Anda di halaman 1dari 9

LISTRIK STATIS

A. Listrik Statis
Listrik statis adalah listrik yang muncul hanya sementara karena adanya
perpindahan muatan listrik (elektron bebas). Listrik statis banyak terjadi di dalam
kehidupan kita, semisalnya adalah petir. Gejala listrik statis dapat pula kita amati jika
kamu menggosok-gosokkan sisir pada rambut kering, ternyata sisir tersebut dapat
menarik potongan-potongan kertas. Gejala serupa terjadi pada saat kamu menyetrika
baju dari kain nilon,ternyata baju-baju tersebut menjadi lengket satu dengan lain.Pada
berbagai peristiwa tersebut kamu mengamati bahwa benda-benda tersebut menjadi
“bermuatan listrik”.

Seperti yang telah kita pelajari tentang teori atom, setiap benda terdiri atas
atom-atom. Model atom yang sekarang dikenal adalah model atom hasil penyelidikan
dan teori-teori yang dikemukakan oleh E. Ruther ford(1871-1937), Niels Bohr (1885-
1962),dan ahli fisika lain dari berbagai negara. Sebuah atom terdiri atas inti atom dan
elektron. Inti atom terdiri atas satu atau lebih proton dan neutron, tergantung pada
jenis atomnya. Proton bermuatan positif, sedangkan neutron tidak bermuatan.
Elektron bermuatan negatif mengelilingi inti atom.
B. INTERAKSI ANTARA BENDA – BENDA BERMUATAN LISTRIK
Berdasarkan teori atom,kita mendapatkan pemahaman bahwa muatan listrik tidak
hanya satu jenis, melainkan dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif. Kita dapat
mengamati bahwa jika dua penggaris plastik yang telah digosok dengann kain wool
saling didekatkan, ternyata penggaris plastik tersebut saling tolak-menolak. Gejala
serupa dapat kamu amati,jika dua batang kaca yang telah digosok dengan kain
sutera didekatkan, ternyata juga saling tolak-menolak. Kamu dapat dengan mudah
menyatakan, karena kedua penggaris plastik tersebut digosok dengan kain yang
serupa,tentu saja muatan yang terdapat pada penggaris plastik tersebut sejenis. Demikian
juga halnya dengan kedua batang kaca,pastilah memiliki muatan sejenis karena
digosok dengan benda yang serupa.
Bagaimana hasil ini jika dikaitkan dengan keberadaan atom-atom penyusun
penggaris plastik dan batang kaca?. Ketika penggaris plastik tersebut digosok dengan
kain wool, elektron-elektron dari kain wool berpindah ke penggaris plastik, sehingga
penggaris plastik tersebut bermuatan listrik negatif. Sebaliknya,ketika batang kaca
digosok dengan kain sutera, elektron-elektron pada batang kaca tersebut berpindah ke
kain sutera, sehingga batang kaca bermuatan positif. Akibatnya, antara penggaris
plastik dengan batang kaca terjadi tarik-menarik.
Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa muatan listrik memiliki sifat – sifat
tersendiri. Sifat sifat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jika muatan sejenis, akan terjadi reaksi tolak – menolak.
2. Jika muatan tidak sejenis, akan terjadi reaksi tarik menarik.

C. KONDUKSI
Konduksi adalah ketika benda yang mulanya tidak bermuatan menjadi bermuatan
listrik dengan cara mendekatkan ke benda yang bermuatan listrik. Suatu konduktor yang
tidak bermuatan akan memiliki muatan listrik jika didekatkan ke konduktor lain yang
meiliki muatan. Bayangkan, kita memiliki dua buah bola logam. Salah satu bola dimuati,
sedangkan bola yang lain netral. Selanjutnya kita tempatkan paku besi, sehingga paku
menyentuh kedua bola itu. Ternyata kita mendapatkan, bola kedua dengan cepat menjadi
bermuatan. Hal ini disebabkan sebagian muatan listrik pada bola pertama berpindah
menujubola kedua melalui paku besi). Namun seandainya kita tidak menggunakan paku
besi, tetapi kayu, ternyata bola kedua tetap netral, artinya muatan listrik pada bola
pertama tidak berpindah menuju bola kedua.Kita dapat menggunakan tespen untuk
mengetahui apakah bola logam tersebut bermuatan listrik.

Benda-benda yang berperilaku seperti paku besi digolongkan sebagai


konduktor listrik, yaitu benda-benda yang dapat menghantarkan listrik. Sebaliknya,
benda-benda yang berperilaku seperti kayu digolongkan sebagai isolator listrik,yaitu
benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik. Selain bersifat konduktor dan
isolator, ada benda-benda yang bersifat di antara kategori tersebut. Misalnya
silikon,germanium, dan arsen. Benda-benda ini termasuk dalam kategori semi-konduktor.

D. INDUKSI
Induksi listrik merupakan proses yang berkaitan dengan perubahan persebaran
muatan yang menghasilkan beda potensial listrik dalam sebuah konduktor. Hal ini dapat
terjadi akibat perpindahan muatan dalam sebuah benda akibat didekatkan dengan benda
lain yang bermuatan, baik negatif atau positif. Berikut merupakan ilustrasi induksi listrik
Gambar di atas menunjukan dua buah konduktor netral yang didekatkan satu
sama lain. Kehadiran konduktor bermuatan positif (bola merah) menginduksi muatan
negatif untuk berpindah dari konduktor B ke A sehingga kedua konduktor
terpolarisasi.Ketika kedua konduktor dipisahkan, masing-masing konduktor memiliki
muatan yang berlawanan, hingga akhirnya muatan dalam konduktor kembali terdistribusi
secara seragam. Dalam proses induksi listrik, muatan yang dihasilkan berlawanan dengan
muatan benda yang menginduksi, sebagai contoh ketika benda yang menginduksi
bermuatan positif maka muatan benda yang terinduksi bermuatan negatif.

E. ELEKTROSKOP
Elektroskop adalah alat yang biasa digunakan untuk mengetahui muatan listrik
pada suatu benda. Tidak hanya itu saja elektroskop juga dapat digunakan sebagai penentu
jenis muatan benda. Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop
terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah batang
atau keping yang dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari emas. Pada bagian luar
terdapat sebuah konduktor yang dipisahkan dengan bagian yang berbahan isolator. Jika
pada sebuah benda bermuatan didekatkan dengan kepala elektroskop, maka keping emas
tersebut akan dengan otomatis mekar.
Elektroskop terdiri dari dua bagian penting, diantaranya adalah bola logam dan
daun elektroskop. Pada bagian ini terdiri atas dua buah daun elektroskop, tabung kaca,
insulator, dan bola logam. Untuk daun elektroksop biasanya akan diletakkan di dalam
tabung kaca tersebut, yang nantinya akan terhubung dengan bola logam yang terdapat di
luar tabung kaca. penghubung antara daun elektroskop dan bola logam adalah konduktor.
Dalam kondisi netral jumlah dari muatan positif pada elektroskop adalah sama jumlahnya
dengan jumlah muatan negatifnya. Cara kerja elektroskop dibagi menjadi dua macam
diantaranya, ada induksi dan konduksi.
F. DERET TRIBOLISTRIK
Deret tribolistrik adalah suatu daftar yang memuat bahan-bahan dengan
kecenderungan terbesar untuk bermuatan positif serta kecenderungan terbesar untuk
bermuatan negatif. Daftar deret ini sangat berguna untuk menentukan kombinasi bahan
yang tepat agar tercipta listrik statis terbesar. Deret Tribolistrik menunjukkan urutan deret
benda yang akan menjadi bermuatan negatif bila digosok dengan sembarang benda di
atasnya dan akan bermuatan positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Misalnya
jika gelas digosokkan secara searah pada wol, maka gelas tersebut akan menjadi
bermuatan listrik positif dan wol akan menjadi bermuatan listrik negatif.
G. HUKUM COULUMB
Hukum Coulomb ditemukan oleh ahli fisika asal Prancis yang bernama Charles
Augustin de Coulomb(1736-1806). Coulomb melakukan penelitan mengenai gaya yang
ditimbulkan oleh dua benda yang diberi muatan listrik dan dipisahkan oleh jarak tertentu.
Hukum Coulomb pada dasarnya menyatakan bahwa interaksi muatan listrik yang sejenis
akan tolak-menolak, sedangkan muatan yang berlainan jenis akan tarik-menarik.
Hukum Coulomb berbunyi “Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua
benda bermuatan listrik, sebanding dengan hasil perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut”. Gaya Coulomb atau hukum Coulomb mirip
dengan gaya Gravitasi, kedua gaya ini adalah gaya yang berbending terbalik dengan kuadrat
jarak, serta tergolong ke dalam gaya alamiah. Secara umum gaya coulomb dituliskan sebagai
berikut.

Keterangan :
F : gaya tolak-menolak atau gaya
tarik menarik (N)
k : konstanta dielektrik ( 9×109N⋅m2/C2
r : jarak antara kedua muatan (m)
Q1 : muatan benda pertama (C)
Q2 : muatan benda kedua.

H. MEDAN LISTRIK
Medan listrik adalah daerah atau ruang di sekitar muatan listrik, baik itu muatan
positif (proton) maupun muatan negatif (elektron) yang masih dipengaruhi gaya listrik.
Jika benda A yang bermuatan listrik diletakkan di suatu ruang yang di dalamnya sudah
ada benda B. Jika benda B bermuatan listrik, benda A akan mengalami gaya listrik juga.
Ruang di sekitar A maupun B disebut medan listrik. Jadi, yang dimaksud dengan
medan listrik (E) adalah ruangan di sekitar benda bermuatan listrik yang
mengalami gaya listrik.
Salah satu contohnya dalam kehidupan adalah ketika kita memegang gagang pintu
dapat kesetrum. Hal itu disebabkan oleh lompatan elektron akibat adanya medan listrik.
Hal ini bisa terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara jumlah proton dengan
elektron di tangan kita dan gagang pintunya. Biasanya, fenomena tangan kita kesetrum
saat memegang gagang pintu itu disebabkan karena tangan kita kelebihan elektron, yang
menyebabkan elektron mengalir atau melompat dari tangan kita ke gagang pintunya.
Selain itu, peristiwa tersebut juga didukung karena gagang pintu terbuat dari bahan
logam. Kenapa? karena logam bersifat mudah mengalirkan atau memindahkan elektron.
Tangan kita kelebihan elektron disebabkan karena adanya faktor cuaca dingin yang
membuat elektron mudah terbentuk di permukaan kulit kita ketika sedang menyentuh
sesuatu. Sifat-sifat medan listrik yaitu sebagai berikut:
 Arah garisnya akan keluar dari muatan positif dan akan masuk ke dalam muatan
negatif
 Garis-garisnya tidak boleh saling berpotongan
 Semakin rapat garisnya, maka menunjukkan medan listriknya semakin kuat
Secara umum rumus medan listrik dapat dituliskan sebagai berikut:
Q
E=k
r2
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
Q = muat sumber (C)
R = jarak muatan uji dengan muatan sumber (m)
K = konstanta kesetaraan gaya listrik 9 ×10 9 Nm2 C2

I. LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI


Dalam kehidupan sehari hari banyak peristiwa yang berkaitan dengan gejala
listrik statis. Mungkin kita tidak menyadarinya, akan tetapi dari hal terkecil seperti saat
kita menyisir rambut ternyata merupakan suatu gejala listrik statis. Hingga kepada hal
yang besar seperti terjadinya petir yang ternyata juga suatu gejala listrik statis akan tetapi
dengan muatan yang sangat besar. Berikut adalah contoh contoh dari listrik statis yang
seringkali kita jumpai dalam kehidupan.
1. Terbentuknya Petir saat Hujan
Ketika mendung dan akan hujan, kumpulan awan membentuk awan besar yang
mengandung air. Sehingga terjadi pergesekan antara awan satu dengan lainnya. Akibat
dari pergesekan ini, elektron bergerak bebas membentuk gesekan muatan listrik dari
awan ke dataran bumi untuk dinetralkan. Sehingga terjadilah petir.
2. Penggaris Plastik Digosok pada Kain Wol
Kedua benda tersebut awalnya bermuatan netral. Namun saat digesekkan, akan
terjadi perpindahan elektron dari kain wol ke penggaris plastik. Sehingga penggaris
memiliki muatan negatif dan kain wol memiliki muatan positif.
3. Percikan api pada ban truk di jalan raya
Gesekan antara ban truk atau mobil dengan jalan raya bisa menghasilkan muatan
listrik negatif. Sedangkan pada bagian badan logam truk atau mobil yang dekat dengan
ban, terjadi induksi dan menjadikan bermuatan positif. Kondisi ini bisa berakibat
munculnya percikan api dan berbahaya. Karena dapat membakar muatan kendaraan yang
mudah terbakar, seperti bensin.

Anda mungkin juga menyukai