SEKOLAH : SMAN .
KELAS/SEMESTER : X/1
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
1. KD dari KI - 1
1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif
2. KD dari KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3. KD dari KI-3
3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom ( Teori Domain
Elektron) untuk menentukan bentuk molekul
4. KD dari KI- 4
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti
atom (Teori Domain Elektron).
Indikator KD 1
Indikator KD 2
3.7.1 Menelaah jumlah PEI dan PEB Dapat menelaah jumlah PEI dan PEB
dari suatu senyawa dari suatu senyawa melalui penjelasan
guru
3.7.2 Menelaah kekuatan tolakan PEI Dapat menelaah kekuatan tolakan PEI
dan PEB yang mempengaruhi bentuk dan PEB yang dapat mempengaruhi
molekul bentuk molekul melalui pengamatan
struktur Lewis suatu senyawa dengan
benar.
Indikator KD 4
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Struktur Lewis
b. Atom Pusat
c. Ikatan Kovalen
2. Materi Inti
c. Bentuk Molekul
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan guru kemudian
bertanya tentang kehadiran siswa
Mengamati (observing)
Menanya ( Questing )
Mengasosiasi ( Associating )
Mengkomunikasikan ( Communicating )
Penutup 5 menit
c. molimod
2. Sumber belajar
1. Mekanisme dan Prosedur Penilaian dilakukan dari proses awal pembelajaran sampai
pelajaran ditutup. Penilaian proses dilakukan melalui kegiatan percobaan dan diskusi.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
Kepala Sekolah
(.)
Nip:
(..)
Nip:
MATERI PEMBELAJARAN
Lampiran
1. Materi Ajar
Materi Pra-syarat
Struktur Lewis
Struktur Lewis secara umum mendeskripsikan distribusi elektron valensi dalam pasangan
ikatan yang digunakan bersama dan pasangan tidak berikatan.
Atom Pusat
Ikatan kovalen
2. Materi Inti
1. Fenomena
Arah aliran senyawa dengan bentuk molekul simetris tidak akan dibelokkan oleh medan
listrik dan sebaliknya senyawa dengan bentuk molekul tak simetris akan dibelokkan oleh
medan listrik.
Bentuk dasar dari suatu molekul ditentukan oleh jumlah pasangan elektron yang ada pada
atom pusatnya. Ada 5 bentuk molekul dasar dari suatu senyawa, yakni :
1. Linear
2. Segitiga Datar.
3. Tetrahedral
4. Trigonal Bipiramida
5. Oktahedral
Bentuk-bentuk molekul tersebut bersifat simetris, apabila suatu senyawa yang memiliki
jumlah pasangan elektron pada atom pusat sama dengan bentuk molekul dasar tersebut,
namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal tersebut disebabkan perbedaan komposisi PEI dan
PEB dari pasangan elektron yang ada pada atom pusatnya. Sehingga bentuk molekul dasar
(simetris) tersebut terdistorsi menjadi bentuk molekul yang berbeda dan tidak simetris.
Teori Domain Elektron adalah suatu cara untuk meramalkan bentuk molekul berdasarkan
gaya tolak-menolak elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini disebut juga teori VSEPR.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. Jumlah
domain elektron ditentukan sebagai berikut :
Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal, rangkap 2 maupun rangkap 3 ) berarti 1 domain.
Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri sedemikian rupa sehingga gaya tolaknya menjadi
minimum.
Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB PEB > PEB PEI > PEI PEI
Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat pada 1 atom saja, sehingga
bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada PEI.
Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan mengecil karena
desakan dari PEB.
Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan rangkap 2 atau 3 ) akan
mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang
elektron.
Sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akibat adanya PEB pada atom pusat akan
lebih kecil dibandingkan sudut yang terbentuk jika tidak terdapat PEB pada atom pusat.
Semakin banyak PEB maka sudut yang terbentuk antara PEI dengan PEI akan semakin kecil.
4. Bentuk Molekul
AX3
3 Trigonal BF3
planar
PENILAIAN
1 Hasil identifikasi 1 2 3 4
2 Akurasi analisis
3 Keaktifan
4 Penampilan
Nilai total
Keterangan:
1. Sempurna :4
3. Tidak sempurna : 1
ANALISIS HASIL
Mengetahui
Kepala Sekolah
(.)
Nip:
(.)
Nip:
INSTRUMEN PENILAIAN
UJIAN AKHIR
1. Melalui senyawa NH3 dan H2O analisis pengaruh kekuatan tolakan PEI dan PEB
yang dapat mempengaruhi bentuk molekul tersebut.(Jenis soal C4)
Skor : 20
2. Jelaskan prinsip-prinsip dasar dari teori domain elektron (jenis soal C4)
Skor: 20
3. Jelaskan perbedaan kekuatan tolakan PEI dan PEB yang dapat mempengaruhi bentuk
molekul (Jenis soal C4)
Skor : 20
4. Perhatikanlah Jenis senyawa dibawah ini AX2E3. AX6, AX5E dan AX4E2 ,
d. Tentukanlah nama dari masing-masing tipe senyawa diatas. (Jenis soal C6)
Skor: 40
(Jenis soal C5) Membangun keterampilan dasar (Mempertimbangkan apakah sumber dapat
dipercaya atau tidak
Kunci jawaban soal ujian
1. Adanya pasangan elektron bebas (PEB) pada senyawa akan memberikan gaya tolak
yang signifikan terhadap pasangan elektron ikatan (PEI). NH = pada atom pusat
(N) memiliki 5 elektron valensi dimana 3 diantaranya berikatan dengan atom H,dan ada 1
pasang elektron bebas.Elektron bebas ini akan memberikan gaya tolak terhadap pasangan
elektron berikatan(PEI) sehingga sudut antara elektron berikatan(PEI) akan menjadi lebih
kecil sehingga terbentuk segitga piramid . HO = pada atom pusat terdapat (O) memiliki 6
elektron valensi dimana 2 diantaranya berikatan dengan atom H sehingga terdapat 2 pasang
elektron bebas(4 elektron),kedua pasang elektron bebas akan memberikan gaya tolak pada
pasangan elektron berikatan sehingga sudut antara PEB(H-O) menjadi lebih kecil,yang
mengakibatkan molekul HO berbentuk huruf V
2. Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa, sehingga tolak-
menolak di antaranya menjadi minimum. Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron (
ikatan rangkap 2 atau 3 ) akan mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada domain yang
hanya terdiri dari sepasang elektron.
3. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah: PEB PEB > PEB
PEI > PEI PEI . Perbedaan daya tolak ini terjadi karena pasangan elektron bebas hanya
terikat pada satu atom saja, sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar
daripada pasangan elektron ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah
mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan elektron bebas. Hal ini juga terjadi
dengan domain yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, yang pasti mempunyai
daya tolak lebih besar daripada domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron. Sudut yang
terbentuk antara PEI dengan PEI akibat adanya PEB pada atom pusat akan lebih kecil
dibandingkan sudut yang terbentuk jika tidak terdapatPEB pada atom pusat. Semakin banyak
PEB maka sudut yang terbentuk antaraPEI dengan PEI akan semakin kecil
4. a.