Anda di halaman 1dari 8

PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)

Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

ANALISIS PEDAGOCICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK)


TERHADAP BUKU GURU SD DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

GAGUK RESBIANTORO 1)
1)
STKIP PGRI Tulungagung
e-mail: gagukresbiantoro@gmail.com 1),

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK)
terhadap buku guru SD dalam implementasi kurikulum 2013. Metode penelitian yang digu-
nakan adalah metode deskriptif kualitatif. Analisis PCK yang diukur terdiri dari 7 komponen
yaitu knowledge of science, knowledge of goals, knowledge of students, knowledge of curricu-
lum organization, knowledge of teaching, knowledge of assessment, and knowledge of re-
sources. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes objektif dan tes lisan.
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menun-
jukkan bahwa: 1) Persentase nilai rata-rata analisis PCK terhadap buku guru SD secara kese-
luruhan adalah sebesar 56,67% yang termasuk dalam kategori cukup. 2) Persentase nilai ra-
ta-rata analisis PCK terhadap buku guru SD tertinggi adalah indikator pengetahuan terhadap
konten sains (Knowledge of science, KoSc) sebesar 65,67% (kategori baik), sedangkan persen-
tase nilai rata-rata analisis PCK terhadap buku guru SD terendah adalah indikator pengeta-
huan terhadap karakteristik siswa (Knowledge of students, KoSt) sebesar 26,67% (kategori ku-
rang sekali). 3) Analisis PCK terhadap buku guru SD secara umum termasuk kategori cukup.

Kata Kunci : Pedagogical Content Knowledge (PCK), Buku Guru SD, Implementasi Kuriku-
lum 2013, Deskriptif Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN kat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta


Pendidikan merupakan salah satu indikator memiliki analisis untuk mewujudkan tujuan pen-
kualitas suatu bangsa dan Negara. Tingkat kema- didikan nasional (UU RINo.14 Tahun 2005 Ten-
juan suatu bangsa dan negara berbanding lurus tang Guru dan Dosen). Guru sebagai tenaga pro-
dengan kualitas pendidikannya. Pendidikan yang fesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudu-
bermutu merupakan salah satu hak setiap warga kan yang sangat penting dalam mencapai visi
Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan Indo-
UUD 1945. Pendidikan bermutu ini hanya akan nesia cerdas dan kompetitif. Karena itu, profesi
diperoleh melalui proses pembelajaran di dalam guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai
kelas yang dilakukan oleh guru yang profesional profesi yang bermartabat.
dan mempunyai komitmen terhadap mutu. Guru Guru juga merupakan suatu profesi, yang
menjadi sebuah profesi ketika guru mempraktek- berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
kan pembelajaran dengan dasar pengetahuan khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan
yang umum dan menggunakan pengetahuannya oleh sembarang orang di luar bidang pendidi-
untuk praktek mengajar yang efektif (NSTA, kan. Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu
2003). Oleh karena itu, dalam rangka mencapai ilmu tertentu secara mendalam yang hanya
tujuan pendidikan nasional dan memenuhi tuntu- mungkin diperoleh dari lembaga-lembaga pen-
tan global dalam IPTEKS dibutuhkan guru profe- didikan yang formal sehingga kinerjanya dida-
sional. sarkan keilmuan yang dapat dipertanggungja-
Guru profesional merupakan pendidik yang wabkan secara ilmiah. Seorang guru juga seha-
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifi- rusnya memiliki pengetahuan khusus yang dipe-

E-ISSN: 2477-8486
114
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

roleh dari proses mengajar yang telah dilakukan Rangking dari HDI ini merupakan indikator
bertahun-tahun dan dari pengembanganprofesi. dari kesiapan suatu negara untuk dapat ber-
Pemerintah melalui Presiden sudah mencanang- saing secara global dengan negara-negara lain-
kan guru sebagai profesi pada tanggal 2 De- nya. Dibandingkan dengan negara Asia lainnya,
sember 2004. Guru sebagai profesi dikembang- menurut survei Political and Economic Risk Con-
kan melalui: (1) sistem pendidikan; (2) sistem sultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia
penjaminan mutu; (3) sistem manajemen; (4) sis- berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di
tem remunerasi; dan (5) sistem pendukung profe- Asia, berada di bawah Vietnam. Akibat rendah-
si guru. Dengan pengembangan guru sebagai nya kualitas pendidikan, maka Indonesia memi-
profesi diharapkanmampu: (1) membentuk, liki daya saing yang rendah, yaitu hanya men-
membangun, dan mengelola guru yang memiliki duduki urutan ke-47 dari 58 negara yang disur-
harkat dan martabat yang tinggi di tengah ma- vei (The World Economic Forum, 2000). Indone-
syarakat; (2) meningkatkan kehidupan guru yang sia pun hanya berpredikat sebagai follower bu-
sejahtera; dan (3) meningkatkan mutu pembelaja- kan sebagai leader teknologi dari 53 negara di
ran yang mampu mendukung terwujudnya lulu- dunia. Kualitas para guru Indonesia juga me-
san yang kompeten dan terstandar dalam rangka nempati peringkat terakhir dari 14 negara ber-
pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan na- kembang di Asia Pacifik (Puslitjak, 2013). Bah-
sional pada masa mendatang (Puslitjak, 2013). kan, berdasarkan data terbaru dari program ser-
Kenyataannya, sampai saat ini, profesiona- tifikasi guru bulan Februari 2012, hasil ujian
lisme guru termasuk guru SD masih menjadi ba- kompetensi guru (UKG) dari 337 kabupaten/kota
han perbincangan dikalangan dunia pendidikan masih berada di bawah rata-rata nasional yaitu
karena dianggap bahwa tingkat pendidikan, pres- sebesar 42,25 (Saga,2012).
tasi, dan sertifikasi tidak dapat menjamin para Hal ini jika tidak segera di atasi akan ber-
guru mampu menyampaikan pengetahuan yang dampak pada rendahnya kualitas pendidikan.
diperoleh sepanjang hidupnya dalam bentuk ma- Rendahnya kualitas pendidikan yang dimaksud
teri pelajaran yang memadai selama proses bela- antara lain: (1) analisis siswa dalam menyerap
jar mengajar. Padahal penguasaan materi dan materi yang diajarkan guru tidak maksimal, (2)
keterampilan mengajarkan materi akan menentu- kurang sempurnanya pembentukan karakter yang
kan keberhasilan peningkatan pembelajaran sis- tercermin dalam sikap dan kecakapan hidup yang
wa. dimiliki oleh setiap siswa, serta (3) rendahnya
Sejalan dengan pendapat Tumisem (2013) analisis bernalar dan berpikir secara ilmiah.
yang menyatakan bahwa masalah terkait kom- Penelitian tentang buku guru SD, khususnya
petensi guru terdiri dari: (1) keberagaman anali- hasil belajar siswa memberikan sejumlah implikasi
sis dalam proses pembelajaran dan penguasaan pentingnya berbagai strategi dan sistem pembi-
pengetahuan, (2) belum adanya alat ukur yang naan profesional guru untuk peningkatan mutu
akurat untuk mengetahui kompetensi guru, dan dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran.
(3) pembinaan yang selama ini dilakukan belum Terbitnya Permenegpan dan RB No.16/2009
mencerminkan kebutuhan. Hal ini juga diperkuat (2009) secara keseluruhan mengandung seman-
oleh penilaian terhadap sektor pendidikan seca- gat yang bertujuan untuk meningkatkan kompe-
ra global terhadap suatu negara yaitu melalui tensi dan profesionalisme guru yang selanjutnya
Human Development Index (HDI) yang menjadi akan menjadikan guru sebagai pekerjaan profe-
program dari UNDP (2010) yang menyatakan sional yang dibingkai oleh kaidah- kaidah profesi
bahwa pada tahun 2010, Indonesia berada pada yang standar, dan pada akhirnya salah satu pro-
peringkat 108 dan mengalami penurunan pada gram yang akan mencetak seorang guru yang
tahun 2011 menjadi peringkat 124 dari 183 ne- profesional adalah program Sl pendidikan yang
gara, naik kembali pada tahun 2012 menjadi pe- diselenggarakan pada berbagai lembaga pendi-
ringkat 121. dikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. LPTK
merupakan ujung tombak terciptanya calon-

E-ISSN: 2477-8486
115
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

calon pendidik profesional dan kompetitif. Salah BAB II METODE


satu program yang diberikan di LPTK adalah pro- Metode penelitian yang digunakan dalam
gram yang membahas tentang pengetahuan pe- penelitian ini metode deskriptif kualitatif, karena
dagogi (pedagogical knowledge) dan pengeta- bertujuan untuk menggambarkan secara siste-
huan materi subjek atau konten (Content know- matis fakta dan karakteristik objek atau subjek
ledge) yang seimbang. Ilmu pedagogi dan materi yang diteliti secara tepat (Sukardi, 2007). Peneli-
subjek ini diberikan secara berkesinambungan tian deskriptif juga tidak bermaksud menguji
yang kemudian akan dilanjutkan pada praktik suatu hipotesis, namun hanya menggambarkan
mengajar yang berlangsung secara kolaboratif di apa adanya kejadian, variabel, atau keadaan
dalam komunitas profesional seperti sekolah. Se- (Arikunto,2005). Penelitian ini dilakukan pada
bagai agen pengubah (the agent of change) seha- bulan Maret-September 2016.
rusnya para guru harus terus mengembangkan Ujian komprehensif ini dilakukan pada tang-
proses mengajarnya di kelas dan calon guru terus gal 18-25 April 2016. Data hasil tes tertulis dan
melatih analisisnya dalam merancang pembelaja- tes lisan kemudian dihitung persentasenya dan
ran, salah satunya dengan memahami Pedagogi- dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
cal Content Knowledge (PCK). deskriptif. Persentase yang diperoleh kemudian
Pedagogical Content Knowledge (PCK) meru- ditafsirkan kedalam beberapa kategori seperti
pakan pengetahuan yang harus dimiliki dan di- yang terdapat dalam Tabel 1.
pahami oleh seorang guru dan calon guru karena Tabel 1. Tafsiran Persentase
seorang guru harus familiar dengan konsep al-
ternatif dan kesulitan yang akan dihadapi siswa
yang beragam latar belakang serta dapat men-
gorganisasikan, menyusun, menjalankan dan me-
nilai materi subjek (Shulman, 1986,1987).
Hasil beberapa penelitian dikemukakan bah-
wa PCK merupakan pengetahuan yang sangat
penting dan harus dimiliki oleh seorang guru dan
PCK akan terus berkembang sesuai pengalaman
mengajar guru. Seperti penelitian yang dilakukan BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh Munandar, dkk (2015) yang berjudul “Model Adapun data analisis PCK terhadap buku
Learning Cycle untuk Transformasi Pedagogik guru SD secara keseluruhan dapat dilihat pada
pada Mahasiswa Pendidikan Biologi: Suatu Model Gambar 1.
Hipotetik untuk Meningkatkan Profesional Calon
Guru”, menunjukan bahwa Siklus belajar (Learn-
ing cycle) yang terdiri atas: need assessment,
planning, implementation & Monitoring, dan
Evaluation dapat digunakan untuk meningkatkan
profesionalisme calon guru biologi. Akan tetapi
belum banyak penelitian yang mengkaji bagai-
mana tingkat pemahaman PCK terhadap buku
guru SD
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, ma-
ka dirasa perlu untuk melakukan penelitian ten-
tang analisis analisis PCK terhadap buku guru Gambar 1. Data Analisis PCK Terhadap buku guru SD
SD dalam implementasi kurikulum 2013. Tujuan Secara Keseluruhan
penelitian ini adalah untuk menggambarkan Berdasarkan Gambar 1 di atas dapat diketa-
analisis PCK terhadap buku guru SD hui bahwa persentase nilai rata-rata analisis PCK
terhadap buku guru SD secara keseluruhan ada-

E-ISSN: 2477-8486
116
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

lah sebesar 56,67% yang termasuk dalam katego- kup), indikator pengetahuan tentang cara men-
ri cukup. Adapun persentase nilai terendah sebe- gajar (Knowledge of teaching, KoT) diperoleh se-
sar 30% dan persentase nilai tertinggi sebe- besar 47,33% (kategori kurang), indikator penge-
sar73,33%. tahuan terhadap sistem penilaian (Knowledge of
Analisis PCK terhadap buku guru SD dis- assessment, KoA) diperoleh sebesar 62,5% (kate-
amping dianalisis secara keseluruhan, juga dila- gori cukup), dan pada indikator pengetahuan
kukan analisis untuk tiap indikatornya. Hal ini di- terhadap sumber belajar (Knowledge of resources,
lakukan untuk mengetahui indikator PCK mana KoR) diperoleh sebesar 61,67% (kategori cukup).
yang memperoleh nilai rata-rata terendah dan Berdasarkan data tersebut maka dapat dis-
tertinggi. Data analisis PCK terhadap buku guru impulkan bahwa persentase nilai rata-rata analisis
SD untuk tiap indikator dapat dilihat pada Gam- PCK terhadap buku guru SD tertinggi adalah in-
bar 2. dikator pengetahuan terhadap konten sains
(Knowledge of science, KoSc), sedangkan persen-
tase nilai rata-rata analisis Pedagogical Content
Knowledge terhadap buku guru SD terendah ada-
lah indikator pengetahuan terhadap karakteristik
siswa (Knowledge of students,KoSt).
Pedagogical Content Knowledge merupakan
gagasan akademik yang menyajikan tentang ide
yang membangkitkan minat yang berkembang
terus menerus dan melalui pengalaman tentang
bagaimana mengajar konten tertentu dengan
cara khusus agar pemahaman siswa tercapai
(Loughran, Berry & Mulhall, 2006). PCK juga me-
Gambar 2. Data Analisis PCK Terhadap buku guru SD rupakan ide yang berakar dari keyakinan bahwa
Untuk Tiap Indikator mengajar memerlukan lebih dari sekedar pembe-
Keterangan: rian pengetahuan muatan subjek kepada siswa
KoSc= Knowledge of science (Pengetahuan terhadap konten
dan siswa belajar tidak sekedar hanya menyerap
sains); KoG= Knowledge of goals (Pengetahuan terhadap
tujuan); KoSt= Knowledge of students (Pengetahuan terha- informasi tapi lebih dari penerapannya (K. Abella,
dap karakteristik siswa); KoCO= Knowledge of curriculum S,2008).
organization (Pengetahuan terhadap kurikulum); KoT= PCK merupakan pengetahuan yang harus
Knowledge of teaching (Pengetahuan tentang cara menga- dimiliki dan dipahami oleh seorang guru dan ca-
jar); KoA= Knowledge of assessment (Pengetahuan terhadap
system penilaian); KoR= Knowledge of resources (Pengeta-
lon guru karena seorang guru harus familiar den-
huan terhadap sumberbelajar) gan konsep alternatif dan kesulitan yang akan
dihadapi siswa yang beragam latar belakang ser-
Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat diketa- ta dapat mengorganisasikan, menyusun, men-
hui bahwa persentase nilai rata-rata analisis PCK jalankan dan menilai materi subjek (Shulman,
terhadap buku guru SD pada indikator pengeta- 1986,1987).
huan terhadap konten sains (Knowledge of Profesionalisme guru dapat diinterpretasi-
science, KoSc) diperoleh sebesar 65,67% (kategori kan sebagai sebuah bidang pekerjaan profesional
baik), indikator pengetahuan terhadap tujuan dengan dimensi sosiologi, ideologi, dan pendidi-
(Knowledge of goals, KoG) diperoleh sebesar kan yang bertujuan untuk mencapai standar ter-
56,67% (kategori cukup), indikator pengetahuan tinggi di dalam profesi mengajar yang berdasar
terhadap karakteristik siswa (Knowledge of stu- pada pembentukan tenaga profesional, pengeta-
dents, KoSt) diperoleh sebesar 26,67% (kategori huan, analisis, dan nilai (Demirkasimoglu, 2010).
kurang sekali), indikator pengetahuan terhadap Hal ini sejalan dengan ketentuan di dalam Per-
kurikulum (Knowledge of curriculum organization, mendiknas No. 16 Tahun 2007 yang mengung-
KoCO) diperoleh sebesar 61,11% (kategori cu- kapkan bahwa profesionalisme guru mencakup 4

E-ISSN: 2477-8486
117
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

kompetensi guru, yakni kompetensi pedagogis, asam dan basa berjumlah 83,33%, sedangkan
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, pada konsep koloid berjumlah 23,33%.
dan kompetensisosial. PCK yang diukur dalam Berdasarkan data tersebut maka dapat dike-
penelitian ini terdiri dari tujuh indicator, yaitu: 1) tahui bahwa konsep yang paling banyak dijawab
KoSc: Knowledge of science (Pengetahuan terha- benar adalah konsep kesetimbangan . Hal ini se-
dap konten sains); 2) KoG: Knowledge of goals suai dengan penelitian yang dilakukan oleh Roll-
(Pengetahuan terhadap tujuan); 3) KoSt: Know- nicka M, et. al (2008) yang menyatakan bahwa
ledge of students (Pengetahuan terhadap karakte- analisis PCK guru dapat memberikan korelasi po-
ristik siswa); 4) KoCO: Knowledge of curriculum sitif terhadap pemahamankonsep kesetimban-
organization (Pengetahuan terhadap kurikulum); gan dan konsep mol. Adapun konsep yang pal-
5) KoT: Knowledge of teaching (Pengetahuan ten- ing sedikit dijawab benar adalah konsep koloid.
tang cara mengajar); 6) KoA: Knowledge of as- Banyak sedikitnya persentase jumlah soal yang
sessment (Pengetahuan terhadap system peni- dijawab benar oleh mahasiswa terhadap buku
laian); dan 7) KoR: Knowledge of resources (Pen- guru SD diantaranya disebabkan oleh: 1) Setiap
getahuan terhadap sumberbelajar). mahasiswa mempunyai cara memahami konsep
Persentase nilai rata-rata analisis PCK terha- yang berbeda- beda dalam upaya mengingat de-
dap buku guru SD pada indikator pengetahuan finisi konsep yang baik dan benar. Hal ini sejalan
terhadap konten sains (Knowledge of science, dengan pernyataan Ardiansyah & Bahriah (2016)
KoSc) diperoleh sebesar 65,67% dan termasuk yang menyatakan bahwa setiap anak mempunyai
dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa cara yang berbeda dalam memahami suatu kon-
analisis terhadap buku guru SD terhadap konten sep.
sains sudah cukupbaik. 2) Adanya faktor miskonsepsi, yaitu maha-
Konten sains disini merupakan konten mata siswa terhadap buku guru SD sebenarnya men-
pelajaran yang memuat materi-materi atau kon- getahui konsep tersebut tetapi meyakini pema-
sep esensial yang harus dikuasai oleh terhadap haman yang menyimpang dari makna konsep
buku guru SD. Adapun konsep esensial yang diuji yang sebenarnya (Ardiansyah & Bahriah, 2016). 3)
cobakan pada mahasiswa terhadap buku guru SD memuat beberapa konsep yang bersifat abstrak,
terdiri dari 10 konsep, yaitu: konsep strukturatom artinya tidak bisa secara langsung dilihat oleh
dan sistem periodik unsur, ikatan, tatanama dan kasat mata seperti konsep atom, ikatan , tatana-
persamaan reaksi, stoikiometri, elektro, termo, ma , konsentrasi, dan kesetimbangan . 4) Bebera-
laju reaksi, kesetimbangan, asam dan basa, serta pa konten memuat konten yang membutuhkan
koloid. Konten sains tersebut sudah diberikan analisis kognisi yang tinggi untuk memberikan
pada tahun pertama perkuliahan, yaitu pada ma- mahasiswa gambaran dalam dirinya mengenai
ta kuliah dasar umum (MKDU). MKDU tersebut definisi dari konsep tersebut dan menghubung-
adalah mata kuliah Dasar 1, Dasar 2, dan Kapita kannya dengan pengetahuan yang dimiliki maha-
Selekta. siswa sebelumnya untuk membentuk definisi
Adapun jika dilihat dari persentase jumlah konsep dalam diri mahasiswa (Barke, Hazri, &
mahasiswa terhadap buku guru SD yang menja- Ytibarek, 2009; Ardiansyah & Bahriah, 2016).
wab dengan benar pada setiap konten sains ada- Oleh karena itu, untuk meningkatkan anali-
lah sebagai berikut: pada konsep struktur atom sis PCK terhadap buku guru SD pada indikator
dan sistem periodik unsur berjumlah 40%, pada pengetahuan terhadap konten sains, maka per-
konsep ikatan berjumlah 53, 33%, pada konsep lunya peningkatan kualitas pembelajaran di lem-
tatanama dan persamaan reaksi berjumlah baga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) serta
86,67%, pada konsep stoikiometri berjumlah perlunya perbaikankurikulum.
73,33%, pada konsep elektro berjumlah 43,33%, Persentase nilai rata-rata analisis PCK terha-
pada konsep termo berjumlah 76,67%, pada kon- dap buku guru SD pada indikator pengetahuan
sep laju reaksi berjumlah 76,67%, pada konsep terhadap tujuan (Knowledge of goals, KoG) dipe-
kesetimbangan berjumlah 100%, pada konsep roleh sebesar 56,67%. Hal ini menunjukkan bah-

E-ISSN: 2477-8486
118
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

wa mahasiswa terhadap buku guru SD memiliki kelompok. Interaksi tersebut bisa dicapai melalui
pengetahuan terhadap tujuan pendidikan den- pemilihan pendekatan, model, dan metode pem-
gan kategori cukup (Arikunto, 2006), sehingga belajaran yang diterapkan di kelas guna menca-
pengetahuan terhadap tujuan harus ditingkatkan. pai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Perlunya peningkatan pemahaman mahasiswa Persentase nilai rata-rata analisis PCK terha-
terhadap pengetahuan tujuan, baik tujuan pendi- dap buku guru SD pada indikator pengetahuan
dikan maupun tujuan pembelajaran dikarenakan terhadap kurikulum (Knowledge of curriculum or-
agar memudahkan cara mengukur indeks keber- ganization, KoCO) diperoleh sebesar 61,11%. Hal
hasilan dari kegiatan yang sudah dilakukan (Ari- ini menunjukkan bahwa mahasiswa terhadap bu-
fin, 2000) serta memilih metode dan strategi ku guru SD memiliki pengetahuan terhadap kuri-
yang tepat guna mencapai tujuan yang ingin di- kulum dengan kategori cukup (Arikunto, 2006).
capai. Persentase nilai rata-rata analisis PCK ter- Kurikulum merupakan seperangkat rencana
hadap buku guru SD pada indikator pengetahuan dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
terhadap karakteristik siswa (Knowledge of stu- pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pe-
dents, KoSt) diperoleh sebesar 26,67%. Hal ini doman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran
menunjukkan bahwa mahasiswa terhadap buku untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
guru SD memiliki pengetahuan terhadap karakte- (BSNP, 2006). Kurikulum memuat komponen tu-
ristik siswa dengan kategori kurang sekali (Ari- juan, isi/materi, strategi, media, proses belajar
kunto, 2006), sehingga pengetahuan terhadap mengajar, serta evaluasi (Sukmadinata, 1999).
tujuan harus ditingkatkan. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat
Perlunya peningkatan pengetahuan maha- tercapai maka mahasiswa terhadap buku guru SD
siswa terhadap buku guru SD terhadap karakte- harus memahami hakikat kurikulum, komponen
ristik siswa dikarenakan sebagai komponen da- kurikulum, dan perkembangannya.
lam aktivitas belajar mengajar, siswa tidak hanya Persentase nilai rata-rata analisis PCK terha-
merupakan sasaran aktivitas tetapi juga siswa dap buku guru SD pada indikator pengetahuan
dapat menyebabkan terjadinya interaksi lain yang tentang cara mengajar (Knowledge of teaching,
dapat menyebabkan arah aktivitas ke luar dari KoT) diperoleh sebesar 47,33%. Hal ini menun-
tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai jukkan bahwa mahasiswa terhadap buku guru SD
calon guru maka mahasiswa terhadap buku guru memiliki pengetahuan tentang cara mengajar
SD harus memahami karakter siswa, baik karakter dengan kategori kurang (Arikunto, 2006). Cara
sebagai individu maupun karakter sebagai ang- mengajar sangat perlu dikuasai oleh guru mau-
gota kelompok. Karakter siswa sebagai individu pun calon guru. Hal ini dikarenakan dengan
meliputi: 1) Fisik, meliputi: sehat, indera normal, mengetahui cara mengajar yang baik dan benar,
bersih; 2) latar belakang, meliputi: sosial budaya, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai den-
keluarga, ekonomi, bahasa, analisis pengetahuan; gan maksimal.
3) Sikap, meliputi: disiplin, jujur, keterbukaan, Persentase nilai rata-rata analisis PCK terha-
percaya diri, adaptif, motif; dan 4) Intelektial, me- dap buku guru SD pada indikator pengetahuan
liputi: kecerdasan (kecepatan berpikir dan meres- terhadap sistem penilaian (Knowledge of assess-
pon). Sementara itu, karakteristik siswa sebagai ment, KoA) diperoleh sebesar 62,5%. Hal ini me-
anggota kelompok meliputi: 1) Sosial, meliputi: nunjukkan bahwa mahasiswa terhadap buku guru
kerjasama, komunikatif; 2) Demokratis, meliputi: SD memiliki pengetahuan terhadap sistem peni-
menghargai pendapat orang lain, analisis berar- laian dengan kategori cukup (Arikunto, 2006).
gumentasi; 3) Integratif, meliputi: tertib kelom- Pengetahuan terhadap sistem penilaian sangat
pok, kesetiakawanan, dan 4) Latar belakang, me- diperlukan karena penilaian mempunyai peran
liputi: sosial-budaya, agama (Arifin, 2000). sebagai alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya
Berdasarkan karakteristik tersebut maka tujuan instruksional, umpan balik bagi perbaikan
akan terjadi interaksi baik antara: individu- prses belajar-mengajar, serta sebagai dasar pe-
individu, individu-kelompok, maupun kelompok- nyusunan laporan kemajuan belajar siswa kepada

E-ISSN: 2477-8486
119
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

orang tuanya (Sudjana, 2006). Dengan demikian, Konten yang diujikan pada ujian kompre-
penilaian memiliki lingkup sasaran seperti pro- hensif sebanyak 11 konsep, yaitu: struktur atom
gram pendidikan, proses belajar-mengajar, dan dan system periodik unsur; ikatan , bentuk mole-
hasil-hasil belajar. kul, dan gaya antar molekul; tatanama dan per-
Sementara itu, persentase nilai rata- rata samaan reaksi; stoikiometri; larutan; redoks dan
analisis Pedagogical Content Knowledge terhadap elektro; karbon dan gugus fungsi; termo dan
buku guru SD pada pengetahuan terhadap energetika; laju reaksi; kesetimbangan ; dan inti.
sumber belajar (Knowledge of resources, KoR) di- Penguasaan konten mahasiswa terhadap buku
peroleh sebesar 61,67%. Hal ini menunjukkan guru SD tertinggi juga pada level 1, yaitu sebesar
bahwa mahasiswa terhadap buku guru SD memi- 84%.
liki pengetahuan terhadap sumber belajar den- Berdasarkan nilai ujian komprehensif me-
gan kategori cukup (Arikunto, 2006). Sumber be- nunjukkan bahwa jumlah mahasiswa terhadap
lajar perlu diketahui oleh semua guru maupun buku guru SD yang lulus pada konten kependidi-
calon guru karena akan berguna dalam proses kan sebanyak 2 orang dan pada konten seba-
pembelajaran yang efektif dan efesien. nyak 9 orang. Oleh karena itu dapat disimpulkan
Berdasarkan data persentase nilai rata-rata bahwa analisis PCK terhadap buku guru SD masih
analisis PCK terhadap buku guru SD tertinggi belum baik dan maksimal.
adalah indikator pengetahuan terhadap konten
sains (Knowledge of science, KoSc), sedangkan BAB IV KESIMPULAN
persentase nilai rata-rata analisis PCK terhadap Berdasarkan hasil analisis data dan pemba-
buku guru SDterendah adalah indikator pengeta- hasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan
huan terhadap karakteristik siswa (Knowledge of bahwa: 1) persentase nilai rata-rata analisis PCK
students, KoSt). terhadap buku guru SD secara keseluruhan ada-
Persentase nilai rata-rata analisis PCK terha- lah sebesar 56,67% yang termasuk dalam katego-
dap buku guru SD secara keseluruhan adalah ri cukup. 2) persentase nilai rata-rata analisis PCK
sebesar 56,67%. Hal ini menunjukkan bahwa ana- terhadap buku guru SD tertinggi adalah indikator
lisis PCK terhadap buku guru SD secara keselu- pengetahuan terhadap konten sains (Knowledge
ruhan yang termasuk dalam kategori cukup. of science, KoSc) sebesar 65,67% (kategori baik),
Adapun persentase nilai terendah sebesar 30% sedangkan persentase nilai rata- rata analisis PCK
dan persentase nilai tertinggi sebesar73,33%. terhadap buku guru SD terendah adalah indika-
Data ini diperkuat dengan nilai hasil ujian tor pengetahuan terhadap karakteristik siswa
komprehensif yang dilakukan pada bulan April (Knowledge of students, KoSt) sebesar 26,67%
2016. Menunjukkan bahwa persentase skor rata- (kategori kurangsekali).
rata pada konten kependidikan diperoleh sebesar
60,46% (kategori cukup) dan skor rata-rata pada DAFTAR RUJUKAN
konten diperoleh sebesar 67,35% (kategori baik). Arikunto, S. 2006, Dasar-dasar Evaluasi Pendidi-
Dimana konten kependidikan terdiri dari penge- kan Edisi Revisi, Jakarta, Bumi Aksara.
tahuan tentang kurikulum 2013 dan peraturan- Arifin, M. 2000, Strategi Belajar Mengajar , Ban-
nya, belajar dan teori-teori pembelajaran, peren- dung, FMIPA Universitas Pendidikan Indo-
canaan dan strategi pembelajaran , media pem- nesia.
belajaran, penilaian autentik, statistika pendidi- Arikunto, S. 2005, Prosedur Penelitian Suatu Pen-
kan, dan metodologi penelitian. Penguasaan kon- dekatan Praktik Cet. Ke- 12, Jakarta, Rineka
ten pendidikan mahasiswa terhadap buku guru Cipta.
SD tertinggi pada level 1, yaitu sebesar 74%. Hal Ardiansyah, A. I. & Bahriah, E. S., 2016, Persepsi-
ini menunjukkan bahwa mahasiswa terhadap bu- Siswa Terhadap Penggunaan Instrumen
ku guru SD baru mampu menyebutkan kembali Three-Tier Multiple Choice Berbantuan Mi-
informasi yang tersimpan dalamingatan. crosoft Office Excel, EduChemia (Jurnal dan
Pendidikan),vol.1, no. 2, hh.204-214.

E-ISSN: 2477-8486
120
PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar)
Volume 2 Nomor 1 Desember 2016: 114 - 121

Barke, D. H., Hazri, A., & Ytibarek, S, 2009, Mis- of Science Education, Vol. 30, No.10, hh.
conceptions in Chemistry Addressing Pre- 1365–1387.
conception in Chemical Education German, Shulman, L. S., 1986, Those who understand
Spriger. knowledge growth in teaching, Education-
BNSP, 2006, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang al Researcher, vol. 15, no. 2, hh.4–14.
Dikdasmen, Depdiknas. Saga, H., 2012, Dampak Kesejahteraan Guru
Demirkasimoglu, N. 2010, Defining teacher pro- Terhadap Mutu Input LPTK, Depdikbud.
fessionalism from different perspectives, Sukardi 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan,
Procedia Social and Behavioural Sciences, Yogyakarta, Bumi Aksara.
vol. 9, hh. 2047-2051. Sukmadinata, S. N. 1997, Pengembangan Kuriku-
Depdiknas, 2005-a, Undang-Undang RI Nomor 14 lum, Bandung, Remaja Rosda Karya.
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakar- Sudjana 2006, Evaluasi Program Pendidikan, Ban-
ta, Fokus-media. dung, Falah Production.
K. Abella, S, 2008, Twenty Years Later: Does pe- Tumisem, Arif Husein, 2013, Analisis Dominasi
dagogical content knowledge remain a Kompetensi Profesional Guru SDyang Ter-
useful idea?, International Journal of Science sertifikasi di SMP Kabupaten Banyumas Ba-
Education, Vol. 30, No. 10, hh. 1405–1416. gian Barat Melalui Pendidikan Karakter,
Loughran J., Amanda Berry & Pamela Mulhall, Sainteks Vol. X, No 2 Oktober 2013. UNDP
2006, Understanding and Developing 2010, Human Development Report: 40-
Science Teachers’ Pedagogical Content year Trends Analysis Shows Poor Countries
Knowledge, Rotterdam, Sense Publishers. Making Faster Development Gains, Diakses
Munandar, Muslimin Ibrahim, & Leny, Y., 2015, melalui: http://hdr.undp.org/en/content
Model Learning Cycle untuk Transformasi /human-development-report-2010
Pedagogik pada Mahasiswa Pendidikan Bi- Presiden RI, 2005, UU RI No. 14 Tahun 2005 Ten-
ologi: Suatu Model Hipotetik untuk Me- tang Guru dan Dosen.
ningkatkan Profesional Calon Guru, Prosid- World Economic Forum Geneva Switzerland,
ing Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2000, The Global Competitiveness Report
2015, Malang, 21 Maret2015. 2000, New York, Oxford University Press.
Menteri PANRB, 2009, Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re-
rofmasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Ten-
tang Jabatan Fungsional Guru dan Angka-
Kreditnya.
NSTA & AETS, 2003, Standards for Science
Teacher Preparation Speck, M & C.
Puslitjak, 2013, Draft Kajian Pencapaian Pening-
katan Profesionalisme dan Distribusi Pendi-
dik dan Tenaga Kependidikan Jenjang Dik-
men, Tidak Diterbitkan, Jakarta, Puslitjak
Kemendikbud.
Rollnicka, Marissa; Judith Bennettb; Mariam
Rhemtulaa; Nadine Dharseyc; Thandi Ndlo-
vua, 2008, The Place of Subject Matter
Knowledge in Pedagogical Content Know-
ledge: A case study of South African teach-
ers teaching the amount of substance and
chemical equilibrium, International Journal

E-ISSN: 2477-8486
121

Anda mungkin juga menyukai