Anda di halaman 1dari 45

GELOMBANG BERJALAN

MAKALAH
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Gelombang)

Disusun Oleh :

Neneng Imas Wati (1211207054)

Risma Ummi Dalfa (1211207065)

Rizka Nurjanah Sutisna ( 1211207067)

Sali Rosalina (1211207069)

Siti Nurajizah (1211207077)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

1
2013

2
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam


selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah
ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gelombang,dan
lebih lanjut semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta
menambah pengetahuan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit


hambatan yang penulis hadapi. Namun, penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen mata kuliah
gelombang, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui materi


mengenai Gelombang Berjalan, yang kami sajikan berdasarkan
pengetahuan dari berbagai sumber informasi serta referensi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan,
baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih


luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa fisika.Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing penulis meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

3
Bandung, 20
September 2013

Pe
nyusun

4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................4
C. Tujuan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................5
A. Definisi Gelombang..............................................................5
B. Gelombang Berjalan.............................................................5
C. Transmisi dan refleksi gelombang........................................6
1. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang Mekanik.............7
2. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang elektromagnetik 8
3. Propagasi gelombang tegangan dan arus.......................10
4. Impedansi Karakteristik dari Transmission Line...............12
5. Refleksi dari Akhir dari Garis Transmissi.........................14
6. Hubung singkat Garis Transmissi (ZL = 0)........................15
7. Garis Transmissi sebagai Filter........................................17
8. Pengaruh Perlawanan dalam Garis Transmissi................18
D. Pantulan dan Transmisi Gelombang...................................23
E. Pemantulan Dan Transmisi Gelombang Pada Batas Medium
25
1. Perumusan soal syarat batas..........................................25
2. Transmisi Energi dan Impedansi Gelombang...................26
F. Gelombang Pantul Pada Batas Tetap.................................28
G. Gelombang Pantul pada Batas Bebas................................29
BAB III PENUTUP.........................................................................31
A. Kesimpulan.........................................................................31
B. Saran..................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................32

5
6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak gelombang muncul di dalam hampir tiap-tiap cabang
fisika. Kita semuanya telah mengenal gelombang air. Ada juga
gelombang bunyi, seperti juga gelombang cahaya, gelombang
radio, dan gelombang elektromagnet lain. Sebuah perumusan
mengenai atom dan partikel-partikel sub-atomik dinamakan
mekanika gelombang. Jelaslah bahwa sifat-sifat gelombang
adalah sangat penting di dalam fisika.
Gelombang mekanis (mechanical waves) berasal di dalam
pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari kedudukan
normalnya. Karena sifat-sifat elastis dari medium, maka
gangguan tersebut ditransmisikan dari satu lapis ke lapis
berikutnya. Gangguan ini, atau gelombang, akibatnya akan
bergerak maju melalui medium tersebut.
Untuk mentransmisikan gelombang mekanis maka kita
perlu mempunyai sebuah medium bahan. Akan tetapi, kita
tidak memerlukan sebuah medium seperti itu untuk
mentransmisikan gelombang elektromagnet, dan cahaya akan
lewat dengan bebas, misalnya, melalui ruang yang hampir
vakum dari bintang-bintang.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan dibahas dengan rinci mengenai
hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana gelombang berjalan pada garis transmisi?
2. Bagaimana refleksi (pemantulan) pada gelombang
berjalan?
3. Bagaimana gelombang berjalan untuk transmisi pada
daerah batas?

7
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca
dapat lebih memahami materi-materi dalam mata kuliah
gelombang khususnya mengenai gelombang berjalan yang
diantaranya membahas tentang garis transmisi, refleksi dan
transmisi pada daerah batas.

BAB II
PEMBAHASAN

A Definisi Gelombang
Gelombang adalah gejala perambatan suatu gangguan
melewati suatu ruang, dimana setelah gangguan tersebut lewat
keadaan ruang akan kembali ke keadaan semula seperti sebelum
gangguan itu datang. Gelombang merupakan salah satu cara
perpindahan energi. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Gelombang memiliki sifat dualisme,
yaitu dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang. Gerak
gelombang sangat erat kaitannya dengan gerak osilasi.
Karakteristik gerak osilasi atau gerak yang berulang-ulang
tersebut merupakan gerak yang bersifat periodik.

Gelombang terjadi karena adanya usikan yang merambat.


Menurut konsep fisika, cerminan gelombang merupakan
rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi, gelombang
merupakan rambatan pemindahan energi tanpa diikuti
pemindahan massa medium.

D. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya
tetap pada titik yang dilewatinya. Gelombang berjalan bisa juga

8
disebut sebagai gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang.
Persamaan untuk gelombang berjalan adalah sebagai berikut :
y = A sin 2/T t
Keterangan :
A : amplitudo gelombang (m)
T : periode gelombang (s)
t : lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
y : simpangan (m)
: 22 / 7 atau 3,14

E. Transmisi dan refleksi gelombang


Jika gelombang merambat dari medium 1 ke medium 2 yang
berbeda jenisnya, maka akan terjadi Gelombang Transmisi dan
Gelombang Refleksi.
Transmisi Gelombang adalah Gelombang yang diteruskan ke
medium 2
Refleksi Gelombang adalah Gelombang yang dipantulkan
kembali ke medium 1

Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas


yang memisahkan dua daerah dengan laju gelombang yang
berbeda, maka sebagian gelombang akan dipantulkan (refleksi)
dan sebagian lain akan ditransmisikan. Berkas yang terpantul
membentuk sudut dengan garis normal permukaan yang
besarnya sama dengan sudut berkas datang (berlaku untuk
semua gelombang). Berkas yang ditransmisikan akan dibelokkan
mendekat atau menjauh dari garis normal-bergantung pada
apakah laju gelombang pada medium kedua lebih kecil atau lebih
besar daripada laju gelombang dalam medium datang.
Pembelokan berkas yang ditransmisikan disebut refraksi
(pembiasan) (berlaku untuk semua gelombang).

9
Pada proses pemantulan dan pembiasan gelombang dapat
terpolarisasi sebagian atau seluruhnya oleh refleksi.
Perbandingan intensitas cahaya yang dipantulkan dengan cahaya
yang datang disebut reflektansi (R), sedangkan perbandingan
intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan cahaya datang
disebut transmitansi (T). Fresnel menyelidiki dan merumuskan
suatu persamaan koefisien refleksi dan koefisien transmisi yang
dihasilkan oleh pemantulan dan pembiasan (Pedrotti, 1993).

Transmisi gelombang merupakan sisa energi gelombang


setelah melewati/menembus suatu struktur penahan gelombang.
Gelombang transmisi sangat dipengaruhi pada karakteristik
gelombang. Koefisien transmisi (t) adalah perbandingan
amplitudo gelombang yang ditransmisikan dibandingkan
gelombang datang.

Pembelokan berkas yang ditransmisikan disebut refraksi


(pembiasan). Pembiasan terjadi karena gelombang memasuki
medium yang berbeda dan kecepatan gelombang pada medium
awal dan medium yang dimasuki berbeda. Jika arah datang
gelombang tidak sejajar dengan garis normal maka pembiasan
menyebabkan pembelokan arah rambat gelombang. Gelombang
air yang melalui daerah yang lebih dangkal mengalami
perubahan kecepatan, sehingga terjadi pembiasan. Cahaya yang
bergerak dari udara ke air mengalami pembiasan karena
perbedaan kecepatan cahaya di udara dan di air.

Pemantulan gelombang (Refleksi), terjadi pada saat sebuah


gelombang yang merambat dalam suatu media sampai di bidang
batas medium tersebut dengan media lainnya. Dengan demikian,
Pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang batas
antara dua medium yang berbeda. Koefisien refleksi (r) adalah

10
perbandingan amplitudo gelombang pantul dibandingkan
amplitudo gelombang datang.

1. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang Mekanik

Gelombang pada Tali/kawat

Gelombang mekanik dapat menjalar sepanjang tali atau


kawat bila direntangkan (diberi tegangan). Pada saat
gelombang menjalar, setiap bagian tali melakukan gerakan
vertikal.

Gelombang tali yang merambat dan mencapai ujung tali


memantul kembali ke arah yang berlawanan dengan
gelombang datangnya, namun bentuk gelombang tidak
berubah. Peristiwa ini disebut refleksi tali yang merambat
ke medium yang berbeda sebagian akan direfleksikan dan
sebagian lainnya akan ditransmisikan. sebuah tali yang
ringan diikat ke tali yang lebih berat. Dapat dilihat bahwa
sebagian energi dari gelombang datang direfleksikan dan
sebagian lainnya ditransmisikan, dimana sebagian energi
melewati batas medium (ikatan antara kedua tali).

Pantulan dan transmisi pada ujung terikat dan ujung bebas

ujung terikat : Ketika gelombang berjalan mencapai ujung,


beberapa atau semua gelombang dipantulkan; Ketika
gelombang dipantulkan dari ujung terikat, pulsa
gelombang akan dibalikkan (ada pembalikan fase);
gelombang pantul mengalami pembalikan fasa 180o

Yd = Asin (kx-wt)
Yp = Asin(-kx- wt+1800)
Ytotal = 2Acos wt sin kx

Ujung Bebas : Ketika gelombang berjalan mencapai ujung,


beberapa atau semua pulsa gelombang dipantulkan ;
Ketika gelombang dipantulkan dari ujung bebas, pulsa
gelombang tidak dibalikkan (tidak ada pembalikan fase)

11
Yd= A sin(kx-wt)
Yp = A sin(-kx- wt)
Ytotal = -2A cos kx sin wt

Gelombang Bunyi

Berbicara, tentang substansi yang menjalar apabila


gelombang bunyi mencapai tapal batas maka gelombang
bunyi tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi
ditransmisikan/diteruskan dan sebagian lagi
direfleksikan/dipantulkan. Suatu penelitian mengenai
terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi dan penggunaan
bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan
pengalihan energi mekanik (Giancoli, 1998). Gambar
dibawah ini adalah perambatan gelombang bunyi pada
kondisi medium yang berbeda.

2. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik yang bersumber dari matahari
dan bergerak menuju permukaan bumi dimanfaatkan sebagai
dasar pengenalan obyek pada sistem penginderaan jauh pasif.
Gelombang yang jatuh pada suatu permukaan obyek akan
mengalami beberapa kejadian terhadap gelombang
elektromagnetik tersebut. Sebagian dari gelombang
elektromagnetik akan dipantulkan oleh permukaan obyek.
Sebagian akan dihamburkan ke atmosfer yang berada di
atasnya. Sebagian lagi akan diserap dan ditransmisikan ke balik
permukaan obyek tersebut sebagai panas.

Nilai pantulan, serapan, dan transmisi banyak dipengaruhi


oleh sifat obyek atau benda. Pada benda hitam (black bodies),
nilai serapan lebih besar dari pada nilai energi yang dipantulkan.
Kebalikannya, pada benda putih, nilai energi yang diserap lebih
sedikit daripada energi yang dipantulkan. Energi yang
dihamburkan oleh obyek sangat dipengaruhi oleh tingkat
kekasaran permukaan obyek. Pada permukaan obyek yang kasar,
dimana tingkat kekasarannya lebih besar dari panjang

12
gelombang yang jatuh pada permukaan tersebut, maka
gelombang akan di hamburkan ke segala arah. Gelombang yang
jatuh pada permukaan obyek dengan tingkat kekasaran
permukaan lebih kecil dari panjang gelombang, maka akan
terjadi pemantulan specular.

Kondisi kekasaran dan sudut permukaan obyek


mempengaruhi tipe pantulan yang akan terjadi. Beberapa tipe
pantulan dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Tipe Specular

Pantulan tipe ini terjadi ketika gelombang elektromagnetik


yang datang jatuh pada sebuah bidang datar dengan
permukaan yang halus. Sudut pantulan memiliki besaran
yang sama dengan sudut datang gelombang
elektromagnetik tersebut pada permukaan.

b. Tipe Lambertian (Diffuse)

Pada tipe ini, gelombang elektromagnetik dipantulkan ke


segala arah. Pantulan pada tipe ini terjadi ketika
gelombang elektromagnetik jatuh pada permukaan yang
kasar dengan permukaan yang menghadap ke segala arah.

c. Tipe Corner Reflector

Pantulan gelombang elektromagnetik akan berbalik


kembali ke asal sumber gelombang tersebut. Pantulan ini
terjadi ketika gelombang elektromagnetik jatuh pada dua
bidang datar dan halus yang saling tegak lurus membentuk
sudut 90 derajat.
Transmisi dan refleksi pada Gelombang Cahaya. James Clerk
Maxwell pada akhir abad ke-19, menyebut bahwa gelombang
cahaya adalah gelombang elektromagnet, ia tidak memerlukan
medium untuk merambat. Pada saat kita melakukan kajian
tentang perambatan cahaya, maka cahaya diperlakukan sebagai
gelombang. Untuk menjelaskan perambatan gelombang, kita
gunakan konsep muka gelombang (wave front) dan sinar

13
gelombang. Muka gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik
yang memiliki fase yang sama pada gelombang. Sinar
gelombang adalah arah merambat suatu gelombang yang selalu
tegak lurus pada muka gelombang. Dengan menggunakan model
sinar, kita dapat menyelidiki dua aspek paling penting mengenai
perambatan gelombang cahaya yaitu Refleksi dan Refraksi. Bila
sebuah gelombang cahaya menumbuk sebuah antar muka
(interface) halus yang memisahkan dua material transparan,
maka pada umumnya gelombang sebagian direfleksikan dan
sebagaian direfraksikan ( pembelokan berkas yang
ditransmisikan )

3. Propagasi gelombang tegangan dan arus


Dalam gerakan gelombang dibahas sejauh empat poin utama
telah muncul. Mereka adalah:

1. Partikel individu dalam medium berosilasi tentang posisi


keseimbangan mereka dengan gerak harmonik sederhana
tapi tidak merambat melalui medium.
2. Puncak dan palung dan semua pesawat dari fase yang sama
ditransmisikan melalui media untuk memberikan gerak
gelombang.
3. Kecepatan gelombang atau fase diatur oleh produk dari
inersia medium dan
kapasitasnya untuk menyimpan energi potensial, yaitu
elastisitas.
4. Impedansi dari media untuk gelombang gerakan diatur oleh
rasio inersia untuk elastisitas (Lihat tabel di hal. 546).

Dalam bab ini kita ingin menyelidiki propagasi gelombang


tegangan dan arus dan kita akan melihat bahwa ciri-ciri fisik
yang sama lebih dominan. Gelombang tegangan dan arus
biasanya dikirim bersama konfigurasi geometris kawat dan kabel
dikenal sebagai transmisi baris. Skala fisik atau urutan besarnya
garis ini dapat bervariasi dari seorang kabel osiloskop di bangku

14
laboratorium untuk jalur distribusi tenaga listrik didukung pada
tiang selama ratusan mil atau kabel telekomunikasi kapal selam
berbohong pada dasar laut.Setiap saluran transmisi dapat hanya
diwakili oleh sepasang kabel paralel ke salah satu ujung dari
mana kekuasaan diberi makan oleh a.c. Generator. Gambar 7.1a
menunjukkan garis seperti pada saat yang ketika terminal
generator adalah positif terhadap terminal B, dengan arus yang
mengalir keluar dari terminal A dan B ke terminal sebagai
generator yang melakukan pekerjaan. Sebuah siklus setengah
kemudian posisi dibalik dan B adalah terminal positif, hasil bersih
adalah bahwa sepanjang masing-masing dua kawat akan ada
distribusi muatan seperti yang ditunjukkan, membalikkan dalam
tanda pada setiap setengah siklus karena berosilasi gerak
harmonik sederhana dari pembawa muatan (Gambar 7.1b).
Operator-operator bergerak jarak yang sama dengan sebagian
kecil dari panjang gelombang di kedua sisi mereka posisi
keseimbangan. Sebagai muatan bergerak arus mengalir,
memiliki nilai maksimum di mana produk dari densitas muatan
dan kecepatan yang terbesar.

Gambar 1

15
Keberadaan sepanjang kabel nilai arus maksimum dan
minimum bervariasi harmonis sederhana dalam ruang dan waktu
menggambarkan gelombang arus sepanjang kabel. Terkait
dengan arus ini ada gelombang tegangan (Gambar 1. a), dan jika
tegangan dan arus di generator selalu dalam fase maka daya
terus dimasukkan ke dalam saluran transmisi dan gelombang
akan selalu membawa energi dari generator. Di laboratorium
yang tegangan dan arus gelombang dapat ditampilkan pada
Lecher Kawat sysem (Gambar 1. c).
Dalam menurunkan persamaan gelombang untuk kedua
tegangan dan arus untuk mendapatkan kecepatan gelombang
propagasi kita akan memusatkan perhatian kita pada elemen
pendek garis memiliki panjang sangat jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan gelombang. Selama elemen ini kita dapat
mempertimbangkan variabel untuk mengubah linear ke urutan
pertama dan kita bisa menggunakan perbedaan.
Arus yang mengalir akan menghasilkan garis-garis fluks
magnetik yang benang daerah antara kabel, sehingga
menimbulkan induktansi L0 diri per satuan panjang diukur dalam
henries per meter. Tersirat, yang membentuk kondensor, ada
kapasitansi listrik C0 per satuan panjang diukur dalam farad per
meter. Dengan tidak adanya perlawanan di baris kedua
parameter benar-benar menggambarkan garis, yang dikenal
sebagai ideal atau lossless.

4. Impedansi Karakteristik dari Transmission Line


Solusi untuk persamaan (7.3) dan (7.4), tentu saja,

2 2
+=V 0 sin ( vtx) +=I 0 sin ( vtx )
dan
V I

16
di mana V0 dan saya I0 adalah nilai-nilai maksimum dan di mana
+ subscript mengacu pada gelombang bergerak di x positif arah.

V I
=L0
Persamaan (7.1), x t , sehingga memberikan

+
+=v L0 I '
di mana superscript mengacu pada diferensiasi
V '

sehubungan dengan braket (vt-x).

Integrasi persamaan ini memberikan

+
+=vL0 I
V

dimana konstanta integrasi tidak memiliki arti karena kita hanya


mempertimbangkan nilai osilasi tegangan dan arus sementara
konstan akan berubah hanya tingkat dc.

rasio

I + =vL0=

V +
L0
C0

dan nilai L0
C0 , Ditulis sebagai Z0, adalah konstan untuk saluran

transmisi yang diberikan

sifat dan disebut impedansi karakteristik. Perhatikan bahwa itu


adalah perlawanan murni (ada dimensi panjang yang terlibat)
dan itu adalah impedansi dilihat oleh gelombang sistem
menyebarkan sepanjang garis panjang tak terhingga, hanya

17
sebagai gelombang akustik mengalami spesifik impedansi

akustik c . Korespondensi fisik antara c dan

L0 v= L0 /C0 =Z 0 segera jelas.

Nilai Z0 untuk kabel koaksial dianggap sebelumnya dapat


terbukti

Z0=
1
2

r
log e 2
r1

Gelombang elektromagnetik dalam pengalaman ruang bebas

sebuah Z 0 = 0 / 0=376.6 . Sejauh ini kita telah

mempertimbangkan gelombang bepergian hanya dalam arah x.


Gelombang yang melakukan perjalanan dalam arah x negatif
akan diwakili (dari memecahkan persamaan gelombang) oleh

2
=V 0 sin ( vt+ t)

V

dan

2
=I 0sin (vt +t)
dimana subskrip negatif menunjukkan
I

negatif x-arah propagasi. Persamaan (7.1) kemudian


menghasilkan

L=v L0=Z 0
V
sehingga, yang sama dengan impedansi akustik

tertentu, tanda negatif diperkenalkan ke rasio ketika gelombang


bepergian dalam arah x negatif. Ketika gelombang bepergian di

18
kedua arah sepanjang saluran transmisi tegangan total dan arus
pada setiap titik akan diberikan oleh


++V
V =V

dan


++ I
I =I

Ketika saluran transmisi memiliki ombak hanya dalam arah


positif tegangan dan arus gelombang selalu dalam fase, energi
disebarkan dan kekuasaan yang dimasukkan ke baris oleh
Generator setiap saat. Situasi ini hancur ketika gelombang
perjalanan di kedua arah;

Refleksi dari Akhir dari Transmission Line

Gelombang di arah x negatif yang dihasilkan oleh refleksi pada


batas ketika garis adalah dihentikan atau tidak cocok, kita
sekarang akan mempertimbangkan refleksi tersebut.

(Masalah 7.1, 7.2)

5. Refleksi dari Akhir dari Garis Transmissi


Misalkan garis transmisi impedansi karakteristik Z 0 memiliki
panjang terbatas dan bahwa ujung yang generator diakhiri oleh
beban impedansi ZL seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7.3.

+
+ , I
Sebuah gelombang berjalajan ke kanan V dapat

tercermin untuk menghasilkan gelombang (V , I ) .

19
+=V L
Kondisi batas di ZL harus + ,V , di mana VL adalah
V

I =Z0

+=I L V /
+ , I , I + =Z 0 ,
tegangan memuat dan Selain dan
I V +

V L / I L =Z L
. Hal ini mudah menunjukkan bahwa persamaan ini

menghasilkan

Z L Z 0
V +=
Z L+ Z 0
V (amplitudo tegangan koefisien refleksi)

Z LZ 0
I + =
Z L+ Z 0
I

(koefisien refleksi amplitudo arus),

2 ZL 2 Z0
V += I + =
Z L +Z 0 Z L + Z0
VL dan IL

dalam korespondensi lengkap dengan refleksi dan transmisi


koefisien kita bertemu sejauh ini. (Lihat Ringkasan hal. 546.)

20
Gambar 2

Gambar 2 Transmisi baris diakhiri oleh impedansi ZL untuk


menghasilkan gelombang tercermin kecuali ZL=Z0, impedansi
karakteristik .

Kita melihat bahwa jika baris diakhiri oleh beban Z L = Z0,


impedansi karakteristik, yang baris yang cocok, semua energi
menyebarkan bawah garis diserap dan tidak ada gelombang
yang dipantulkan. Ketika ZL = Z0, oleh karena itu, gelombang ke
arah positif terus bersikap seolah-olah saluran transmisi yang
panjang tak terhingga.

6. Hubung singkat Garis Transmissi (ZL = 0)


Jika ujung garis transmisi hubung singkat (Gambar 7.4), Z L = 0,
dan kami memiliki

=0
++ V
V L =V

,
sehingga +=V dan ada refleksi total dengan perubahan fase
V

, Tapi ini adalah kondisi, seperti yang kita lihat pada bab

sebelumnya, untuk keberadaan gelombang berdiri, kita akan


melihat bahwa gelombang tersebut ada pada saluran transmisi.

21
Pada setiap posisi x pada baris kita dapat mengekspresikan
dua gelombang tegangan dengan

+=V 0+e i(tkx )

+=Z 0 I
V

dan

=V 0e i(tkx )

=Z 0 I
V

0
mana, dengan refleksi total dan perubahan fase, 0+=V .
V

Tegangan total pada x adalah


++V
0+ sin kxe it
0+ ( eikt e ikt ) eit = (i ) V dan arus total pada x adalah
V =V
V x =


++ I
V 0+
2 +cos kxe it
Z0
V 0+ ikt ikt it
( e e ) e =
Z0
I =
I x =

Kita lihat, bahwa pada setiap titik x sepanjang garis yang


Vx tegangan bervariasi sebagai sin kx dan saat ini Ix bervariasi
cos kx, sehingga tegangan dan arus 900 keluar dari fase dalam

22
ruang. Di Selain itu i faktor dalam ekspresi tegangan
menunjukkan bahwa tegangan tertinggal 900 saat ini dalam
waktu, sehingga jika kita mengambil tegangan bervariasi dengan

cos t dari e it panjang, maka saat ini

Gambar 3

Gambar 3. pendek saluran transmisi hubung panjang (2n+1)/4


menghasilkan gelombang berdiri dengan maksimum arus dan
tegangan nol pada akhir baris.

Garis Transmisi sebagai Filter

Akan berbeda dengan sin t. Jika kita mengambil variasi

waktu tegangan menjadi seperti dosa! T arus akan berubah

dengan cos t.

Tegangan dan arus di semua titik adalah 900 keluar dari


fase dalam ruang dan waktu, dan kekuatan Faktor

cos =cos 90 =0 sehingga tidak ada daya yang dikonsumsi.

Sebuah sistem gelombang berdiri ada dengan energi yang sama


disebarkan di setiap arah dan propagasi total energi sebesar nol.
Node tegangan dan arus diberi jarak sepanjang saluran transmisi
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.4, dengan I selalu
maksimal mana V = 0 dan sebaliknya.

Jika saat ini I bervariasi dengan cos t akan maksimal ketika


V = 0, ketika V adalah maksimum saat ini adalah nol. Energi dari

23
sistem karena itu benar-benar dipertukarkan setiap siklus kuartal

1
L I 2 dan potensial listrik energi
antara magnet inersia energi 2 0

1
C0 V 2
2

7. Garis Transmissi sebagai Filter


Saluran transmisi adalah jaringan terus menerus impedansi
secara seri dan paralel kombinasi. Bagian unit ditunjukkan pada
Gambar 4 (a) dan jaringan terus menerus Gambar 4 (b).

Gambar 4

Gambar Sebuah seri terbatas unit elemenetary menyajikan


impedansi Z0 karakteristik untuk gelombang berjalan menyusuri
jalur transmisi. Menambahkan unit tambahan pada terminal
masukan daun Z0 tanpa perubahan

Jika kita menambahkan rangkaian tak terbatas bagian


seperti gelombang merambat di dalam garis akan bertemu nya
impedansi karakteristik Z0. Gambar 7.6 menunjukkan bahwa,

24
menambahkan bagian ekstra ke awal baris tidak berubah Z 0.
Impedansi pada Gambar 7.6 adalah

1 1 1
Z =Z 1 +( + )
Z2 Z0

Atau

Z 2 Z0
Z =Z 1 + =Z0
Z 2+ Z 0

sehingga impedansi karakteristik

Z0=
Z1
2
Z2

+ 1 + Z1 Z2
4

Perhatikan bahwa Z1 / 2 adalah setengah nilai impedansi


pertama di baris jadi jika kita mengukur impedansi dari titik
setengah jalan sepanjang impedansi ini kita harus

Z 21 1 /2
Z 0 =( + Z 1 Z 2)
4

Untuk menggunakan nilai yang lebih besar dari Z 0 dalam apa


yang berikut.

Pada Gambar 7.7 kita sekarang mempertimbangkan arus


dan tegangan pada ujung transmisi line. Setiap Vn karena di
seberang Z0 diberikan oleh Vn = InZ0 selain itu

Z1
V nV n +1=I n Z n=V n
Z2

25
8. Pengaruh Perlawanan dalam Garis Transmissi
Pembahasan sejauh ini berkonsentrasi pada jalur transmisi
hanya memiliki induktansi dan

kapasitansi, yaitu komponen wattless yang tidak mengkonsumsi


listrik. Dalam prakteknya, tentu saja, tidak ada. Gambar 7.9
nyata elemen saluran transmisi termasuk serangkaian

R0
perlawanan per satuan panjang dan

G0 S
shunt konduktansi per satuan panjang baris tersebut ada:

selalu ada perlawanan di kabel yang akan bertanggung jawab


untuk kerugian energi. Kami akan mengambil perlawanan
memperhitungkan dengan mengandaikan bahwa transmisi baris

R0
memiliki serangkaian perlawanan per satuan panjang dan

hubungan arus pendek atau shunting resistensi antara kabel


yang kita tunjukkan sebagai konduktansi shunt (kebalikan dari

G0 G0
resistensi) yang ditulis sebagai , di mana memiliki

dimensi siemens per meter. Model kami dari elemen pendek


panjang dx dari saluran transmisi sekarang muncul di Gambar

R0
7.9, dengan resistansi dx di seri dengan L0 dx dan

G0 C0
konduktansi dx shunting kapasitansi dx . saat ini akan

sekarang bocor di saluran transmisi karena dielectric tidak


sempurna. Kita telah melihat bahwa waktu pada variasi tegangan
dan arus sepanjang jalur transmisi dapat ditulis

it it
V =V 0 e dan I =I 0 e

sehingga

26
I V
L0 =i L0 I dan V 0 =iC 0 V
t t

Tegangan dan arus perubahan seluruh elemen garis panjang dx


yang sekarang diberikan oleh

V I
=L0 R 0 I =( R0 +i L0 ) I
x t

I V
=C0 G 0 V =( G0 +i C0 ) V
x t

karena (G0 dx) V adalah arus didorong di kondensor.

Memasukkan / x persamaan

(7.1a) ke dalam persamaan (7.2a) memberikan

2 V I 2
2
=( R0 +i L0 ) = ( R0 +i L0 ) ( G 0 +iC 0 ) V = V
x x

dimana 2= ( R0 +i L 0) ( G 0 +i C0 ) , sehingga adalah

besaran kompleks yang mungkin


tertulis

= +i k

Pengaruh Perlawanan dalam Transmission Line

Memasukkan / x persamaan (7.2a) ke dalam persamaan

(7.1a) memberikan

27
2 I V 2
2
=( G 0+ iC 0 ) =( R0 +i L0 )( G 0+ iC 0 ) V = I
x x

persamaan serupa dengan V.

2 V
2
= 2 V =0
x

memiliki solusi untuk x-ketergantungan V bentuk

V = A ex V =B e +x

di mana A dan B adalah konstanta.

it
Kita sudah tahu bahwa waktu pada V adalah dari bentuk e ,

sehingga lengkap

solusi untuk V dapat ditulis

V =( A ex +B ex ) eit

atau, karena = +i k

V =( Aeax eikx + Beax e +ikx ) e it

Aeax e i (tk ) + Beax e i (t k )

Sebuah Perilaku V ditunjukkan pada Gambar 7.10-a gelombang


bepergian ke kanan dengan amplitudo membusuk secara
ax
eksponensial dengan jarak karena istilah e dan gelombang

bepergian ke kiri dengan amplitudo membusuk secara

eksponensial dengan jarak karena Istilah e ax . Dalam ekspresi

28
= i k , disebut konstanta propagasi, disebut redaman atau

penyerapan koefisien dan k adalah bilangan gelombang

Gambar 7.10 Tegangan dan gelombang saat ini di kedua arah


sepanjang jalur transmisi dengan resistensi.

Efek jangka disipasi ditunjukkan oleh gelombang eksponensial


membusuk di setiap arah.

Perilaku gelombang saat ini adalah persis sama dan karena daya
adalah produk VI,
2
daya yang hilang dengan jarak bervariasi sebagai ( eax ) yaitu,

sebagai e2 ax .

Kami harapkan perilaku ini dari diskusi kami teredam harmonik


sederhana
osilasi. Ketika sifat saluran transmisi adalah murni induktif
(inersia) dan
capacitative (elastis), persamaan gelombang murni dengan sinus
atau cosinus solusi akan mengikuti itu pengenalan elemen
resistif atau kerugian menghasilkan peluruhan eksponensial
dengan jarak sepanjang saluran transmisi dengan cara yang
persis sama seperti osilator teredam dengan waktu. Mekanisme
kerugian, resistif, kental, gesekan atau difusi,akan selalu
menghasilkan kehilangan energi dari gelombang merambat. Ini
semua adalah contoh dari tabrakan acak proses yang beroperasi
hanya dalam satu arah dalam arti bahwa mereka termodinamika
ireversibel. Pada akhir bab ini kita akan membahas efek mereka
secara lebih rinci.

Impedansi Karakteristik Line Transmisi dengan Perlawanan

29
Dalam garis lossless kita melihat bahwa rasio

I + =Z 0= L0 /C 0=Z 0
V +
, murni resistif panjang. Dengan cara apa

pengenalan perlawanan ke dalam baris mempengaruhi


impedansi karakteristik

2 I 2
Solusi untuk persamaan 2
= I dapat ditulis (untuk x-
x

ketergantungan I) sebagai
x

I =( A' e +B' e x ) sehingga persamaan (7.2a)

I
=( G0 +iC 0 ) V
x

memberi

( A + B e )=( G0 +i C0 ) V
'e ' x

atau


++V
( R 0+i L0 ) ( G0 +iC 0 ) ( A 'e + B' e x ) =V =V
x

G 0 +i C0

Tapi, kecuali untuk e it panjang,

+
' ex
A =I

gelombang arus dalam arah x positif, sehingga

30
+

( R 0+ i L0 )
( G0 +i C0 )
I + V

atau

I + =
( R0 +i L0 )
( G0+ iC 0 )
V +
=Z ' 0

Persamaan Difusi dan Penyerapan Energi dalam Gelombang

untuk saluran transmisi dengan resistensi. Demikian B ' e x =I

dan

I =
( R0 +i L0 )
( G0+ iC 0 )
V
=Z ' 0

Kehadiran istilah perlawanan di impedansi karakteristik kompleks


berarti bahwa kekuasaan akan hilang melalui disipasi Joule dan
energi yang akan diserap dari gelombang sistem. Kita akan
membahas aspek ini dalam beberapa detail dalam bab
berikutnya pada gelombang elektromagnetik, tapi untuk saat ini
kita akan memeriksa serapan dari yang berbeda (meskipun
setara) sudut pandang.

(Masalah 7.13, 7.14)

F. Pantulan dan Transmisi Gelombang


Salah satu fenomena penting dalam perambatan gelombang
adalah fenomena pada batas dua medium rambat gelombang
yang berbeda. Perhatikan diagram gelombnag pantul dan

31
transmisi pada daerah batas dua medium berbeda sifat yang
diwakili oleh dua buah tali yang berbeda massa dan diikat ujung
keduanya.

Jika d adalah gelombang datang, r adalah gelombang


pantul dan t adalah gelombang transmisi, maka diperoleh
hubungan sebagai berikut:

2 1 1 2 1
0
x 2 v12 t 2

Untuk x 0.

2 2 1 2 2
2 0
x 2 v 2 t 2

Dengan menerapkan syarat batas ketersambungan pada x


= 0 diperoleh:

1 2
1 2

t t
1 2

x t

Persamaan 4 merupakan syarat ketersesuaian gerak, sedangkan


persamaan 5 merupakan syarat ketersambungan kemiringan.

Diperoleh hubungan:

1 d p
1 do cos k1 x 1t ro cos k1' x 1t

1 2'
k1 k1'
v1 v2
Dengan : dan

32
2 t to cos k 2 x 2 t

2
k2
v2
Dengan . Dari syarat batas maka diperoleh hubungan

1 1' 2
dan k1=k1

jadi:

do ro to
atau
1 r t
dengan
t 0
t
d 0
r 0
r
d 0

Dari syarat batas diperoleh:

2k1
k1 k 2
t=

k1 k 2
k1 k 2
r=

kasus 1: di tinjau dimana k2/k2 , maka:

-1 r 1

Kasus 2 : di tinjau dimana k1=k2 0 , maka: 0 t 2

Dari persamaan 14 dapat disimpulkan bahwa gelombang


pantul dapat menimbulkan pembalikan fase gelombang datang.

33
G. Pemantulan Dan Transmisi Gelombang Pada Batas
Medium

1 Perumusan soal syarat batas


Dalam sub bab ini akan ditinjau perumusan peristiwa yang
terjadi pada perbatasan antara dua media gelombang yang
berbeda sifat, misalnya dua tali yang berbeda kerapatan massa.
Dalam gambar tersebut medium tali bagian kiri (1) yang berawal
dari x = - , bersambung dengan tali kedua pada x = 0. Tali
kedua (2) memanjang ke sebelah kanan tanpa batas. Untuk
sistem ini perumusan soalnya terdiri dari persamaan diferensial
untuk masing-masing daerah sebagai berikut:
2 1 1 2 1
x2 - v1 t 2 = 0, x0;
2

(1)
2
2 1 2 2
- 2 = 0, x 0;
x2 v2 t2

(2)

dengan syarat-syarat batas berupa syarat-syarat kontinuitas :

1 2
1) =

(3)
1 2
2) t = t

(4)
1 2
3) x = x

(5)
pada x = 0 dan pada setiap saat t. Syarat kedua menyatakan
sinkronisasi gerak pada titik temu kedua media. Syarat batas
ketiga menyatakan kontinuitas slope gelombang sesaat.
Membatasi diri pada gelombang harmonis, solusi untuk masing-
masing medium berbentuk umum:

34
1= m t
+ = gelombang masuk + gelombang pantul

(refleksi)

mo k 1
cos ( 1 x - + cos ( k 1 x + 1 t)

(6)
Dengan
k1
=
1
/
v1
, k 1 = 1 / v1
, dan
2 t
= = gelombang yang diteruskan (transmisi)
k2 2 t
cos ( x- ,

(7)
k2 2 v2
Dengan = / . Berlakunya syarat-syarat batas

1
tersebut untuk setiap t langsung menghasilkan pembatasan

= 1 =
2
= , dan persamaan k 1 =
k1
. Penerapan

syarat batas (1) menghasilkan persamaan:


mo= ro + (8)
atau :
1+r=t (9)
dengan definisi :
ro
r = mo : Koefisien pantul/refleksi

(10)
ro
t= mo : Koefisien transmisi

(11)
Penerapan syarat batas (2) ternyata memberikan hasil yang
sama. Selanjutnya penerapan syarat batas (3) menghasilkan
persamaan:

ro ) k1 k2
- =

(12)

35
k2
1r=t ( ) k1

(13)
Dari persamaan (8) dan (12)(13) di atas diperoleh rumus-rumus:
2 k1
t = k 1+ k 2 (14)

k 1k 2
r= k 1 +k 2

(15)
Dari rumus t dan r di atas serta harganya untuk kasus ekstrim

k2 k1 k2 k1
/ dan / 0 jelas berlaku batas

kisaran harga :
-1 r + 1 dan 0 t 2
Perhatikan bahwa pemantulan dapat menimbulkan pembalikan
fase gelombang. Selanjutnya dengan mengambil contoh
gelombang tali yang memenuhi hubungan:

k1
= v1 = T0
Zi ( )
, i = 1, 2

(16)
persamaan (14) dan (15) dapat dituangkan dalam bentuk:
2 Z1 Z 1Z2
t = Z 1+ Z 2 , r = Z 1 +Z 2

9. Transmisi Energi dan Impedansi Gelombang


2 2
1
Menurut persamaan P = Z ( )
t = Z ( T0
x ) rapat

arus energi sesaat di dalam masing-masing medium adalah :


Pm m 2 Pr r 2
A =
Z1
t ( )
; A =
Z1
t ( )
(17)
2
Pt
A
=Z
2
( t )
t

(17a)

36
Sehubungan dengan perbandingan arus energi tersebut dikenal
definisi reflektansi serta transmitansi yang diungkapkan sebagai
berikut:
Pr 2ro 2
R = Pm = = r
2mo

(18)
Pt Z2 2
Z2 2 k2
T= Pm = ( )
Z1

2
mo = ( )
Z1
t = ( )
k1
t2

(18a)
Untuk kedua besaran ini jelas berlaku hubungan kekekalan energi
(Buktikan sendiri):
R+T=1 (19)
Selanjutnya akan dibahas hubungan antara kecocokan impedansi
dan efisiensi transmisi melalui beberapa kasus khusus. Untuk

1
maksud tersebut kita tuliskan dalam bentuk umum:
1= mo cos ( k 1 x - t ) + r mo cos ( k 1 x +

(20)
a) Untuk kasus dengan kesesuaian (matching) impedansi yang

Z2 Z1
sempurna, = , maka :
r=0;R=0
t=0;T=1
1= mo cos ( k 1 x - t ) = 2

(21)
Hasil ini jelas menggambarkan kasus transmisi total.
Z1 Z2
b) Untuk kasus / = 0 (infinite drag), maka :

r = -1 = e1 (pembalikan fase); R = 1
t=0;T=0
1= mo cos ( k 1 x - mo
t ) - cos ( k 1 x +

t )

37
t
t
sin ( k 1 x )

k x
( 1 ) +sin
cos
cos
mo

t
t
sin ( k 1 x )

( k 1 x )sin
cos
cos
mo

t
mo
=2 sin ( k 1 x ) sin

0
= (x) sin ( t )

(22)

Dalam kasus ini, pemantulan total menghasilkan


gelombang berdiri dengan distribusi amplitude :

0 mo sin ( k 1 x )
(x) = 2

dan dengan ujung bebas :

0 0
(x) = (x) = 0, x = 0

Dari kasus-kasus di atas jelas terbaca bahwa kecocokan


impedansi antara dua media akan menentukan efisiensi
transmisi energi gelombang. Makin besar perbedaan impedansi
tersebut, makin rendah efisiensi transmisi energi yang

38
dicapai.Perhatikan pula bahwa proses pemantulan dapat
menimbulkan pembalikan fase pada gelombang pantul. Tidak
demikian halnya dengan proses transmisi.

H. Gelombang Pantul Pada Batas Tetap


Batas tetap digambarkan dengan ujjung tali yang terikat
tetap sehingga tidak dapat bergerak. Pada batas tetap

perpindahan adalah tetap nol sehingga gelombang pantul

berubah polaritasnya.

Jika gelombang yang bergerak dari kiri ke kanan adalah:

+= 0 sin ( k x t )

Maka gelombang pantulnya adalah:

= 0 sin (k x t)

0 sin ( k x t)

Perpindahan total:


++
( x ,t )=

0 [sin ( kx t ) + sin ( kx t ) ]

Dari hubungan Trigonometri:

+ +
2 )cos( 2 ) maka:
sin + sin=sin

39
(x ,t )=2 0 sin kx cos t

Fungsi diatas bukanlah bentuk fungsi gelombang berjalan

kx t t
karena tidak mengandung factor atau + . Jadi, kita

dipaksa untuk menerjemahkan sebagai berikut: ada dua


gelombang merambat dalam arah berlawanan dan pada daerah
batas keduanya tidak metambat.

Bentuk fungsi gelombang diatas merupakan bentuk dari


fungsi gelombang berdiri. Jadi, gelombang dari sinusoidal dengan
frekuensi dan panjang gelommbang sama, merambat
berlawanan akibat pantulan pada batastetap akan tersuperposisi
sehingga membentuk gelombang berdiri/tegak yang tidak
merambat, tetapi seakan-akan hanya bergetar (bolak-balik) pada
kedudukan kesetimbangan. Jadi, tidak ada energy yang dibawa
oleh gelombang, tetapi diserap oleh getaran diantara simpul-
simpul.

Letak Perut dan Simpul pada Ujung Tetap


Simpul adalah titik yang amplitudonya nol
Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum

Pada perambatan gelombang dengan ujung tetap, partikel


tidak dapat bergerak sehinga di ujungnya selalu terjadi simpul.
Rumus letak simpul dan perut untuk gelombang stasioner pada
ujung tetap adalah:

x n+1=2 n ; n=0,1,2
a. Letak simpul : 4

Letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari


seperempat panjang gelombang.

x n+1=(2 n=1) ; n=0,1,2
b. Letak perut : 4

40
Letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari
seperempat panjang gelombang.

I. Gelombang Pantul pada Batas Bebas


Jika ujung tali di ikat bebas pada batas hingga tali bergerak
bebas (turun-naik), maka sifat pantulannya adalah sebagai
berikut.
Batas bebas tidak merubah polaritas gelombang datang.
Jadi, polaritas gelombang pantul sama dengan gelombang
dating. Jika gelombang datang dinyatakan dengan:
=o sin ( kx t ) + A sin ( kx+ t )

Dan gaya pulih dari gelombang tali:



F = T x

Maka gaya pulih vertical pada ujung tali adalah:



ok cos ( kx t ) + Ak cos ( kx+ t )
T x = T[

Pada x = 0

T x x=0 T k( oA cos kx

Persamaan diatas adalah gaya pulih yang cenderung akan


mendorong balik simpangan tali ke posisi kesetimbangan. Pada
batas bebas gaya ini adalah nol. Jadi:

T x = 0 sehingga A = o

Jadi, gelombang pantul akan memiliki polaritas yang sama


dengan gelombang datang.
Jila A = o maka:
=2o cos k x sin (t)

k x sin t
2o cos

Jadi, amplitudo gelombang tegak adalah 2o , yaitu dua

kali amplitudo gelombang datang.


Letak Simpul dan Perut pada Ujung Bebas
Karena ujungnya bebas, partikel bergerak bebas, sehingga
di ujung bebas selalu terjadi.

41
Rumus letak simpul dan perut untuk gelombang stasioner
pada ujung bebas adalah :

x n+1=(2 n=1) ; n=0,1,2
a. Letak simpul : 4

Letak simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil dari


seperempat panjang gelombang.

x n+1=2 n ; n=0,1,2
b. Letak perut : 4

Letak perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap dari


seperempat panjang gelombang.

42
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Gelombang mekanis (mechanical waves) berasal di
dalam pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari
kedudukan normalnya. Karena sifat-sifat elastis dari
medium, maka gangguan tersebut ditransmisikan dari satu
lapis ke lapis berikutnya. Gangguan ini, atau gelombang,
akibatnya akan bergerak maju melalui medium tersebut.

Jika salah satu tali kita ikatkan pada beban yang


tergantung pada pegas vertikal, dan pegas kita getarkan
naik turun, maka getaran pegas akan merambat pada tali.
Jika diamati secara seksama maka amplitudo (simpangan
maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali
selalu tetap. Gelombang seperti ini disebut gelombang
berjalan.
Salah satu fenomena penting dalam perambatan
gelombang adalah fenomena pada batas dua medium
rambat gelombang yang berbeda. Perhatikan diagram
gelombnag pantul dan transmisi pada daerah batas dua
medium berbeda sifat yang diwakili oleh dua buah tali yang
berbeda massa dan diikat ujung keduanya.

J. Saran
Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca,serta dosen pembimbing agar
penyusun dapat memperbaiki pembuatan makalah di
waktu yang akan datang.

43
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2008. Gelombang. Tersedia di :
http://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-181.pdf
(Diakses pada tanggal : 20 November 2008)

Siswanto.2010.GelombangBerjalan. Tersedia di : http:// Tjia, M.O.


Gelombang. 1994. Solo: DABARA PUBLISHERS

eprints.uny.ac.id/1778/1/PENERAPAN_METODE_PENYELESAIAN_GE
LOMBANG_BERJALAN.pdf (Diakses pada tanggal : 3 Januari 2010)

Budi, Esman. 2013. Gelombang. Bandung : Rosda

Pain, H. J. 2005. The Physics Of Vibrations And Waves. England :


West Sussex PO19 8SQ

44
45

Anda mungkin juga menyukai