Anda di halaman 1dari 7

Meningkatkan Profesionalisme Guru : Langkah Kemajuan Bangsa

Oleh : Eka Wahyudyawati


Abstrak : Guru mempunyai peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan nasional khususnya dalam bidang pendidikan. sebagai pendidik
profesional guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik, dengan
ditegaskannya sebagai pekerjaan profesional, otomotis menuntut adanya prinsip
profesionalitas yang selayaknya dijunjung tinggi dan dipraktekkan oleh para guru,
seorang guru hendaknya memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi yang jelas.
Guru pada hakikatnya merupakan komponen strategis yang memiliki peran penting
dalam proses pembangunan suatu bangsa. semakin optimal guru melaksanakan
fungsinya, maka semakin terjamin dan terbinanya kesiapan dan keandalan
seseorang sebagai manusia yang diandalkan dalam pembangunan bangsa.
Kata kunci : Guru, Profesional, Pembangunan bangsa.
Abstrack : Teachers have a very strategic role and position in national
development, especially in the field of education. As a professional teacher
educator has the main task of educating, teaching, guiding, directing, training,
assessing and evaluating learners, by affirming as professional work, otomotis
demanding professional principles that should be high and practiced by teachers,
a teacher should have qualifications, Competence and certification. The teacher is
essentially a strategic component that has an important role in the process of
building a nation. The more optimal the teacher performs its function, the more
assured and terbinanya readiness and reliability of someone as a human being
dependable in the nation's development.
Keywords : Teacher, professional, national development.
1. Latar Belakang Masalah Development Report) UNDP tahun
Pengentasan kemiskinan dan 2002 mengungkapkan bahwa nilai
pembangunan ekonomi yang telah Human Development Index (HDI)
digalakkan oleh pemerintah selama untuk Indonesia tahun 2000 adalah
ini tidak akan dapat berjalan dengan 0,684 yang menempati ranking 110 di
baik apabila sumber daya manusia bawah Vietnam. Negara-negara
tidak memadai. Pembangunan ASEAN lain mendapatkan urutan
sumber daya manusia adalah hal vital jauh di atas Indonesia, seperti Filipina
yang harus disiapkan oleh pemerintah (urutan 77), Thailand (urutan 70),
yaitu melalui pendidikan. Posisi Malaysia (urutan 59), Brunei
kualitas sumber daya manusia Darussalam (urutan 32), dan
Indonesia bila dibandingkan Singapura (urutan 25). HDI adalah
dengan negara lain cukup indeks campuran yang merupakan
memprihatinkan. Menurut Laporan ukuran rata-rata prestasi penting atas
Pengembangan Manusia (Human tiga dimensi dasar dalam
pengembangan atau pembangunan 2. Konsep Profesionalisme
manusia, yaitu a long and healthy life, Profesionalitas berakar pada kata
pengetahuan (knowledge), dan profesi yang berarti pekerjaan yang
kelayakan standar hidup (a decent dilandasi pendidikan keahlian.
standard of living) (Kompas, 1 Mei Profesioanlitas itu sendiri dapat
2003). berarti mutu, kualitas, dan tindak
Meningkatkan kualitas tanduk yang merupakan ciri suatu
pendidikan sama halnya dengan profesi atau orang yang profesional.
meningkatkan sumber daya manusia, Profesionalitas guru dapat berarti
melalui pendidikan manusia akan guru yang profesional, yaitu seorang
belajar memahami hidup dan mampu guru yang mampu merencanakan
merencanakan hidupnya di masa yang program belajar mengajar,
akan datang dengan matang. melaksanakan dan memimpin proses
Driyarkara (1980: 87) belajar mengajar, menilai kemajuan
mengemukakan bahwa pendidikan proses belajar mengajar dan
pada hakikatnya adalah suatu memanfaatkan hasil penilaian
perbuatan fundamental dalam bentuk kemajuan belajar mengajar dan
komunikasi antarpribadi, dan dalam informasi lainnya dalam
komunikasi tersebut terjadi proses penyempurnaan proses belajar
pemanusiaan manusia, muda, dalam mengajar (Sahabuddin, 1993:6).
arti proses hominisasi (proses Guru secara umum merupakan
menjadikan seseorang sebagai tenaga profesional yang harus
manusia) dan humanisasi (proses memiliki kemandirian dalam
pengembangan kemanusiaan keseluruhan kegiatan pendidikan baik
manusia), dengan demikian, dalam jalur sekolah maupun luar
pendidikan harus membantu orang sekolah, guru memegang posisi yang
agar seseorang secara tahu dan paling strategis. Dalam tingkatan
mau bertindak sebagai manusia dan operasional, guru merupakan penentu
bukan hanya bertindak secara keberhasilan pendidikan melalui
instinktif saja. kinerjanya pada tingkat institusional,
Guru sebagai pihak yang terlibat instruksional, dan eksperiensial
langsung dalam proses pembelajaran (Surya, 2005).
di kelas, memiliki peran yang sangat Profesionalisme guru merupakan
vital dalam meningkatkan kualitas kondisi,arah, nilai,tujuan, dan
anak didiknya. Keberhasilan proses kualitas suatu keahlian dan
pendidikan dapat dikatakan sangat kewenangan dalam bidang
tergantung pada peran guru di pendidikan dan pengajaran yang
sekolah. Oleh karena itu kita tidak berkaitan dengan pekerjaan seseorang
dapat mengabaikan begitu saja yang menjadi mata pencaharian.
peran dan arti penting guru dalam Adapun guru yang profesional itu
meningkatkan kualitas sumber daya sendiri adalah guru yang berkualitas,
manusia Indonesia. berkompeten, dan guru yang
dikehendaki untuk mendatangkan
prestasi belajar serta mampu (3) butir b, dikemukakan bahwa yang
mempengaruhi proses belajar siswa dimaksud dengan kompetensi
yang nantinya akan menghasilkan kepribadian adalah kemampuan
prestasi belajar siswa yang lebih baik. kepribadian yang mantap, stabil,
Menurut Omar Hamalik tugas dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
profesional guru itu antara lain: teladan bagi peserta didik, dan
1. Bertindak sebagai model bagi para berakhlak mulia
anggotanya C. Kompetensi Profesional
2. Merangsang pemikiran dan Dalam Standar Nasional
tindakan Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat
3. Memimpin perencanaan dalam (3) butir c dikemukakan bahwa yang
mata pelajaran dimaksud kompetensi profesional
4. Memberikan nasehat kepada adalah kemampuan penguasaan
executive teacher sesuai dengan materi pembelajaran secara luas dan
kebutuhan tim mendalam yang memungkinkan
5. Membinan dan memelihara membimbing pesrta didik memenuhi
literatur profesional dalam daerah standar kompetensi yang ditetapkan
pelajarannya dalam Standar Nasional Pendidikan
3. Aspek-Aspek Kompetensi Guru d. Kompetensi Sosial
Profesional Dalam Standar Nasional
Guru Profesional adalah guru yang Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat
memiliki kemampuan atau (3) butir d dikemukakan bahwa yang
kompetensi yang mumpuni Dalam dimaksud dengan kompetensi social
buku yang ditulis oleh E. Mulyasa, adalah kemampuan guru sebagai
Kompetensi yang harus dimiliki bagian dari masyarakat untuk
seorang guru itu mencakup empat berkomunikasi dan bergaul secara
aspek sebagai berikut: efektif dengan peserta didik, sesama
a. Kompetensi Pedagogik. pendidik, tenaga kependidikan, orang
Dalam Standar Nasional tua/wali peserta didik, dan
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat masyarakat sekitar
(3) butir a dikemukakan bahwa 4. Kriteria Guru Profesional
kompetensi pedagogik adalah Menjadi seorang guru bukanlah
kemapuan mengelola pembelajaran pekerjaan yang mudah seperti
peserta didik yang meliputi yang dibayangkan sebagian orang,
pemahaman terhadap peserta didik, dengan bermodal penguasaan materi
perancangan dan pelaksanaan dan menyampaikannya kepada siswa
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, sudah cukup, hal ini belum dapat
dan pengembangan peserta didik dikategori sebagai guru yang
untuk mengaktualisasikan berbagai memiliki pekerjaan profesional,
potensi yang dimilikinya karena guru yang profesional, mereka
b. Kompetensi Kepribadian. harus memiliki berbagai
Dalam Standar Nasional keterampilan, kemampuan khusus,
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat mencintai pekerjaannya, menjaga
kode etik guru, dan Mendidik berarti meneruskan dan
lain sebagainya. mengembangkan nilai-nilai hidup
Oemar Hamalik dalam bukunya serta mengembangkan karakter
Proses Belajar Mengajar, guru individu. Mengajar berarti
profesional harus memiliki meneruskan dan mengembangkan
persyaratan, yang meliputi; ilmu pengetahuan dan teknologi
a. Memiliki bakat sebagai guru. kepada siswanya. Sedangkan melatih
b. Memiliki keahlian sebagai guru. berarti mengembangkan keterampilan
c. Memiliki keahlian yang baik dan keterampilan pada individu yang
terintegrasi. menjadi peserta didik.
d. Memiliki mental yang sehat. Guru merupakan ujung tombak
e. Memiliki kondisi badan sehat. dalam membangun pendidikan
f. Memiliki pengalaman dan karakter di indonesia, pada saat ini
pengetahuan yang luas. kriminalitas di indonesia didominasi
g. Guru adalah manusia berjiwa oleh para remaja mulai dari kasus
pancasila. narkotika, tawuran antar pelajar,
h. Guru adalah seorang warga negara aborsi dan pergaulan bebas.
yang baik Kriminalitas di Indonesia didominasi
Kunandar mengemukakan bahwa oleh anak usia 11-18 tahun.
suatu pekerjaan professional Meningkatnya kasus kriminalitas
memerlukan persyaratan khusus, di usia remaja disebabkan oleh
yakni (1) menuntut adanya berbagai faktor, seperti lingkungan,
keterampilan berdasarkan konsep dan keluarga serta pendidikan. Guru
teori ilmu pengetahuan yang memegang peran penting dalam
mendalam; (2) menekankan pada memberikan pendidikan karakter
suatu keahlian dalam bidang tertentu yang mungkin tidak didapatkan oleh
sesuai dengan bidang profesinya; (3) siswa ketika di rumah.
menuntut adanya tingkat pendidikan Badan Kependudukan dan
yang memadai; (4) adanya kepekaan Keluarga Berencana Nasional
terhadap dampak kemasyarakatan (BKKBN) pada tahun 2010, 52
dari pekerjaan yang dilaksanakannya; persen remaja Medan sudah
(5) memungkinkan perkembangan melakukan seks bebas yang
sejalan dengan dinamika kehidupan. berdampak kepada terjangkitnya
penyakit Infeksi Menular Seksual
5. Peran Strategis Guru Profesional (IMS), ini artinya setiap tahunnya
Dalam Membangun Karakter fenomena seks bebas atau perilaku
Bangsa. sek pra-nika yang dilakukan remaja
Guru merupakan profesi yang terus mengalami peningkatan bahkan
memerlukan keahilian khusus, tidak menambah korban penularan PMS
semua orang dapat mengajar, melatih (penyakit menular seks). Perilaku
dan mengevaluasi peserta didik. seks bebas yang melanda remaja
Tugas guru sebagai profesi meliputi sering sekali menimbulkan
mendidik, mengajar dan melatih. kecemasan para orang tua, pendidik,
pemerintah, para ulama dan lain-lain. dan pendidikan karakter adalah
Untuk itu, perlu dilakukan pondasinya, jadi setinggi apapun
penanganan sedini mungkin untuk rumah itu dan sebesar apapun
menghindari hal-hal yang tidak atapnya, jika pondasinya kuat maka
diinginkan seperti aborsi. rumah tersebut akan kuat, begitu juga
Aborsi adalah dampak paling sebaliknya, apabila suatu rumah
berbahaya dari seks bebas, yang dari pondasinya tidak kuat maka ia akan
tahun ke tahun semakin banyak mudah roboh.
dilakukan remaja di indonesia 6. Upaya Peningkatan
Sebanyak 62,7% remaja SMP tidak Profesionalisme Guru
perawan dan 21,2% remaja mengaku Untuk meningkatkan profesionalisme
pernah aborsi.Perilaku seks bebas dan kinerja guru di institusi
pada remaja tersebar di kota dan desa pendidikan, diperlukan berbagai
pada tingkat ekonomi kaya dan upaya berupa peningkatan motivasi
miskin. Departemen kesehatan RI kerja, kinerja atau produktivitas kerja,
mencatat bahwa setiap tahunnya pemberian berbagai jenis dan bentuk
terjadi 700 ribu kasus aborsi pada pelatihan dan pendidikan profesional,
remaja atau 30% dari total 2 juta dan berbagai kegiatan profesional
kasus dimana sebagian besar lainnya kepada para guru. Namun,
dilakukan oleh dukun. Dari penelitian juga diperlukan kebijakan
yang dilakukan PKBI tahun 2005 di 9 pemerintah dalam pengembangan
kota mengenai aborsi dengan 37.685 SDM guru (Muhadjir, 1992).
responden, 27% dilakukan oleh klien
Disadari atau tidak tugas guru di
yang belum menikah dan biasanya
masa depan akan semakin berat. Guru
sudah mengupayakan aborsi terlebih
tidak hanya bertugas mentransfer
dahulu secara sendiri dengan
ilmu pengetahuan, keterampilan dan
meminum jamu khusus. Sementara
teknologi saja, melainkan juga harus
21,8% dilakukan oleh klien dengan
mengemban tugas yang dibebankan
kehamilan lanjut dan tidak dapat
masyarakat kepadanya. Tugas
dilayani permintaan aborsinya.
tersebut meliputi mentransfer
Guru memiliki peran utama dalam
kebudayaan dalam arti luas,
memperbaiki moral bangsa ini,
keterampilan dalam menjalani hidup
melalui guru nilai-nilai pendidikan
(lifeskills), dan nilai serta beliefs
karakter dapat disampaikan secara
(Purwanto, 2004).
persuasif sehingga dapat
Melihat tugas yang demikian berat
mempengaruhi siswanya.
tersebut, maka sudah selayaknya bila
Menumbuhkan kembali nilai-nilai
kemampuan profesional guru juga
pancasila serta mengajarkan untuk
terus ditingkatkan agar mereka
saling toleransi terhadap sesama
mampu menjalankan tugasnya
manusia merupakan salah satu upaya
dengan baik. Terkait dengan hal ini
untuk memperbaiki karakter bangsa.
guru sendiri harus mau membuat
Siswa (Remaja) ibaratkan sebuah
penilaian atas kinerjanya sendiri atau
rumah, ilmu pengetahuan adalah atap
mau melakukan otokritik di samping atau networking. Guru harus berusaha
harus pula memperhatikan berbagai mengetahui apa yang telah dilakukan
pendapat dan harapan masyarakat. oleh sejawatnya yang sukses.
Menurut Purwanto (2004), Sehingga bisa belajar untuk mencapai
dalam rangka meningkatkan sukses yang sama atau bahkan bisa
profesionalismenya, guru harus selalu lebih baik lagi. Melalui networking
berusaha untuk melakukan lima hal. inilah guru memperoleh akses
Pertama, memahami tuntutan standar terhadap inovasi inovasi di bidang
profesi yang ada. Hal ini harus profesinya.
ditempatkan pada prioritas yang Keempat, mengembangkan etos
utama kerja atau budaya kerja yang
karena: mengutamakan pelayanan bermutu
1. Persaingan global sekarang tinggi kepada kostituen. Di zaman
memungkinkan adanya mobilitas sekarang ini, semua bidang dan
guru lintas negara. profesi dituntut untuk memberikan
2. Sebagai profesional seorang guru pelayanan prima. Guru pun
harus mengikuti tuntutan harus memberikan pelayanan prima
perkembangan profesi secara global, kepada konstituennya yaitu siswa,
dan tuntutan masyarakat yang orang tua dan sekolah sebagai
menghendaki pelayanan yang lebih stakeholder. Terlebih lagi pelayanan
baik. Cara satu-satunya untuk pendidikan adalah termasuk
memenuhi standar profesi ini adalah pelayanan publik yang didanai,
dengan belajar secara terus menerus diadakan, dikontrol oleh dan
sepanjang hayat, dengan membuka untuk kepentingan publik. Oleh
diri yakni mau mendengar dan karena itu guru harus
melihat perkembangan baru di mempertanggungjawabkan tugasnya
bidangnya. kepada publik.
Kedua, mencapai kualifikasi dan Kelima, mengadopsi inovasi atau
kompetensi yang dipersyaratkan. mengembangkan kreativitas dalam
Dengan dipenuhinya kualifikasi dan pemanfaatan teknologi komunikasi
kompetensi yang memadai maka guru dan informasi mutakhir agar
memiliki posisi tawar yang kuat dan senantiasa tidak ketinggalan dalam
memenuhi syarat yang dibutuhkan. kemampuannya mengelola
Peningkatan kualitas dan kompetensi pembelajaran. Guru dapat
ini dapat ditempuh melalui in-service memanfaatkan media dan ide-ide
training dan berbagai upaya lain baru bidang teknologi pendidikan
untuk memperoleh sertifikasi. seperti media presentasi, komputer
Ketiga, membangun hubungan (hard technologies) dan juga
kesejawatan yang baik dan luas pendekatanpendekatan baru bidang
termasuk lewat organisasi. Upaya teknologi pendidikan (soft
membangun hubungan kesejawatan technologies).
yang baik dan luas dapat dilakukan Beberapa upaya di atas tentu saja
guru dengan membina jaringan kerja tidak akan dapat berjalan jika tidak
dibarengi dengan upaya yang nyata E. Mulyasa, Menjadi Guru
untuk menjadikan guru menjadi Profesional Menciptakan
sebuah profesi yang menjanjikan Pembelajaran Kreatif dan
artinya kesejahteraan guru memang Menyenangkan, (Bandung:
harus ditingkatkan. Mengapa harus Remaja Rosda Karya, 2005)
kesejahteraan guru yang harus Hamalik, Oemar, (2004). Proses
ditingkatkan? Hal ini mengandung Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi
implikasi yang sangat luas. Di satu Aksara
sisi, dengan kesejahteraan guru yang
Kunandar. 2007. Guru Profesional :
memadai akan mampu mendukung
Implementasi Kurikulum
kinerja guru secara optimal. Guru Tingkat Satuan
tidak lagi memikirkan bagaimana
mencari "pekerjaan sampingan" Muhadjir, N. (1992). Perencanaan
untuk mempertahankan dan dan Kebijakan Pengembangan
membiayai kehidupan keluarganya, SDM. Yogyakarta: Rake Sarasin.
melainkan mampu terfokus pada Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung Sertifikasi Guru. Jakarta :
jawabnya dalam membina anak Rajagrafindo Persada.
didiknya. Sementara itu, di sisi lain,
PP.RI. No. 19 Tahun (2005). Standar
dengan kesejahteraan guru yang Nasional Pendidikan. Jakarta:
menjanjikan, maka guru akan menjadi Depdiknas.
sebuah profesi yang banyak dikejar
oleh generasi mendatang, terutama Purwanto. (2004). Profesionalisme
generasi muda yang memiliki potensi Guru. Diambil dari
dan termasuk dalam kategori unggul. http://www.pustekkom.go.id/
teknodik/t10/10-7.htm pada
Dengan adanya 'bibit unggul' tersebut
tanggal 16 Oktober 2004
maka guru di masa depan bukanlah
dimiliki oleh orang-orang yang Surya, M. (2005). “Sertifikasi,
'terpaksa' atau 'dipaksa' untuk menjadi Kompetensi, dan Kinerja”.
guru, melainkan dimiliki oleh orang- Makalah Seminar Nasional
orang yang benarbenar memiliki PSPIPS-SPs UPI, Bandung.
kualitas dan kompetensi yang tinggi.
Dengan demikian, kata kunci dari
upaya peningkatan profesionalisme
guru adalah peningkatan
kesejahteraan guru.

Daftar Pustaka
Driyarkara, N. (1980). Tentang
Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai