Anda di halaman 1dari 17

OPTIKA GEOMETRI

Sifat cahaya, cermin dan pembiasan


kelompok 4
1. Suci Listi Kartika (2210303008)
2. Kamila Eka N (2220303067)
3. Fericka Aprilia (2220303083)
4. Azka Syakhriel M.F (2240303128)
Optika Geometri

1. Pengertian Optika geometris


2. Sifat-sifat cahaya
3. pemantulan cahaya
4. pembiasan cahaya
Pengertian Optika Cahaya

Optika Geometris merupakan optika yang


membahas tentang pemantulan dan
pembiasan cahaya. Sifat cahaya sama dengan
sifat gelombang elektromagnetik. Cahaya dan
gelombang elektromagnetik dapat merambat
dalam ruang vakum (ruang hampa). Optika
geometris atau optika sinar menjabarkan
perambatan cahaya sebagai vektor yang
disebut sinar.
Sifat-sifat cahaya
Cahaya merupakan salah satu contoh
gelombang elektromagnetik, yang gelombang
yang tidak memerlukan medium sebagai media
perambatannya.Ada dua macam sumber
cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan
sumber cahaya buatan. Sebagaimana salah
satu bentuk gelombang, cahaya memiliki sifat-
sifat gelombang.
1. cahaya merambat lurus
Pada saat kita berada di suatu ruangan, cahaya
dari lampu akan menerangi ruangan tersebut
dan merambat lurus dari sumbernya. Ketika ada
sebuah penghalang yang menghalangi cahaya
yang datang, maka akan terbentuk daerah
sifat sifat gelap di tempat dimana cahaya terhalang.
Daerah itu dinamakan daerah bayangan.
cahaya Apabilla sumber cahaya cukup besar, terkadang
terbentuk dua bagian bayangan,daerah dimana
sumber cahaya terhalang seluruhnya
dinamakan umbra dan daerah dimana cahaya
terhalang sebagian dinamakan penumbra.
Benda-benda gelap yang menghalangi cahaya
dinamakan opaque atau benda tidak tembus
cahaya.
2. cahaya dapat di pantulkan Cahaya bisa merambat lebih dari satu
Cahaya dapat dipantulkan dengan gelombang karena cahaya termasuk
cara terpancarnya kembali cahaya salah satu energi yang kuat.Contohnya
tersebut dari bagian permukaan benda cahaya bisa merambat lewat udara, air,
yang terkena cahaya. Sifat pemantulan dan padat sekaligus dengan
yang dimiliki cahaya ini dapat dibagi gelombang yang berbeda-beda.
menjadi dua, yakni pemantulan teratur 5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan
dan pemantulan baur atau difus. (Refraksi)
3. Dapat menembus benda bening Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya
Benda yang bersifat bening atau bergerak miring melalui medium yang
transparan bisa ditembus oleh cahaya. berbeda kepadatannya, seperti dari
Benda yang memiliki partikel tidak udara kemudian melewati air, sehingga
berwarna atau transparan dapat cahaya mengalami pembiasan dan
dirambati cahaya dengan mudah. pembelokan dalam medium tersebut.
4. . Dapat Mengalami Interferensi Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau
Cahaya dapat mengalami interferensi, dibelokkan ini banyak dimanfaatkan
yakni dapat digabungkan dari dua untuk berbagai alat optik.
gelombang atau lebih.
6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi
Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami,
contohnya seperti yang terjadi pada pelangi.
7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan
Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada
bidang yang sempit. Gelombang cahaya yang
mengalami pelenturan karena merambat ke arah cahaya
yang melewati celah sempit.
8. Dapat merambat tanpa melalui medium
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahaya adalah proses
terjadinya peristiwa perubahan arah
rambat berkas cahaya yang mengenai
permukaan bidang pantul ke sisi medium
asalnya. Dalam bahasa sederhana,
pemantulan cahaya adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya

a. Hukum pemantulan cahaya


b. Pemantulan cahaya pada cermin datar

selain itu ada juga pemantulan cahaya


pada cermin cekung dan cermin
cembung
a. Hukum Pemantulan
Cahaya
Hukum Snellius pada pemantulan
cahaya mengatakan, sinar datang,
sinar pantul dan garis normal
bertempat pada satu bidang
datar dan masing-masing
berpotongan di satu titik. Dalam
pemantulan cahaya, konsep yang
harus dipegang adalah besarnya
sudut pantul sama dengan besar
sudut datang.
b. Pemantulan dan Pembentukan
Bayangan Oleh Cermin Datar

Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar adalah:


Maya
Tegak seperti bendanya
Sama besar dengan bendanya
Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
Jika ada dua cermin datar yang membentuk sudut 𝛼, maka berlaku
rumus berikut:
Pembiasan
(Hukum Snell)
Ketika cahaya melintas dari suatu medium tembus
pandang ke medium tembus pandang lain yang
memiliki indeks bias berbeda, sebagian cahaya
datang dipantulkan pada perbatasan. Sisanya
menembus melalui medium yang baru. Jika seberkas
cahaya datang dan membentuk sudut terhadap
permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas
tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium
yang baru. Pembelokkan ini disebut pembiasan.
Pembiasan bertanggung jawab untuk sejumlah ilusi optik yang
umum. Contohnya pada gambar di samping. Mata (dan otak)
pengamat menganggap berkas cahaya menembus lintasan yang
lurus, dengan demikian objek terlihat lebih tinggi dari yang
sebenarnya.
Indeks Bias
Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan cahaya
pada ruang hampa udara dengan kecepatan cahaya pada
suatu medium.

Di mana
n : indeks bias (m/s)
c : laju cahaya pada ruang hampa udara (3,00 × 10^8 m/s)
v : kecepatan cahaya pada suatu medium
Pembiasan Cahaya
Hukum Snell
Terima Kasih
Semoga kamu bisa mendapatkan ilmu
yang bermanfaat dari presentasi ini.
Semoga beruntung !

Anda mungkin juga menyukai