DISUSUN OLEH :
ELEKRO IIIA :
FAKULTAS TEKNIK
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hambanya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah, mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu, yang disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari penyusunan maupun yang datang dari luar. Namun, dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah. Akhirnya, makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang sifat-sifat gelombang (pemantulan dan pembiasan gelombang).
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk tugas atau karya tulis berikutnya. Akhirnya,
hanya kepada Allah jugalah kita berharap, semoga apa yang telah dilakukan senantiasa mendapat
Ridha dan Karunia-nya dan tetap bernilai di sisi-nya. Amin…
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Cahaya pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut
mengenai benda. Cahaya dapat bersifat gelombang maupun partikel. Cahaya adalah tenaga
berbentuk gelombang dan dapat membantu kita melihat. Cahaya bergerak lurus ke semua arah.
Cahaya di biaskan apabila bergerak secara tegak lurus melalui medium yang berbeda seperti melalui
udara, kaca dan air. Cahaya dapat bergerak lebih cepat melalui udara.
PEMBAHASAN
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".
Ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya datar dan mengkilap, maka cahaya akan
dipantulkan secara teratur. Contohnya cahaya mengenai kaca, maka akan dipantulkan secara
teratur. Sudut datang cahaya sama dengan sudut pantul cahaya.
b. Pemantulan baur
pemantulan tidak teratur sering disebut dengan pemantulan baur atau difus. Pemantulan tidak
teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya kasar, bergelombang, dan tidak
mengkilap. Contohnya cahaya mengenai permukaan aspal, pemukaan air, dan permukaan batu.
2.3. Hukum Pemantulan Cahaya
Keterangan Gambar:
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar yang sama,
Besar sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Jika dua buah cermin saling berhadapan dan membentuk sudut, maka jumlah bayangan yang
terbentuk adalah :
2. Cermin Cekung, cermin yang bentuknya seperti bagian sendok tempat menyimpan nasi.
Keterangan gambar:
f = jarak fokus
So = jarak objek (benda) ke cermin
Si = jarak bayangan ke cermin
C = R = Jari-jari kelengkungan cermin
ho = tinggi benda
hi = tinggi bayangan
M = perbesaran bayangan
Ingat!!!
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat
yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-
partikel".
Cahaya dapat dipantulkan refleksi
Cahaya bisa dipantulkan secara teratur dan tidak teratur.
a. Pemantulan cahaya secara teratur.
Ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya datar dan mengkilap, maka cahaya
akan dipantulkan secara teratur. Contohnya cahaya mengenai kaca, maka akan dipantulkan
secara teratur. Sudut datang cahaya sama dengan sudut pantul cahaya.
b. Pemantulan baur
pemantulan tidak teratur sering disebut dengan pemantulan baur atau difus.
Pemantulan tidak teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda yang permukaannya kasar,
bergelombang, dan tidak mengkilap. Contohnya cahaya mengenai permukaan aspal,
pemukaan air, dan permukaan batu.
DAFTAR PUSTAKA
Budikase, E. 1995. FISIKA 3 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 3 Program Ilmu.
Google.com
Http:// Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam
jaringan).html
Mardaya, dkk. 2007. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII. JakartaTimur: PT Perca.
Purwanto, Budi. 2004. Sains Fisika Konsep dan Penerapannya. Solo: PT Tiga Serangkai.
Purwanto, Budi. 2012. Fisika untuk kelas XII SMA dan MA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Suryo, Domas.2015. Fisika untuk SMA Kelas XII Semester 1. Solo: CV.Haka MJ.