Nim : 170322613033
Offering : AM
I = I1 + I2 + I12.......(3.5)
I = ε0 c <E²> ...(3.4)
Dua suku pertama berkaitan dengan irradians gelombang secara individual, I1 dan I2. Suku terakhir
tergantung pada interaksi gelombang dan disebut suku interferensi, I12. Maka persamaan (3-4)
dapat dituliskan sebagai
I = I1 + I2 + I12
Dimana
I12 = 2 ε0 c <E1E2>
interferensi hanya terjadi jike gelombang-gelombang mempunyai warna sama, polarisasi sama, dan
beda fase yang tetap, dengan kata lain sumber-sumber tersebut koheren.
Sistem optik yang menghasilkan gejala interferensi disebut interferometer. ecara umum, sistem optik
yang menghasilkan gejala interferensi dapat dibagi menjadi dua kelompok: sistem pembagi muka
gelombang (wavefront splitting) dan sistem pembagi amplitudo (amplitude splitting). Dalam sistem
pertama, muka gelombang primer digunakan baik secara langsung sebagai sumber untuk
memancarkan muka gelombang sekunder, maupun dipadukan dengan piranti lain untuk menghasilkan
sumber muka gelombang sekunder virtual. Gelombanggelombang sekunder ini bertemu membentuk
pola interferensi. Dalam sistem kedua atau dalam sistem pembagi amplitudo, gelombang primer itu
sendiri dibagi menjadi dua segmen yang menempuh lintasan berbeda sebelum bertemu lagi dan
berinterferensi.
Secara skematis percobaan yang dilakukan oleh young pada tahun 1802 dilukiskan dalam gambar 3-1.
Cahaya monokromatik bidang dilewatkan pada sebuah celah kecil pada aperture dengan maksud
untuk menghasilkan sebuah titik sumber tunggal S. Cahaya menyebar sebagai gelombang sferis dari
sumber sesuai dengan prinsip Huygen dan melewati pada dua celah berdekatan S1 dan S2 pada
aperture. Kedua celah maka menjadi dua sumber cahaya koheren, yang interferensinya dapat diamati
pada layar yang berjarak jauh. . Jika kedua lubang berukuran sama, cahaya yang memancar dari
celah-celah tersebut mempunyai amplitudo sebanding , dan irradiansi pada titik-titk superposisi
dinyatakan oleh persamaan (3-16
Frinji interferensi dapat pula diperoleh menggunakan hanya satu sumber cahaya. Melalui pembiasan
atau pemantulan, adalah mungkin dihasilkan bayangan virtual yang beraksi bersama dengan sumber
actual, berfungsi sebagai dua sumber koheren yang dapat menghasilkan pola interferensi. . Gambar 3-
4 sampai gambar 3-6 melukiskan tiga system seperti ini. Dalam gambar 3-4, frinji interferensi
dihasilkan oleh superposisi cahaya pada layar yang berasal dari sumber actual dan, melalui
pemantulan, yang berasal dari bayangan virtual sumber S’ di bawah permukaan cermin datar MM’.
15. Jelaskan sistem pembagi amplitudo gelombang
Interferensi pada selaput tipis : Penampakan warna-warna pada permukaan minyak di atas air dan film
sabun adalah berhubungan dengan interferensi dan pemantulan cahaya pada film tipis material
transparan tunggal atau banyak. Sifat-sifat optik film tipis muncul dari gejala interferensi dan refleksi.
Syarat dasar interferensi tergantung pada apakah pemantulan mengalami perubahan fase 180o Berikut
ini di jelaskan beberapa tipe film tipis.
Ditinjau kasus sebuah film material transparan dibatasi oleh bidang pararel, misalnya lapisan minyak,
film oksida logam, atau film evaporasi pada sebuah plat atau substrak gelas (lihat gambar 3-7).
Seberkas cahay yang datang pada permukaan di A akan terbagi menjadi bagian terpantul dan
terbiaskan. Pebagian sinar menjadi dua bagian yang kemudian berekombinasi dan berinterferensi
disebut pembagian amplitudo, berbeda dengan interferensi Young yang melalui proses pembagian
muka gelombang.
Lapisan Minyak setebal 1cm dengan n=1,63 terletak diatas air dengan n= 1,33. Ada seberkas sinar
yang melalui air dan datang ke bidang batas air – minyak dengan sudut 30º. Apakah sinar tersebut
dipantulkan sempurna oleh bidang batas minyak-air ?
Benar. Sinar tersebut dipantulkan sempurna karena sinar yang berasal dari medium 1(minyak)
memiliki indeks bias lebih besar dari pada medium 2( air).
Cincin-cincin newton yang dihasilkan oleh suatu lensa plan konvek yang diletakkan pada keping gelas
datar dengan permukaan konveknya terletak keping gelas, menghasikan cicin terang pertama dengan
radius 4mm, ketika disinari cahaya monokromatis dari atas.
a. Bila jari jari pelengkungan lensa tersebut 4m, hitunglah panjang gelombang dari cincin yang
digunakan tersebut
b. Bila celah antara lensa dan keping diatas diisi air (n=4/3) hitunglah jari jari dan cincin terang
pertama.
Jawab :
Diketahui : Δr = 4mm
R = 4m
n = 1,33
Ditanya : a. λ ?
b. r ?
Dijawab :
a. Δr = λ / 2
. λ = Δr . 2
= 8 mm
18. cahaya dengan λ = 566 nm jatuh pada film berbentuk keping sejajar yang berada diudara dengan
sudut datang 30º. Indeks bias keping 1.5
a. berapa tebal keping terkecil agar terjadi interferensi maksimum karena refleksi
b. bagaimana keadaan permukaan tersebut jika tebal 1500nm
diketahui : λ = 566 nm = 566 x 10^-9 m
θ = 30º
n = 1.5
ditanya : a. d ?
d sin θ = n λ
𝑛𝜆 1,5 𝑥 566
d = sin 𝜃 = sin 30
= 1698 nm
Diketahui : y = 5,6 mm
S = 10m
a= 1 mm
ditanya : λ...?
𝑚𝜆𝑠
jawab : ym = 𝑎
𝑦𝑎
dengan m = 1, maka λ = 𝑠
20. sebuah gelombang elektromagnetik berfrekuensi 40 MHz merambat didalam ruang hampa
searah sumbu x.
b. pada titik dan waktu tertentu, medan listrik mempunyai harga 750 N/C dan merambat sepanjang
sumbu y. Hitunglah besar dan arah medan magnet dititik dan waktu tersebut
c. tuliskan ekspresi untuk komponen medan listrik dan medan magnet untuk gelombang ini
E = 750 N/C
Ditanya : a. λ dan T ?
b.B?
C. ekspresi E dan B ?
Jawab :
a. T = 1/f = 1/ 4x10^7 = 2.5 x 10^-8 s
C=λf
λ = c/ f = 3 x 10^8 / 4 x 10^7 = 7.5 m
b. Em/Bm = c → Bm = Em/c = 750 / (3 x 108) = 2,5 x 106 T
c.
21. Rapat energi listrik (ue) adalah energi per satuan volume, maka:
ue = 1/2 ɛ0.E2
dengan:
22. diketahui :
(i) cahaya merambat dari air (n=1.33) menembus interface air udara dengan sudut 70º
(ii) cahaya merambat dari kaca (n=1.52) menembus interface gelas air dengan sudut 70º,
(iii) cahaya merambat dari air (n=1.33) menembus interface air kaca dengan sudut 70º,
Karena pemantulan internal total yaitu pemantulan yang terjadi bila medium 1 memiliki indeks bias
lebih besar dari indeks bias 2. Hal ini menyebabkan sudut datang terus di perbesar hingga sudut
biasnya mencapai 90 derajat (sudut kritis) sehingga tidak ada sinar yang terbiaskan atau sinar akan
terpantul sempurna.
Bila kita memindahkan filter yang ditengah (B) , maka intensitas pada titik C akan berubah
. Percobaan Celah Ganda Young = Cahaya monokromatik bidang dilewatkan pada sebuah celah kecil
pada aperture dengan maksud untuk menghasilkan sebuah titik sumber tunggal S. Cahaya menyebar
sebagai gelombang sferis dari sumber sesuai dengan prinsip Huygen dan melewati pada dua celah
berdekatan S1 dan S2 pada aperture. Kedua celah maka menjadi dua sumber cahaya koheren, yang
interferensinya dapat diamati pada layar yang berjarak jauh.
Interferensi celah ganda dengan sumber virtual = Frinji interferensi dapat pula diperoleh
menggunakan hanya satu sumber cahaya. Melalui pembiasan atau pemantulan, adalah mungkin
dihasilkan bayangan virtual yang beraksi bersama dengan sumber actual, berfungsi sebagai dua
sumber koheren yang dapat menghasilkan pola interferensi. Gambar 3-4 sampai gambar 3-6
melukiskan tiga system seperti ini
25.2 berdasar gambar dibawah, turunkan syarat terjadinya frinji terang dan gelap pada layar
26. membuktikan intensitas gelombang interferensi I = I1 + I2 +2√𝐼1 𝐼2 𝐶𝑂𝑆𝛿