Anda di halaman 1dari 5

A.

kapasitas Kalor Logam

Jika terdapat N elektron dalam assembli maka energi total semua elektron pada sembarang
suhu dapat diperoleh dari persamaan (11.33)

𝑈 = 𝑁𝐸̅

15 𝑘𝑇
3 1 + 24 𝜋 2 ( 𝐸 ) ²
𝐹
= 𝑁𝐸𝐹 [ ] (11.34)
5 3 𝑘𝑇
1 + 24 𝜋 2 ( 𝐸 ) ²
𝐹

Jika suhu sangat kecil dibandingkan dengan suhu Fermi maka sehingga 𝑘𝑇 << 𝐸𝐹

persamaan (11.34) dapat diaproksimasi sebagai berikut


−1
3 15 2 𝑘𝑇 3 2 𝑘𝑇 2
𝑈 = 𝑁𝐸𝐹 [1 + 𝜋 ( ) ²] [1 + 𝜋 ( ) ]
5 24 𝐸𝐹 24 𝐸𝐹

3 15 2 𝑘𝑇 2 3 2 𝑘𝑇 2
≈ 𝑁𝐸𝐹 [1 + 𝜋 ( ) ] [1 + 𝜋 ( ) ] (11.35)
5 24 𝐸𝐹 24 𝐸𝐹

di mana kita telah menggunakan aturan binomian (1 + 𝑥)−1 ≈ 1 − 𝑥 untuk suku kedua.

Karena 𝑘𝑇 << 𝐸𝐹 kita dapat mempertahankan perkalian hanya sampai suku yang

Mengandung 𝑇 2 . Dengan asumsi ini maka persamaan (11.35) dapat diaproksimasi lebih
lanjut menjadi

3 15 2 𝑘𝑇 2 3 2 𝑘𝑇 2
𝑈 ≈ 𝑁𝐸𝐹 [1 + 𝜋 ( ) − 𝜋 ( ) ]
5 24 𝐸𝐹 24 𝐸𝐹

3 1 2 𝑘𝑇 2
= 𝑁𝐸𝐹 [1 + 𝜋 ( ) ] (11.36)
5 2 𝐸𝐹

Akhirnya kita dapatkan kapasitas panas elektronik, yaitu kapasitas panas yang diperoleh dari
sumbangan energi elektron adalah

𝑑𝑈
𝐶𝑒 =
𝑑𝑇
3𝜋 2 𝑁𝑘 2
=
5𝐸𝐹

= 𝛾𝑇 (11.37)
Dengan ƴ = 3𝜋 2 𝑁𝑘 2 /5 𝐸𝐹 . Tampak dari persmaan (11.37) bahwa kapasitas kalor

elektronik berubah secara linier terhadap suhu.

Jika kita memiliki logam maka kita memiliki sekaligus assembli fonon (getaran
atom) serta assembli fermion (elektron bebas). Akibatnya, kapasitas kalor logam mendapat
kontribusi dari dua macam assembli tersebut. Dengan demikian, pada suhu di bawah suhu
Debye dan di bawah suhu Fermi maka kapasitas panas logam memenuhi persaman umum.

𝐶 = 𝛾𝑇 + 𝐴𝑇 3 (11.38)

Suku pertama disumbangkan oleh elektron (persamaan (11.37)) dan suku kedua
disumbangkan oleh fonon (persamaan (10.39)).

11.5 Kebergantungan C/T terhapat T2 untuk logam kalian

Persamaan (11.38) sudah dikonfirmasi secara eksperimen. Gambar 11.5 adalah kapasitas
panas kalium yang diperoleh dari pengukuran dinyatakan dalam sebagai fungsi T2.

Berdasarkan persamaan (11.38) C/T bergantung secara linier terhadap T2. Tampak kesesuaian
yang baik antara data ekperimen dan ramalan teoretik. Perpotongan kurva dengan sumbu
tegak (sumbu C/T ) memberikan nilai TC / γ . Berdasarkan persamaan (11.37) maka dari nilai
γ kita dapat menentukan energi Fermi. Kemiringan kurva memberikan nilai A . Berdasarkan
persamaan (10.39) maka dari nilai A kita dapat menentukan suhu Debye.

B. Emisi Termionik
Pada suhu yang cukup tinggi elektron dapat keluar dari permukaan logam. Pada suhu
tersebut sebgaian elektron memiliki energi yang sangat besar yang sanggup melewati
potensial penghalang di dinding logam. Filamen di dalam tabung sinar katoda dipanaskan
agar elektron keluar dari logam filamen. Elektron yang kleuar kemudian ditarik dengan
medan liatrik yang cukup besar sehingga menumbuk material luminisens pada layar
untuk menghasilkan spot bercahaya. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana
kebergantungan arus elektron yang keluar meninggalkan permukaan logam terhadap
suhu? Ini yang akan kita kaji sekarang.
Kita mulai dengan asumsi bahwa logam merupakan sumur potensial dengan
ketinggian dinding𝐸𝐹 . Sebagai ilustrasi, lihat Gbr. 11.6. Elektron menempati tingkat
tingkat energi dalam sumur potensial tersebut. Pada suhu T = 0, energi maksimum yang
dimiliki elektron adalah 𝐸𝐹 (0).

Gambar 11.6 Elektron dalam logam dapat dipandang terperangkap dalam subur potensial
dengan ketinggian dinding Eo

Elektron yang sedang bergerak ke arah permukaan logam akan meninggalkan logam jika
energi kinetik dalam arah tersebut melebihi 𝐸𝑜 . Misalkan elektron sedang bergerak ke
arah x. Elektron akan lepas dari permukaan logam tersebut jika terpenuhi
1
𝑚𝑣 2 > 𝐸0 (11.39)
2 𝑥
Jumlah elektron per satuan volum yang memiliki komponen kecepatan arah x anatara vx
sampai vx+dvx adalah


𝑛𝑥 (𝑣𝑟 )𝑑𝑣𝑥 = { ∫ ∫ 𝑛(𝑣𝑥 , 𝑣𝑦 , 𝑣𝑧 )𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧 } 𝑑𝑣𝑥 (11.40)


Untuk elektron, satu tingkat energi dapat ditempati oleh elektron dengan arah spin
berlawanan. Sehingga kita kerapatan elektron dapat ditulis
2𝑑Γ
𝑛 (𝑣𝑥 𝑣𝑦 , 𝑣𝑧 )𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧 = 𝑓(𝐸) 3

3
2𝑚
= 3 𝑓(𝐸)𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧

2𝑚3 𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧
(11.41)
ℎ3 𝑒 (𝐸−𝐸𝑓 ) 𝑘𝑡 + 1
Karena kita tertarik pada elektron yang meninggalkan permukaan logam maka fokus
perhatian kita adalah pada elektron yang memiliki energi cukup jauh di atas energi Fermi.
Dengan pembatasan ini maka kita dapat mengaproksimas(𝐸 − 𝐸𝐹 ) ≫ 𝑘𝑇 sehingga
1 1
≈ (𝐸−𝐸 ) = 𝑒 (𝐸−𝐸𝑓 ) 𝑒 −𝐸 /𝑘𝑇
(𝐸−𝐸𝑓 )
𝑒 𝑘𝑡 + 1 𝑒 𝑓 𝑘𝑡

dan persamaan (11.41) menjadi


2𝑚3 𝐸 − 𝐸
𝑛 (𝑣𝑥 𝑣𝑦 , 𝑣𝑧 )𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧 ≈ 𝑒 𝐹 𝑒 𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧 (11.42)
ℎ3

Substitusi persamaan (11.42) ke dalam persamaan (11.40) kita peroleh


∞∞
2𝑚3 𝐸𝐹 𝐸
𝑛𝑥 (𝑣𝑥 )𝑑𝑣𝑥 ≈ 3 𝑒 𝑘𝑇 { ∬ 𝑒 −𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑧 𝑑𝑣𝑦 } 𝑑𝑣𝑥

−∞−∞
∞∞
2
2𝑚 𝐸 /𝑘𝑇
= 𝑒 𝐹 { ∬ −𝑚(𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2 + 𝑣𝑥2 )/2𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑣𝑧 } 𝑑𝑣𝑥
ℎ3
−∞−∞

2 ∞
2𝑚 2 2 2
= 3 𝑒 𝐸𝐹 /𝑘𝑇 {∫ 𝑒 −𝑚𝑣𝑦 /2𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑦 } { ∫ 𝑒 −𝑚𝑣𝑦 /2𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑧 } 𝑒 −𝑚𝑣𝑦 /2𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑥 (11.43)
ℎ −∞
−∞
Persamaan (11.43) dapat diselesaikan dengan menggunakan hubungan umum
∞ 2
∫−∞ 𝑒 −𝜆𝑥 𝑑𝑥 = √𝜋/𝜆. Dengan menggunakan hubungan ini maka persamaan (11.43)
menjadi
2𝑚2 𝐸 /𝑘𝑇 𝜋 𝜋 2
𝑛𝑥 (𝑑𝑣𝑥 )𝑑𝑣𝑥 = 𝑒 𝐹 { √ } {√ } 𝑒 −𝑚𝑣𝑦 /2𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑥
ℎ3 𝑚/2𝑘𝑇 𝑚/2𝑘𝑇

2𝜋𝑚2 𝐸 /𝑘𝑇 −𝑚𝑣2 /2𝑘𝑇


= 𝑒 𝐹 𝑒 𝑦 𝑑𝑣𝑥 (11.44)
ℎ3
Jumlah elektron yang meningalkan permukaan logam tiap satuan luas permukaan tiap
satuan waktu dengan jangkauan kecepatan antara 𝑣𝑥 sampai 𝑣𝑥 + 𝑑𝑣𝑥 adalah
𝑣𝑛 𝑛𝑥 (𝑣𝑥 )𝑑𝑣𝑥
1
asalkan terpenuhi 𝑚𝑣𝑥2 > 𝐸0 . Jika q adalah muatan elektron maka rapat arus yang
2
dihasilkan adalah

𝑗= ∫ 𝑞𝑣𝑥 𝑛𝑥 (𝑣𝑥 )𝑑𝑣𝑥


2 −𝐸
𝑚𝑥 0

4𝜋𝑚2 𝑘𝑇 𝐸 /𝑘𝑇 2
=𝑞 𝑒 𝐹 ∫ 𝑣𝑥 𝑒 −𝑚𝑣𝑦 /2𝑘𝑇 𝑑𝑣𝑥 (11.45)
ℎ3
2 /2−𝐸
𝑚𝑥 0

Untuk menyelesaikan integral (11.45) mari kita misalkan 𝑦 = 𝑚𝑣𝑥2 /2𝑘𝑇.dengan


pemisalan ini maka
𝑘𝑇
𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑥 = 𝑑𝑦 (11.46)
𝑚

Gambar 11.7 rapat arus termonik sebagai fungsi suhu. Pada perhitungan digunakan 𝜙 =
2,5𝑒𝑉.
𝑚𝑣𝑥2
Selanjutnya kita tentukan syarat batas untuk y . Syarat batas bawah = 𝐸0 ekivalen
2
dengan 𝑦 = 𝐸0 /𝑘𝑇. Syarat batas 𝑣𝑥 = ∞ ekivalen dengan 𝑦 = ∞. Dengan demikian
persamaan (11.45) dapat ditulis menjadi

4𝜋𝑚2 𝑘𝑇 𝐸 /𝑘𝑇 𝑘𝑇
𝐽=𝑞 𝑒 𝐹 ∫ 𝑒 −𝑦 𝑑𝑦
ℎ3 𝑚
𝐸0 /𝑘𝑇

4𝜋𝑚2 𝑘 2 𝑇 2 𝐸 /𝑘𝑇
𝑞= 𝑒 𝐹 ∫ 𝑒 −𝑦 𝑑𝑦
ℎ3
𝐸0 /𝑘𝑇
44𝜋𝑚2 𝑘 2 𝑇 2 𝐸 /𝑘𝑇 𝐸 /𝑘𝑇
𝑞= 𝑒 𝐹 𝑒 0
ℎ3
44𝜋𝑚2 𝑘 2 𝑇 2 −(𝐸 −𝐸 )
𝑞= 𝑒 0 𝐹 /𝑘𝑇
ℎ3
= 𝐴𝑇 2 𝑒 −𝜙/𝑘𝑇 (11.47)
dengan A konstanta dan 𝜙 = −𝐸0 − 𝐸𝐹 merupakan tinggi dinding potensial. Gambar 11.7
adalah contoh kebergantungan kerapatan arus termionik terhadap suhu. Pada perhitungan
digunakan 𝜙 = 2,5 𝑒𝑉

Anda mungkin juga menyukai