aR 2 r
(5-1)
v2
a2
a1
v1
Gambar 1 : Untuk gerak melingkar beraturan,
Dian Widiastuti
FISIKA I
Sebagai
contoh,
jika
1
f
(5-2)
sebuah
benda
1
3
berputar
dengan
frekuensi
2 r
T
Contoh :
1. Lihat contoh soal no 1 di modul 14.
2. Orbit Bulan di sekeliling Bumi yang hampir bulat mempunyai radius sekitar
384.000 km dan periode T selama 27,3 hari. Tentukan percepatan Bulan
terhadap Bumi.
Jawab :
Pada orbit di sekeliling Bumi, Bulan menempuh jarak 2 r, di mana r = 3,84 x
108 m adalah radius jalur lingkarannya. Laju Bulan pada orbitnya mengelilingi
Bumi adalah = 2r T . Perioda T dalam detik adalah T = 27,3 hari 24
jam 3600 s/jam = 2,36 x 106 s. Dengan demikian,
2
r
T r
(2,36 10 6 ) 2 (3,84 10 8 )
2
aR
0,00272 2,72 10 3 m / s 2
Kita dapat menuliskan hasil ini dalam g = 9,8 m/s2 (Percepatan gravitasi pada
permukaan Bumi) sebagai :
a 2,72 10 3
g
9,8
2,78 10 4 g
Note :
Percepatan a = 2,78 x 10-4 g bukan merupakan percepatan gravitasi untuk
benda pada permukaan Bulan. Melainkan percepatan yang disebabkan oleh
gravitasi Bumi untuk semua benda (Misalnya bulan) yang berjarak 384.000
km dari Bumi.
Dian Widiastuti
FISIKA I
ma R , di mana aR adalah
arah radial :
ma R m
2
. [gerak melingkar]
r
(5-3)
Contoh :
3. Sebuah bola 0,15 kg di ujung sebuah tali 1,1 m (massa diabaikan) diputar
membentuk lingkaran vertikal. (a) Tentukan laju minimum yang harus dimiliki
bola pada puncak lintasannya sehingga bola itu bisa terus bergerak dalam
lingkaran. (b) Hitung tegangan tali di dasar jalur dengan menganggap bola
bergerak dengan laju dua kali lipat dari (a).
Jawab :
Diagram benda-bebas ditunjukkan pada Gambar 2 untuk kedua situasi.
A
FTA
mg
FTB
B
mg
Gambar 2 : Contoh 3.
(a) Di puncak (titik A), dua gaya bekerja pada bola, mg, beratnya; FTA, gaya
Dian Widiastuti
FISIKA I
tegangan yang diberikan tali pada titik A. Kedunya bekerja dengan arah ke
bawah, dan jumlah vektornya memberikan percepatan sentripetal aR kepada
bola. Sekarang kita pakai hukum Newton kedua, untuk arah vertikal, dengan
memilih arah ke bawah (menuju pusat) positif:
ma R
FTA mg m
A2
r
mg m
A2
r
gr
Ini adalah laju minimum di puncak lingkaran jika bola harus meneruskan
geraknya dalam lintasan melingkar.
(b) Di bagian bawah lingkaran (Gambar 2) tali memberikan tegangan FTB ke
atas sementara gaya gravitasi, mg bekerja ke bawah. Sehingga, hukum
Newton kedua, kali ini dengan memilih arah ke atas (menuju pusat) sebagai
arah positif, menghasilkan
ma r
FTB mg m
B2
r
Laju B diketahui dua kali lipat dari hasil yang kita dapatkan di (a), yaitu 6,56
m/s. [Perhatikan bahwa di sini laju berubah karena gravitasi bekerja pada
bola di semua titik sepanjang lintasan, tetapi Persamaan 5-3 tetap berlaku,
B2
mg
r
6,56 21,1
0,15
0,15 9,8 7,34 N
FTB m
Perhatikan bahwa kita tidak bisa dengan mudah menentukan FTB sama dengan
m B2 r ; yang terakhir ini sama dengan gaya total pada bola dalam arah radial dan
dengan demikian juga melibatkan gravitasi. Jelas bahwa tegangan tali tidak hanya
memberikan percepatan sentripetal, tetapi harus lebih besar dari maR untuk
mengimbangi gaya gravitasi ke bawah.
3. Mobil yang Melewati Tikungan
Satu contoh percepatan sentripetal terjadi ketika sebuah mobil melewati tikungan.
Dian Widiastuti
FISIKA I
Pada situasi seperti ini, Anda mungkin merasa terdorong ke luar. Tetapi tidak ada
suatu gaya sentrifugal misterius yang menarik Anda. Yang terjadi adalah Anda
cenderung bergerak dalam garis lurus, sementara mobil mulai mengikuti lintasan
yang melengkung, tempat duduk (gesekan) atau pintu mobil (kontak langsung)
memberikan gaya pada Anda. Mobil itu sendiri pasti memiliki gaya ke dalam yang
diberikan padanya jika bergerak melengkung. Pada jalan yang rata, gaya ini
diberikan oleh gesekan antara ban dan jalan. (Merupakan gesekan statis selama ban
tidak selip.) Jika gaya gesekan tidak cukup besar, seperti pada kondisi ber-es, gaya
yang cukup tidak bisa diberikan dan mobil akan tergelincir keluar dari jalur
melingkarnya ke jalur yang lebih lurus.
Contoh :
4. Sebuah mobil 1000 kg melewati tikungan pada jalan yang rata dengan radius
50 m dengan laju 50 km/jam (14 m/s). Apakah mobil akan bisa melewati
tikungan itu, atau apakah akan tergelincir, jika : (a) jalan tersebut kering dan
koefisien gesekan statis adalah S = 0,6; (b) jalan ber-es dan S = 0,25?
Jawab :
FN
Ffr
FG = mg
Gambar 3 : Gaya pada mobil yang melewati
tikungan pada jalan yang rata (tampak dari depan).
Gambar 3 menunjukkan diagram benda-bebas untuk mobil. Gaya normal,
FN, pada mobil sama dengan beratnya karena jalan itu rata dan tidak ada
percepatan vertikal :
FN mg 1000 9,8 9800 N
Pada arah horisontal, satu-satunya gaya adalah gesekan, dan kita harus
membanding dengan gaya yang diperlukan untuk menghasilkan percepatan
sentripetal untuk melihat apakah gaya itu cukup. Gaya horisontal total yang
diperlukan untuk mempertahankan gerak mobil pada waktu melewati
Dian Widiastuti
FISIKA I
tikungan adalah :
FR ma R m
2
14 2
1000
3900 N
r
50
Tentunya kita berharap bahwa gaya gesekan maksimum total (jumlah gayagaya gesekan yang bekerja pada setiap ban) paling tidak akan sebesar ini.
Untuk (a), S = 0,6, dan gaya gesekan maksimum yang bisa didapat adalah
(ingat bahwa Ffr SFN,) adalah :
( F fr ) maks S FN 0,6 9800 5900 N
Mobil akan tergelincir karena jalan tidak bisa memberikan gaya yang cukup
(dibutuhkan 3900 N) untuk mempertahankan gerak melengkungnya dengan
radius 50 m.
Pemiringan tikungan dapat memperkecil kemungkinan tergelincir karena gaya
normal jalan (bekerja tegak lurus terhadap mobil) akan memiliki komponen ke
arah
pusat
lingkaran
(Gambar
4),
dengan
demikian
memperkecil
2
r
FN
FN cos
FN sin
x
y
x
Dian Widiastuti
mg
FISIKA I
Contoh :
5. Untuk mobil yang berjalan dengan kelajuan melewati tikungan dengan
radius r, tentukan rumus untuk menentukan dengan sudut berapa jalan
tersebut harus dimiringkan sehingga tidak diperlukan gesekan. ( b) Berapa
besar sudut ini untuk suatu tikungan jalan bebas hambatan dengan radius 50
m dan laju rancangan sebesar 50 km/jam?
Jawab :
Kita pilih sumbu-sumbu x dan y sebagai arah horisontal dan vertikal sehingga
aR, yang berada pada arah horisontal, akan berada pada sumbux.
Komponen-komponen FN ditunjukkan pada Gambar 4. (a) Untuk arah
horisontal,
ma R memberikan
FN sin
m 2
r
Pada arah vertikal, gaya gaya yang ada adalah FN cos ke atas (Gambar
4) dan berat mobil (mg) ke bawah. Karena tidak ada gerak vertikal, komponen
ma y menghasilkan
FN cos mg 0
Dengan demikian
Dian Widiastuti
FISIKA I
FN
mg
cos
2
r
dan didapatkan
mg
2
sin m
cos
r
atau
mg tan m
2
r
sehingga
tan
2
rg
14 2
0,4
50 9,8
sehingga 22 .
4. Gerak Melingkar Tidak Beraturan
Gerak melingkar dengan laju konstan terjadi jika gaya total pada benda yang
diberikan menuju pusat lingkaran. Jika gaya total tidak diarahkan menuju pusat,
melainkan degnan sebuah sudut tertentu, seperti ditunjukkan pada Gambar 5a, gaya
tersebut mempunyai dua komponen. Komponen yang diarahkan menuju pusat
lingkaran, FR, menyebabkan percepatan sentripetal, aR, dan mempertahankan gerak
benda dalam lingkaran. Komponen tangen terhadap lingkaran tersebut, Ftan, bekerja
untuk menaikkan (atau menurunkan) laju, dan dengan demikian menghasilkan
tan
tan
komponen percepatan
yang merupakan tangen terhadap
lingkaran, atan. Ketika laju
F
a
benda berubah, komponen
tangensial dari gaya akan bekerja.
FR
(a)
aR
Dian Widiastuti
(b)
FISIKA I
berubah
jika
gaya
padanya
mempunyai
vektor
percepatan
dan
komponen
komponen vektornya.
Komponen tangensial dari percepatan, atan, sama dengan perubahan besar
kecepatan benda :
a tan
2
r
Karena aR dan atan selalu tegak lurus satu sama lain, besar a pada setiap saat
adalah
a
2
2
a tan
a tan
Contoh :
6.
Sebuah mobil balap mulai dari keadaan diam dari area pit dan
Dian Widiastuti
FISIKA I
dipercepat beraturan sampai laju 35 m/s dalam 11 detik, dan berjalan pada
lintasan yang melingkar dengan radius 500 m. Dengan menganggap
percepatan tangensial konstan, hitunglah (a) percapatan tangensial, dan (b)
percepatan sentripetal jika laju sebesar 30 m/s.
Jawab :
(a) atan konstan, dengan besar
a tan
(b)
aR
35 0
3,2 m/s2
t
11
2 30 2
1,8 m/s2
r
500
5. Pemusingan
Suatu alat yang berguna dalam menggambarkan dengan baik aspek dinamika dari
gerak melingkar adalah mesin pemusingan, atau pemusing ultra dengan laju yang
sangat tinggi. Alat ini digunakan untuk mengendapkan materi dengan cepat atau
untuk memisahkan berbagai materi dengan karakteristik yang berbeda beda.
Tabung uji atau wadah lainnya dipasang pada baling baling pemusing; yang
dipercepat sampai laju rotasi yang sangat tinggi: lihat Gambar 6, dimana satu tabung
uji ditunjukkan dengan dua posisi yang berbeda sementara baling baling berputar.
Titik kecil di dalam tabung menggambarkan partikel kecil, mungkin sebuah
makromolekul, pda tabung uji yang dipenuhi dengan fluida. Ketika tabung berada
pada posisi A dan baling baling berputar, partikel itu mempunyai kecenderungan
untuk bergerak pada garis lurus dengan arah tanda panah yang terputus putus
pada gambar. Tetapi fluida, yang menahan gerak partikel, memberikan gaya
sentripetal yang mempertahankan agar partikel tetap bergerak dalam jalur yang
hampir berupa lingkaran. Biasanya, hambatan fluida (yang mungkin merupakan
cairan, gas, atau gel, bergantung pada jenis aplikasi) tidak sama persis dengan
m 2 r , dan partikel itu pada akhirnya mencapai dasar tabung. Jika partikel
partikel mengendap dalam medium yang semi keras seperti gel, dan rotasi
diberhentikan sebelum partikel mencapai dasar tabung, partikel partikel itu akan
dipisahkan menurut ukuran atau faktor faktor lain yang mempengaruhi
mobilitasnya. Jika partikel partikel mencapai dasar tabung, maka dasar tabung
memberikan gaya yang mempertahankan gerak partikel dalam lingkaran. Bahkan,
dasar tabung harus memberikan gaya pada seluruh fluida dalam tabung, untuk
membuatnya tetap bergerak dalam lingkaran. Jika tabung tidak cukup kuat untuk
memberikan gaya ini, tabung itu akan pecah.
Dian Widiastuti
FISIKA I
10
Jenis bahan yang ditempatkan dalam mesin pemusing adalah yang tidak
mengendap atau terpisah dengan cepat di bawah pengaruh gravitasi. Tujuan
dipakainya mesin pemusing adalah untuk memberikan gravitasi efektif yang lebih
besar daripada gravitasi normal karena laju rotasi yang tinggi, sehingga partikel
partikel bergerak ke bagian bawah tabung dengan lebih cepat.
Dian Widiastuti
FISIKA I
11
2r 0,377
3
T
1,2 10
3,14 10 2 m/s.
2 (3,14 10 2 ) 2
1,64 10 6 m/s2,
r
0,06
2r
2 0,1
5,23 10 2 m/s.
T
1,2 10 3
Kemudian
2 (5,23 10 2 ) 2
2,74 10 6 m / s 2
r
0,1
2,79 10 5 g
aR
(b) Karena percepatan berubah ubah terhadap jarak dari sumbu, kita
perkirakan besarnya gaya dengan menggunakan percepatan rata rata
1,64 10 6 2,72 10 6
2
6
2,19 10 m / s 2
Kemudian
F m a 0,012 2,19 10 6 2,63 10 4 N
Dian Widiastuti
FISIKA I
12