Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM LISTRIK STATIS DAN MEDAN LISTRIK

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Kelistrikan dan


Kemagnetan

Dosen pengampu : Agista Sintia Dewi Adila, M.Pd

Disusun oleh :

Suci Listi Kartika 2210303008

Kelas/ Kelompok

IPA 03/ 04

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2023
PRAKTIKUM 1

LISTRIK STATIS

A. Tujuan
1. Menganalisis terjadinya gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik statis
B. Kajian Teori
Dasar partikel yang membangun sebuah objek serta dapat ditemukan
di suatu benda dimanapun benda itu berada disebut sebagai muatan listrik.
Pada muatan listrik ada 2 jenisnya yaitu muatan listrik yang bermuatan
positif serta yang bermuatan negative, dengan lambing muatan listrik itu
yaitu q serta satuannya adalah coulomb yang lambangnya yaitu C. Jika
ada dua buah muatan listrik yang berdekatan dalam jarak tertentu, maka
akan menghasilkan sebuah gaya yang disebut juga sebagai gaya
elektrostatis atau gaya Coulomb, yang dijelaskan pada hukum Coulomb
yang bunyinya : “Besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua
benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar muatan masing-
masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda
tersebut.”
Struktur yang akan terbentuk dengan adanya muatn listrik yaitu seperti
pada gambar berikut :

Yang mana apabila muatan tersebut positif maka arah dari arahnya akan
menjauhi q sedangkan untuk muatan listrik yang bermuatan negatif
arahnya akan mendekati q. dan apabila muatan listrik bertemu akan terjadi
dua kemungkinan yaitu apabila memiliki muatan yang sama akan saling
tolak menolak dan apabila muatannya berbeda kan terjadi tarik menarik
aantar muatan.
Di kehidupan sehari-hari listrik statis merupakan sebutan yang biasa
digunakan pada muatan listrik yang tak mengalir atau diam. Listrik statis
sendiri ialah salah satu fenomena yang terjadi karena adanya muatan pada
benda yang tidak seimbang antara muatan positif dengan muatan negatif.
Muatan pada benda yang tidak seimbang ini dapat terjadi karena adanya
gesekan antar benda sehingga mengakibatkan benda ini akan mempunyai
muatan listrik. Listrik yang disebabkan karena adanya gesekan ini dapat
disebugt sebagai listrik statis.
Gejala listrik statis ini dapat terjadi karena adanya gesekan antara dua
benda sehingga mengakibatkan adanya perpindahan atau transfer partikel
yang memiliki muatan, Saat muatan elektron ini berpindah, benda yang
tadinya kelebihan elekton maka akan mentransfer ke benda yang
kekurangan elektron, nantinya benda yang mempunyai electron lebih
banyak dibanding dengan proton makan muatan tersebut dikatakan
muatan negatif, sebaliknya jika electron lenih sedikit dibanding dengan
proton maka disebut sebagai muatan positif, sehingga terdapat perbedaan
muatan yang menyebabkan kedua benda ini akan saling tarik menarik.
Terdapat tiga cara agar dapat membuat muatan listrik statis yaitu
dengan cara gosokan, konduksi, dan induksi. Pada proses induksi dapat
terjadi ketika terdapat benda yang memiliki muatan listrik didekatkan
dengan benda yang tidak memiliki muatan listrik atau dalam kondisi netral,
sehingga nantinya benda yang tidak memiliki muatan listrik akan
mempunyai muatan listrik. Sementara pada proses induksi merupakan
proses memisahkan muatan listrik pada suatu penghantar dengan cara
mendekatkan benda bermuatan listrik kepada benda yang ada dalam
kondisi netral, biasanya peristiwa tersebut dapat kita jumpai saat
menyelidiki muatan listrik dengan menggunakan elektroskop.
Beberapa fenomena listrik statis yang dapat kita jumpai pada
kehidupan sehari- hari contohnya yaitu saat balon digosokan pada rambut,
rambut kita akan berdiri, yang disebabkan adanya muatan listrik yang
berakumulasi pada balon dan rambut, sehingga adanya tolakan antara
muatan yang positif dengan muatan yang negatif.

C. Alat dan Bahan


a) Gejala listrik statis 1 : Balon yang digosokkan dengan kain bila
didekatkan dengan kertas, kertasnya akan menempel ke balon
Alat dan bahan
1) Balon
2) Kain

3) Kertas

b) Gejala listrik statis 2 : Penggaris yang digosokkan dengan kain jika


didekatkan dengan kertas, kertasnya akan menempel ke penggaris
Alat dan bahan
1) Penggaris plastic atau mika
2) Kain

3) Kertas

c) Gejala listrik statis 3 : Sedotan yang digosok dengan tisu dan


diletakkan di atas botol
Alat dan bahan
1) Sedotan (2 buah)
2) Botol air mineral

3) Tisue

D. Langkah Percobaan
1. Gejala listrik statis 1 : Balon yang digosokkan dengan kain, bila
didekatkan dengan kertas, kertasnya akan menempel ke balon.
Langkah percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu balon, kain dan
kertas yang sudah dipotong kecil-kecil
2) Tiup balon hingga terisi udaranya, kemudian gosokkan balon ke
kain kurang lebih selama 1 menit.
3) Dekatkan balon pada kertas yang sudah dipotong kecil-kecil, lalu
amatilah apa yang terjadi.
4) Catat pada tabel data percobaan.
2. Gejala listrik statis 2 : Penggaris yang digosokkan dengan kain jika
didekatkan dengan kertas, kertasnya akan menempel ke penggaris.
Langkah percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu penggaris, kain dan
kertas yang sudah dipotong kecil-kecil
2) Gosokkan penggaris ke kain kurang lebih selama 1 menit.
3) Dekatkan penggaris pada kertas yang sudah dipotong kecil-kecil,
lalu amatilah apa yang terjadi.
4) Catat pada tabel data percobaan.
3. Gejala listrik statis 3 : Sedotan yang digosok dengan tisu dan
diletakkan di atas botol.
Langkah percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu sedotan, botol dan
tissue
2) Ambil 2 sedotan, kemudian gosok dengan tisu salah satu
bagiannya. Kurang lebih selama 1 menit.
3) Letakkan sedotan diatas botol, kemudian coba dekatkan ujung
salah satu sedotan yang sudah digosok dengan ujung sedotan lain
yang digosok.
4) Amati juga jika ujung 1 sedotan yang sudah digosok, didekatkan
dengan ujung sedotan lain yang tidak digosok.
5) Catat data hasil percobaan pada tabel percobaan yang sudah
disediakan.
E. Tabel Data Hasil Percobaan

No Gejala Listrik Statis Deskripsi


1. balon+kain+potongan kertas Balon yang telah digosokan pada kain
saat kita dekatkan pada potongan
kertas kecil-kecil, kertas tersebut akan
menempel pada balon. Hal tersebut
dapat terjadi karena balon yang
digosokan ke kain memperoleh elektron
dari kain, sehingga balon mengalami
kelebihan elektron yang dapat menarik
kertas kecil-kecil yang sifatnya netral.
2. Penggaris+ kain wol+ potongan Penggaris yang sudah digosokan pada
kertas kain wol, jika didekatkan pada potongan
kertas maka potongan kertas tersebut
akan tertarik ke penggaris, hal tersebut
dapat terjadi karena adanya loncatan
elektron dari kain wol ke penggaris,
penggaris yang muatannya negatif (-)
dengan kain wol yang bermuatan positif
(+).

3. Sedotan yang telah digosokan dengan


Sedotan + tisu + botol tisu akan saling tolak menolak dengan
sedotan yang sama sama digosok,
tetapi akan saling tarik menarik ketika
didekatkan dengan sedotan yang tidak
digosok.

F. Pembahasan
Didunia ini semua zat disusun oleh atom yang ukurannya sangat
kecil, atom sendiri terdiri dari tiga partikel yaitu partikel bermuatan positif,
negatif dan netral. Pada muatan yang positif disebut sebagai proton,
muatan yang negatif disebut dengan elektron dan yang netral disebut
sebagai neutron. Di dalam inti atom elektron bergerak mengelilingi proton
dan neutron secara terus menerus. Elektron tersebut dapat bergerak
keluar masuk pada susunan atom. Atom yang bermuatan positif terjadi
ketika elektron ini keluar susunan atom, yang menyebabkan jumlah proton
pada atom menjadi lebih banyak dari jumlah elektron itu sendiri, sementara
pada atom yang bermuatan negatif terjadi ketika elektron masuk pada
susunan atom, yang menyebabkan jumlah proton akan lebih sedikit dari
jumlah elektron itu sendiri. Dan pada muatan netral atau tidak memiliki
muatan terjadi ketika jumlah antara proton dan elketron sama didalam inti
atom.
Pada peristiwa balon dan penggaris plastik yang digosok dengan kain
wol dapat mengangkat kertas kecil yang ada disekitarnya, hal tersebut
dapat terjadi pada proses aliran muatan yang memiliki perbedaan muatan
akibat gosokan. Proses aliran muatan dapat terjadi saat menggosokkan
kain wol ke balon atau penggaris hingga terjadi listrik statis yang
merupakan contoh dari efek triboelektrik atau efek gesekan. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan afinitas elektron antara dua bahan yang
bersentuhan, yaitu kain wol dan permukaan balon atau penggaris. Berikut
adalah langkah-langkah yang terjadi dalam proses ini:
a. Permukaan Kontak: Ketika kain wol digosokkan ke permukaan balon
atau penggaris, elektron-elektron dari atom-atom kain wol dapat
dipindahkan ke permukaan balon. Ini terjadi karena adanya gesekan
antara kedua permukaan tersebut, yang memungkinkan pemindahan
elektron.
b. Pemindahan Elektron: Kain wol memiliki afinitas elektron yang lebih
rendah dibandingkan dengan balon dan permukaan penggaris, yang
berarti kain wol cenderung melepaskan elektron lebih mudah. Sebagai
akibatnya, ketika kain wol digosokkan ke permukaan balon dan
permukaan penggaris, elektron-elektron dari kain wol akan berpindah
ke balon dan berpindah juga ke penggaris saat digosokan. Ini
menyebabkan permukaan balon dan permukaan penggaris menjadi
cenderung negatif secara muatan elektronik karena menerima
elektron tambahan.
c. Pemisahan Permukaan: Setelah proses gesekan selesai, kain wol dan
balon atau penggaris terpisah. Kain wol akan memiliki lebih sedikit
elektron daripada sebelumnya, sehingga memiliki muatan positif relatif
lebih banyak. Di sisi lain, balon dan penggaris akan memiliki lebih
banyak elektron, sehingga memiliki muatan negatif relatif lebih
banyak.
Hasilnya adalah bahwa kain wol dan balon atau penggaris sekarang
memiliki muatan yang berlawanan: kain wol menjadi bermuatan positif,
sementara balon dan penggaris menjadi bermuatan negatif. Ini
menciptakan perbedaan muatan antara kedua benda tersebut, yang dapat
menghasilkan efek listrik statis. Perbedaan muatan ini dapat menyebabkan
adanya gaya tarik dan tolak antara kain wol dan balon, atau bahkan dapat
menyebabkan balon menarik benda-benda kecil seperti serpihan kertas
atau rambut karena gaya elektrostatik yang terbentuk.
Pada peristiwa sedotan dan tisu Muatan listrik pada sedotan yang
telah digosok dengan tisu dapat berinteraksi dengan sedotan lain yang
memiliki muatan serupa atau berbeda.
a. Sedotan yang Mengalami Gosokan Tisu (Muatan Positif atau Negatif).
Ketika menggosok sedotan dengan tisu, akan menyebabkan
perpindahan elektron antara sedotan dan tisu. Tisu dapat mengambil
sejumlah elektron dari sedotan atau memberikan elektron tambahan
padanya. Akibatnya, sedotan menjadi bermuatan, baik positif atau
negatif, tergantung pada apakah elektronnya berkurang atau
bertambah.
b. Sedotan yang Sama-sama Mengalami Gosokan (Sama-sama
Bermuatan Positif atau Negatif):
Saat menggosok dua sedotan dengan cara yang sama (misalnya,
keduanya digosok dengan tisu hingga keduanya memiliki muatan
positif), keduanya akan memiliki muatan yang sama. Menurut Hukum
Coulomb, benda-benda yang bermuatan serupa akan saling tolak
karena adanya gaya tolak elektrostatik yang mencegah mereka
mendekati satu sama lain. Muatan positif akan menolak muatan positif,
dan muatan negatif akan menolak muatan negatif.
c. Sedotan yang Tidak Mengalami Gosokan (Muatan Netral):
Sedotan yang tidak mengalami gosokan atau tidak terpengaruh oleh
tisu akan tetap memiliki muatan netral. Ini berarti jumlah elektron dan
proton dalam sedotan tersebut seimbang. Ketika mendekatkan sedotan
yang bermuatan (positif atau negatif) kepada sedotan yang netral,
terjadi perpindahan elektron yang bersifat sementara. Beberapa
elektron pada sedotan netral akan tertarik ke sedotan yang bermuatan,
menciptakan ketidakseimbangan muatan sesaat. Hal ini menghasilkan
tarikan elektrostatik antara kedua sedotan karena muatan yang
berlawanan akan saling tarik. Namun, setelah sedotan dilepaskan,
muatan akan kembali seimbang.
Jadi, singkatnya, sedotan yang digosok dengan tisu akan memiliki
muatan positif atau negatif, tergantung pada proses gosokan, dan
sedotan yang memiliki muatan serupa akan saling tolak menolak.
Namun, ketika sedotan yang bermuatan didekatkan ke sedotan yang
netral, terjadi perpindahan elektron sementara yang menyebabkan
ketidakseimbangan muatan dan menghasilkan tarikan elektrostatik
antara keduanya, yang menyebabkan peristiwa terjadinya listrik statis.
G. Kesimpulan
Gejala listrik statis dapat terjadi karena adanya gesekan antara dua
benda sehingga mengakibatkan adanya perpindahan atau transfer
partikel yang memiliki muatan, Saat muatan elektron ini berpindah, benda
yang tadinya kelebihan elekton maka akan mentransfer ke benda yang
kekurangan elektron, nantinya benda yang mempunyai electron lebih
banyak dibanding dengan proton makan muatan tersebut dikatakan
muatan negatif, sebaliknya jika electron lebih sedikit dibanding dengan
proton maka disebut sebagai muatan positif, sehingga terdapat perbedaan
muatan yang menyebabkan kedua benda ini akan saling tarik menarik.
H. Daftar pustaka
[1] Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penerbit Erlangga
[2] Jatmiko, B. 2004. Modul FIS.20. Listrik Statis. Surabaya
[3] Yolanda, Y. (2021). Pengembangan e-modul listrik statis berbasis
kontekstual sebagai sumber belajar fisika. Jurnal Luminous: Riset
Ilmiah Pendidikan Fisika, 2(1), 40-56.
[4] Yusuf, Amirul. 2023. Gejala Listrik Statis Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX. Pesawaran
[5] Putri, D. A. (2020). Pemodelan Medan Listrik pada Dua Muatan Titik
Menggunakan Microsoft Excel untuk Menentukan Posisi Bermedan
Listrik Nol. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika Untirta.
[6] Susanti, R. J. (2019). Pemodelan Matematis Untuk Persamaan Beda
Potensial Listrik. Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika
dan Terapannya, 691 - 698.

[7] Rangkuti, M. (2023, Mei 26). Listrik Statis: Memahami Fenomena dan
Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari. Retrieved from
https://fatek.umsu.ac.id/:
https://fatek.umsu.ac.id/2023/05/26/listrik-statis-memahami-
fenomena-dan-dampaknya-dalam-kehidupan-sehari-hari/#

I. Lampiran
a. Cek plagiarisme

b. Dokumentasi
PRAKTIKUM II

MEDAN LISTRIK

A. Tujuan
1. Mengetahui mengenai hubungan ukuran dengan arah garis medan
listrik.
2. Agar dapat melihat dan mengamati interaksi dua partikel yang
bermuatan.
3. Dapat menganalisis pengaruh medan listrik eksternal yang berbeda.
B. Kajian Teori
Suatu daerah atau ruang yang dipengaruhi oleh gaya listrik disebut
sebagai medan listrik, sehigga mampu berpengaruh pada ruang disekeliling
muatan listrik. Medan listrik ini sering dipelajari pada bidang fisika serta
bidang lain yang terkait dengan kelistrikan seperti pada bidang elektronika
yang memanfaatkan medan listrik pada kawat konduktor atau kabel.
Adanya medan listrik ini timbul akibat adanya keberadaan suatu
muatan listrik yang berbeda jenisnya yaitu positif dan negatif. Dalam medan
listrik biasanya digambarkan sebagai garis gaya medan yang dimana
mempunyai satuan Newton/Coulomb (N/C).

Arah medan listrik dibagi menjadi dua, yang pertama arah medan yang
menuju kedalam muatan (muatannya negatif), serta arah medan yang
menuju keluar muatan (muatan yang positif). Apabila terdapat dua buah
muatan yang sejenis, maka muatan tersebut akan saling tolak menolak,
sedangkan jika terdapat dua buah muatan yang berbeda jenis muatannya
akan saling tarik menarik.

C. Alat dan Bahan


1. Satu buah laptop atau lebih.
2. Web simulasi phet
3. Serangkai alat tulis

D. Cara Kerja
1. Klik link phet: https://phet.colorado.edu/sims/html/charges-and-
fields/latest/charges-and-fields_all.html?locale=in
2. Pilih simulasi "elektric field of dreams" seperti pada gambar 1

Gambar 1. Gambar petunjuk memilih virtual lab Electric Field of


Dreams
3. Klik "play"
4. Pada tampilan awak akan ditunjukkan seperti pada gambar 2 berikut
ini.

5. Gambar 2. Tampilan awal simulasi "Electric Field of Dreams"


6. Pada field of dreams tambahkan 1 muatan.
7. Kemudian nyalakan medan listrik pada latar belakang, dan
sesuaikan arah serta besaran bidang eksternalnya.
8. Amatilah reaksi yang terjadi pada medan listrik tersebut!
9. Aturlah tingkat keleluasaan pada medan listrik, dan amati reaksi
muatannya seperti pada gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Pengaturan keleluasaan medan listrik (Electric Field


Discreteness)
10. Atur masa muatan dan besar muatannya, kemudian amati reaksi
yang terjadi.

E. Tabel Data Hasil Percobaan

No Posisi Medan Listrik Deskripsi


1. Muatan 1 (+), 2 (+), 3 (+), 4
(+), 5 (+) akan saling tolak
menolak jika didekatkan, arah
medan listrik positif yaitu
keluar

(+++++)
2. muatan 1 positif (+) dengan
muatan 2 (-) dengan muatan
3 , serta muatan 4 (+) dengan
muatan 5 (-) akan saling tarik
menarik karena mempunyai
muatan yang berbeda jenis,
ementara pada muatan 3 (+)
(+-++-) dengan muatan 4 (+) akan
tolak menolak karena jenis
muatannya yang sama.
3. Muatan 1 (+) dengan muatan
2 (+) akan tolak menolak,
muatan 2 (+) dengan muatan
3 (-) akan saling tarik menarik,
muatan 3 (-) dan 4 (+) akan
saling tarik menarik. Muatan 4
(+) dengan muatan 5 (+) akan
(++-++) tolak menolak, muatan 5 (+)
dengan 1 (+) akan tolak
menolak, muatan 1(+)
dengan 3 (-) akan tarik
menarik, muatan 2 (+)
dengan 4 (+) akan tolak
menolak, muatan 3 (-) dengan
5 (+) akan tarik menarik,
muatan 1 (+) dengan 4 (+)
tolak menolak, serta muatan 2
(+) dengan 5 (+) tolak
menolak
4. Muatan 1 (-) dengan 2 (+)
saling tarik menarik, muatan 2
(+) dengan 3 (-) saling tarik
menarik, muatan 3 (-) dengan
4 (+) tarik menarik, muatan 4
(+) dengan 1 (-) tarik menarik,
muatan 1 (-) dengan 5 (-)
tolak menolak, muatan 2 (+)
dengan 5 (-) tarik menarik,
(- + - + -) muatan 3 (-) dengan 5 (-)
tolak menolak, muatan 4 (+)
dengan 5 (-) tarik menarik.
5. Muatan 1 (-) dengan 2 (-)
akan saling tolak menolak,
muatan 2 (-) dengan 3 (+)
tarik menarik, muatan 3 (-)
dengan 4 (-) tarik menarik,
muatan 4 (-) dengan 5 (+)
tarik menarik, muatan 5 (+)
dengan 1 (-) tarik menarik,
muatan 1 (-) dengan 3 (+)
(- - + - +) tarik menarik, muatan 1 (-)
dengan 4 (-) tolak menolak,
muatan 2 (-) dengan 4 (-)
tolak menolak, muatan 2 (-)
dengan 4 (-) tolak menolan
dan muatan 2 (-) dengan 5 (+)
tarik menarik.
6. Muatan 1 (-) dengan 2 (+)
akan saling tarik menarik,
muatan 2 (+) dengan 3 (-)
akan saling tarik menarik,
muatan 3 (-) dengan 4 (-)
tolak menolak, muatan 4 (-)
dengan 5 (-) tolak menolak,
muatan 1 (-) dengan 5 (-)
tolak menolak, muatan 2 (+)
dengan 5 (-) tarik
menarik,muatan 4 (-) dengan
1 (-) tolak menolak, muatan 3
(+) dengan 5 (+) tolak
menolak.
(- + - - -)
7. Muatan 1 (+) dengan 2 (-)
akan saling tarik menarik,
muatan 2 (-) dengan 3 (+)
tarik menarik, muatan 3 (+)
dengan 4 (+) tolak menolak,
muatan 4 (+) dengan 5 (-)
tarik menarik, muatan 5 (-)
dengan 1 (+) tarik menarik,
muatan 5 (-) dengan 2 (-)
(+ - + + - )
tolak menolak, muatan 5 (-)
dengan 3 (+) tarik menarik,
muatan 2 (-) dengan 4 (+)
akan saling tarik menarik.
F. Pembahasan
Seperti yang telah dijelaskan bahwa medan magnet terjadi karena
adanya perbedaan muatan listrik dan gaya listrik, pada simulasi phet yang
telah dilakukan, medan listrik muncul akibat adanya beda muatan listrik
yaitu muatan positif dengan muatan negatif, arah medan listrik pada
muatan positif mengarah keluar muatan. Sementara pada muatan negatif
arah medan listriknya akan menuju muatan, lalu jika ada dua buah muatan
atau lebih yang muatannya berbeda jenis maka muatan tersebut akan
saling tarik menarik. Sebaliknya jika muatan tersebut jenisnya sama maka
akan tolak menolak.
Pada posisi 1 terdapat 5 muatan yang membentuk garis lurus sejajar
yaitu (+++++). Dimana Muatan 1 (+), 2 (+), 3 (+), 4 (+), 5 (+) akan saling
tolak menolak jika didekatkan karena muatannya sama atau sejenis, arah
medan listrik positif yaitu keluar medan listrik.

(1)
Pada posisi 2 terdapat 5 muatan yang membentuk garis lurus sejajar
yaitu (+-++-). Dimana muatan 1 positif (+) dengan muatan 2 (-) dengan
muatan 3 , serta muatan 4 (+) dengan muatan 5 (-) akan saling tarik
menarik karena mempunyai muatan yang berbeda jenis, ementara pada
muatan 3 (+) dengan muatan 4 (+) akan tolak menolak karena jenis
muatannya yang sama.
(2)
Pada posisi 3 terdapat 5 muatan yang tersusun seperti bentuk segi lima
dengan susunan muatannya yaitu (++-++). Dimana muatan 1 (+) dengan
muatan 2 (+) akan tolak menolak, muatan 2 (+) dengan muatan 3 (-)akan
saling tarik menarik, muatan 3 (-) dan 4 (+) akan saling tarik menarik.
Muatan 4 (+) dengan muatan 5 (+) akan tolak menolak, muatan 5 (+)
dengan 1 (+) akan tolak menolak, muatan 1(+) dengan 3 (-) akan tarik
menarik, muatan 2 (+) dengan 4 (+) akan tolak menolak, muatan 3 (-)
dengan 5 (+) akan tarik menarik, muatan 1 (+) dengan 4 (+) tolak menolak,
serta muatan 2 (+) dengan 5 (+) tolak menolak.

(3)
Pada posisi 4 terdapat 5 muatan yang tersusun membentuk persegi
dengan 1 muatan ditengah dengan susunan muatannya yaitu (- + - + -).
Dimana Muatan 1 (-) dengan 2 (+) saling tarik menarik, muatan 2 (+)
dengan 3 (-) saling tarik menarik, muatan 3 (-) dengan 4 (+) tarik menarik,
muatan 4 (+) dengan 1 (-) tarik menarik, muatan 1 (-) dengan 5 (-) tolak
menolak, muatan 2 (+) dengan 5 (-) tarik menarik, muatan 3 (-) dengan 5
(-) tolak menolak, muatan 4 (+) dengan 5 (-) tarik menarik.

(4)
Pada posisi 5 terdapat 5 muatan yang tersusun seperti bentuk segi 5
dengan susunan muatannya yaitu (- - + - +). Dimana muatan 1 (-) dengan
2 (-) akan saling tolak menolak, muatan 2 (-) dengan 3 (+) tarik menarik,
muatan 3 (-) dengan 4 (-) tarik menarik, muatan 4 (-) dengan 5 (+) tarik
menarik, muatan 5 (+) dengan 1 (-) tarik menarik, muatan 1 (-) dengan 3
(+) tarik menarik, muatan 1 (-) dengan 4 (-) tolak menolak, muatan 2 (-)
dengan 4 (-) tolak menolak, muatan 2 (-) dengan 4 (-) tolak menolan dan
muatan 2 (-) dengan 5 (+) tarik menarik.

(5)
Pada posisi 6 terdapat 5 muatan yang tersusun seperti bentuk
trapesium dengan 1 muatan ditengah dengan susunan muatannya yaitu
(- + - - -). Dimana Muatan 1 (-) dengan 2 (+) akan saling tarik menarik,
muatan 2 (+) dengan 3 (-) akan saling tarik menarik, muatan 3 (-) dengan
4 (-) tolak menolak, muatan 4 (-) dengan 5 (-) tolak menolak, muatan 1 (-)
dengan 5 (-) tolak menolak, muatan 2 (+) dengan 5 (-) tarik
menarik,muatan 4 (-) dengan 1 (-) tolak menolak, muatan 3 (+) dengan 5
(+) tolak menolak.

(6)
Pada posisi 7 terdapat 5 muatan yang membentuk segitiga dengan
susunan muatannya yaitu (+ - + + - ). Dimana Muatan 1 (+) dengan 2 (-)
akan saling tarik menarik, muatan 2 (-) dengan 3 (+) tarik menarik, muatan
3 (+) dengan 4 (+) tolak menolak, muatan 4 (+) dengan 5 (-) tarik menarik,
muatan 5 (-) dengan 1 (+) tarik menarik, muatan 5 (-) dengan 2 (-) tolak
menolak, muatan 5 (-) dengan 3 (+) tarik menarik, muatan 2 (-) dengan 4
(+) akan saling tarik menarik.

(7)
G. Kesimpulan
Dari kajian teori dan hasil simulasi phet dapat kita simpulakan jika arah
medan listrik dipengaruhi oleh interaksi antar muatan listrik. Medan
magnet terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik dan gaya listrik,
pada simulasi phet yang telah dilakukan, medan listrik muncul akibat
adanya beda muatan listrik yaitu muatan positif dengan muatan negatif,
arah medan listrik pada muatan positif mengarah keluar muatan.
Sementara pada muatan negatif arah medan listriknya akan menuju ke
muatan, lalu jika ada dua buah muatan atau lebih yang muatannya
berbeda jenis maka muatan tersebut akan saling tarik menarik. Sebaliknya
jika muatan tersebut jenisnya sama maka akan tolak menolak.
H. Daftar Pustaka
[1] Perwira, Y. (2016). Landasan Teori Medan Listrik. Universitas Islam
Indonesia, 6-7.
[2] Rasim, A. (2018). MENGENAL MEDAN LISTRIK. Banten: kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pengembangan Pendidikan
Anak Usia .
[3] Nurohman, Sabar. "Medan Listrik." Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta (2010).
[4] Pujiyono, Pujiyono, Debora N. Sudjito, and Marmi Sudarmi. "Desain
pembelajaran dengan menggunakan media simulasi phet (physics
education and technology) pada materi medan listrik." UPEJ
Unnes Physics Education Journal 5.1 (2016).
[5] Giancoli, Douglas. 2009. Fisika Edisi Kelima Jilid 3. Bandung:
Erlangga Giancolli, 2001 . FISIKA . Erlangga : Jakarta
[6] Halliday, D. 1996. Fisika Universitas II . Jakarta :Erlangga
I. Lampiran
a. Cek plagiarisme

b. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai