Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cahaya sangat penting dipelajari karena merupakan hal yang sangat penting
dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Tanpa adanya cahaya kehidupan di
bumi menjadi tidak dapat berjalan dengan baik.

Semua makhluk hidup membutuhkan cahaya baik secara langsung maupun


tidak langsung. Tanpa ada cahaya tidak bisa berbuat apa-apa, sebagai contoh
pada proses melihat mata kita membutuhkan cahaya. Telah banyak tokoh-
tokoh fisika yang banyak memberikan sumbangan terhadap perkembangan
teori tentang cahaya. Kejadian yang ada di bumi juga karena efek dari cahaya,
misalnya terbentuknya pelangi. Peristiwa terjadinya pelangi merupakan gejala
disperse cahaya. Gejala disperse cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih
(polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). Kegunaan
cahaya dalam kehidupan sehari-hari juga banyak macamnya. Cahaya yang
mengenai benda akan dipantulkan sehingga kita bisa melihat benda tersebut.
Oleh sebab itu kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda
yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai
benda tersebut, dan cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh
benda ke mata. Meskipun benda terkena cahaya, jika pantulannya terhalang
maka kita tidak dapat melihat benda tersebut, misalnya suatu benda yang
berada di balik tirai atau tembok. Sebuah benda dapat dilihat oleh mata kita
karena adanya cahaya yang dipantulkan dari benda tersebut sehingga sampai
ke mata. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai cahaya
dan keguaannya dalam kehidupan sehari-hari
2

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut rumusan masalah makalah
adalah:
1. Apakah pengertian dan teori cahaya?
2. Bagaimana sifat-sifat yang terjadi pada cahaya?
3. Apakah pemanfaatan energi cahaya bagi kehidupan manusia?
4. Bagaimanakah pemanfaatan cahaya bagi alat-alat optik

1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dan teori cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
3. Menjelaskan apa saja manfaat energi cahaya bagi kehidupan manusia
4. Menjelaskan kegunaan cahaya pada alat-alat optik
3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Cahaya

Cahaya merupakan salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga


dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat
tertentu yang menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta
keindahan alam yang beraneka warna. Bahkan dengan kualitas yang
semakin baik sehingga objek benda tersebut dapat kita lihat dengan
sempurna. Cahaya juga merupakan jenis energi berbentuk gelombang
elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380
– 750 nm. Pada bidang fisika cahaya merupakan radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain
itu cahaya merupakan paket partikel yang disebut foton. Definisi
mengenai cahaya tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya
secara bersamaan sehingga disebut “dualism gelombang partikel”. Jadi
sebenarnya cahaya itu sendiri merupakan salah satu bentuk energi.
Energi inilah yang bergerak bersama gelombang itu sendiri.

Ada beberapa teori atau pendapat mengenai cahaya diantaranya:


a. Teori emisi oleh Sir Isaac Newton (1642-17220)
Menururt teori emisi newton, bahwa partikel-partikel yang
sangat kecil dan ringan dipancarkan dari sumber-sumber cahaya ke
segala arah dengan kecepatan tinggi. Jika partikel-partkel tesebut
mengenai mata kita maka kita akan mendapat kesan melihat sumber
cahaya tersebut.
b. Teori gelombang oleh Christian Huygens (1629-1665)
Menurut teori Huygens, cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi,
perbedaannya hanya dalam hal frekuensi dan panjang gelombang.
4

Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optic seperti intensitas, frekuensi atau panjang
gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Perkembangan lebih lanjut terjadi
pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser dan sinar laser pada
tahun 1960. Pada zaman Newton dan Huygens, semua beranggapan bahwa
gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang
antara bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum)
sehingga menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat
cahaya matahari sehingga sampai ke bumi jika cahaya merupakan
gelombang seperti yang dikatakann Huygens. Inilah kritik orang terhadap
pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan
memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat ini sangat ringan,
tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. Eter membuat cahaya
yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi. Dalam dunia ilmu
pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat ditentukan oleh uji
eksperimen.

Beberapa eksperimen lain dilakukan oleh Thomas Young (1773 – 1829) dan
Agustin Fresnell (1788 – 1827) berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat
melentur (difraksi) dan berinteraksi. Gejala alam yang khas merupakan sifat
dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh Jeans Leon
Foucault (1819 – 1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya dalam
air lebih rendah dibandingkan kecepatan di udara. Padahal Newton dengan
teori emisi partikelnya meramalkan kebalikannya. Selanjutnya Maxwell
(1831 – 1874) mengemukakan bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang electromagnet.
Gelombang elektromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium
dan kecepatan rambatnya amat tinggi bila dibandingkan gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s.
kebenaran teori Maxwell tak terbantahkan ketika Herts (1857- 1894)
berhasil membuktikannya secara eksperimental yang disusul dengan
5

penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang elektromagnetik


seperti sinar x, sinar gamma, gelombang mikro Radar.

Cahaya menjadi sangat penting dalam kehidupan di dalam bumi ini. Dengan
adanya cahaya, maka adapula kehidupan di dunia. Coba bayangkan jika
tidak ada cahaya, semuanya akan redup, tak ada yang bisa dilihat dan sulit
untuk bisa dimengerti. Cahaya juga bisa dikatakan sebagai salah satu
sumber kehidupan, seperti air. Makhluk hidup bisa bertahan hidup dengan
cahaya. Sama seperti manusia, tumbuhan pasti juga memerlukan cahaya.
Kita sebagai manusia jika melihat adanya cahaya, pasti jauh lebih
bersemangat untuk melakukan kegiatan dibandingkan dalam kondisi yang
redup. Contoh saja dalam kehidupan sehari-hari, banyak yang beraktivitas di
pagi hari, siang hari, hingga sore hari. Sangat jarang orang yang bekerja dan
beraktivitas di malam hari. Sama halnya dengan hewan hanya beberapa
hewan saja yang memiliki kegiatan malam hari dan biasa disebut dengan
nama hewan nocturnal yang mencari kehidupan di malam hari. Cahaya
membuat keadaan suatu wilayah atau tempat yang disinari menjadi jauh
lebih terang dan tidak gelap. Dengan keadaan yang terang ini, dengan
mudah melihat keadaan yang di sekitar dan peristiwa apa yang terjadi di
sekitar. Berbeda saat kondisi cahaya yang minim alias redup, pasti akan
membutuhkan bantuan berupa alat-alat tambahan untuk meneranginya dan
melihat sebenarnya apa yang tengah terjadi di sekitar.

Tidak hanya itu saja, cahaya merupakan paket partikel yang biasa disebut
dengan nama foton. Kedua definisi tersebut menjadi sifat milik cahaya yang
secara bersama, sehingga disebut sebagai "dualisme gelombang-partikel".
Paket cahaya yang dinamakan dengan spektrum lantas akan dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan (mata) sebagai warna. Jika dalam
bidang studi cahaya, dikenal dengan sebutan optika, yang menjadi area riset
cukup penting dalam bidang fisika modern. Studi mengenai cahaya ini
sendiri dimulai saat muncul era optika klasik yang mempelajari mengenai
besaran optik, seperti : intensitas, frekuensi atau panjang gelombang,
6

polarisasi, fase cahaya. Adapun study mengenai cahaya perlu mengetahui


sifat-sifat dari cahaya yang perlu diketahui.

2.2. Sifat-sifat cahaya


Ada beberapa sifat-sifat cahaya diantaranya:
a. Pemantulan (refleksi)
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada bahan yang mengilat. Salah
satu contoh benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin.
Hukum pemantulan cahaya ;
a) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
b) Sudut datang sama dengan sudut pantul.
b. Pembiasan (refraksi)
Hukum pembiasan cahaya ;
a) Berkas sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada
satu bidang datar.
b) Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah
konstan.

Cahaya akan dibelokkan jika merambat melalui dua zat yang kerapatannya
berbeda. Contohnya seperti udara dengan air. Peristiwa pembelokkan
cahaya setelah melalui suatu medium rambat disebut dengan pembiasan
cahaya.
7

c. Pemaduan atau penjumlahan (interferensi)


Inteferensi cahaya adalah perpaduan antara dua buah gelombang
cahaya atau lebih. Syarat terjadinya interferensi cahaya yaitu sumber
cahaya harus koheren. Syarat sumber cahaya koheren yaitu
frekuensinya tetap, amplitudonya tetap, dan beda fasenya juga tetap.
d. Pelenturan (difraksi)
Difraksi cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya
oleh kisi atau celah sempit.
e. Penguraian (dispersi)
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi
cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang
diarahkan ke prisma akan terurai menjadi cahaya berwarna merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Cahaya-cahaya ini
memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang
gelomabang meniliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil
panjang gelombang, semakin besar indeks biasnya. Contoh dispersi
cahaya yaitu terbentuknya pelangi. Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup menyerap
paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan
terlihat pada pelangi, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis
parallel, tiap warna bernuansa dengan warna disebalahnya. Pita ini
disebut spectrum warna. Didalam spektrum warna, garis merah
selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu disisi lain.
f. Pengutuban (polarisasi)
Polarisasi yaitu peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya.
Cahaya uang sebagian arah getarnya diserap disebut cahaya
terpolarisasi. Jika cahaya mempunyai satu arah getar tertentu disebut
cahaya terpolarisasi linear. Polarisasi cahaya dapat terjadi karena:
8

1) Pemantulan
2) Pembiasan rangkap
3) Absorpsi
4) Hamburan

2.3. Pemanfaatan Cahaya pada Kehidupan Sehari-hari


Energi cahaya merupakan energi yang dihasilkan atau dipancarkan dari
sumber cahaya. Matahari merupakan sumber dari energi penerangan yang
paling besar di dunia. Adapun contoh lainnya energi cahaya adalah api,
bintang, lampu listrik, lilin, lampu senter, kilat dan lain sebagainya. Dengan
adanya energi ini maka ketika kita berada di tempat yang gelap akan terlihat
terang. Terkadang energi ini juga disebut sebagai energi surya karena
sebenarnya sumber dari penerangan berasal dari tenaga surya atau matahari.
Matahari memancarkan sebagian besar radiasi yang dinamakan
elektromagnetik. Sementara manusia sendiri hanya bisa melihat sebagian
kecilnya saja dari energi yang satu ini, yakni dikenal dengan nama “cahaya
tampak”. Energi cahaya sendiri bisa didefinisikan sebagai energi yang
berbentuk sebuah gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang sebesar 380 hingga 750 nano meter berdasarkan kasat mata.
Energi Cahaya Matahari

Matahari sebagai sumber energi cahaya terbesar, memiliki peranan yang


sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia, antara lain:
1. membantu proses fotosintesis
2. membantu penerangan
3. menjemur pakaian
9

4. menghasilkan energi listrik


5. membantu proses pertumbuhan kecambah
6. sebagai sumber nutrisi terbaik
7. membantu pertumbuhan bunga dan daun
8. menjaga temperature tumbuhan
9. mengeringkan tanah

Benda dikatakan sebagai sumber cahaya ketika benda-benda tersebut


mampu memancarkan gelombang cahaya. Selain benda yang memancarkan
cahaya, ada juga benda gelap. Benda gelap merupakan benda tidak berpijar
atau tidak memancarkan gelombang cahaya. Benda gelap dibagi menjadi 3
macam, yaitu benda tak tembus cahaya yang tidak dapat meneruskan
cahaya, seperti dinding dan batu; benda bening yang dapat meneruskan
cahaya, seperti kaca; dan benda tembus cahaya yang dapat meneruskan
sebagian cahaya, seperti kertas buram dan air keruh. Berkas cahaya
digolongkan menjadi 3 macam:

1. Berkas cahaya yang menyebar (divergen) merupakan berkas cahaya yang


berasal dari satu titik kemudian menyebar ke segala arah.
2. Berkas cahaya sejajar merupakan berkas cahaya yang sejajar satu sama
lain.
3. Berkas cahaya mengumpul merupakan berkas cahaya yang menuju satu
titik tertentu (konvergen).
10

Ada beberapa cara pemanfaatan energi cahaya yaitu:


1. Pemanasan Ruangan
Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan
ruangan, yaitu:
a. Jendela
Ini merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi panas
matahari yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang
pada dinding untuk meneruskan panas matahari dari luar masuk ke
dalam bangunan. Ada jendela yang langsung tanpa ada kacanya dan
ada yang menggunakan kaca. Untuk mendapatkan panas yang optimal
maka pada jendela dipasang kaca ganda. Biasanya di daerah-daerah
empat musim dinding/tembok bangunan diganti dengan kaca agar
matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat
musim dingin.
b. Dinding Trombe (Trombe Wall)
Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat ruangan
sempit berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut
biasanya berupa kaca. Dinding ini dinamai berdasarkan nama
penemunya yaitu Felix Trombe, orang berkebangsaan Perancis. Prinsip
kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh sinar
matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan dipindahkan
kedalam ruangan sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit
tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui saluran udara
pada dinding trombe.
2. Kompor Matahari
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas
yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin
cekung besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat
11

digunakan untuk menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu


bakar.
3. Pengeringan Hasil Pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan
menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat
menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda
dengan petani di negara-negara empat musim yang harus mengeluarkan
biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven
yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik.
4. Pemanasan Air
Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh masyarakat, baik untuk
mandi maupun untuk alat antiseptik pada rumah sakit dan klinik
kesehatan. Penyediaan air panas ini memerlukan biaya yang besar karena
harus tersedia sewaktu-waktu dan biasanya untuk memanaskan
digunakan energi fosil ataupun energi listrik. Namun Dengan
menggunakan pemanas air tenaga surya maka hal ini bukan merupakan
masalah karena pemanasan air dilakukan dengan menyerap panas
matahari dengan menggunakan kolektor sehingga tidak memerlukan
biaya bahan bakar.
5. Pembangkitan listrik
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana, yaitu
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya
alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di
satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan
energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari
matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan
12

bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan.

2.4. Pemanfaatan Cahaya pada Alat-Alat Optik


1. Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat
berhargaPerilaku optis mata serupa dengan perilaku optis kamera.
Bagian-bagian pokok mata manusia jika di tinjau sebagai sebuah system
optis, bentuk mata itu hampir merupakan sebuah bola dan diameternya
kira-kira 2,5cm. Mata yang biasa disebut indera penglihatan terdiri atas
beberapa bagian. Adapun bagian bagian mata diantaranya.
a. Kornea
Kornea merupakan lapisan luar pelindung mata yang berfungsi
membelokkan (membiaskan) cahaya yang masuk ke mata.
b. Aqueos humor
Aques humor terletak dibelakang kornea; berfungsi membiaskan
cahaya yang masuk ke mata.
c. Pupil
Cahaya yang datang masuk ke mata melalui pupil. Pupil adalah
lingkaran hitam dipusat mata. Pupil berwarna hitam, karena tidak
ada cahaya yang dipantulkan dari pupil.
d. Iris
Iris merupakan daerah sekita pupil yang berfungsi mengatur
intensitas cahaya yang memasuki pupil. Pada keadaan terang
(intensitas cahaya besar), pupil mengecil supaya cahaya yang
masuk kemata lebih sedikit dan mata tidak silau. Sedangkan, dalam
keadaan gelap (intensitas cahaya kecil), pupil membesar supaya
cahaya yang masuk kemata lebih banyak.
e. Lensa
Cahaya yang masuk ke mata di biaskan dan difokuskan oleh lensa
mata (lensa kristalin) ke permukaan belakang mata.
13

f. Retina
Retina merupakan selaput saraf dalam mata yang menerima
bayangan. Retina tersususn atas beberapa sel sensitive. Berdasarkan
bentuknya, sel dalam retina dikelompokkan menjadi:
1) Sel batang peka terhadap cahaya dan gelap
2) Sel kerucut berperan untuk melihat warna-wana tertentu

Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah


jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu
jatuh tepat diretina. Jarak fokus lensa mata diubah dengan cara
mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh
otot siliar. Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat
dengan jelas setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-
beda di depan mata. Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi,
mata meiliki keterbatasan jangkauan pandang. Mata tidak dapat melihat
benda terlalu dekat dan terlalu jauh.. sebagai contoh, mampukah Anda
melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Anda?
Atau sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda yang
sangat jauh sekali? Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat, sedangkan
jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas
disebut titik jauh[6]. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata
dalam keadaan berakomodasi maksimal dan ketika mata melihat pada
titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.

Berdasarkan jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata


normal (emetropi) dan mata cacat. Mata normal memiliki jangkauan
pandang dari 25 cm sampai tak terhingga. Mata yang jangkauan
pandangannya tidak sama dengan jangkauan pandang mata normal
disebut mata cacat, yang terdiri dari miopi, hipermetropi, dan presbiopi.
14

Miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan
jelas benda-benda dekat. Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat
dari 25 cmdan titik jauh terbatas pada jarak tertentu. Miopi biasanya
disebabkan oleh bola mata yang terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang
lengkungan korneanya terlalu besar. Pada mata miopi, bayangan benda
jauh jatuh didepan retina, akibatnya bayangan benda jauh akan tampak
kabur.
Jika yang digunakan adalah kata mata atau lensa kontak, maka
membutuhkan lensa yang negatif (makanya disebut dengan mata minus)
atau konkaf (lensa cekung) agar cahaya jatuh lebih jauh, berbeda
dengan lensa cembung (konveks) yang membuat cahanya mengumpul
dan jatuh lebih dekat, maka dari itu lensa cembung digunakan untuk
rabun dekat (mata plus) dan sebaliknya lensa cekung digunakan untuk
rabuh jauh (mata minus).

Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat
benda-benda dekat dengan jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat
lebih jauh dari 25cm dan titik jauhnya tak hingga. Meskipun dapt
melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang kebih besar
dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk
membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola
mata yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang. Ketika
mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-benda dekat,
bayangan benda-benda ini akan jatuh di belakang retina, akibatnya
bayangan benda dekat menjadi terlihat kabur.

Cara paling mudah untuk mengoreksi rabun dekat adalah untuk


mendapatkan resep kacamata atau lensa kontak. Lensa korektif yang
digunakan bertujuan untuk mengubah cahaya yang masuk agar bisa
fokus pada permukaan retina. Oleh sebab itu digunakan lensa cembung
atau konveks, atau bisa kita sebut sebagai kacamata plus.
15

Presbiopi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25cm dan titik jauh
terbatas. Dengan demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat
dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak dapat membaca dengan
jelas pada jarak baca normal. Umunya, presbiopi terjadi karena
faktor usia (tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa
mata berakomodasi norma seperti ketika ia masih muda.

Ada banyak tersedia kaca mata di pasaran yang bisa digunakan untuk
memperbaiki tajam penglihatan atau sering disebut sebagai kaca
mata baca. Kaca mata bentuknya lebih tebal pada bagian bawahnya
(konveks) untuk penglihatan jarak dekat dan datar atau biasa pada
bagian atasnya untuk penglihatan jarak jauh. Kita bisa mendapatkan
kaca mata seperti ini dengan mudah tanpa memerlukan resep dari
dokter. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan berat ringannya
presbiopi. Tips aman dalam memilih kaca mata yaitu gunakan
ukuran atau derajat yang paling rendah terlebih dahulu hingga Anda
bisa melihat bacaan dengan jelas.

2. Kaca mata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung dan lensa
cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berasa. Fungsi dari
kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat
dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau titik jauh
mata, bergantung pada jenis cacat matanya.
3. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata.elemen-elemen
dasar lensa adalah sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film
(pelat sensitive). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan
benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya
yang masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang
16

dibentuk lensa. Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa
mata (lensa cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak
difoto harus berada didepan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya
yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa
mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan
benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus
digeser-geser mendekati atau menjauhi film. Menggeser-geser lensa
pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi).

4. Mikroskop
Bila kita memerlukan perbesaran yang lebi besar dari pada yang kita
dapat dengan sebuah lensa pembesar sederhana, maka instrument yang
biasanya kita gunakan adalah mikroskop. Sebuah mikroskop terdiri atas
susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung
dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa
tempat mata mengamati bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa
okuler ini sama dengan lup (kaca pembesar).

5. Teleskop
Sistem optik sebuah teleskop serupa dengan system optis sebuah
mikroskop gabungan. Dalam kedua instrumen bayangan yang di bentuk
oleh sebuah objektif di pandang melalui sebuah lensa mata. Perbedaan
kuncinya adalah bahwa teleskop di gunakan untuk memandang benda-
benda besar dalam jarak jauh sedangkan mikroskop di gunakan untuk
memandang benda kecil yang dekat di depan mata.
17

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat
merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu.
Sifat-sifat cahaya diantarnya yaitu refleksi, refraksi, interferensi, dispersi
dan polarisasi.
Mata merupakan alat optik alami. bentuk mata itu hampir merupakan
sebuah bola dan diameternya kira-kira 2,5cm, ada beberapa bagian mata
yaitu kornea, aquos humor, pupil, iris, lensa, dan retina yang maasing-
masing memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk melihat benda.
Ada beberapa gangguan pada mata diantaranya; rabun jauh (miopi) yaitu
mata tidak dapat melihat jarak yang jauh, gangguan penglihatan ini
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Rabun dekat
(hipermetropi) yaitu mata tidak dapat melihat benda yang dekat, gangguan
penglihatan ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung
(positif). Mata tua (presbiopi) yaitu mata yang tidak dapat melihat dengan
jelas benda dengan jarak yang jauh dan dengan jarak yang dekat, gangguan
penglihatan ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bagian
atas berlensa cekung dan bagian bawah berlensa cembung).

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimat.
Dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
18

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Rinawan, 2010, buku panduan pendidik fisika, klaten, intan pariwara.
Salim, Hasan, dkk, 2007, keteraturan alamku, Jakarta, ricardo
Young, hugh, 2003, fisika universitas, Jakarta, Erlanga
Saripuddin, aip dkk, 2007, praktis belajar fisika, Jakarta, pusat perbukuan
departemen pendidikan nasional
Purwoko, dan Fendi H, 2010, Fisika 1 SMA kelas X, Jakarta, Yudhistira
http://alikhlasmadrasah.blogspot.co.id/2016/12/makalah-tentang-cahaya.html

http://benergi.com/manfaat-sumber-energi-cahaya-matahari-bagi-kehidupan

https://blog.ruangguru.com/mengenal-macam-macam-sifat-cahaya

http://rizkyaput4a.blogspot.co.id/2016/07/makalah-cahaya.html

http://www.slideshare.net/Anesuryani/energi-cahaya-ppt,
http://www.habibullahurl.com/2017/04/pengertian-cahaya-dan-sifat-sifat-cahaya.html

http://www.juraganles.com/2016/12/pengertian-cahaya-sifat-sifat-cahaya-dan-
contohnya.html
19

C A H A Y A
(Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok)

Disusun oleh:

Kelompok 10

PIHRAF RISANA 1723053011


MARANANTIA SUKOTJO 1723053015

Dosen Pengampu : Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd


Mata Kuliah : Pendidikan Sains SD

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
20

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................. .................. i
Kata Pengantar ............................................................................. .................. ii
Daftar Isi .. ............................................................................. .................. iii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ....................................................................... .................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. .................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... .................. 2

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Cahaya ................................................................. .................. 3
2.2 Sifat-Sifat Cahaya ................................................................. .................. 6
2.3 Pemanfaatan Cahaya pada Kehidupan Sehari-hari ................ .................. 8
2.4 Pemanfaatan Cahaya pada Alat-Alat Optik ........................... .................. 12

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan ........................................................................... .................. 17
3.2 Saran .. ............................................................................. .................. 17

Daftar Pustaka ............................................................................. .................. 18

Anda mungkin juga menyukai