Anda di halaman 1dari 7

Nama: Verunika Ningsih Makul : Profesi Kependidikan

Nim : 20030005581 Dosen : Marzuki, S.Sos, M.Pd


Prodi : Pendidikan Biologi

Resume Profesionalitas Guru

A. Pengertian Profesionalitas Guru


Profesionalitas berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian. Profesionalitas itu sendiri dapat berarti mutu, kualitas, dan
tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
Profesionalitas guru dapat berarti guru yang profesional, yaitu (Sahabuddin,1993:6)
seorang guru yang mampu merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan
dan memimpin Proses Belajar Mengajar, menilai kemajuan Proses Belajar Mengajar
dan memanfaatkan hasil penilaiankemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya
dalam penyempurnaan Proses Belajar Mengajar. Perihal teori tentang guru profesional
telah banyak dikemukakan oleh para pakar manajemen pendidikan, seperti Rice &
Bishoporik dalam Bafadal (2003:5) dan Glickman dalam Bafadal (2003:5) guru
profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Profesionalisasi guru oleh kedua pasangan tersebut dipandang sebagi
sebuah proses gerak yang dinamis, dari ketidaktahuan (ignorance) menjadi tahu, dari
ketidakmatangan (immaturity) menjadi matang, dari diarahkan (other-directedness)
menjadi mengarahkan diri sendiri. menurut Glickman dalam Bafadal (2003:5) guru
yang memiliki abstraksi yang tinggi adalah guru yang mampu mengelola tugas,
menemukan berbagai permasalahan dalam tugas, dan mampu secara mandiri
memecahkannya.
Tugas seorang guru profesional meliputi tiga bidang utama:
a. Dalam bidang profesi
Dalam bidang profesi, seorang guru profesional berfungsi untuk mengajar,
mendidik, melatih, dan melaksanakan penelitian masalah-masalah pendidikan.
Dalam bidang kemanusiaan, guru profesional berfungsi sebagai pengganti orang
tua khususnya didalam bidang peningkatan kemampuan intelektual peserta didik.
Guru profesional menjadi fasilitator untuk membantu peserta didik
mentransformasikan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi kemampuan serta
keterampilan yang berkembang dan bermanfaat bagi kemanusiaan.
Adapun 10 kompetensi profesional guru yang dikutip Samana (1994) adalah :
Selain itu, dalam UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pada pasal 10
ayat 1 disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh dari pendidikan profesi.
b. Dalam bidang kemanusiaan
Dalam bidang kemanusiaan, guru berfungsi untuk meningkatkan martabat sebagai
agen pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Serta
pengabdian pada masyarakat berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c. Dalam bidang kemasyarakatan
Di dalam bidang kemasyarakatan, profesi guru berfungsi untuk memenuhi amanat
dalam pembukaan UUD 1945 yaitu ikut serta dalammencerdaskan kehidupan
bangsa sesuai dengan diferensiasi tugas dari suatu masyarakat modern, sudah
tentu tugas pokok utama dari guru profesional ialahdidalam bidang profesinya
tanpa melupakan tugas-tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.

B. Peran guru profesional dalam proses belajar mengajar


Proses merupakan serangkaian aktivitas dalam memberlangsungkan sesuatu
dari awal sampai akhir, maka suatu proses merupakan suatu rangkaian yang tidak
terpisah dari fungsi dan proses manajemen.
Proses dari pada administrasi dan manajemen, menurut Luther Gullickyang terkenal
dengan akronim ( Suwarno, 24 ) adalah :
1. Perencanaan ( planing ) adalah perincian dalam garis besar untuk memudahkan
pelaksanaan dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan maksud atau
tujuan badan usaha itu.
2. Pengorganisasian adalah menetapkan struktur formal dari pada kewenangan
dimana pekerjaan di bagi-bagi sedemikian rupa, ditentukan dan dikoordinasikan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Penyusunan pegawai adalah keseluruhan fungsi dari pada kepegawaian sebagai
usaha pelaksanaannya, melatih para staf dan memelihara situasi pekerjaan yang
menyenangkan.
4. Pembina kerja (directing) merupakan tugas yang terus menerus didalam
pengambilan keputusan, yang berwujud suatu perintah khusus atau umumdan
intruksi intruksi dan bertindak sebagai pemimpin dalam suatu badanusaha atau
organisasi.
5. Pengkoordinasiaan (coordinating) merupakan jewajiban yang pentinguntuk
menghubungkan berbagai kegiatan dari pada pekerjaan.
6. Pelaporan (reporting) yaitu pimpinan yang bertanggung jawab harus mengetahui
apa yang sedang dilakukan, baik bagi keperluan pimpinan maupun bawahannya
melalui catatan, penelitian, maupun inpeksi.
7. Anggaran (budgeting) yaitu semua anggaran akan berjalan dengan baik bila
disertai dengan usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran dan
pengawasan anggaran. Dengan pandangan diatas maka guru yang profesional
dituntut harus mampu berperan selaku manajer yang baik yang didalamnya harus
mampu melangsungkan seluruh tahap – tahap aktivitas dan proses pembelajaran
dengan manajerial yang baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
diraih dengan hasil yang memuaskan.

C. Faktor- faktor yang mempengaruhi guru profesional


Secara garis besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi guru profesional antara
lain sebagai berikut:
a. Status Akademik Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang bersifat profesi. Secara
sederhana pekerjaan yang bersifat profesi adalah pekerjaan yang hanya dilakukan
oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan lainnya.
Untuk menciptakan tenaga – tenaga profesional tersebut pada dasarnya disekolah
dibina dan dikembangkan dari sebagai segi diantaranya:
1. Segi toritis yaitu dilembaga atau sekolah - sekolah keguruan yang membina
dan menciptakan tenaga-tenaga profesional ini diberikan ilmu -ilmu
pengetahuan selain ilmu pengetahuan yang harus disampaikan kepada anak
didik, juga diberikan ilmu – ilmu pengetahuan khusus unuk menunjang
kepropfesionalannya sebagai guru yang berupa ilmu mendidik, ilmu jiwa ,
didaktik metodik administrasi pendidikan dan sebagainya.
2. Segi praktis yaitu secara praktis dapat diartikan dengan berdasarkan praktek
adalah cara melakukan apa yang tersebut dalam teori ( W.J.S.Porwadarminta
1999:99 )
b. Pengalaman belajar Dalam menghadapi anak didik tidaklah mudah untuk
mengorganisi rmereka, dan hal tersebut banyak menjadi keluhan, serta banyak
pula dijumpai guru yang mengeluh karena sulit untuk menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan menggairahkan. Hal tersebut
dikarenakan guru kurang mampu untuk menguasai dan menyesuaikan diri
terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung.
c. Mencintai profesi sebagai guru Rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan
rasa cinta akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan
pengorbanan. Seseorang yang melakukan sesuatu dengan tanpa adanya rasa cinta
biasanya orang yang keadaannya dalam paksaan orang lain, maka dalam
melaksanakan hak nya itu dengan merasa terpaksa.
d. Berkepribadian Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan sifat- sifat yang
merupakan watak seseorang. Dalam proses belajar mengajar kepribadian seorang
guru ikut serta menentukan watak kepada siswanya. Dalam proses belajar
mengajar kepribadian seorang guru sangat menentukan terhadap pembentukan
kepribadian siswa untuk menanamkan akhlak yang baik sebagai umat manusia.
Guru sebagai pelaksana proses pendidikan, perlu memiliki keahlian dalam
melaksanakan tugasnya. Oleh karenanya keberhasilan proses belajar mengajar
sangat tergantung kepada bagaimana guru mengajar. Agar guru dapat
melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien, maka guru perlu memiliki
kompetensi yang dapat menunjang tugasnya.
Kompetensi tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Kompetensi pribadi
 Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama
 Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi
 Memliki pengetahuan tentanng demokrasi
 Memiliki pengetahuan tentang estetika
 Setia terhadap harkat dan martabat manusia
Sedangkan kompetensi lebih khusus pribadi adalah bersikap simpati,
empati, terbuka, berwibawa , bertanggung jawab, dan mampu menilai
diri sendiri.
2. Kompetensi profesional, mencakup kemampuan dalam hal :
 Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofis
dan psikologis
 Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan perilaku peserta didik
 Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan
kepadanya
 Mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai
 Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media sertafasilitas
yang lain
 Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran
 Mampu melaksanakan evaluasi belajar
 Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik
3. Kompetensi sosial Kemampuan sosial tenaga kependidikan adalah salah
satu daya atau kemampuan tenaga kependidikan untuk memperiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemapuan untuk
mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan yang
akan datang. Tenaga kependidikan harus mampu berkomunikasi dengan
masyarakat, mampu bergaul dan melayani masyarakat dengan baik ,
mampu mendorong dan menunjang kreatifitas masyarakat, dan menjaga
emosi dan perilaku yang tidak baik.

D. Syarat - syarat menjadi guru profesional


Tidak mudah menjadi guru, perlu persiapan, latihan, pembiasaan dan
pendidikan yang cukup. Itulah sebabnya, salah satu kompetensi guru profesional
itu harus ada ijazah guru. Ijazah bukan semata-mata karena alasan formalitas.
Selain itu sebagaimana dikemukakan oleh tim pembina kuliah Didaktik metodik
kurikulum UPI ( 1989 : 9 ) persyaratan guru adalah :
1. Persyaratan Fisik yaitu kesehatan jasmani.
2. Persyaratan psikis yaitu sehat rohaninya serta diharapkan memiliki bakat dan
minat keguruan.
3. Persyaratan mental yaitu memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi
keguruan mencintai dan mengabdi dedikasi pada tugas jabatannya.
4. Persyaratan moral yaitu sifat susila dan budi pekerti yang luhur.
5. Persyaratan intelektual atau akademis yaitu mengenal pengetahuan dan
keterampilan khusus yang diperoleh dari lembaga pendidikan guru yang
memberi bekal untuk menunaikan tugas sebagai pendidik formal disekolah.
6. Berdasarkan PP nomor 19 tahun 2007 tentang standar nasional pendidikan,
standar tenaga pendidik ditetapkan, pendidik pada usia dini SD / MI, SMP/
MTs, SMA / MA atau bentuk lain yang sederajat memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum Diploma IV atau sarjana S1, latar belakang
pendidikan tinggi dibidang pendidikan anak usia dini , SD/ MI,SMP/MTs,
SMA atau yang sederajat dan kependidikan lain atau psikologi dan sertifikasi
profesi guru.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas sehingga dalam kegiatan belajar
mengajar, guru dituntut dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan
penuh rasa tanggung jawab disertai dengan kasih sayang kepada siswa
sehingga dapat menarik perhatian siswa, minat serta keaktifan dalam belajar
mengajar dengan baik dan optimal.

E. Cara meningkatkan profesionalitas guru


Guru yang profesional adalah guru yang menguasai karakteristik bahan ajar
dan karakteristik pesreta didik. Karakteristik bahan ajar meliputi: konsep, prinsip,
teori yang terdapat dalam bahan ajar. Karakteristik peserta didik meliputi potensi,
sikap, minat, akhlak mulia, dan personaliti peserta didik. Penguasaan karakteristik
bahan ajar dan peserta didik diperlukan untuk menentukan metode dan strategi
pembelajaran. Selain itu karakteristik guru sebagai pendidik harus dapat menyesuaian
dengan bahan ajar dan peserta didik. Guru harus memahami bagaimana peserta didik
belajar dan mampu meningkatkan minat pada mata pelajaran dan meningkatkan
motivasi belajar. Peserta didik juga belajar akhlak mulia melalui pengamatan terhadap
prilaku guru ketika melaksanakan proses pembelajaran di kelas dan ketika di luar
kelas di sekolah.
Hal yang penting dalam melaksanakan pembelajaran di kelas adalah aplikasi dari
konsep atau teori yang diajarkan. Setiap akhir pembelajaran, guru harus melakuan
refleksi terhadap pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Hasil refleksi digunakan untuk
perbaikan yang akan datang. Kualitas pembelajaran dikelas merupakan salah satu
indikator tingkat profesionalisme guru. Strategi yang dapat ditempuh dalam
meningkatkan profesialisme guru seperti yang dibahas di atas adalah:
1. Melalui pelatihan yang efektif, setelah pelatihan harus ada umpan balik berupa
ujian,
2. Membaca buku atau hasil penelitian tentang guru yang profesional,
3. Melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang telahdilakukan,
4. Melakukan refleksi diri terhadap prilaku yang ditampilkan di depan kelas dan
di sekolah,
5. Melakukan evaluasi diri terhadap kinerja yang telah dicapai.

Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah harus


mamantau kinerja guru melalui obervasi di kelas dan menggali informasi dari
peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran, dan menganalisis hasil ujian
sekolah dan hasil ujian nasional. Kerja yang sinergis antara kepala sekolah dengan
pengawas pendidikan mutlak diperlukan dalam meningkatkan kinerja guru. Untuk
itu perlu dilakukan pertemuan berkala membahas pencapaian kinerja guru dan
cara untuk meningkatkannya. Faktor lain yang penting dalam meningkatkan
profesionaslisme guru adalah pemberian pelatihan secara berkala. Setiap tahun
guru harus diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya melalui
pelatihan yang terprogram dan sistematik.. Kinerja guru ditentukan oleh banyak
faktor, namun yang paling utama adalah ptofesionaslisme guru.

Anda mungkin juga menyukai