Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KONSEP DASAR FISIKA

TENTANG
PENGERTIAN DAN SIFAT – SIFAT CAHAYA HUKUM
PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA PADA
KEHIDUPAN SEHARI HARI
Dosen : Atika Ulya Akmal,S.Pd.,M.Pd

OLEH KELOMPOK 1 :
Akhilla Zaskia (23129002)
Elsa Rahayu (23129022)
Insanul Arif (23129182)
Nadia Salsabila (23129214)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya adalah sesuatu yang akrab dengan manusia. Cahaya membantu manusia untuk
melakukan banyakl aktivitas didunia ini. Dengan cahaya kehidupan manusi menjadi lebih
bermakna. Cahaya menjadi penerang bagi manusia. Membantu manusia untuk menikmati segala
keindahan alam atas karunia yang diberikan tuhan pada manusia.
Cahaya tidak hanya berfungsi sebagai penerang saja. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan
adanya cahaya. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak penemuan-
penemuan yang menakjubkan yang bisa membantu dan meringankan pekerjaan manusia.
Supaya cahaya bisa lebih dimanfaatkan dengan baik, alangkah baiknya jika cahaya yang akrab
dalam kehidupan manusia ini lebih dipelajari secara mendalam. Dengan mempelajari cahaya,
seluk beluk cahaya, dan segala kemanfaatan cahaya, maka cahaya dapat digunakan dengan baik
tepat dan dapat menghasilkan banyak manfaat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CAHAYA
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut
"dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan
optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran
optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat
cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris
seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi,
dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris
(en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan
memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan
penemuan sinar katoda, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff,
tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi
diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun
1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan
diskrit yang disebut elemen energi, E. Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek
fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari
orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron
mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa
cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya
Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun
1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak
ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von
Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme
gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan
lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun
1960.
Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-
sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan. Apabila cahaya matahari itu dari pembakaran
gas helium yang ada di luar angkasa dan terjadi alami.
Cahaya tampak merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang dilihat
dengan mata.

Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter dimana 1 meter bersamaan dengan jarak dilalui cahaya
melalui vakum pada 1/299,792,458 sekon. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per sekon.

B.SIFAT-SIFAT CAHAYA
1. Cahaya merambat lurus
Cahaya merambat lurus dapat dika buktikan ketika kita menyalakan lampu senter. Cahaya dari
lampu senter akan merambat lurus. Percobaan lain yang sering dilakukan untuk membuktikan
bahwa cahaya merambat luru adalah sebagai berikut:

2. Cahaya dapat menembus benda bening


Cahaya menembus benda bening dapat terlihat jika kita menerawangkan plastik bening ke arah
sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat karena cahaya dapat menembus benda bening. Jika
cahaya mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan
membentuk bayangan.
3. Cahaya dapat dipantulkan (REFLEKSI)
Cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan benda memiliki dua peristiwa, sebagian diteruskan
ke dalam benda yang dikenainya, dan sebagian lagi dipantulkan kembali. Banyaknya cahaya
yang dipantulkan atau diteruskan tergantung pada sifat benda yang dikenainya. Ada yang
meneruskan cahaya lebih banyak dari yang dipantulkannya dan sebaliknya.

Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda, dilihar dari arah pantulannya bergantung pada
keadaan permukaan benda tersebut. Permukaan yang rata akan memantulkan cahaya dengan
teratur, sedangkan permukaan benda yang kasar akan memantulkan cahaya tidak teratur.

Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya,
setelah menumbuk antarmuka dua medium.
Hukum pemantulan cahaya :
a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada titik dan terletak pada satu
bidang datar
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul (i = r)
1) Pemantulan pada cermin datar
Cermin datar merupakan cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentuk bidang datar.

Berdasarkan gambar diatas cermin datar menghasilkan sifat bayangan: Sama besar dengan
benda, tegak, jaraknya ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin, bayangan semu atau
maya.
2) Pemantulan pada cermin cekung
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar yang datang sejajar sumbu utama
akan dipantulkan mengumpul pada suatu titik yang disebut titik fokus (F). Secara geometris
dapat dibuktikan bahwa panjang fokus atau (f) yaitu jarak cermin ketitik fokus besarnya sama
dengan setengah panjang jari-jari kelengkungan cermin.
f =dimana R untuk cermin cekung berharga positif.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1) Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus,
2) Sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama,
3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.
Daerah disekitar cermin cekung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu:
1) Daerah diantara O dan F disebut ruang 1
2) Daerah antara F dan R disebut ruang 2
3) Daerah disebelah kiri R disebut ruang 3
4) Daerah di belakang cermin disebut ruang 4

Pembentukan bayangan pada cermin cekung:

3) Pemantulan pada cermin cembung


Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan
menyebar seolah-olah berasal dari titik fokus. Jari-jari kelengkungan (R) cermin cembung
berharga negatif.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:
1) Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus,
2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui lintas yang sama.

Daerah disekitar cermin cembung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu:


1) Daerah diantara O dan F disebut ruang 1
2) Daerah antara F dan R disebut ruang 2
3) Daerah disebelah kiri R disebut ruang 3
4) Daerah di belakang cerminm disebut ruang 4
Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Rumus yang berlaku dalam pemantulan

4) Cahaya dapat dibiaskan (REFRAKSI)


Cahaya dibiaskan apabila bergerak miring melalui medium yang berbeda seperti dari udara ke
kaca lalu melewati air. Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya. Hal ini karena cahaya
bergerak lebih cepat di medium yang kurang padat. Namun cahaya yang datang dengan sudut
datang 90 derajat, (tegak lurus) melalui medium yang berbeda tidak dibiaskan. Contoh hal
pembiasan dalam hal sehari-hari adalah seperti pada kasus sedotan minuman yang kelihatan
bengkok dan lebih besar di dalam air, atau pada kasus dasar kolam kelihatan lebih cetek dari
kedalaman sebenarnya. Misalnya lagi ketika kita mencelupkan pensil ke air, maka bagian pensil
yang berada di air akan tampak bengkok.

Hukum pembiasan
Sebelum membahas tentang hukum pembiasan terlebih dahulu kita pelajari tentang indeks bias.
Indeks bias mutlak suatu medium (n) didefinisikan sebagi cepat rambat cahaya diruang hampa
(c) terhadap cepat rambat cahaya di medium tersebut (v). Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai
n=
Indeks bias relatif suatu medium (nr) didefinisikan sebagai perbandingan indeks bias mutlak
medium tersebut terhadap indeks bias mutlak medium lain. Hal ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :

Willebord Snellius memperoleh hukum pembiasan sebagai berikut,


(1). Sinar datang, sinar bias, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu
bidang datar
(2). Sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat sibiaskan
mendekati garis normal
(3). Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi
garis normal
(4). Sinar datang secara tegak lurus terhadap bidang batas dua medium tidak dibiaskan,
melainkan diteruskan.
Dengan demikian hukum pembiasan dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:
a. Pembiasan pada kaca plan parallel

Untuk kaca plan paralel sinar yang keluar dari kaca tidak akan sejajar dengan sinar yang masuk,
namun akan mengalami pergeseran dari arah semula. Kaca plan paralel yang mempunyai
ketebalan d maka sinar keluar akan mengalami pergeseran sebesar t. Dimana t diperoleh
Dimana r dapat dihitung dari hukum snellius ()

b. Pembiasan cahaya pada bidang lengkung


Dimana
R = jari-jari kelengkungan
Untuk perbesaran bayangan yang terjadi adalah
c. Pembiasan cahaya pada lensa tipis
1) Macam-macam lensa tipis
a. Bikonveks (cembung rangkap)
b. Bikonkaf (cekung rangkap)
c. Plan konveks (cembung datar)
d. Plan konkaf (cekung datar)
e. Konkaf konveks (cembung cekung)
f. Konveks konkaf (cekung cembung)

2) Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung


a. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif F1 (1).
b. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama (2).
c. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan(3)

3) Sinar-sinar istimewa lensa cekung


a. Sinar datanng sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus aktif
F1
b. Sinar datang seakan-akan berasal dari titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama
c. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan
Gambar sinar istimewa
Dengan menggunakan sinar-sinar istimewa diatas maka bayangan yang terjadi pada lensa cekung
dapat dilukiskan seperti gambar dibawah ini

5.) DIFRAKSI
Merupakan peristiwa pelenturan cahaya, karena adanya penghalang misalnya celah kisi. Difraksi
juga bisa dijelaskan sebagai "pembelokan cahaya disekitar sebuah rintangan"
• DIFRAKSI CELAH TUNGGAl
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut
Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu
bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya. Interferensi
minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi, jika gelombang 1 dan 3 atau 2
dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang.
Perhatikan Gambar !!!
Berdasarkan Gambar tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2.
ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi
ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan sebagai
berikut.
d sin θ = mλ
keterangan :
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, . . .

Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah harus
sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan sehingga beda fase
keduanya mejadi 360°. Persamaan interferensi maksimum dari pola difraksinya akan menjadi :
1) pola difraksi minimum (gelap)
2) Pola difraksi maksimum (terang)
Dengan (2m – 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …

• DIFRAKSI CELAH KISI


Kisi difraksi terdiri dari sejumlah celah sejajar yang serba sama. Kisi dibuat dengan membuat
goresan halus pada keping kaca. Umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan/cm,
sehingga jarak antara 2 celah sangat kecil yaitu sekitar 1/5000 = 20.000 A. Disebut kisi difraksi
jika jumlah kisi menjadi n buah, pada umumnya:
N celah = ~ribuan buah per mm
Syarat terjadinya pola difraksi pada kisi adalah sama dengan syarat terjadinya pola interferensi
pada celah ganda, yaitu :
a) Pola difraksi minimum :
d sin θ = mλ ; (m= 0,1,2. . . .)
b) Pola difraksi maksimum :
d sin θ = (m- ½)λ ; (m= 1,2,3. . . .)

6.) INTERFERENSI
Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang
menimbulkan pola gelombang yang baru.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua
gelombang saling menghilangkan. Syarat Interferensi Cahaya :
Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda
fase,frekuensi dan amplitude sama). Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber
cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit. Secara matematika
rumus untuk mendapatkan pola terang dan gelap Sbb:

Berdasarkan Gambar tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2.
ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi
ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan sebagai
berikut.
d sin θ = mλ
keterangan :
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, . . .

Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah harus
sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan sehingga beda fase
keduanya mejadi 360°. Persamaan interferensi maksimum dari pola difraksinya akan menjadi :
1) pola difraksi minimum (gelap)
2) Pola difraksi maksimum (terang)
Dengan (2m – 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …

• DIFRAKSI CELAH KISI


Kisi difraksi terdiri dari sejumlah celah sejajar yang serba sama. Kisi dibuat dengan membuat
goresan halus pada keping kaca. Umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan/cm,
sehingga jarak antara 2 celah sangat kecil yaitu sekitar 1/5000 = 20.000 A. Disebut kisi difraksi
jika jumlah kisi menjadi n buah, pada umumnya:
N celah = ~ribuan buah per mm
Syarat terjadinya pola difraksi pada kisi adalah sama dengan syarat terjadinya pola interferensi
pada celah ganda, yaitu :
a) Pola difraksi minimum :
d sin θ = mλ ; (m= 0,1,2. . . .)
b) Pola difraksi maksimum :
d sin θ = (m- ½)λ ; (m= 1,2,3. . . .)

6.) INTERFERENSI
Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang
menimbulkan pola gelombang yang baru.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua
gelombang saling menghilangkan. Syarat Interferensi Cahaya :
Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda
fase,frekuensi dan amplitude sama). Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber
cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit. Secara matematika
rumus untuk mendapatkan pola terang dan gelap Sbb:
E = a + Ek
h . f = a + 1 mv2
2
Dari persamaan nampak jelas, makin besar frekuensi cahaya, makin besar kecepatan yang
diperoleh elektron.Bila frekuensi cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya
mampu melepaskan elektron tanpa memberi energi kinetik pada elektron. Penyinaran dengan
cahaya yang frekuensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik.
2. Sifat Kembar Cahaya.
Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang dimiliki cahaya,
dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket energi (foton).Timbul suatu
gagasan apakah foton itu dapat diartikan sebagai partikel-partikel.Untuk menjawab pertanyaan
ini A.H. Compton mempelajari tumbukan-tumbukan antara foton dengan elektron.
Kesimpulan yang diperolehnya menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan
momentum.
Pfoton = h.f
C
Tidak ada keraguan lagi bahwa cahaya memiliki sifat kembar, sebagai gelombang dan sebagai
partikel.

D. ALAT-ALAT OPTIK
1.LUP
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan
mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk
memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan
bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan
titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam
dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak
berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus
tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata
normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat
lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata
tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak
hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata
normal), dan f adalah jarak fokus.
2. MIKROSKOP
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya
biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia
tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui
komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.Secara matematis,
rumus perbesaran bayangan pada mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis
sebagai berikut:

Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler
harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus
lensa okuler. Perbesaran bayangan pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan :
• s’obj : jarak bayangan objektif
• s’ok : jarak bayangan okuler
• sobj : jarak objektif
• sok : jarak benda okuler
• fobj : jarak fokus lensa objektif
• fok : jarak fokus lensa okuler
• Mobj : perbesaran bayangan lensa objektif
• Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
• M : perbesaran total mikroskop
• L : panjang mikroskop (jarak tubus) =
jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler.
3. TEROPONG
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa
positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke
mata dan disebut lensa okuler. Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi:
1. Teropongbintang
2. teropongbumi
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk
bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian
cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi
tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat
diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang).
Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif
dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung
dengan jarak fokus pendek. Bagaimanakah pembentukan bayangan pada teropong dan
bagaimana sifat bayangannya? Ikutilah kegiatan berikut ini.

Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi.
Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak
terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai
pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa
pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk
Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa
negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan
yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada
teropong panggung? Perhatikan kegiatan berikut ini!

Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk
bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya
bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :
d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

E. PEMANFAATAN CAHAYA
a. Manfaat cahaya matahari bagi kehidupan sehari-hari
Cahaya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di
Bumi. Beberapa manfaat cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari :
1) Panas matahari juga dapat mengeringkan makanan dan pakaian.
2) Di pesisir pantai, petani garam memanfaatkan panas matahari. Panas matahari
dimanfaatkan untuk menguapkan air laut. Air laut diuapkan menghasilkan garam.

3) Panas matahari atau cahaya matahari juga dimamfaatkan dalam proses pemanasan air.
Alat ini mengubah energi panas menjadi energi listrik.

4) Cahaya matahari menjadikan bumi terang.

5) Cahaya juga dapat dimanfaatkan untuk pemanasan dan pendinginan ruang menjadikan
udara di dalam ruang mengalir deras disebabkan perbedaan tekanan udara yang membuat
suasana di dalam ruang sejuk dan sehat. Beberapa negara bahkan menggunakan unsur
cahaya sebagai pembangkit tenaga listrik, sama seperti halnya penggunaan tenaga air.
b. Manfaat cahaya matahari bagi tubuh
Cahaya adalah salah satu sumber energi kreatif paling ampuh, bahkan cahaya matahari
yang terang langsung memiliki kaitan biologis dengan tubuh dan pikiran. Inilah beberapa
keuntungan dari cahaya matahari terhadap tumbuhan, apalagi manusia :
1) Cahaya merupakan Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan
2) Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi
3) Fotosintesis adalah sebagai sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air
menghasilkan daya asimilasi
4) Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton. Tidak semua radiasi matahari mampu
diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang gelombang 400 s/d 700 nm.
5) Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun
dan transpirasi.
6) Peranan cahaya dalam respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu.
Dalam the light book, penulis medis Lane Hyman membuktikan bahwa cahaya matahari
tidak hanya mengatur irama harian berulang, yang menentukan siklus tidur-bangun
tubuh, tetapi juga amat berpengaruh juga pada selera makan, suasana hati, daya sembuh,
produktifitas, bahkan hasrat seksual. Bukti kuat adanya kaitan antara cahaya dan tubuh
adalah orang-orang yang hidup di daerah paling utara, yang hari-hari musim dinginnya
panjang dan sinar matahari sedikit, sering menderita gejala seasonal affectif disorder
(SAD), suatu penyakit yang membuat suasana hati mudah berubah, menyebabkan
kelesuan, hilangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir, sikap menutup diri serta
depresi. Perubahan jumlah sinar matahari yang anda alami selamaberpergian juga
menjadi faktor penting dalam jet lag gangguan fisik yang diderita sesudah penerbangan
jarak jauh) baru-baru ini penelitian yang di lakukan Rocki Mountain Institute
menunjukan bahwa peningkatan sinar matahari menurunkan jumalah kesalahan dan
jumlah pekerja yang absen.
Kaitan antara cahaya dan energi lahir dan batin ditimbulkan oleh pengaruh cahaya
terhadap kelenjar pineal, penhasil hormon melatonin. Melatonin mempengaruhi kelenjar
hipotalamus, yang merupakan pengatur irama siang-malam biologis tubuh. Karena sinar
matahari menghambat aliran melatonin, yang mencapai titik tertinggi dalam gelap, para
peneliti yakin bahwa melatonin berperan penting dalam mengatur kesiagaan dan
kemampuan kerja fisik dan mental sebagaimana unsur kimiawi tubuh lain yang
dipengaruhi oleh sinar mataha
F. RESUME JURNAL
Jurnal yang akan kami resume ini berhubungan juga dengan cahaya. Jurnal ini berjudul
Paparan Fisis Pencahayaan Terhadap Mata Dalam Kegiatan Pengelasan(Studi Kasus :
Pengelasan Di Jalan Bogor) yang di tulis oleh Cory Angelina dan Katharina Oginawati.
Jurnal itu menjelaskan tentang hubungan sinar UV- B dengan Pengelasan skala kecil di
Kota Bandung merupakan aktivitas yang beresiko tinggi khususnya bagi kesehatan mata
pekerja. Sinar las yang dihasilkan dalam kegiatan pengelasan dapat meradiasikan sinar
ultraviolet serta tingkat kesilauan tinggi yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja
dalam melakukanaktivitasnya. Pemakaian alat pelindung diri yang biasa digunakan
pekerja belum dapat me reduksi sinar ultraviolet-B sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999.
BAB III PENUTUP
Cahaya adalah sesuatu yang akrab dengan manusia. Cahaya membantu manusia untuk
melakukan banyakl aktivitas didunia ini. Dengan cahaya kehidupan manusi menjadi lebih
bermakna. Cahaya menjadi penerang bagi manusia. Membantu manusia untuk menikmati segala
keindahan alam atas karunia yang diberikan tuhan pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai