BAB I PENDAHULUAN
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dan teori cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
3. Menjelaskan apa saja manfaat energi cahaya bagi kehidupan manusia
4. Menjelaskan kegunaan cahaya pada alat-alat optik
3
BAB II PEMBAHASAN
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optic seperti intensitas, frekuensi atau panjang
gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Perkembangan lebih lanjut terjadi
pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser dan sinar laser pada
tahun 1960. Pada zaman Newton dan Huygens, semua beranggapan bahwa
gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang
antara bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum)
sehingga menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat
cahaya matahari sehingga sampai ke bumi jika cahaya merupakan
gelombang seperti yang dikatakann Huygens. Inilah kritik orang terhadap
pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan
memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat ini sangat ringan,
tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. Eter membuat cahaya
yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi. Dalam dunia ilmu
pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat ditentukan oleh uji
eksperimen.
Beberapa eksperimen lain dilakukan oleh Thomas Young (1773 – 1829) dan
Agustin Fresnell (1788 – 1827) berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat
melentur (difraksi) dan berinteraksi. Gejala alam yang khas merupakan sifat
dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh Jeans Leon
Foucault (1819 – 1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya dalam
air lebih rendah dibandingkan kecepatan di udara. Padahal Newton dengan
teori emisi partikelnya meramalkan kebalikannya. Selanjutnya Maxwell
(1831 – 1874) mengemukakan bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang electromagnet.
Gelombang elektromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium
dan kecepatan rambatnya amat tinggi bila dibandingkan gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s.
kebenaran teori Maxwell tak terbantahkan ketika Herts (1857- 1894)
berhasil membuktikannya secara eksperimental yang disusul dengan
5
Cahaya menjadi sangat penting dalam kehidupan di dalam bumi ini. Dengan
adanya cahaya, maka adapula kehidupan di dunia. Coba bayangkan jika
tidak ada cahaya, semuanya akan redup, tak ada yang bisa dilihat dan sulit
untuk bisa dimengerti. Cahaya juga bisa dikatakan sebagai salah satu
sumber kehidupan, seperti air. Makhluk hidup bisa bertahan hidup dengan
cahaya. Sama seperti manusia, tumbuhan pasti juga memerlukan cahaya.
Kita sebagai manusia jika melihat adanya cahaya, pasti jauh lebih
bersemangat untuk melakukan kegiatan dibandingkan dalam kondisi yang
redup. Contoh saja dalam kehidupan sehari-hari, banyak yang beraktivitas di
pagi hari, siang hari, hingga sore hari. Sangat jarang orang yang bekerja dan
beraktivitas di malam hari. Sama halnya dengan hewan hanya beberapa
hewan saja yang memiliki kegiatan malam hari dan biasa disebut dengan
nama hewan nocturnal yang mencari kehidupan di malam hari. Cahaya
membuat keadaan suatu wilayah atau tempat yang disinari menjadi jauh
lebih terang dan tidak gelap. Dengan keadaan yang terang ini, dengan
mudah melihat keadaan yang di sekitar dan peristiwa apa yang terjadi di
sekitar. Berbeda saat kondisi cahaya yang minim alias redup, pasti akan
membutuhkan bantuan berupa alat-alat tambahan untuk meneranginya dan
melihat sebenarnya apa yang tengah terjadi di sekitar.
Tidak hanya itu saja, cahaya merupakan paket partikel yang biasa disebut
dengan nama foton. Kedua definisi tersebut menjadi sifat milik cahaya yang
secara bersama, sehingga disebut sebagai "dualisme gelombang-partikel".
Paket cahaya yang dinamakan dengan spektrum lantas akan dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan (mata) sebagai warna. Jika dalam
bidang studi cahaya, dikenal dengan sebutan optika, yang menjadi area riset
cukup penting dalam bidang fisika modern. Studi mengenai cahaya ini
sendiri dimulai saat muncul era optika klasik yang mempelajari mengenai
besaran optik, seperti : intensitas, frekuensi atau panjang gelombang,
6
Cahaya akan dibelokkan jika merambat melalui dua zat yang kerapatannya
berbeda. Contohnya seperti udara dengan air. Peristiwa pembelokkan
cahaya setelah melalui suatu medium rambat disebut dengan pembiasan
cahaya.
7
1) Pemantulan
2) Pembiasan rangkap
3) Absorpsi
4) Hamburan
bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan.
f. Retina
Retina merupakan selaput saraf dalam mata yang menerima
bayangan. Retina tersususn atas beberapa sel sensitive. Berdasarkan
bentuknya, sel dalam retina dikelompokkan menjadi:
1) Sel batang peka terhadap cahaya dan gelap
2) Sel kerucut berperan untuk melihat warna-wana tertentu
Miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan
jelas benda-benda dekat. Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat
dari 25 cmdan titik jauh terbatas pada jarak tertentu. Miopi biasanya
disebabkan oleh bola mata yang terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang
lengkungan korneanya terlalu besar. Pada mata miopi, bayangan benda
jauh jatuh didepan retina, akibatnya bayangan benda jauh akan tampak
kabur.
Jika yang digunakan adalah kata mata atau lensa kontak, maka
membutuhkan lensa yang negatif (makanya disebut dengan mata minus)
atau konkaf (lensa cekung) agar cahaya jatuh lebih jauh, berbeda
dengan lensa cembung (konveks) yang membuat cahanya mengumpul
dan jatuh lebih dekat, maka dari itu lensa cembung digunakan untuk
rabun dekat (mata plus) dan sebaliknya lensa cekung digunakan untuk
rabuh jauh (mata minus).
Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat
benda-benda dekat dengan jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat
lebih jauh dari 25cm dan titik jauhnya tak hingga. Meskipun dapt
melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang kebih besar
dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk
membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola
mata yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang. Ketika
mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-benda dekat,
bayangan benda-benda ini akan jatuh di belakang retina, akibatnya
bayangan benda dekat menjadi terlihat kabur.
Presbiopi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25cm dan titik jauh
terbatas. Dengan demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat
dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak dapat membaca dengan
jelas pada jarak baca normal. Umunya, presbiopi terjadi karena
faktor usia (tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa
mata berakomodasi norma seperti ketika ia masih muda.
Ada banyak tersedia kaca mata di pasaran yang bisa digunakan untuk
memperbaiki tajam penglihatan atau sering disebut sebagai kaca
mata baca. Kaca mata bentuknya lebih tebal pada bagian bawahnya
(konveks) untuk penglihatan jarak dekat dan datar atau biasa pada
bagian atasnya untuk penglihatan jarak jauh. Kita bisa mendapatkan
kaca mata seperti ini dengan mudah tanpa memerlukan resep dari
dokter. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan berat ringannya
presbiopi. Tips aman dalam memilih kaca mata yaitu gunakan
ukuran atau derajat yang paling rendah terlebih dahulu hingga Anda
bisa melihat bacaan dengan jelas.
2. Kaca mata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung dan lensa
cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berasa. Fungsi dari
kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat
dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau titik jauh
mata, bergantung pada jenis cacat matanya.
3. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata.elemen-elemen
dasar lensa adalah sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film
(pelat sensitive). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan
benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya
yang masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang
16
dibentuk lensa. Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa
mata (lensa cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak
difoto harus berada didepan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya
yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa
mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan
benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus
digeser-geser mendekati atau menjauhi film. Menggeser-geser lensa
pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi).
4. Mikroskop
Bila kita memerlukan perbesaran yang lebi besar dari pada yang kita
dapat dengan sebuah lensa pembesar sederhana, maka instrument yang
biasanya kita gunakan adalah mikroskop. Sebuah mikroskop terdiri atas
susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung
dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa
tempat mata mengamati bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa
okuler ini sama dengan lup (kaca pembesar).
5. Teleskop
Sistem optik sebuah teleskop serupa dengan system optis sebuah
mikroskop gabungan. Dalam kedua instrumen bayangan yang di bentuk
oleh sebuah objektif di pandang melalui sebuah lensa mata. Perbedaan
kuncinya adalah bahwa teleskop di gunakan untuk memandang benda-
benda besar dalam jarak jauh sedangkan mikroskop di gunakan untuk
memandang benda kecil yang dekat di depan mata.
17
3.1. Kesimpulan
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat
merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu.
Sifat-sifat cahaya diantarnya yaitu refleksi, refraksi, interferensi, dispersi
dan polarisasi.
Mata merupakan alat optik alami. bentuk mata itu hampir merupakan
sebuah bola dan diameternya kira-kira 2,5cm, ada beberapa bagian mata
yaitu kornea, aquos humor, pupil, iris, lensa, dan retina yang maasing-
masing memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk melihat benda.
Ada beberapa gangguan pada mata diantaranya; rabun jauh (miopi) yaitu
mata tidak dapat melihat jarak yang jauh, gangguan penglihatan ini
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Rabun dekat
(hipermetropi) yaitu mata tidak dapat melihat benda yang dekat, gangguan
penglihatan ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung
(positif). Mata tua (presbiopi) yaitu mata yang tidak dapat melihat dengan
jelas benda dengan jarak yang jauh dan dengan jarak yang dekat, gangguan
penglihatan ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bagian
atas berlensa cekung dan bagian bawah berlensa cembung).
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimat.
Dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Rinawan, 2010, buku panduan pendidik fisika, klaten, intan pariwara.
Salim, Hasan, dkk, 2007, keteraturan alamku, Jakarta, ricardo
Young, hugh, 2003, fisika universitas, Jakarta, Erlanga
Saripuddin, aip dkk, 2007, praktis belajar fisika, Jakarta, pusat perbukuan
departemen pendidikan nasional
Purwoko, dan Fendi H, 2010, Fisika 1 SMA kelas X, Jakarta, Yudhistira
http://alikhlasmadrasah.blogspot.co.id/2016/12/makalah-tentang-cahaya.html
http://benergi.com/manfaat-sumber-energi-cahaya-matahari-bagi-kehidupan
https://blog.ruangguru.com/mengenal-macam-macam-sifat-cahaya
http://rizkyaput4a.blogspot.co.id/2016/07/makalah-cahaya.html
http://www.slideshare.net/Anesuryani/energi-cahaya-ppt,
http://www.habibullahurl.com/2017/04/pengertian-cahaya-dan-sifat-sifat-cahaya.html
http://www.juraganles.com/2016/12/pengertian-cahaya-sifat-sifat-cahaya-dan-
contohnya.html
19
C A H A Y A
(Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok)
Disusun oleh:
Kelompok 10
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................. .................. i
Kata Pengantar ............................................................................. .................. ii
Daftar Isi .. ............................................................................. .................. iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ....................................................................... .................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. .................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... .................. 2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Cahaya ................................................................. .................. 3
2.2 Sifat-Sifat Cahaya ................................................................. .................. 6
2.3 Pemanfaatan Cahaya pada Kehidupan Sehari-hari ................ .................. 8
2.4 Pemanfaatan Cahaya pada Alat-Alat Optik ........................... .................. 12