NIM : 170322613023
OFF : M / 2017
1. Sebuah berkas cahaya alam dating dengan sudut dating pada bidang permukaan
gelas dan menghasilkan gelombang pantul yang terpolarisasi linear. (a) berapakah sudut
bias sinar yang terpolarisasi linera? (b) berapakah indeks bias
Jawaban
Diketahui : i =
(b) ..?
Jawab :
(b) = udara = 1
= gelas =1,5
1
2. Sebuah polisator dan analisator diputus sedemikian hingga sinar yang keluar intensitas
maksimum. Berapa bagian intensitas yang dipancarkan jika analisator diputus dengan
sudut 30
Jawaban
Diketahui : θ
Ditanya :
Jawab :
3. Dua lampu 20 cd dan 40 cd berjarak 10 m. Pada titik yang manakah pada garis
penghubung intensitas penerangan kedua lampu adalah sama kuat ?
Jawaban
Diketahui : I1 = 20 cd
I2 = 40 cd
r = 10 m
Jawab :
4. Seorang dengan mata jauh (hiperop) tidak dapat melihat dengan jelas objek yang letaknya
kurang dar, 75 cm didepan mata. Berapakah kekuatan kacamata agar orang itu dapat
membaca pada 25 cm.
Jawaban
Dik : Pp : 75 cm
Sn : 25 cm
Jawab : P =
6. Sebuah mikroskop dengan lensa obyektif dan okuler berjarak fokus 8 cm dan 2,5 cm.
Bayangan nyata oleh lensa obyektif berada 16 cm dari lensa itu. Tentukan perbesaran total
jika mata ditempatkan dekat lensa okuler dan melihat bayangan maya pada jarak 25 cm!
Jawab :
Diketahui fob = 8 cm
fok = 2,5 cm
Sob = 16 cm
Sn = 25 cm
Ditanyakan MTot ?
9. Buktikan Persamaan (3.5) pada buku Optika Modern karangan Prof Arif Hidayat
Jawaban :
Dua suku pertama berkaitan dengan irrradian gelombang secara individual, dan Suku
terakhir tergantung pada interaksi gelombang dan disebut suku interferensi, . Maka
persamaan (3.4) dapat dituliskan sebagai :
Dimana
10. Jelaskan perbedaan antara cahaya koheren dan cahaya yang tidak koheren !
Jawaban : Perbedaan Cahaya Koheren dan Tidak Koheren ditunjukkan dalam tabel
dibawah ini
interferensi hanya terjadi jike gelombang-gelombang mempunyai warna sama, polarisasi sama,
dan beda fase yang tetap, dengan kata lain sumber-sumber tersebut koheren.
Jawaban :
Sistem optik yang menghasilkan gejala interferensi disebut interferometer. ecara umum, sistem
optik yang menghasilkan gejala interferensi dapat dibagi menjadi dua kelompok: sistem pembagi
muka gelombang (wavefront splitting) dan sistem pembagi amplitudo (amplitude splitting). Dalam
sistem pertama, muka gelombang primer digunakan baik secara langsung sebagai sumber untuk
memancarkan muka gelombang sekunder, maupun dipadukan dengan piranti lain untuk
menghasilkan sumber muka gelombang sekunder virtual. Gelombanggelombang sekunder ini
bertemu membentuk pola interferensi. Dalam sistem kedua atau dalam sistem pembagi amplitudo,
gelombang primer itu sendiri dibagi menjadi dua segmen yang menempuh lintasan berbeda
sebelum bertemu lagi dan berinterferensi.
Cahaya monokromatik bidang dilewatkan pada sebuah celah kecil pada aperture dengan maksud
untuk menghasilkan sebuah titik sumber tunggal S. Cahaya menyebar sebagai gelombang sferis
dari sumber sesuai dengan prinsip Huygen dan melewati pada dua celah berdekatan S1 dan S2
pada aperture. Kedua celah maka menjadi dua sumber cahaya koheren, yang interferensinya dapat
diamati pada layar yang berjarak jauh. . Jika kedua lubang berukuran sama, cahaya yang memancar
dari celah-celah tersebut mempunyai amplitudo sebanding , dan irradiansi pada titik-titk
superposisi. Sesuai dengan persamaan Huygens yang menyatakan bahwa
Interferensi pada selaput tipis : Penampakan warna-warna pada permukaan minyak di atas air dan
film sabun adalah berhubungan dengan interferensi dan pemantulan cahaya pada film tipis material
transparan tunggal atau banyak. Sifat-sifat optik film tipis muncul dari gejala interferensi dan
refleksi. Syarat dasar interferensi tergantung pada apakah pemantulan mengalami perubahan fase
Berikut ini di jelaskan beberapa tipe film tipis.
Ditinjau kasus sebuah film material transparan dibatasi oleh bidang pararel, misalnya lapisan
minyak, film oksida logam, atau film evaporasi pada sebuah plat atau substrak gelas (lihat gambar
3-7). Seberkas cahaya yang datang pada permukaan di A akan terbagi menjadi bagian terpantul
dan terbiaskan. Pembagian sinar menjadi dua bagian yang kemudian berekombinasi dan
berinterferensi disebut pembagian amplitudo, berbeda dengan interferensi Young yang melalui
proses pembagian muka gelombang.
16 . Lapisan Minyak setebal 1cm dengan n =1,63 terletak diatas air dengan n= 1,33. Ada
seberkas sinar yang melalui air dan datang ke bidang batas air minyak dengan sudut 30º.
Apakah sinar tersebut dipantulkan sempurna oleh bidang batas minyak-air ?
n1 = Udara
n2 = Minyak
n1 = Air
n2 = Minyak
Pada hasil diatas , sinar tersebut tidak dipantulkan sempurna oleh batas bidang minyak udara
karena tidak memenuhi syarat pemantulan sempurna.
Tetapi, pada hasil dari soal diatas Sudut datang lebih kecil daripada sudut kritis
17. Cincin-cincin newton yang dihasilkan oleh suatu lensa plan konvek yang diletakkan pada
keping gelas datar dengan permukaan konveknya terletak keping gelas, menghasikan cicin
terang pertama dengan radius 4mm, ketika disinari cahaya monokromatis dari atas.
a. Bila jari jari pelengkungan lensa tersebut 4m, hitunglah panjang gelombang dari
cincin yang digunakan tersebut
b. Bila celah antara lensa dan keping diatas diisi air (n=4/3) hitunglah jari jari dan
cincin terang pertama.
Jawaban:
Diketahui : Δr = 4mm
R = 4m
n = 1,33
Ditanya : a. λ ?
b. r ?
Dijawab :
a. Δr = λ / 2
λ = Δr . 2
= 8 mm
b. ketebalan udara-lapisan tipis di cincin terang ke-1 yang dinyatakan oleh tm = mλ / 2 nf
Karena lapisan tipis berupa udara, nf = 1 dantm = mλ / 2
tm = 8 / 2 = 4mm
bila tm sangat kecil, maka dapat diabaikan..
rm² = 2 R tm
r= = = 0.1788 m
18. Cahaya dengan λ = 566 nm jatuh pada film berbentuk keping sejajar yang berada
diudara dengan sudut datang 30º. Indeks bias keping 1.5 ?
a. berapa tebal keping terkecil agar terjadi interferensi maksimum karena refleksi
b. bagaimana keadaan permukaan tersebut jika tebal 1500nm
diketahui : λ = 566 nm = 566 x 10-9m
θ = 30º
n = 1.5
ditanya : a. d ?
Jawab :
d sin θ = n λ
d=
19. Berkas cahaya yang monokromatis yang digunakan pada percobaan young,
menghasilkan pita-pita gelap yang berjarak 5,6 mm. Jika jarak sumber dan layar 10 m dan
jarak kedua celah 1mm. Berapakah panjang gelombang yang dipakai ?
Jawaban
Diketahui :
Ditanya :
, dimana m = 1
20. Sebuah gelombang elektromagnetik berfrekuensi 40 MHz merambat didalam ruang
hampa searah sumbu x.
b. Pada titik dan waktu tertentu, medan listrik mempunyai harga 750 N/C dan merambat
sepanjang sumbu y. Hitunglah besar dan arah medan magnet dititik dan waktu tersebut ?
c. Tuliskan ekspresi untuk komponen medan listrik dan medan magnet untuk gelombang ini
!
Jawaban :
Diketahui :
Ditanya :
a. dan . ?
b. .. ?
c. Ekspresi E dan B ?
a. dan
b.
Em dan Bm adalah nilai maksimum amplitudo medan listrik dan medan magnetik.
Konstanta k disebut bilangan gelombang. Yang nilainya setara dengan , dengan adalah
panjang gelombang. Adapun dengan f adalah frekuensi getaran sehingga dapat diperoleh
:
Turunan parsial dari persamaan 1.0, berarti t dianggap bilangan tetap, dan turunan parsial
ue = 1/2 ɛ0.E2
dengan:
ue = rapat energi (J/m3 atau Jm-3)
ɛ0 = permitivitas vakum (8,85× 10-12 C2/Nm2)
22. Terdapat tiga situasi perambatan cahaya antara dua medium: (i) Cahaya merambat dari
dalam air (n=1,33) menembus interface air udara dengan sudu datang 70°; (ii) Cahaya
merambat dari dalam kaca (n=1,52) menembus interface gelas air dengan sudut datang 70°;
(iii) Cahaya merambat dari dalam air (n=1,33) menembus air kaca dengan sudut datang
70°
● Diketahui:
(i) Cahaya merambat dari dalam air (n=1,33) menembus interface air udara dengan sudu datang
70°;
(ii) Cahaya merambat dari dalam kaca (n=1,52) menembus interface gelas air dengan sudut datang
70°;
(iii) Cahaya merambat dari dalam air (n=1,33) menembus interface air kaca dengan sudut datang
70°
● Ditanya: Manakah yang terjadi pemantulan gelombang?
● Jawab: (i) dan (ii) Karena pemantulan internal total yaitu pemantulan yang terjadi bila
medium 1 memiliki indeks bias lebih besar dari indeks bias 2. Hal ini menyebabkan sudut datang
terus di perbesar hingga sudut biasnya mencapai 90 derajat (sudut kritis) sehingga tidak ada sinar
yang terbiaskan atau sinar akan terpantul sempurna.
(i) Udara
Air
Garis Normal
Hk. Snellius :
Diketahui :
Ditanya : .. ?
Jawab :
Sudut Kritis
Analisis :
● Syarat pemantulan sempurna yaitu sudut datang > sudut kritis
● Sehingga terjadi pemantulan sempurna
( ii )
gelas
Sudut Kritis :
Air = n1=1,33
Analisis :
Permasalahan tersebut tidak memenuhi syarat dari pemantulan sempurna, dimana n1 > n2.
Sedangkan pada soal tersebut, n2 > n1. Cahaya bergerak dari medium renggang ke medium yang
lebih rapat. Jadi tidak jadi pemantulan secara sempurna.
23. Seberkas cahaya tidak terpolarisasi berintensitas I0 melewati sederet filter terpolarisasi
ideal dengan arah polarisasi ditunjukkan pada gambar (a)Berapakah intensitas cahaya
(ditanyakan dalam I0) dititik-titik A,B, dan C? Jika kita memindahkan filter yang ditengah,
apa yang akan terjadi dengan intensitas cahaya di titik C?
Jawaban :
Bila kita memindahkan filter yang ditengah (B) , maka intensitas pada titik C akan berubah
24. Dapatkan dan deskripsikan bayangan perantara dan bayangan akhir yang dihasilkan
oleh sebuah sistem dua lensa seperti yang digambarkan dalam gambar dibawah ini. Misal
f1=15 cm dan f2= -15 cm, dan jarak pisahnya 60cm. Misalnya obyek 25cm dari lensa pertama,
seperti ditunjukan pada gambar.
Diketahui :
f1 = 15cm d= 60cm
f2 = -15cm s= 25cm
Ditanya M=....?
Jawaban :
Maka
Jadi bayangan akhir 9cm di depan lensa 2
M=
Pada gambar ini memperlihatkan hubungan antara intensitas radiasi dan panjang
gelombang radiasi benda hitam ideal pada berbagai temperatur yang berbeda. Grafik ini dikenal
sebagai grafik distribusi spektrum. Intensitas merupakan daya yang dipancarkan per satuan
panjang gelombang. Ini merupakan fungsi panjang gelombang I maupun temperatur T, dan disebut
distribusi spektrum.
Berdasarkan gambar grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pada suhu tertentu, intensitas cahaya
maksimum akan bergeser kearah ultraviolet. Pancaran radiasi benda hitam itu akan mengikuti
suatu kurva seperti gambar di atas.
Jawaban :
25.2 Berdasarkan gambar dibawah, turunkan syarat terjadinya frinji terang dan gelap
pada layar
Jawaban :
Berdasarkan pada gambar di atas dapat di lihat bahwa ada cahaya datang melalui satu celah sempit.
Setelah melewati celah sempit tersebut cahaya akan tersebar dan akan membentuk sebuah
gelombang sferis yang kemudian akan melewati duah buah celah. Cahaya yang melewati dua celah
tersebut akan terbentuk sebuah cahaya yang koheren dan memiliki fase yang sama. Setelah
memiliki fase yang sama cahaya tersebut akan di teruskan menuju titik P, sehingga cahaya yang
melewati dua celah sempit terusebut akan menyatu pada titik terang P. pada titik terang P juga
memiliki syarat irridiansi maksimum yang memenuhi persamaan
Keterangan:
untuk menghasilkan cahaya gelap, syaratnya adalah irradiansi minimum yang memenuhi
persamaan S2P – S1P = Δ = (m+ ½ λ) a sin ϴ
Dalam hal ini OX dan S1S2 adalah saling tegak lurus, dan OP hampir tepat tegak lurus degan S1Q.
Syarat untuk interferensi konstruksi di titik P pada layar maka,
Dimana m adalah nol atau bernilai bulat. Irradiansi pada layar, di titik yang di tentukan oleh sudut
ϴ, diperoleh dengan menggunakan persamaan sebelumnya dan relasi antara beda lintasan Δ dan
beda fase , dimana adalah
I = 4 Io = 4 Io
● = cos ( k . r – wt + )
● = cos ( k . r wt + )
Medan listrik
Untuk irradiant
I= C< >
Maka irradium di titik P adalah
I= C< >= C< >
I=
Dimana =2 < >
Untuk menghitung dalam waktu sesaat
= C.S ( . r wt + ) x cos ( . r wt + )
S.
Sin . cos =0
Maka:
Dimana,
=( - )r + ( - )
= C cos
= C< >= C
=2 cos
Maka, I = + +2