1018 e (e = muatan
proton). Sehingga mautan yang dikandung oleh proton adalah 1,602 x 10-19 coulomb.
Elektron memiliki muatan yang sama dengan proton namun berbeda jenis (-)1,602 x
10-19 coulomb.
 c. Muatan listrik memiliki hukum kekekalan muatan. Gaya yang ditimbulkan dua
muatan memiliki karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang ditumbulkan dua
buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar muatan juga bersifat konservatif dan
terpusat.

 Rumus Muatan Listrik


Rumus yang berlaku dalam muatan listrik adalah rumus yang dimatematiskan dari
hukum coulomb. Hukum coulomb ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb
pada akhir abad ke-18. Bunyi Hukum Coulomb yaitu:

“Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua muatan listrik sebanding
dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang
memisahkan kedua muatan tersebut.”

Maka secara sistematis dirumuskan dengan:

 Keterangan:

F= gaya tarik menarik/tolak menolak (newton)


q= muatan listrik(coulomb)
r= jarak antara kedua muatan
k= konstanta =1/4πεo=9x109 N.m2/C2
εo = permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12 C2/Nm2

Apabila medium muatan bukan pada medium vakum atau udara maka besar gaya
antaran muatan q1 dan q2 akan lebih kecil

F udara/vakum < F medium

Hal tersebut dikarenakan nilai permisivitas listrik pada medium bukan udara lebih
besar. Permisivitas εo diganti dengan ε yaitu
ε = εr εo

Dalam vakum nilai εr adalah 1, sedangkan dalam udara εr adalah 1,0006. Dengan
demikian gaya coloumb dalam medium rumusnya yaitu:

 Contoh Soal Muatan Listrik


Sebuah benda bermassa 40 gram dan bermuatan q1 = 1 μC digantungkan pada seutas
tali ringan dengan massa diabaikan. Tepat di sebelah kiri benda tersebut diletakkan
muatan q2 dengan muatan -2 μC yang menyebabkan posisi benda bergeser ke kiri.
Jika diketahui k = 9. 109 Nm2/C2 dan G = 10 ms-2, tentukan berapa tegangan yang
dialami tali tersebut!

 Cara Penyelesaian:

Pertama tentukan terlebih dahulu besar gaya coulomb (gaya tarik menarik muatan)
dan untuk mencari tegangan, gunakan aturan phytagoras karena tegangan talinya
merupakan resultan dari dua gaya, gaya berat muatan q1 dan gaya coulomb.

 Jawab:
Setelah gaya tarik menarik antara kedua muatan listrik ketemu, untuk mencari
tegangan tali, cari resultannya dengan gaya berat muatan.

Jadi, besar tegangan tali yang terjadi adalah 0,28 N.

Pengertian konduktor dan isolator

langsung saja didalam Pengertian Konduktor ini adalah suatu zat atau bahan yang dpt
menghantarkan arus listrik, baik itu zat padat, cair, ataupun gas karena sifat dari zat atau
benda tersebut yang konduktif, maka disebut dengan Konduktor dan Ciri – Ciri Konduktor
yang baik itu sendiri memiliki tahanan jenis yang kecil dan salah satu Penghantar atau
Contoh Konduktor yg sangat baik adalah emas, akan tetapi karena harganya yang begitu
mahal, maka penghantar yg umumnya digunakan adalah tambaga dan aluminium untuk
menghemat biaya.

Lalu Ketahanan Konduktor yang diberikan tergantung dari bahan atau matrial yang
digunakan terbuat dari apa serta berapa ukurannya karena untuk bahan tertentu, resistansi
akan berbanding terbalik dgn luas penampangnya. Contohnya bisa kalian lihat didalam kawat
tembaga yg tebal memiliki resistansi lebih rendah dari pada kawat tembaga yang tipis, dan
juga untuk resisten sebanding dgn panjang. Contohnya kawat tembaga yg lebih panjang
ketahanannya lebih tinggi dari pada kawat tembaha yang pendek.

Contoh Konduktor Bersifat Logam antara lain : Emas, Tembaga, Perak, Aluminium, Zink,
Besi, dll.

Kemudian untuk Pengertian Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit untuk
melakukan perpindahan muatan listrik, atau secara umum isolator adalah penghambat aliran
listrik. Fungsi Isolator yg lainnya ialah sebagai penopang beban ataupun pemisah antara
konduktor tanpa membuat adanya aliran arus yang mengalir keluar atau antara konduktor.
Alat ini juga sering digunakan sebagai alat yg digunakan utk menyangga kabel transmisi
listrik yang terdapat pada tiang listrik.

Lalu Bahan isolator sendiri tidak ada yang sempurna, karena isolator masih membawa
sejumlah muatan kecil mobile atau pembawa muatan yang dapat dibawa saat arus listrik
mengalir. Hal tersebut menjadikan semua isolator menjadi konduktif secara elektrik pada saat
voltase cukup besar digunakan, sehingga medan listrik akan mengalirkan air dari atom dan
hal ini dikenal juga dengan sebutan Breakdown Isolator.

Beberapa Contoh Isolator yg baik itu sendiri diantaranya ialah Kertas, Kaca, ataupun Teflon.
Sedangkan beberapa Contoh Bahan Isolator lainnya yang masih cukup bagus digunakan
sebagai isolator diantaranya adalah Karet dan Plastik. Bahan – Bahan Isolator tersebut dipilih
menjadi Isolator Kabel karena lebih mudah untuk diproses serta dibentuk, akan tetapi masih
dapat digunakan sebagai penyumbat aliran listrik untuk voltase menengah (kurang lebih
mampu menahan ratusan atau ribuan volt).

Fungsi Isolator sendiri yg paling utama ialah untuk menghindari sengatan listrik, hubungan
arus pendek, dan juga menghindari bahaya kebakaran yang dikarenakan kabel saling
bersentuhan dan menghasilkan sambungan silang. Oleh karena itu harus dipasang isolator
pada bagian tengah berongga pada kabel untuk mencegah terjadinya pantulan gelombang EM
yang nantinya dapat menyebabkan kejutan manusia ataupun bahaya sengatan listrik pada
tegangan yang lebih tinggi dari 60 volt.

Bunyi, Contoh Soal, Rumus Hukum Coulomb

Hukum Coulomb – Sesuai dengan namanya Hukum Coulomb digagas oleh Charles
Augustin de Coulomb warga kebangsaan Perancis di tahun 1785. Meneliti hubungan gaya
listrik dengan dua muatan dan jarak antar keduanya dengan menggunakan neraca
puntir. Bunyi hukum coulomb, rumus, dan contoh soal akan kita bahas disini.

Hukum ini menjelaskan tentang hubungan antara gaya yang muncul antara dua titik muatan,
yang dipisahkan oleh jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah antar keduanya.
Satuan internasional untuk muatan listrik diberi nama C (Coulomb) untuk mengenang
jasanya.

Hukum Coulomb mempunyai persamaan dengan hukum gravitasi newton, persamaan itu
terletak di perbandingan kuadrat yang terbalik dalam hukum newton. Perbedaannya yaitu
gaya gravitasi selalu tarik-menarik, sedangkan gaya listrik selain bisa tarik-menarik juga bisa
tolak-menolak.

Hukum coulomb pada dasarnya menyatakan muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak,
dan yang sejenis akan tarik-menarik. Besar gaya Coulomb tergantung pada besar masing-
masing muatan (Q1 dan Q2) serta kuadrat jarak antara dua muatan (r2)

Bunyi Hukum Coulomb

Dari percobaan yang dilakukan oleh Charles Augustin de Coulomb dia menyimpulkan
bahwa:

‘Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik
berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua benda tersebut.’
Saat dua muatan sejenis didekatkan satu sama lain akan terdapat gaya yang saling menolak
yang mencegah kedua muatan itu bersatu. Lain halnya dengan dua buah muatan yang berbeda
muatan saat didekatkan akan timbul gaya saling tarik-menarik. Gaya tarik-menarik dan gaya
tolak-menolak ini disebut gaya elektrostatis.

Rumus Hukum Coulomb

Pertanyaan Charles Augustin de Coulomb kemudian dikenal dengan Hukum Coulomb


dengan persamaan:

Keterangan:

 Fc = gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak dengan satuan Newton (N)


 Q1 = besar muatan pertama dengan satuan Coulomb (C)
 Q2 = besar muatan kedua dengan satuan Coulomb (C)
 r = jarak antara 2 benda bermuatan dengan satuan meter (m)
 k = konstanta pembanding besarnya 9 × 10 pangkat 9 Nm2/C2

Contoh Soal Hukum Coulomb

1.Dua buah muatan besarnya Q1 dan Q2 berada pada jarak r memiliki gaya Coulomb sebesar
Fc. Berapa besar gaya Goulomb, jika:

a. muatan pertama diperbesar 6x

b jarak kedua muatan diperbesar 4x

2. Dua muatan sejenis besarnya + 2 x 10 pangkat -6 C dan + 6 x 10 pangkat -4

C. Jika jarak kedua muatan 6 cm, berapakah gaya Coulomb yang dialami kedua muatan?
Medan listrik

Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik,
seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik
memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam
bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di
bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor
(kabel).

Hal ini dengan jelas diterangkan dalam persamaan Maxwell I yang diturunkan dari hokum
Gauss untuk medan listrik dan medan magnetik.

V ⋅ε ⋅ E = ρ

V ⋅D = ρ

V⋅B=0

∇ = operator del (vektor differensial)

E = kuat medan listrik

D = kerapatan flux listrik

ρ = kerapatan muatan yang menyebabkan timbulnya D dan E

B = kerapatan fluks magnetic

Sifat Medan Listrik


Berikit ini merupakan beberapa sifat dari medan listrik antara lain sebagai berikut:

1. Skema gaya listrik tidak mudah terpotong.


2. Skema gaya listrik sering menuju radial berhenti dari muatan positif dan bertemu
menuju muatan negatif.
3. Bertambah rapat skema gaya listrik pada suatu tempat, sehingga medan listrik pada
tempat tersebut bertambah kuat dan sebaliknya.

Rumus Medan Listrik


Rumus medan listrik dapat memasuki melewati Hukum Coulomb yaitu gaya antara dua titik
muatan, berikut rumusnya dibawah ini:

Menurut persamaan tersebut, gaya pada salah satu titik muatan berlawan lurus dengan besar
muatannya. Medan listrik dinyatakan secara suatu konstan persamaan antara muatan dengan
gaya. Berikut rumusnya:

Demikian, medan listrik itu bersandar pada posisinya. Suatu medan ialah sebuah vektor yang
bersandar pada vektor yang lain. Medan listrik bisa di dapat menjadi gradien dari potensial
listrik. Apabila beberapa muatan yang dibagikan menciptkan potensial listrik, sehingga
gradien potensial listrik bisa ditetapkan.

Contoh medan listrik dalam kehidupan sehari-hari

 Generator Van de Graff


Muatan listrik yang diperoleh melalui cara menggosok.Untuk memperoleh muatan
listrik yang sangat besar digunakan generator Van de Graff. Gesekan antara pita karet
dan roda pemutar menyebabkan pita karet bermuatan listrik. Muatan listrik ini
ditampung pada bola logam.Distribusi muatan listrik ini terdapat pada permukaan luar
bola yang berongga.
 Penggumpal Asap
Alat ini membersihkan partikel-partikel abu hasil pembakaran gas, sehingga
mengurangi pencemaran udara. Alat penggumpal asap ini terdiri dari kawat dan pelat
logam, kawat dibuat bermuatan negatif, partikel abu ketika melewati kawat akan
bermuatan negatif. Pelat logam dibuat bermuatan positif sehingga akan menarik
partikel abu yang bermuatan negatif. Gumpalan-gumpalan partikel abu itu kemudian
jatuh ke dasar cerbong sehingga mudah dibersihkan. Teknik penggumpal asap ini
sering digunakan dalam pabrik baja, pabrik semen, dan industri kimia yang banyak
mengeluarkan asap.
 Cat Semprot
Butiran cat dari aerosol menjadi bermuatan ketika bergesekan dengan mulut pipa
semprot dan udara. Bila benda yang dicat diberi muatan berlawanan, maka butiran cat
akan tertarik ke badan benda. Metode ini sangat efektif, efisien, dan murah.
 Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik berbeda. Suatu pola muatan
positif pada pelat tadi, mencitrakan bidang hitam yang akan digandakan, menarik
partikel bermuatan negatif dari bubuk hitam halus yang disebut toner, toner tersebut
jadi bermuatan negatif karena berhubungan dengan butir-butir gelas kecil di baki
pengembang. Pola toner dipindahkan ke atas secarik kertas kosong dan dipanggang di
atasnya.
 Printer Laser
Ketika drum yang bermuatan positif berputar, laser bersinar melintasi permukaan
yang tidak bermuatan. Laser akan menggambar pada kertas yang bermuatan negatif.
Setelah melewati drum yang berputar kertas akan melewati fuser. Pada bagian fuser
ini kertas akan mengalami pemanasan, hal ini yang menyebabkan kertas terasa panas
pada saat keluar dari printer. Printer laser lebih cepat, lebih akurat, dan lebih
ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai