Optika Fisik
3.1 Pembiasan pada Prisma
3.2 Warna Benda
3.3 Interferensi Cahaya
3.4 Difraksi
3.5 Polarisasi
Sifat-sifat perambatan cahaya seperti pemantulan, pembiasan serta prinsip jalannya sinar-
sinar telah kita bahas dalam topic optika geometris di kelas satu. Sifat sifat interferensi,
difraksi dan polarisasi cahaya yang termasuk dalam lingkup optika fisik akan dibahas dalam
bab ini.
= r1 + i 2 ……………(3.1)
Perhatikan ACD, sudut alas di A = i1 – r1 dan sudut alas di Q = r2 – i2, maka menurut sifat
sudut luar segitiga dapat dituliskan
δ =( i 1 +r 2 )− β ……………(3.2)
dengan = sudut pembias (sudut puncak) prisma; i 1 = sudut dating pertama, dan r2 = sudut
bias kedua.
Deviasi Minimum
pada saat deviasi minimum terjadi, persamaan (3.1) dapat ditulis menjadi r 1 = ½ dan
persamaan (3.4) menjadi i1 = ½ (m). Jika indeks bias prisma adalah np , dan indeks bias
medium nm, maka dengan menggunakan Hukum Snellius akan diperoleh
1 1
n m sin ( β +δ m )=n p sin β ……………(3.5)
2 2
Khusus untuk sudut pembias (sudut puncak) prisma yang kecil ( β ≤15 o ), persamaan (3.5)
dapat ditulis menjadi
np
δ m= ( nm )
−1 β ……………(3.6)
Contoh 3.1
Sebuah prisma yang mempunyai sudut pembias o terbuat dari sejenis kaca yang tidak
diketahui indeks biasnya. Sinar datang pada salah satu sisi prisma. Dengan memutar posisi
prisma, diperoleh deviasi minimum sebesar m = 40O. (a) Berapakah indeks bias prisma? (b)
Bila prisma diletakkan didalam air dengan indeks bias n air = 4/3, berapakah besar deviasi
minimum yang terjadi?
Penyelesaian:
(a) Kita tentukan lebih dahulu sudut datang i 1 dengan menggunakan persamaan (3.4)
sebagai berikut
1 1
n m sin ( β +δ m )=n p sin β
2 2
1 1
1 sin ( 60+ 40 ) =n p sin 60
2 2
sin50 0,77
np= = =1.53
sin30 0,5
(b) Bila prisma berada didalam air (nair = 4/3), maka berdasarkan persamaan (3.5),
1 1
n m sin ( β +δ m )=n p sin β
2 2
4 1 1
sin ( 60+δ m )=1,53 sin 60
3 2 2
1 3
sin ( 60+δ m ) = × 1,53 ×sin 30
2 4
1
sin ( 60+δ m ) =0,57
2
1
2
( 60+ δ m ) =35 δ m=70−60=10
Latihan Soal
1. Sebuah prisma sama sisi yang terbuat dari kuarsa dengan indeks bias 1,46
terletak pada bidang horizontal. Berkas cahaya mengenai mengenai permukaan
bidang pembias prisma dalam arah yang parallel terhadap sisi dasarnya.
Tentukanlah (a) besar sudut bias r2 sinar yang keluar dari prisma, dan sudut
deviasi
Jawab: (a) 69,8o, (b) 39,8o)
2. Sebuah prisma mempunyai sudut puncak 60 O dan terbuat dari kaca yang indeks
biasnya 1,50. Seberkas sinar datang pada salah satu bidang sisi dengan sudut
datang 30O. berapah besar sudut deviasinya?
(Jawab: 47,1o)
3. Pada suatu prisma sama sisi yang berada diudara datang seberkas sinar dengan
sudut datang 45O dan terjadi deviasi minimum. Tentukan besar (a) deviasi
minimum tersebut, dan (b) indeks bias prisma?
Jawab: (a) 30o, (b) 1,41)
5. Sebuah prisma terbuat dari kaca flinta yang mempunyai indeks bias 1,66 dengan
sudut pembias 2o. Berapakah besar deviasi minimumnya?
(Jawab: 1,32o)
3.1.2 Dispersi
Pada gambar 3.3 tampak bahwa cahaya putih yang datang pada prisma diuraikan menjadi
spectrum warna, yaitu merah (622 - 780 nm), jingga ( 597 – 622 nm), kuning ( 577 – 597 nm),
hijau ( 492 – 577 nm), biru ( 455 – 492 nm), nila dan ungu 390 – 455 nm). Ini menunjukkan
bahwa sesungguhnya cahaya putih tersebut merupakan gabungan dari ketujuh warna diatas.
Cahaya yang merupakan gabungan dari beberapa jenis warna disebut polikromatik,
sedangkan sinar yang hanya terdiri dari satu warna disebut monokromatik.
Apabila spectrum warna diatas di diurutkan dari merah hingga ungu, maka beberapa sifat
yang diperoleh adalah: sudut deviasi semakin besar, indeks bias semakin besar, frekuensi
semakin besar, dan panjang gelombang semakin kecil.
Lebar spectrum yang ditimbulkan oleh prisma tergantung pada selisih deviasi warna ungu
dan warna merah. Selisih antara sudut deviasi kedua warna ini di sebut sudut disperse
sehingga
…………(3.7)
φ=δ u−δ m=( nu−1 ) β−( nm−1 ) β
……………(3.8)
φ=( nu −nm ) β
Ketika kita memandang suatu benda, cahaya dari benda itu merambat langsung ke mata
kita. Warna benda adalah warna sinar yang dipantulkannya. Misalnya, sebuah benda yang
merah tampak tampak berwarna merah ketika disinari sinar putih karena semua spectrum
warna kecuali warna merah diserap oleh benda. Jadi, hanya sinar merah yang dipantulkan
oleh benda.
Warna sinar dibedakan menjadi 2 macam, yaituwarna primer dan warna sekunder. Warna
primer adalah warna yang tidak dapat diperoleh dari hasil penggabungan warna-warna
(sinar) lainnya. Yang termasuk warna primer adalah sinar warna biru, merah, dan hijau.
Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan oleh penggabungan dua warna (sinar)
primer. Yang termasuk warna sekunder adalah sinar warnakuning, sian dan magenta.
Pencampuran yang diperoleh dengan menjatuhkan sinar-sinar warna primer di tempat yang
sama pada layar putih disebut pencampuran adisi.
Warna komplementer adalah dua buah warna (sinar) yang menghasilkan warna putih bila
dijumlahkan, yaitu:
Filter cahaya
Perlu anda perhatikan bahwa warna benda bening (benda tembus cahaya), misalkan filter
cahaya, tergantung dari warna cahaya yang diteruskan, sedangkan warna benda gelap
(benda tak tembus cahaya), misalkan baju, daun, tergantung pada warna cahaya yang
dipantulkan. Daftar warna sinar yang diteruskan maupun yang ditahan oleh berbagai filter
cahaya dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Warna warna sinar yang diteruskan dan ditahan oleh filter cahaya.
Warna filter Meneruskan warna Menahan warna Keterangan
Merah m+j k+h+b+n+u m = merah
Hijau k+h m+h+b+n+u j = jingga
Biru b+n+u m+j+k+h k = kuning
Kuning m+j+k+h b+n+u h = hijau
Magenta m+j+b+n+u k+h b = biru
Sian k+h+b+n+u m+j n = nila
u = ungu
interferensi cahaya adalah perpaduan dari dua gelombang cahaya. Agar hasil interferensinya
mempunyai pola yang teratur kedua gelombang ini harus koheren, memiliki frekuensi dan
amplitude yang sama serta selisih fase tetap. Pola hasil interferensi ini dapat di tangkap pada
layar, yaitu:
(1) Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau
konstruktif).
(2) Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memperlemah atau
destruktif).
Skema percobaan Young untuk Interferensi celah ganda pada gambar 3.6 akan kita gunakan
menganalisisi interferensi cahaya. Hasil interferensi pada layar berupa garis-garis terang dan
gelap tergantung pada beda lintasan berkas cahaya dari S1 dan S2. Dengan kondisi jarak
kedua celah d jauh lebih kecil dari jarak celah ke layar l ( d << l ), maka selisih lintasan untuk
titik sembarang P adalah S2P – S1P = S2R = d sin Selanjutnya, akan kita tentukan syarat
terjadinya interferensi maksimum (terang) dan interferensi minimum (gelap).
Seperti yang telah kita ketahui dari pembahasan gelombang sebelumnya, interferensi
maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yang sama (sefase). Dua gelombang
memiliki fase yang sama apabila selisih lintasannya sama dengan nol atau bilang bulat kali
panjang gelombang . Secara matematik dapat dituliskan
Bilangan m disebut orde atau nomer terang. Untuk m = 0 disebut maksium orde ke-nol
(terang pusat), untuk m = 1 disebut terang ke-1, dan seterusnya. Karenan l >> d, maka sudut
sangat kecil. Jadi, dapat digunakan pendekatan sin = tan = p/l sehingga persamaan
(3.9) menjadi
dp
=mλ ……………….. (3.10)
l
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang 180 O atau rad. Ini berarti
beda lintasan kedua gelombang sama dengan bilangan ganjil kali setengah . Secara
matematik dapat juga dituliskan
1
(
d sin θ= m−
2)λ ; m = 1, 2, 3,… ……………….. (3.11)
Bilangan m disebut orde atau nomer gelap. Tidak ada gelap ke-nol. Untuk m = 1 disebut
minimum orde ke-1 atau gelap ke-1, dan seterusnya. Mengingat sin = tan = p/l , maka
persamaan (3.11) menjadi
dp 1
l (
= m− λ
2 ) ……………….. (3.12)
Jarak antara dua garis terang atau dua garis gelap yang berurutan
Pada interferensi celah ganda, jarak dua garis yang berurutan sama denga jarak dua garis
gelap yang nerurutan. Jika jarak itu kita sebut p maka dengan mudah kita peroleh
Δ pd
=λ ……………….. (3.13)
l
1
(
2 n d cos r= m−
2 )
λ ; m = 1, 2, 3, … ……………….. (3.14)
1
(
n r t 2= m−
2)λ R ; m = 1, 2, 3, … ……………….. (3.16)
Contoh 3.2
Pada suatu percobaan Young, jarak antara dua celah d = 0,25 mm sedangkan jarak celah
dengan layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interferensi pada layar adalah
adalah p = 3 mm. Tentukan (a) panjang gelombang cahaya yang digunakan dan (b) jarak garis
terang ketiga dari pusat! (c) Pertanyaan (b) jika percobaan Young dicelupkan dalam air yang
indeks biasnya na = 4/3!
Penyelesaian:
(a) Untuk gelap kedua, nilai m = 2. Untuk menentukan , gunakan persamaan 3.12
dp 1 ( 0,25 ×10−3 ) ( 3 ×10−3 ) 1
l (
= m− λ
2 ) 1 ( )
= 2− λ
2
λ=5 ×10 =5000 Å
−7
(b) Untuk terang ketiga m = 3. Jarak garis terang ketiga terhadap pusat (p) dihitung
dengan menggunakan persamaan (12.10)
dp ml λ 3 ×1 ×0,5 ×10−6
=mλ P= =
l d 0,25 ×10−3
¿ 6 ×10−3 m=6 mm
(c) Panjang gelombang cahaya adalam air, a, dihitung beradasarkan hubungan
λ a n a=λ u nu
4 3
λ a × =λ u × 1 atau λ a= λ
3 4 u
jarak garis terang ketiga dari pusat (p) memenuhi
dp ml
l
=m λ atau p=
d ( )
λ atau p sebanding dengan
pa λa λa 3
= pa= × pu = × 6 mm=4,5 mm
p u λu λu 4
Jadi, jarak terang ketiga dari terang pusat didalam air menjadi pendek.
Contoh 12.3
Jarak pisah antara sepasang celah pada suatu percobaan Young d = 0,2 mm.
Seberkas cahaya dengan panjang gelombang = 600 nm mengenai celah sehingga
menghasilkan pola interferensi pada layar. Berapakah sudut pisah yang dibentuk
oleh dua garis gelap yang berdekatan?
Penyelesaian:
Jarak dua gelap yang berturutan (p) memenuhi persamaan (3.13):
Δ pd Δ p λ 600 ×10−9 −3
=λ atau = = =3 ×10
l l d 0,2×10−3
pada percobaan Young l >> p, berarti sudut sangat kecil, sehingga berlaku
∆p
sin θ=tan θ=θ= θ=3× 10−3 rad , atau 3 mrad.
l
Latihan Soal
1. Pada percobaan Young, jarak layar ke celah 2 m dan jarak kedua celah 1,5 mm.
Panjang glombang yang digunakan 600 nm. Tentukan (a) jarak antara gelap ke-
empat dengan terang pusat, dan (b) jarak antara garis terang ke-2 dengan garis
ke-4 yang terdekat.
(Jawab: (a) 2,8 mm, (b) 1,2 mm)
2. Garis terang ordo kedua terjadi ketika cahaya denagn panjang gelombang 400
nm jatuh pada dua buah celah dengan sudut 30 O terhadap arah berkas semula.
Berapa jarak kedua celah?
(Jawab: 1,6 x 10-3 mm)
3. Untuk menentukan panjang gelombang sinar violet dilakukan percobaan Young.
Pengamatan pada layar menunjukkan bahwa jarak antara terang pusat dengan
gelap ke-3 5 mm dan jarak layar dari celah pada percobaan tersebut 1 m,
tentukan panjang gelombang violet?
(Jawab: 4000 Å )
4. Pada gambar tampak dua sumber gelombang X dan Y yang keduanya sefase.
Pada titik C terjadi interferensi maksimum. Seorang pengamat bergerak dari C
menuju N dan mendapat interferensi minimum di D.
N
X
D
7,0 cm
P C
7,0
cm Y
3.4 Difraksi
Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil
dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami lenturan
sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di
daerah dibelakang celah tersebut. Gejala ini dikenal sebagai peristiwa difraksi.
p
Untuk sudut = yang kecil sin θ ≈ tan θ= , sehingga berlaku
l
dp
=m λ ……………….. (3.19)
l
dengan penalaran yang sama, syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
( 12 ) λm = 0, 1, 2, …
d sin θ= m+ ……………….. (3.20)
dp 1
l ( )
= m+ λ
2
……………….. (3.21)
Pola interferensi yang dihasilkan oleh percobaan celah ganda Young dan pola
yang dihasilkan oleh difraksi celah tunggal terlalu menyebar (kurang tajam)
untuk memberikan hasil yang teliti. Ternyata dengan membuat banyak celah,
garis-garis terang dan gelap yang dihasilkan pada layar menjadi jauh lebih tajam
seperti tampak pada gambar 3.10.
Peralatan dengan celah majemuk ini
dinamakan kisi.
Sebuah kisi dapat terdiri dapat terdiri
dari ribuan celah berupa garis
(goresan) per sentimeter. Misalkan
sebuah kisi terdiri dari 5000 garis/cm,
maka dikatakan tetapan kisi (jarak
1
antar-celah), d = ( 5000 ) cm = 2 x 10 -4
Pada umumnya alat optik mempunya bukaan cahaya yang bentuknya bulat.
Akibatnya, difraksi karena lubang sempit berbentuk lingkaran ini mengurangi
kemampuan pemisahan bayangan dari dari suatu alat optik. Perhatikan
bayangan dari dua benda yang dihasilkan oleh sebuah lensa melalui bukaan
cahaya berbentuk lingkaran (diafragma) pada Gambar 3.12 berikut
Gambar 3.12 Bayangan dari dua benda yang terletak berdekatan, karena difraksi dapat
menjadi (a) saling menindih, (b) beririsan, dan (c) terpisah dengan baik.
Dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika pusat dari pola difraksi benda
pertama berimpit dengan minimum pertama dari difraksi benda kedua.
dm
Untuk θm yang sangat terkecil berlaku juga θm =tan θm = , sehingga persamaan
l
(3.27) menjadi
1,22 λl
d m =θm l¿ ……………….. (3.28)
D
dengan d m adalah daya urai (batas resolusi) dalam meter dan l adalah jarak benda
dari lensa.
Contoh 3.4
Sinar laser dengan panjang gelombang = 650 nm mengenai sebuah celah tunggal
yang lebarnya d = 0,13 mm. Sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan
sinar pada layar yang terletak di fokus lensa. Dalam pola difraksi yang terjadi pada
layar, jarak antara pita gelap ke dua sebelah kiri dan pita gelap ke dua sebelah kanan
terang pusat adalah 6,0 mm. (a) Gambarkan diagram percobaan tersebut lengkap
dengan sketsa intensitas sinar pada layar. Tentukan (b) jarak fokud lensa dan (c)
lebar pita terang pusat!
Penyelesaian:
(a) Gambar pola difraksi celah tunggal
(b) Syarat terjadinya gelap pada difraksi celah tunggal (m = 2) untuk yang sangat
kecil.
dp pd
=m λ atau l=
l mλ
Sebuah kisi difraksi dengan jumlah garis (celah) per cm adalah N = 5000/cm dikenai
sinar dengan panjang gelombang = 495 nm secara tegak lurus. Berapa jumlah garis
terang yang masih teramati pada pola difraksi di layar?
Penyelesaian:
Sudut maksimum yang mungkin terjadi adalah = 90O. Tetapan kisi adalah
1 1
d= = cm=2× 10−4 cm=2 ×10−6 m. Dengan menggunakan Persamaan
N 5000
(3.23) di peroleh
d sin θ d sin 90 o d
d sin θ=m λ atau m= = =
λ λ λ
Dengan perkataan lain, untuk menentukan orde maksimum yang mungkin terjadi
gunakan cara cepat dengan rumus
d 2 ×10−6 m
m maks= atau m maks= =4,04
λ 496 × 10−9 m
Orde terang m harus bilangan bulat (selalu dibulatkan ke bawah), terang yang terjadi
sampai orde ke-4. Berarti ada 4 garis terang di atas pusat, 1 garis terang di bawah
pusat sehingga total garis terang pada layar ada 9.
Penyelesaian:
(a) Diameter D = 0,9 cm = 9 x 10-3. Panjang gelombang = 589 nm = 589 x 10-9 m.
Gunakan persamaan (3.27) untuk menentukan sudut resolusi minimum.
λ 589 ×10−9 −5
θm =1,22 =1,22× =7,89 ×10 rad
D 9× 10−3
3
λ a n a=λ u nu atau λ a ( 43 )=λ ( 1) atau
u λ a= λu
4
λ
Dari hubungan θm =1,22 diperoleh θm ≈ λ , sehingga
D
3
λ
θm di air λ a 4 u atau θm di air= 3 θm diudara
= = 4
θm diudara λ u λu
3
Jadi, daya urai mikroskop di air sama dengan kali daya urainya di udara.
4
Latihan Soal
1. Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik sehingga
menghasilkan jarak antara gelap ke dua dengan terang pusat 15 mm. Jika
jarak layar dengan celah adalah 2 m, berapa panjang gelombang cahaya
yang digunakan? (Untuk sudut kecil, sin = tan ).
(Jawab: 4,5 x 10-3 mm)
2. Cahaya dengan panjang
gelombang 750 nm lewat
melalui sebuah celah yang
lebarnya 1 x 10-3 mm.
Tentukan (a) sudut deviasi
garis gelap ke satu ( dan (b)
lebar pita terang pada pusat layar pada layar yang jauhnya l = 20 cm.
(Catatan lebar pita terang pusat = 2y, yaitu jarak antara dua garis gelap ke
satu yang bersebrangan; disini tidak kecil)
(Jawab: 48,6O (b) 45,36O)
3. Celah tunggal selebar 0,2 mm disinari berkas cahaya yang panjang
gelombangnya 8000 Å . Pola difraksi pada layar yang jaraknya50 cm dari
celah. Tentukan jarak antara garis gelap ke tiga dengan garis terang pusat
(untuk sudut yang sangat kecil sin = tan ).
(Jawab: 6 mm)
4. Berapa lebar celah tunggal yang diperlukan supaya dapat terjadi interferensi
maksimum orde ke tiga dengan sudut difraksi 30 O dari seberkas sinar
monokromatik yang mempunyai panjang gelombang 6400 Å ?
5. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 600 nm mengenai
sebuah kisi difraksi secara tegak lurus. Kisi tersebut terdiri dari 5000
garis/cm. Tentukan (a) orde maksimum yang mungkin terjadi, (b) sudut bias
garis-garis terang lengkap dengan sketsa diagramnya, dan (c) jumlah garis
terang yang masih teramati pada pola difraksi di layar!
(Jawab: (a) orde 3, (b)= 17,5O, = 36,9O, 3 = 64,2O, (c) 7)
6. Dua berkas sinar X dan Y menyinari tegak lurus sebuah kisi. Berapa nilai
perbandingan antara panjang gelombang sinar X dan Y jika sudut deviasi
orde ke dua sinar X sama dengan sudut deviasi orde ke tiga sinar Y?
(Jawab: 3 : 2)
7. Warna merah dengan panjang gelombang 6750 Å orde ke-4 berimpit
dengan warna ungu orde ke-6 dari suatu pola difraksi yang menggunakan
kisi. Tentukan panjang gelombang sinar warna ungu!
(Jawab: 4500 Å )
8. Jika mata diperbesar sampai diameter 5 mm, berapa jarak minimum antara
dua sumber titik yang masih dapat dibedakan oleh mata pada jarak 40 cm
dari mata? Panjang gelombang cahaya di udara 500 nm dan indeks bias
mata 1,33.
(Jawab: 3,67 x 10-5 m)
9. Teleskop Hale di Mount Palomar memiliki diameter 5,0 m. tentukan sudut
resolusi minimum ketika menerima cahaya dengan panjang gelombang 600
nm?
(Jawab: 1,46 x 10-7 rad)
10. Cahaya dengan panjang gelombang 589 nm digunakan untuk mengamati
objek di bawah mikroskop. Jika diameter bukaan (aperture) lensa objektif
0,9 cm (a) tentukanlah sudut resolusi minimum. (b) Apabila pengamatan
dilakukan didalam air yang indeks biasnya 4/3, beapa sudut resolusi
minimumnya?
(Jawab: 7,98 x 10-5 rad, (b) 6 x 10-5 rad)
3.5 Polarisasi
Misalkan sekarang tali yang memiliki banyak arah getar (dalam hal ini disederhanakan
menjadi 2 arah getar) melewati sebuah celah vertikal (polarisator) seperti Gambar 3.14.
Celah tersebut hanya melewatkan gelombang yang arahnya vertikal. Gelombang yang hanya
memiliki satu arah getar seperti itu disebut gelombang terpolarisasi. Jadi, polarisasi adalah
terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga gelombang hanya memiiki satu arah
getar.
Sinar alami, misalnya sinar matahari pada umumnya bukan sinar terpolarisasi. Simbol untuk
sinar yang tidak terpolarisasi
n2
tani P= ……………….. (3.29)
n1
Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan yang sama ke segalaarah. Ini
disebabkan karena kaca hanya memilki satu indeks bias. Tetapi bahan-bahan kristal tertentu
seperti kalsit dan kuarsa memiliki dua indeks bias sehingga kelajuan cahaya tidak sama untuk
segala arah. Jadi, cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami pembiasan ganda.
Polarisasi dapat juga karena suatu bahan misalnya polaroid menyerap berbagai arah getar
sinar yang melaluinya dan mentransmisikan satu arah tertentu. Arah ini disebut sebagai
sumbu mudah dari polaroid. Polaroid sering digunakan pada kaca mata pelindung sinar
matahari (sun-glasses) dan pada filter polarisasi lensa kamera.
1
I 1= I O ……………….. (3.30)
2
Analisator berfungsi menganalisisi sinar yang dilewatkan oleh polarisator. Apabila analisator
diputar, maka pada saat sumbu mudahnya sejajar dengan sumbu mudah polarisator, mata
akan melihat sinar paling terang. Selanjutnya sinar meredup dan pada ssat sumbu mudah
polarisator dan analisator saling tegak lurus maka temapak gelap. Menurut Eteine Louis
Malus (1775 – 1812), bila sudut antara sumbu P1 dengan P2 adalah , intensitas cahaya yang
dilewatkan analisator adalah
1
I 2=I 1 cos 2 θ= I O cos 2 θ ……………….. (3.31)
2
Dari eksperimen didapatkan bahwa makin kecil panjang gelombang yang dipakai, maka
sudut putar semakin membesar.
Contoh 3.7
Suatu zat terletak didalam air dengan indeks bias n1 = 4/3. Seberkas sinar yang
mengalami polarisai jika sinar datang denagn sudut iP =
60O. (a) Berapa besar indeks bias zat n2? (b) Tentukan air
besar sudut kritis k jika sinar datang dari zat menuju air? n1
Penyelesaian: zat
n2
(a) Gunakan persamaan (3.29) untuk menentukan indeks
bias zat n2!
n2 o 4 4
tani P= atau n2 =n1 tan 60 = × √ 3= √ 3
n1 3 3
(b) Untuk sudut kritis, sudut bias r = 90O. Gunakan Hukum Snellius untuk menentukan
sudut kritis (Ik)!
4 4
n zat sini k =nair sin r atau √ 3 sinik = sin 90o
3 3
1
sin i k = =0,6 sehingga = 37O.
√3
Latihan
1. Berapakah sudut Brewster untuk sebuah gelas (n = 1,56) yang berada di dalam air (n
= 1,33) bila sinar dari air menuju gelas?
(Jawab: 50O)
O O
2. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat 37 (sin 37 = 0,6). Berapa sudut polarisasi untuk
zat tersebut jika sinar dari udara menuju zat?
(Jawab: 59O)
3. Cahaya matahari dalam keadaan tidak terpolarisasi jatuh pada permukaan air
4
(n air =
3). Cahaya pantul terpolarisasi linear. (a) Berapa besar sudut polarisasi? (b)
Tentukan besar sudut bias?
(Jawab: (a) 53O, (b) 37O)
4. Dua buah polaroid seperti pada Gambar 12.18 menghasilkan intensitas cahaya yang
1
diamati mata I 2= I . Jika I1 adalah intensitas cahaya yang dilewatkan polarisator
4 1
P1, tentukanlah sudut yang dibentuk sumbu mudah polarisator P1 dengan sumbu
mudah polarisator P2?
(Jawab: 60O)
5. Sebuah sakarimeter mempunyai tabung yang diisi larutan gula, panjangnya 20 cm.
konsentrasi gula yang digunakan 10% dan sudut putar jenis larutan = 66,5 /% per 10
cm. Apabila digunakan sinar natrium, tentukanlah pemutaran bidang polarisasi
cahaya oleh larutan!
(Jawab: 13,3O)
Evaluasi Bab 12
1. Pada suatu prisma sama kaki dengan minimum. Tentukan indeks bias bias
sudut puncak 30O ysng berada di prisma (anggap sin 15O = 0,25)!
udara datang seberka sinar dengan
sudut datang 45O dan terjadi deviai
A. √ 2 D. 2 √ 3
B. √ 3 E. 2 √ 3
C. 2 √2
A.
2. Hubungan antara sudut deviasi (D) A.
dengan sudut datang (i) adalah 60O D. 10O
seperti gambar di samping. Jika di B. 35O E. 5O
ketahui D = 14O, i1 = 37O dan indeks C. 15O
bias udara (n = 1), indeks bias prisma
= … (sin 37O = ¾) 5. Sebuah prisma kaca flinta mempunyai
sudut puncak 10O. Dalam keadaan
A. 1,2 D. 1,5 deviasi minimum, berapakah
B. 1,3 E. 1,6 besarnya sudut disperse antara sinar
C. 1,4 merah dengan sinar biru jika diketahui
indeks bias kaca flinta untuk kedua
3. Suatu prisma memilki penampang sinar tersebut adalah nm = 1,644 dan
berupa segitiga sama sisi dengan nb = 1,664?
indeks bias 1,5. Suatu sinar A. 0,1O D. 0,4O
monokromatik (satu warna) B. 0,2O E. 0,5O
O
dijatuhkan pada salah satu bidang C. 0,3
pembiasnya hingga jatuh tegak lurus
bidang. Setelah sinar keluar dari 6. Berapa sudut disperse yang terjadi
prisma ini, sudut penyimpngan sinar antara spektrum merah dan ungu
terhadap arah semula ialah… prisma kaca kerona yang memilki
A. 30O D. 75O sudut pembias 15O jika diketahui
B. 45 O
E. 90O untuk kaca kerona nm = 1,52 dan nu =
C. 60 O 1,54?
A. 0,1O D. 0,4O
O
4. Berikut ini adalah grafik hubungan B. 0,2 E. 0,5O
sudut deviasi () terhadap sudut C. 0,3O
datang (i) pada percobaan cahaya 7. Yang termasuk pasangan warna
dengan prisma. Prisma yang komplementer ialah…
digunakan mempunyai sudut A. kuning dan hijau
pembias… B. kuning dan biru
C. hijau dan jingga
D. merah dan biru
E. magenta dan biru
8.
35O
layar
35O
filter filter
(kuning (merah)
)
B. E.
C. 1,5
Suatu berkas sinar berwarna magneta
melewati filter kuning dan merah 11. Dua celah dengan jarak 0,2 mm
seperti pada gambar, maka pada layar disinari tegak lurus. Garis terang
warna yang tampak adalah… (Anggap ketiga terletak 7,5 mm dari garis
ruangan gelap, dan hanya ada satu terang ke nol pada layar yang jaraknya
sinar magenta tadi). 1 m dari celah. Panjang gelombang
A. merah D. ungu sinar yang dipakai…
B. kuning E. hitam A. 5,0 x 10-3 mm D. 5,0 x 10-4 mm
C. biru B. 2,5 x 10-3 mm E. 2,5 x 10-4 mm
C. 1,5 x 10-3 mm
9.
12. Pada percobaan Young digunakan dua
Cahaya dari suatu sumber koheren , celah sempit yang berjarak 0,3 mm
panjang gelombang , menyinari dua satu dengan yang lainnya. Jika jarak
celah s1 dan s2 seperti ditunjukkan layar dengan celah 1 m dan jarak garis
pada diagram. Jika m adalah bilangan terang pertama dari terang pusat 1,5
cacah maka syarat untuk terjadinya mm, maka panjang gelombang cahaya
interferensi destruktif di P adalah… adalah…
A. 4,5 x 10-3 m D. 4,5 x 10-6 m
1 B. 4,5 x 10-4 m E. 4,5 x 10-3 m
( )
A. l 2−l 4 = m+
2
λ -5
C. 4,5 x 10 m
B. l 2−l 4 =m λ
1 13. Pada percobaan Young (celah ganda)
( )
C. l 2 +l 4= m+
2
λ jika jarak antara dua celahnya
dijadikan dua kali semula maka jarak
( 12 ) λ
D. l 1 +l 2−( l 3 +l 4 ) = m+ antara dua garis gelap yang berurutan
menjadi…
E. l 1 +l 2−( l 3 +l 4 ) =m λ A. 4 kali semula
B. 2 kali semula
¼ kali semula
C. ½ kali semula
10. D. tetap
31. Terang ketiga dari pola difraksi yang 36. Seberkas sinar merambat dari suatu
dihasilkan oleh sebuah kisi terjadi zat menuju udara. Sudut kritis yang
dengan sudut deviasi 45O terhadap terjadi adalah 30O. Jika sinar
normal. Berapa orde maksimum yang merambat dari zat itu menuju udara,
dihasilkan oleh ksi tersebut? berapa sinus sudut polarisasinya?
A. 4 D. 7 A. 0,1 √ 5 D.
A
B. 5 E. 8 0 , 4 √5
n
C. 6 B. 0 , 2 √ 5 E.
0,5 √ 5
2
n
C
32. Seberkas cahaya monokromatis C. 0 , 3 √ 5
dengan panjang gelombang 6 x 10 -7 m
S
R
n
2
layar adalah…
A. 3 D. 6
Q
1
B. 4 E. 7
C. 5