Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH CAHAYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
CHRISTOVEL GUNAWAN
VIIIB

Tahun Ajaran : 2018-2019


SMP EKA PRASETYA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji  dan syukur,atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah
Makalah Fisika yaitu tentang Cahaya.

Makalah ini disusun dengan segala keterbatasan kami, dan dengan bantuan beberapa pihak,
akhirnya dapat terselesaikan.
Untuk itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada:

1.      Ayah dan ibu tercinta yang telah member do’a dan motivasi yang lebih
2.      Ibu /Baapak Pembimbing kami
3.      Temen-teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun kami berharap
semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran pembaca
akan kami sambut dengan baik, demi kesempurnaan makalah ini

                                                                        Medan, 26 Mei 2019


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh
makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan
tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya.

Tumbuhan membutuhkan cahaya sebagai bahan fotosintesis, jika tumbuhan tidak


mendapatkan cahaya maka tumbuhan tidak akan melakukan proses fotosintesis sehinga tidak
dapat mengeluarkan oksigen.

Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan cahaya. Tanpa
cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses melihat meskipun mata kita
normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya
peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas cahaya
secara fisika.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Cahaya?
2.      Apa perbedaan cahaya dan sinar?
3.      Apa saja sifat sifat cahaya?
4.      Sebutkan macam-macam cermin?
5.      Apa manfaat cahaya dalam kehidupan sehari-hari?
6.      Apa itu alat optik?

C. Manfaat Masalah
1. Untuk para siswa-siswa sebagai sumber pengetahuan
2. Untuk Pengajar sebagai bahan pembelajaran
3. Bagi Masyarakat Umum dan pembaca agar dapat menyaring ilmu cahaya dengan baik

C.    Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian cahaya
2.      Dapat mengetahui perbedaan cahaya dan sinar
3.      Dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya
4.      Dapat menyebutkan macam-macam cermin
5.      Dapat mengetahui apa saja manfaat cahaya dalam kehidupan sehari-hari
6.      Dapat menyebutkan alat optik
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya
yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang
penting pada fisika modern.( Sumber : Wikipedia )

B.     Perbedaan Cahaya dan Sinar


Sinar
Suatu benda bisa dikatakan bersinar apabila benda tersebut dapat menghasilkan pancaran
terang. Dengan kata lain, sumber sinar adalah berasal dari benda itu sendiri. Sebagai contoh
di antaranya sinar matahari, sinar lampu, dan sinar X. Cahaya
Cahaya adalah pancaran terang yang dipantulkan oleh suatu benda. Jadi, benda yang
bercahaya tidak menghasilkan terang melainkan memantulkan terang. Contoh-contohnya
antara lain cahaya bulan, cahaya cermin, dan cahaya cincin.

Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan sinar dan cahaya sebatas terletak
pada sumber pancaran terang. Benda yang bisa menghasilkan terang disebut bersinar,
sementara benda yang bisa memantulkan terang disebut bercahaya. Tetapi seiring
perkembangan ilmu ketatabahasaan, antara sinar dan cahaya tidak memiliki arti yang cukup
jauh lagi, sehingga boleh dipadupadankan. (Azmiyawati, 2008)

C.    Sifat-sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yaitu menembus benda bening, dapat dipantulkan, merambat
lurus, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan sifat-
sifat cahaya berikut ini.
1. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening 

Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Contoh benda bening antara
lain kaca, mika, plastik bening, air jernih, dan botol bening. Berdasarkan kemampuan cahaya
dalam menembus benda dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus atau dilewati cahaya.
Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang bening
dan air jernih.

Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan sebagian cahaya yang
diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan bohlam susu. Opaque atau benda tidak
tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali.
Opaque hanya memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya buku tebal, kayu,
tembok, dan besi.

Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening, memungkinkan cahaya matahari dapat
menembus permukaan air yang jernih, sehingga tanaman yang hidup di dasar air dapat tetap
tumbuh dengan baik. Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat
dimanfaatkan orang untuk membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium, kaca
mobil, dan termometer.

2. Cahaya Merambat Lurus

Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara. Peristiwa ini dapat
dibuktikan dengan nyala lampu senter yang merambat lurus. Cahaya yang merambat lurus
juga dapat kita lihat dari berkas cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah
genting maupun ventilasi akan tampak berupa garis-garis lurus. Kedua hal tersebut
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.

Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan
menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas. Ketika lobang karton disusun
lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa
lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan
manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
3. Cahaya Dapat Dipantulkan

Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (difus).

Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya sejajar. Pemantulan
teratur terjadi apabila cahaya mengenai benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin.
Salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin merupakan benda
yang dapat memantulkan cahaya paling sempurna. Hal ini disebabkan cermin memiliki
permukaan yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat
membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah
saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terliha di cermin, karena cahaya yang
dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan
kembali hingga masuk ke mata kita.
Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda yang permukaannya tidak
rata. Contoh pemantulan baur yaitu pada tanah yang tidak rata atau pada air yang
bergelombang. Adanya pemantulan baur, tempat-tempat yang tidak ikut terkena cahaya
secara langsung akan ikut menjadi terang. Inilah keuntungan adanya pemantulan baur.
Berdasarkan sifat cahaya ini Snellius mengemukakan hukum pemantulan cahaya yang
diuraikan sebagai berikut.

a. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
c. sudut datang sama dengan sudut pantul.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan


Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua medium yang berbeda
kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat
optik. Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa dalam kehidupn sehari-
hari yang diuraikan sebagai berikut.
a.    Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
b.    Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat
patah atau bengkok.
c.    Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang berjalan dari udara dingin
ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal, sehingga suatu benda tampak muncul di atas
posisi yang sebenarnya.
d.   Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.
e.    Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.

     Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga berlakuhukum pembiasan
cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a.    Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan
dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air.
b.    Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
5. Cahaya Dapat Diuraikan

Istilah lain dari penguraian cahaya ialah dispersi cahaya. Contoh peristiwa dispersi cahaya
yang terjadi secara alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi. Pelangi biasanya muncul
setelah hujan turun. Pelangi terdiri dari beberapa warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu.

Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja yaitu warna putih dari cahaya
matahari. Namun karena cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, akibatnya
cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna, sehingga terjadilah warna-warna
indah pelangi. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna disebut dispersi
cahaya.

Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga cahaya putih disebut
sinar polikromatik. Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya
putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu.
Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi warna putih disebut
spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya
monokromatik. Contoh lain dari peristiwa penguraian cahaya yaitu terjadinya  halo yang
mengelilingi bulan atau matahari dan gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari
tampak memiliki beragam warna.

D.    Macam-macam cermin
Menurut bentuk permukaannya cermin dibagi menjadi 3
1.      Cermin Datar
            Cermin datar adalah cermin yang memiliki permukaan datar seperti sebuah garis
lurus. Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar memiliki dimensi ukuran (panjang
dan lebar) sama persis dengan dimensi benda. Jarak yang dibentuk antara benda dengan
cermin sama dengan jarak antara cermin dengan bayangan. Sifat bayangan benda yang
dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Contoh penggunaan cermin
datar seperti pada cermin rias
2.      Cermin Cekung
            Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya berbentuk lengkung teratur ke
dalam menyerupai bagian dari permukaan bola. Bagian tengah cermin memiliki jarak lebih
jauh ke benda daripada bagian tepi cermin. Ada sebuah titik imajiner yang menjadi pusat
kelengkungan cermin yang memiliki jarak yang sama dengan setiap titik di permukaan
cermin. Cermin cekung digunakan pada permukaan pemantul lampur kendaraan, lampu
senter, dan lampu tipe sorot lainnya. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tergantung
pada letak benda terhadap cermin dengan ketentuan:
Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu sama dengan 5
·         Jika ruang bayangan > ruang benda maka sifat bayangannya diperbesar.
·         Jika ruang bayangan < ruang benda maka sifat bayangannya diperkecil
·         Hanya bayangan di ruang 4 yang bersifat maya dan tegak selebihnya bersifat nyata dan
terbalik
3.      Cermin Cembung
            Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya berbentuk lengkung teratur ke
luar. Bagian tengah cermin memiliki jarak lebih dekat ke benda daripada bagian tepinya. Ada
sebuah titik imajiner yang menjadi pusat kelengkungan cermin yang memiliki jarak yang
sama dengan setiap titik di permukaan cermin. Bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung adalah maya tegak diperkecil. Cermin cembung banyak digunakan sebagai kaca
spion kendaraan kaca pembantu pada persimpangan jalan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
E.     Manfaat Cahaya dalam kehidupan sehari-hari
Ada beberapa cara pemanfaatan energi cahaya yaitu:
1.      Pemanasan Ruangan
Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan ruangan, yaitu:
a.        Jendela
      Ini merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi panas matahari yang
paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk meneruskan panas
matahari dari luar masuk ke dalam bangunan. Ada jendela yang langsung tanpa ada kacanya
dan ada yang menggunakan kaca. Untuk mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela
dipasang kaca ganda. Biasanya di daerah-daerah empat musim dinding/tembok bangunan
diganti dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat
musim dingin.
b.      Dinding Trombe(Trombe Wall)
      Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat ruangan sempit berisi udara.
Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut biasanya berupa kaca. Dinding ini dinamai
berdasarkan nama penemunya yaitu Felix Trombe, orang berkebangsaan Perancis.
Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh sinar matahari,
kemudian panas tersebut perlahan-lahan dipindahkan kedalam ruangan sempit. Selanjutnya
panas di dalam ruangan sempit tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui
saluran udara pada dinding trombe

F.       Alat Optik
Pengertian Alat Optik
Alat optik adalah alat yang menggunakan lensa dan cermin yang memanfaatkan sifat cahaya
yang dapat dipantulkan dan dibiaskan yang dimanfaatkan untuk melihat.
Jenis-jenis atau macam-macam alat optik
       Alat optik ada 2 macam, yaitu alat optik alamiyah yaitu mata, dan alat optik buatan
seperti kaca mata, kamera, lup/lensa pembesar, mikroskop, teleskop/teropong, periskop,
episkop, diaskop, dan sebagainya. Mari kita bahas satu per satu.
1. MATA

Bagian-bagian Mata :
·      Kornea ; Bagian terluar bola mata. Kornea merupakan bagian lapisan tipis yang bening
dan dapat tembus cahaya.
·      Aqueous Humor ; cairan yang terdapat di belakang kornea. Aqueous Humor berfungsi
untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata
·      Lensa Mata ; lensa yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan elastis. Berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan aqueus humor di depan lensa.  Lensa mata
berfungsi sebagai lensa cembung yaitu pembentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan
diperkecil.
·  Iris ; selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran. Iris berfungsi mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk melalui pupil. Iris juga berfungsi memberi
warna pada mata.
·  Pupil; celah lingkaran yang dibentuk iris. Pupil berfungsi untuk mengatur banyak tidaknya
cahaya yang masuk ke bola mata. Apabila cahaya yang masuk ke mata sangat kuat, pupil
akan menyempit. Sehingga cahaya yang masuk ke bola mata lebih sedikit. Apabila cahaya
yang masuk ke mata redup, maka pupil akan melebar sehingga cahaya yang masuk lebih
banyak.
·  Retina atau selaput jala ; berfungsi sebagai layar penangkap bayangan.
·  Bintik kuning ; bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan jelas,
bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
·  Saraf optik; saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal
bayangan dari bintik kuning sampai ke otak. Selanjutnya otak akan menerjemahkannya.
          Daya akomodasi mata adalah kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa
mata baik menebal atau menipis supaya menghasilkan bayangan tepat pada retina. Mata
dapat melihat benda dengan jelas apabila benda berada dalam jangkauan penglihatan, yaitu
antara titik dekat mata ( punctum proximum/PP ) dan titik jauh mata ( Punctum Remotum/PR
). Titik dekat mata normal rata-rata adalah 25 cm. sedangkat titik terjauh mata normal adalah
tidak terhingga (~)

CACAT MATA
Cacat mata dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : Miopi ( rabun jauh), Hipermetropi (rabun
dekat ) dan presbiopi ( mata Tua )
2. KAMERA

Kamera (alat memotret) adalah alat untuk menghasilkan foto. Kamera yang sederhana disebut
kamera obskura. Persamaan kamera dengan mata antara lain: menggunakan lensa cembung,
celah diafragma berfungsi sama dengan isir, film, tempat film sama dengan bintik kuning
pada mata. Bayangan yang dihasilkan kamera bersifat Nyata, terbalik, dan
diperkecil (Mudjiran, 2007)

3. LUP

Lup adalah alat optik yang berfungsi mengamati benda kecil agar tampak besar dan jelas
dengan menggunakan lensa cembung. Bayangan yang dihasilkan lup bersifat Maya, Tegak
dan Diperbesar Pembesaran pada lup : 

4. MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat optik untuk melihat benda-benda yang sangat kecil agar tampak lebih
besar dan jelas. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung : lensa okuler (dekat mata) dan
lensa objektif (dekat benda). Fokus obejektif lebih kecil dari fokus okuler.
Lensa Objektif menghasilkan bayangan nyata terbalik, diperbesar. Bayangan ini sekaligus
manjadi benda bagi lensa okuler. Sifat Bayangan Akhir pada mikroskop adalah  Maya,
terbalik dan diperbesar. 

            Persamaan   dalam   mikroskop   sama   dengan   persamaan   pada  lensa
cembung,   karena   lensa   objektif   dan   okuler   merupakan   lensa  cembung. Sedang
perbesaran mikroskop sama dengan perkalian dari perbesaran lensa objektif dan okuler.

5. TELESKOP (TEROPONG)

Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya
jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga sering disebut teleskop. Teleskop
pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei.
Teropong   ada   dua   macam,   yaitu  teropong   bintang   dan   teropong   bumi.
Teropong   bintang  digunakan   untuk   mengamati   benda-benda   angkasa, sedangkan
teropong bumi digunakan untuk mengamati benda-benda di bumi yang letaknya jauh dari
pengamat.
a.   Teropong bintang
Teropong bintang sederhana terdiri atas dua buah lensa cembung yang berfungsi sebagai
lensa objektif dan lensa okuler. Pengamatan benda-benda angkasa dengan menggunakan
teropong bintang dilakukan dengan mata tidak berakomodasi.
        Bayangan   yang   terbentuk   pada   teropong   bintang  bersifat   nyata,
terbalik,   dan   diperkecil.   Perbesaran   pada  teropong   bintang   dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut.

b.   Teropong Bumi
Teropong bumi sering disebut sebagai teropong yojana atau teropong medan. Teropong bumi
terdiri atas tiga buah lensa cembung, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa pembalik.
Perhatikan proses pembentukan bayangan pada teropong bumi berikut ini
 

Bayangan yang terbentuk pada teropong bumi bersifat nyata, tegak, dan diperkecil. Bayangan
benda pada teropong bumi bersifat tegak karena adanya lensa pembalik yang berfungsi
membalik bayangan dari lensa objektif. Panjang teropong bumi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :

6. PERISKOP

Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau
berada dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang dilengkapi
dengan cermin/prisma pada ujung-ujungnya. Prisma ini akan memantulkan cahaya yang datar
sejajar padanya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 45 derajat
terhadap sumbu tabung. 
Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut. Ketika
kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin, oleh
cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah yang juga
membentuk 45 derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan kembali ke mata kita
yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di
ujung atas. 

Prinsip kerja Periskop: Cahaya dari benda akan masuk secara horizontal kemudian turun dan
mengarah ke mata pengamat secara horizontal juga. Bagian periskop yg berada diatas
permukaan air haruslah tidak menarik perhatian atau mencolok. Oleh karena itu, pipa
periskop dibuat dengan bentuk panjang menyempit dan kecil .

Sebuah periskop terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler
serta dua buah prisma siku-siku sama   kaki.  
Ketika   seberkas   cahaya   mengenai   lensa   objektif, cahaya tersebut akan diteruskan
menuju prisma siku-siku pertama. Prisma   siku-
siku  pertama   akan   memantulkan berkas cahaya tersebut menuju ke prisma siku-siku
kedua. Berkas cahaya yang menembus prisma siku-siku kedua akan diteruskan ke lensa
okuler. (Sumantri, Mulyani. 2008)
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat matadengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel
yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel".
Cahaya memiliki beberapa macam sifat, yaitu : cahaya merambat lurus, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan dan menembus benda
bening.
B.     Saran
Dari makalah diatas telah kita ketahui bahwa cahaya memiliki manfaat yang besar bagi
manusia terutama dalam pengunan alat optik . sedangkan dalam tubuh manusia diciptakan
panca indra untuk menangkap cahaya yaitu mata. Cahaya memiliki manfaat positif dan
negatif bagi mata. Jika mata terlalu sering kena cahaya contohnya cahaya dari handphone
maka dapat membahaykan mata seseorang, jadi kita sebagai manusia yang yang bersyukur
akan karunia Tuhan kita harus dapat menjaga mata dengan baik.  

Pemantulan pada cermin Lengkung


Posisi pusat kelengkungan cermin hanya satu dan jelas letaknya. Untuk melukis bayangan
yang terjadi pada cermin cekung dan cembung,kita memanfaatkan sinar – sinar istimewa dan
sinar – sinar pantulnya.titik pertemuan dari semua sinar pantulnya ini akan membentuk
bayangan benda.
a.      Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Bayangan nyata atau sejati hanya dapat dilihat jika bayangan itu ditangkap oleh layar.ketika
kita menonton film di bioskop kita menonton bayangan nyata.pada suatu lukisan
pembentukan bayangan,bayangan maya merupakan bayangan yang terbentuk oleh
perpotongan perpanjangan sinar – sinar pantul.ada pun bayangan nyata merupakan
bayangan yang terbentuk dari perpotongan sinar- sinar pantul.
b.      Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung
Berbeda pada cermin cekung,posisi benda yang berada didepan cermin cembung hanya satu
yaitu di depan titik O
Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil.Oleh karena sifat bayangan
pada cermin cembung inilah cermin cembung sering digunakan sebagai spion kendaraan.
Berdasarkan lukisan pemantulan pada cermin cekung dan cembung,kita dapat menyimpulkan
bahwa bayangan nyata akan menghasilkan Si bertanda (+) bayangan maya akan
menghasilkan Si bertanda (-).
Jika percobaan dan perhitunganmu akurat kamu akan memperoleh hasil sebagai berikut:
1 + 1 = 1  dimana So=jarak benda ke cermin.
So  Si    F              Si =jarak bayangan ke cermin
                              F =jarak titik fokus kecermin
Karena nilai f  ½ R  ,maka rumus di atas dapat diubah menjadi:
1 + 1 = 2      R = jari jari kelengkungan cermin = 2 f
So  Si    R
Dari percobaan diatas juga jika percobaan mu akurat kamu akan memperoleh persamaan
sebagai berikut:
Si = hi        dimana ho = tinggi benda
So   ho                    hi = tinggi bayangan ( selalu +)

Perbandingan tinggi bayangan dan titik benda disebut perbesaran bayangan (M)
      Berarti persamaan tersebut dapat kita sempurnakan menjadi:
                 M=hi = Si
                      ho = So
Setelah mempelajari pemantulan yang terjadi pada cermin datar,cermin cekung, cermin
cembung.Cermin datar umumnya digunakan untuk ruang rias. Cermin cekung untuk
pengumpul sinar digunakan pada lampu depan mobil, senter, dan lampu sorot. Cermin
cembung lazim digunakan pada spion kendaraan dan spion di tikungan jalan karena cermin
cembung banyak menghasilkan bayangan yang maya, tegak dan diperkecil.dengan cermin
cembung kita akan memperoleh sudut pandang yang lebih luas di bandingkan dengan cermin
datar.

Contoh
1)      Sebuah cermin cekung mempunyai jari jari kelengkungan 30 cm. Jika sebuah benda
yang tingginya 1 cm berada 20 cm di depan cermin, di manakah bayangan akan terbentuk?
Berapa tinggi bayangan itu? Bagaimana sifat bayangan tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui: R=30 cm
                  ho=1 cm
                  So=20 cm
Ditanya:a.Si=........?
              b.hi=........?
              c.Sifat bayangan
Jawab;
a.Letak bayangan                         b.tinggi bayangan
1 + 1 = 2                                         hi=Si
So   Si  R                                         ho=So
1 + 1 = 2                                         hi=60
20  Si  30                                        1    20
     1 = 2 – 1                                   hi = 3 cm
      Si   30   20                               c.Sifat bayangan:
     1 = 4 – 3 = 1                             1) Nyata (karena Si+)
     Si   60  60  60                           2) terbalik (setiap bayangan nyata pasti
      Si = 60                                          terbalik)
1                                                                              3)di perbesar
Si = 60 cm                                  (Si > So)
DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril dkk, 2008, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, Jakarta :


Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 110 – 117.

Mudjiran, dkk. 2007. ALAT-ALAT OPTIK. Padang: UNP Press


Sunarto dan Hartono, Agung. 1995. MATA,KAMERA DAN LUP. Jakarta: Rineka Cipta

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan  


Departemen Pendidikan Nasional.

Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2008.OPTIK GEOMETRI. Jakarta: Universitas


Terbuka

Tim Pembina Mata Kuliah FISIKA. 2007. ALAT OPTIK DAN PENERAPANNYA. Padang:
Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA.
Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas 
X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai