Berawal dari cahaya matahari, cahaya matahari adalah cahaya yang terdiri dari
beberapa warna atau sering disebut polikromatik. Cahaya yang bisa ditangkap oleh mata
manusia dengan tanpa alat bantu hanya 7 warna yaitu warna merah, jingga, kuning, nila,
dan ungu. Warna-warna tersebut disebut juga dengan cahaya tampak.
Dalam pelajaran Fisika, cahaya tampak termasuk gelombang elektromagnetik
yang terjadi akibat adanya medan magnet dan medan listrik. Panjang gelombang cahaya
tampak berbeda-beda mulai dari 4.000 sampai 7.000 dan juga memiliki frekuensi 4,3 x
1014 Hz sampai 7,5 x 1014 Hz. Cahaya merah adalah bagian dari Spektrum cahaya
tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau panjang gelombang paling panjang bila
dibandingkan dengan cahaya tampak lainnya. Dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling
tinggi dan panjang gelombang paling pendek. Sehingga antara warna merah dan ungu tidak
saling bertemu, warna merah berada di paling ujung pada pelangi dan warna ungu berada di
paling bawah pada pelangi.
2. Circular Rainbows
Pelangi ini benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna (dengan radius tepat 42
derajat, menurut Descrates)
3. Secondary Rainbows
Pelangi primer, sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup daripada
pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal dengan karakteristik tertentu, spektrum
ditampilkan dalam urutan terbalik dari sebuah pelangi primer.
4. Red Rainbows
Red Rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan filter atmosfir bumi
menjadi biru, terlihat lebih merah atau seperti tetesan cahaya oranye mencerminkan dan
membiaskan air. Hasilnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah.
5. Sundogs
Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang cerah, sundogs terjadi
ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah
di bagian dalam dan ungu di bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya. Semakin
tebal konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula strukturnya.
6. Fogbows
Fogbows lebih jarang terlihat daripada pelangi biasa, karena parameter tertentu yang harus
disesuaikan untuk menciptakan mereka. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang
pengamat dan membumi. Juga, kabut di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga
sinar matahari yang dapat bersinar melalui kabut tebal di depan.
7. Waterfall Rainbows
Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus menerus, terlepas
dari cuaca. Hal ini membuat sebuah foto air terjun yang sangat baik untuk pelangi.
8. Fire Rainbows
Pelangi ini bukan terbuat dari api, nama untuk efek optik yang indah ini adalah
circumhorizontal arc. Fenomena ini hanya dapat dilihat dalam kondisi spesifik tertentu:
awan cirrus, yang bertindak seperti prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000
kaki dan matahari harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68 derajat.
Rainbow Fire tidak pernah terlihat di lokasi lebih dari 55 derajat utara atau selatan.
9. Moonbows
Moonbows adalah mitra untuk pelangi lunar. Mereka juga jauh lebih sulit dilihat karena
badai hujan harus berlalu dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak terhalang oleh
awan.