Disusun Oleh:
Neri Anggraini (1211207056)
Utami Pamuji Lestari (1211207086)
Mulyadi (1211207051)
Syifa Rohimah (1211207081)
Siti Anisa Cempaka (1211207072)
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT. karena atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW.
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen matakuliah Gelombang, Diah Mulhayatiah,
M.Pd. yang senantiasa memberikan arahan hingga tersusunnya makalah ini, serta kepada
semua pihak yang turut membantu.
Makalah ini berisi penjelasan mengenai gelombang dispersif yang didalamnya memuat
pandu gelombang dan perpaduan gelombang dalam air. Dalam penulisannya, kami
menyadari terdapat kekurangan. Kami berharap kritik dan saran yang membangun sehingga
dapat memperbaiki segala kekurangan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
D. Metode ................................................................................................................. 2
A. Simpulan ............................................................................................................ 21
B. Saran .................................................................................................................. 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran dan energi yang merambat tanpa disertai
perambatan partikel – pertikel mediumnya. Terdapat berbagai jenis
gelombang diantaranya :
- Berdasarkan arah rambat gelombang terhadap arah getarnya yaitu
gelombang transversal (arah rambatnya tegak lurus dengan arah
rambatnya, contoh : gelombang pada tali yang digetarkan naik – turun)
dan gelombang longitudinal (arah rambatnya searah dengan arah
getarnya, contoh : gelombang bunyi).
- Berdasarkan perlu tidaknya medium dalam perambatannya yaitu
gelombang mekanik (memerlukan medium dalam perambatannya,
contoh : gelombang pada slinki, gelombang pada air, dan gelombang
bunyi) dan gelombang elektromagnetik (tidak memerlukan medium
dalam perambatannya Contoh : gelombang cahaya, gelombang radio,
dan sinar X).
- Berdasarkan perubahan amplitudo yaitu gelombang berjalan
amplitudonya tetap dan gelombang stasioner yang amplitudonya
berubah .
Ada beberapa kasus yang menyatakan antara getaran dan selombang
adalah sama padahal keduanya jelas berbeda. Kemiripan antara getaran dan
gelombang adalah keduanya sama – sama memiliki besaran periode,
frekuensi, dan amplitudo sedangkan perbedaanya adalah gelombang memiliki
besaran panjang sedangkan getaran tidak.
Berhubungan dengan pulsa gelombang ada kasus-kasus yang
menggambarkan hal-hal berikut, dan berkenaan langsung dengan superposisi
gelombang. Pada kedua pulsa saling menjauh kembali dan amplitudonya
kembali ke amplitudo semula, namun dalam hal ini arah pulsanya merupakan
kebalikan dari arah pulsa semula. Penjumlahan bersama dari masing – masing
1
pulsa adalah satu contoh dari sebuah konsep umum yang dikenal sebagai
superposisi gelombang.
Dispersi merupakan fenomena superposisi gelombang yang menghasilkan
bentuk gelombang yang berbeda. Contoh medium tak dispersif : gelombang
suara di udara, gelombang elektromagnetik pada medium vakum. Contoh
medium dispersif : Gelombang laut, Gelombang cahaya melewati pandu
gelombang. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bagian selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang?
2. Apa yang dimaksud dengan gelombang dispersif?
3. Bagaimana Gelombang Dispersif tentang Pandu gelombang dan
perpaduan gelombang dalam air ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Gelombang
2. Menjelaskan Pengertian Gelombang Dispersif
3. Menjelaskan bagaimana pandu gelombang dan perpaduan gelombang
dalam air
D. Metode
Dalam Penyusunan makalah ini penyusun menggunakan metode studi
pustaka dan studi literatur yakni penyusun mencari informasi melalui buku-
buku referensi yang tersedia dan melalui internet .
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peta Konsep
GELOMBANG
mengalami
Superposisi
Gelombang
Terbagi atas
B. Gelombang Dispersif
Dispersi gelombang dapat diartikan sebagai perubahan bentuk gelombang
ketika gelombang merambat melalui suatu medium atau peristiwa penguraian
sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang gelombang
menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat
perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh
perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat melewati medium
pembias.
3
Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai v ( kecepatan)
yang berbeda, maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki
sudut bias yang berbeda pula. Akibatnya, dalam medium kedua, berkas
dengan frekuensi yang berbeda bergerak dalam arah yang berbeda. Peristiwa
tersebut dapat dikatakan sebagai penguraian cahaya putih dari spektrum -
spektrum yang memiliki frekuensi yang berbeda atau disebut dispersi.
Cahaya putih biasa merupakan superposisi dari gelombang-gelombang
frekuensinya).
kita melihat efek gabungan dari dispersi, refraksi dan refleksi. Cahaya
matahri yang datang dari arah belakang kita direfraksikan kedalan sebuah
tetesan air, direfleksikan secara parsial dari belakang permukaan tetesan itu,
dan direfraksikan lagi sewaktu keluar dari tetesan itu. Dispersi menyebabkan
4
Bila kita melihat pelangi kedua yang sedikit lebih besar dengan warna-
warnanya yang terballik, maka kita akan melihat hasil-hasil dispersi dan dua
reflaksi dari permukaan belakng tetesan itu, kedua pelangi ini disebut busur
laju gelombang dalam medium itu tidak bergantung pada frekuensi atau
panjang gelombang, maka medium itu dinamakan medium tak dispersif dan
merambat dalam medium tak dispersif berntuknya selalu tetap. Jika pulsa
gelombang merambat dalam medium tak dispersif, pulsa itu merambat tanpa
2.b). Selama pulsa itu bergerak, lebar pulsa semakin bertambah sehingga pada
5
Gambar 3. Perambatan pulsa dalam medium tak dispersif dan medium dispersif. (a) Dalam
medium tak dispersif, perambatan pulsa tidak mengalami perubahan bentuk. (b) Dalam medium
dispersif, lebar pulsa semakin bertambah dan akhirnya pulsa itu lenyap.
6
𝝎
𝒌
Gambar 5. Pada gelombang dispersif, kecepatan kelompok d / dk berbeda
dengan kecepatan fase / k.
Kecepatan perambatan yang didefinisikan oleh gradien garis singgung di
titik tertentu pada kurva, yaitu d / dk , disebut kecepatan kelompok atau
kecepatan grup vg yang besarnya dapat berbeda dengan kecepatan fase.
demikian,
d
vg v ph .
dk
Sebaliknya, untuk gelombang dispersif berlaku
d
.
dk k
Untuk sudut pembias 𝛽 yang sangat kecil akan berlaku persamaan
𝑛𝑝
𝛿 = 𝛽( − 1)
𝑛𝑚
Dimana :
𝛿 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
𝛽 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎
𝑛𝑝 = 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎
𝑛𝑚 = 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑣𝑖𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚
Indeks bias medium (𝑛𝑚 ) untuk udara adalah 1 sehingga persamaan
𝑛𝑝
𝛿 = 𝛽( − 1)
𝑛𝑚
diubah menjadi
𝛿 = 𝛽(𝑛𝑝 − 1)
Jadi cahaya merah atau cahaya monokromatis yang dilewatkan pada sebuah
prisma akan menghasilkan cahaya monokromatis, yaitu warna merah lagi.
Demikian juga jika pada sebuah prisma dilewatkan cahaya monokromatis
7
lainnya, misalnya cahaya biru, pada keluaran prisma akan menghasilkan
cahaya monokromatis biru. Ketika melewati prisma, frekuensi gelombang
tidak berubah, namun kecepatan dan panjang gelombangnya berubah.
Panjang gelombang cahaya berbeda untuk setiap warna berbeda.
Panjang gelombang suatu warna cahaya tertentu terhadap medium yang
dilaluinya memiliki persamaan
𝜆𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝜆𝑛 =
𝑛
Dimana :
𝜆𝑛 adalah panjang gelombang cahaya ketika melalui medium dengan indeks
bias n, sedangkan 𝜆𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 adalah panjang gelombang cahaya di udara. Oleh
karena 𝑛 ≥ 1 , panjang gelombang cahaya dalam satu medium selalu lebih
kecil daripada panjang gelombangnya di udara dan untuk 𝑛 = 1, 𝜆𝑛 = 𝜆𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝜆𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
jadi dari persamaan 𝜆𝑛 = diperoleh panjang gelombang suatu warna
𝑛
cahaya berbanding terbalik dengan indels bias suatu medium terhadap cahaya
tersebut.
Karena cahaya merah mempunyai kecepatan paling besar maka cahaya
kecepatan paling kecil mengalami deviasi paling besar sehingga indeks bias
cahaya ungu lebih besar dari pada cahaya merah. Sudut dispersi adalah sudut
yang dibentuk oleh sinar merah dan sinar ungu setelah keluar dari prisma.
8
Gelombang superposisi ini dapat dituliskan sebagai
∆𝑘 ∆𝜔
𝑦 = 2 𝑦𝑚 cos ( 𝑥 − 𝑡) sin(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
2 2
𝜔
Jika medium gelombang pembawa tidak dispersive, maka = 𝑣𝑓 tidak
𝑘
9
Jelas bahwa untuk medium disperdif kecepatan kelompok 𝑣𝑔 tidak sama
besarnya dengan kecepatan fasa 𝑣𝑔 . seperti disebutkan diatas, kecepatan
kelompok ialah kecepatan jalar gelombang modulasi pada hasil superposisi
dua gelombang, yang beda ffrekuensinya sangat kecil atau jika panjang
gelombang untuk gelombang modulus besar (Sutrisno, 1979: 36-38)
Dispersi merupakan fenomena superposisi gelombang yang menghasilkan
bentuk gelombang yang berbeda. Contoh medium tak dispersif : gelombang
suara di udara, gelombang elektromagnetik pada medium vakum. Contoh
medium Dispersif : Gelombang laut, Gelombang cahaya melewati pandu
gelombang.
Kebanyakan medium nyata dimana gelombang merambat dapat kita dekati
sebagai medium nondispersi yang maksudnya apabila gelombang melaluinya,
tidak akan mengalami perubahan bentuk gelombang. Contoh dari medium
nondispersi adalah udara dan ruang vakum.
Dispersi gelombang dapat diartikan sebagai perubahan bentuk gelombang
ketika gelombang merambat melalui suatu medium. Apakah pulsa yang
merambat pada tali akan mengalami dispersi? Jawabnya, ya . Tali sebagai
tempat merambatnya gelombang merupakan medium dispersi. Artinya jika
gelombang merambat pada medium tersebut, gelombang mengalami dispersi.
Apakah ada medium nondispersi? Ruang hampa merupakan medium
nondispersi bagi gelombang elektromagnetik, dan udara dapat dianggap
sebagai medium nondispersi bagi perambatan gelombang bunyi. Jadi, di
dalam perambatannya gelombang bunyi tidak mengalami dispersi karena
udara dapat dianggap sebagai medium non dispersi.
Apakah yang terjadi jika di dalam perambatannya gelombang bunyi
mengalami dispersi?
Tentu saja percakapan Anda dengan teman Anda tidak akan terdengar dengan
jelas. Hal ini disebabkan bentuk gelombang yang dihasilkan dalam
percakapan itu akan beragam bentuknya ketika sampai di telinga. Dengan
demikian, pesan yang disampaikan tidak jelas ketika sampai di
telinga.Pernahkah Anda memperhatikan perambatan cahaya Matahari ketika
10
melewati sebuah prisma? Cahaya tersebut akan terdispersi menjadi spektrum
cahaya. Hal tersebut menunjukkan bahwa prisma merupakan medium dispersi
bagi cahaya .
Dari buku yang lain diketahui bahwa dispersi gelombang adalah
penguraian gelombang oleh medium yang dilaluinya. Medium ini disebut
medium dispersi. Penguraian gelombang di dalam suatu medium berkaiatan
dengan perubahan kecepatan rambat gelombang ( kecepatan fase) di dalam
medium tersebut.
a) Kecepatan Fase dan Grup gelombang
Tinjau suatu fungsi gelombang sebagai berikut :
ψ = A sin( wt − kx )
dengan :
2𝜋
ω= = 2𝜋𝑓
𝑇
2𝜋
k=
𝜆
Kecepatan gelombang terjadi pada fase tetap. Jadi, dapat ditulis :
𝜔𝑡 − 𝑘𝑥 = 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑑𝑥
𝜔−𝑘 =0
𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝜔
= 𝑣
𝑑𝑡 𝑘 𝑝
ψ1 = A sin ( 𝑘1 − 𝑤1 t)
ψ2 = A sin ( 𝑘2 − 𝑤2 t)
11
ψ = ψ1 + ψ2
= A sin ( 𝑘1 − 𝑤1 t) + A sin ( 𝑘2 − 𝑤2 t)
𝑘1 + 𝑘2 𝜔1 + 𝜔2 𝑘1 + 𝑘2 𝜔1 + 𝜔2
= 2𝐴 sin [( )x − ( ) 𝑡] cos [(( )x − ( ) 𝑡)]
2 2 2 2
ψ = 2A sin ( 𝑘1 x − 𝑤1 t)
ψ = 2A sin ( 𝑘2 x − 𝑤2 t)
12
𝜔1 + 𝜔2 2𝜔2 − ∆𝜔
= ≈ 𝜔2
2 2
𝑘1 + 𝑘2 2𝑘2 − ∆𝑘
= ≈ 𝑘2
2 2
∆𝑘 ∆𝜔
ψ = A′ 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑥− 𝑡)
2 2
∆𝜔 𝜔1 − 𝜔2
= 𝑣
∆𝑘 𝑘1 − 𝑘2 𝑔
Dapat ditulis :
𝑑𝜔
𝑣𝑔 =
𝑑𝑘
𝑑𝑣
𝑣𝑔 = 𝑣𝑝 = 𝑘
𝑑𝑘
13
2𝜋
Karena k = maka persamaan di atas dapat ditulis dengan :
𝜆
𝑑𝑣
𝑣𝑔 = 𝑣𝑝 − 1
𝑑𝜆
𝑑𝑣
Jika = negatif, maka 𝑣𝑔 < 𝑣𝑝 , keadaan ini disebut
𝑑𝜆
𝑑𝑣
dispersi normal. Sebaliknya jika = positif maka 𝑣𝑔 > 𝑣𝑝 .
𝑑𝜆
𝜔 = 𝑣𝑝 𝑘
𝑑𝜔
= 𝑣𝑝 = 𝑣𝑔
𝑑𝑘
14
g
T T
15
Tekanan p p0 konstan, tekanan atmosfir. Dengan u , dan bernilai
y , maka u / 2 didapat:
2
x, , t P0
g 0
t
P0
Dengan menggunakan Deret Taylor, jika konstan, maka
x, , t x,0, t
small terms,
t t
g 0, y 0
t
Kecepatan dapat diketahui dengan
v ,y 0
y t
Kemudian untuk menentukan solusi gelombang berjalan
( x, t ) A cos( kx t ) ,
Dimana adalah frekuensi angular.
Jika k > 0, ( x, y, t ) f ( y ) sin( kx t )
f "k 2 f 0,
f ( y) Ce ky De ky
f , dinyatakan sebagai y , D 0
Dengan mensubstitusikan, didapat
C A / k
Dan
2 gk
Ada pun hubungannya dengan dispersi adalah sebagai berikut
X Y
u , ,0
t t
( X , Y ,0) : perpindahan dari posisi utama
16
Ini merupakan sirkulasi dengan radial e ky , dengan 1/ k / 2 , dimana
adalah panjang gelombang horisontal (jadi, harus memiliki kedalaman air
/ 2 )
g g
cp
k k 2
Hal ini menunjukkan bahwa k, gelombang dispersif: berbeda dengan
panjang gelombang yang memiliki perbedaan fase kelajuan.
Kelompok kecepatan:
d d 1 g 1
Cg gk Cp
dk dk 2 k 2
Superposisi (linear) gelombang sinusiodal menghasilkan paket gelombang:
17
Energi yang berpindah pada kelompok kecepatan Cg: mengendap dalam suatu
kubangan air: pola nya dapat dilukiskan menyebar, sebagai berikut:
18
g g
cp tanh kh
k k k
Jika pada air dangkal (h / 2 ), kh 1, tanh kh kh, jadi
c p c0 gh ,
k
Terdapat panjang gelombang don dispersif ( 2h) , dengan
d
cg (c0 k ) c p , (misalnya pada gelombang tsunami di lepas samudera)
dk
D. Penerapan Konsep Gelombang Dispersif Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Gelombang laut merupakan salah satu contoh gelombang yang sering kita
temui dalam kehidupan sehari-hari. Selain gelombang laut, masih terdapat
banyak contoh lainnya. Ketika kita melempar sebuah batu kecil pada
permukaan air yang tenang, akan muncul gelombang yang berbentuk
lingkaran dan bergerak ke luar. Contoh lain adalah gelombang yang
merambat sepanjang tali yang terentang lurus bila kita menggerakan tali naik
turun. Ketika kita berbicara mengenai gelombang, kita tidak bisa
mengabaikan getaran. Getaran dan gelombang mempunyai hubungan yang
erat sekali.
Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya
gelombang membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan
getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber gelombang.
Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan gelombang yang
bergerak akan merambatkan energi (tenaga).
Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan
yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar atau berosilasi terhadap
titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya
gelombang pada genangan air tadi. Jika kita menggetarkan ujung tali yang
terentang, maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut.
Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang
mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
19
Ketika kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak
bahwa gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran.
Demikian pula, ketika kita menyaksikan gelombang laut bergerak ke pantai,
mungkin kita berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju ke pantai.
Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang kita saksikan adalah setiap
partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik
setimbangnya. Hal ini berarti bahwa gelombang tidak memindahkan air
tersebut. Jika gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga
ikut bepindah. Jadi, air hanya berfungsi sebagai medium bagi gelombang
untuk merambat.
Ketika Anda mandi di air laut, Anda merasa merasa terhempas ketika
diterpa gelombang laut. Hal ini terjadi karena setiap gelombang selalu
membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika mandi di laut,
tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi
pada gelombang laut. Energi yang terdapat pada gelombang laut bisa
bersumber dari angin dan lainnya.
20
BAB III
A. Simpulan
a) Gelombang adalah getaran dan energi yang merambat tanpa disertai
perambatan partikel – pertikel mediumnya.
b) Superposisi Gelombang merupakan penjumlahan dua gelombang atau
lebih dapat melintasi ruang yang sama tanpa ada ketergantungan satu
gelombang dengan yang lain. Elastisitas medium akan mempengaruhi
bentuk gelombang yang dihasilkan.
c) Dispersi merupakan fenomena superposisi gelombang yang
menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda. Contoh medium Tak
Dispersif : gelombang suara di udara, gelombang elektromagnetik pada
medium vakum. Contoh medium Dispersif : Gelombang laut,
Gelombang cahaya melewati pandu gelombang.
d) Gelombang dalam air merupakan perpaduan gelombang transversal
dan gelombang longitudinal.
e) Gelombang laut merupakan salah satu contoh gelombang yang sering
kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
a) Dalam penyusunan harus menggunakan referensi yang akurat dan jelas
kualitas informasi yang tertuang di dalamnya sehingga tidak terjadi
miskonsepsi terhadap materi pembelajarannya.
b) Dalam penyusunan makalah diharapkan ada kekompakan diantara
semua anggota kelompok untuk merampungkan makalah hingga selesai
21
DAFTAR PUSTAKA
Pain, H.J. 1993. The Physics of Vibrations and Wave, 4th ed. New York : John
Wiley & Sons
George C. King. 2009. Vibrations and waves. West Sussex : John Wiley & Sons
Tjia, M.O. 1994 . Gelombang. Solo : Dabara Publisher
Budi, Esmar . 2013 . Gelombang . Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
Young & Freedman . 2001 . Fisika Universitas Edisi Sepuluh . jakarta : Erlangga
Paul, A. Tipler . 1998 . Fisika untuk Sains dan Teknik . Jakarta : Erlangga
Sutrisno . 1997 . Fisika Dasar : Gelombang dan Optik . Bandung : ITB
Sears & Zemansky . 1983 . Fisika untuk Universitas . Bandung : Binacipta