Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH : KURIKULUM PAUD

Dosen Pengampu : Choiriyah Chalid M.Pd

Di susun Oleh Kelompok 9


1. Mela Komalasari
2. Marlina Supriani
3. Vina Rahayu
4. Rahma Siti Ptimah
DISKUSI INTERAKTIF TENANG

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB GURU

DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM


PAUD/TK
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yakni kurikulum
sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasi. Sebagai sebuah
dokumen kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru sedangkan
kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut
dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Jadi, dengan demikian kurikulum sebagai sebuah dokumen dengan proses
pembelajaran sebagai implementasi dokumen tersebut, merupakan dua sisi
yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling meng’ada dan meniadakan,
ada kurikulum pasti ada pembelajaran; dan ada pembelajaran pasti ada
kurikulum. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi
kurikulum. Dengan demikian peran guru dalam mengimplementasikan
kurikulum memegang posisi kunci.
Dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam
tataran kelas. Berikut beberapa peran guru dalam pengembangan
kurikulum:
1. Implementers

Sebagai implementer, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum


yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru menerima berbagai
kebijakaan perumus kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk
menentukan isi kurikulum maupun menentukan target kurikulum. Pada fase
sebagai implementator kurikulum, peran guru dalam pengembangan
kurikulum sebatas menjalankan kurikulum yang telah disusun.
Dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga tekni yang
hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan
yang ada. Akibatnya kurikulum bersifat seragam, Oleh karena guru hanya
sekedar pelaksana kurikulum.
2. Adapters
• Peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai penyelaras
kurikulum dengan karaketristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan
daerah. Dalam fase ini guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan
kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan keebutuhan
lokal. Dalam kebijakan tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), misalnya para perancang kurikulum hanya menentukan standar isi
sebagai standar minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya,
kapan waktunya, dan hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh
guru. Dengan demikian, peran guru sebagai adapters lebih luas
dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers.
3. Developers
• Peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenangan dalam
mendesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan
dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat
menentukan strategi apa yang harus kembangkan serta bagaimana
mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya
guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, misi dan visi
sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
Pelaksanaan peran ini dapat kita lihat dalam pengembangan kurikulum
muatan lokal (mulok) sebagai bagian dari sturktur kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum muatan lokal,
sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing tiap satuan pendidikan
4. Researchers
• Sebagai fase terakhir adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum
(curriculum Researcher)peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas
profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan
kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran sebagai peneliti, guru
memilki tanggung jawab untuk menguji sebagai komponen kurikulum,
misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektivitas program,
menguji strategi dan model pembelajaran, dan lain sebagainya, termasuk
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target
kurikulum. Salah satu metode yang diajurkan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas (PTK) yakni metode penelitian yang
berangkat dari masalah yang dihadapi guru dalam implementasi
kurikulum. Melalui PTK, guru berinisiatif melakukan penelitian sekaligus
malaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan
demikian, dengan PTK bukan saja dapat menambah wawasan guru dalam
melaksanakan tugas profesionalnya akan tetapi sacara terus menerus guru
dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
B. Tanggung Jawab Guru Dalam Pendidikan

Guru akan menunaikan tanggung jawabnya dengan baik atau dapat


bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif jika padanya terdapat
berbagai kompetensi (pengembangan pekerjaan professional) keguruan
yakni kompetensi kepribadian yang meliputi pengenalan dan mengakui
harkat dan potensi dari setiap individu atau murid yang diajarkannya.
Dalam sistem dan proses pendidikan manapun, guru tetap memegang
peranan penting, para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa
bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Peranan
guru yang begitu besar dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Dalam arti luas, guru mengemban peranan-peranan sebagai
ukuran kognitif, sebagai agen moral, innovator, dan kooperatif.
1. Guru sebagai ukuran kognitif
• Tugas guru umumnya adalah mewariskan pengetahuan dan berbagai
ketrampilan kepada siswa.
2. Guru sebagai Agen Moral dan Politik
• Guru bertindak sebagai agen moral masyarakat karena fungsinya mendidik
warga masyarakat agar mengetahui huruf, pandai berhitung, dan memiliki
berbagai ketrampilan kognitif lainnya.
3. Guru Sebagai Investor
• Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat senantiasa
berubah dan berkembang dalam semua aspek.
4. Guru memegang Peran Kooperatif
• Dalam melaksanakan tugasnya, guru tidak mungkin bekerja sendiri dan
mengandalkan kemampuannya secara individual. Karena itu, para guru
harus bekerja sama, baik bekerja sama dengan sesama guru, pekerjaan-
pekerjaan sosial, lembaga-lembaga permasyarakatan maupun dengan
persatuan orang tua murid.
C. TUJUAN PENDIDIKAN

Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta


didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik,
peserta didik, dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama
pendidikan. Ketiganya membentuk suatu triangle, jika hilang salah
satu komponen, hilang pulalah hakikat pendidikan. Dalam situasi
tertentu tugas guru dapat diwakilkan atau dibantu oleh unsur lain
seperti oleh media teknologi, tetapi tidak dapat digantikan. Mendidik
adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu, guru sebagai pelaku
utama pendidikan merupakan pendidik profesional. Untuk mencapai
tujuan tersebut, guru yang profesional harus memiliki empat
kompetensi, di antaranya yaitu:
• 1. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi yang
dimiliki peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta
pengevaluasian hasil belajar.
• 2. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang bermental sehat dan stabil, dewasa, kreatif, sopan santun, disiplin,
jujur, rapi, bagi peserta didik.
• 3. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara mendalam dan memiliki berbagai keahlian di bidang pendidikan.
• 4. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
baik dengan peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat, sesama
pendidik/teman sejawat dan dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/ komite
sekolah, mampu berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya
masyarakat, serta ikut berperan dalam kegiatan sosial.
D. Kemampuan yang harus dimiliki guru
Departemen pendidikan dan kebudayaan telah merumuskan kemampuan kemampuan yang
harus dimiliki guru dan mengelompokkan nya atas tiga dimensi umum kemampuan, yaitu:
• 1. Kemampuan profesional, yang mencakup
• a. Penguasaan materi pelajaran, mencakup bahan yang akan diajarkan dan dasar keilmuan
dari bahan pelajaran tersebut.
• b. Penguasaan landasan dan wawasan kependidikan dan kejuruaan.
• c. Penguasaan proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa.
• 2. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar.
• 3. Kemampuan personal yang mencakup:
• a. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan.
• b. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya memiliki guru.
• c. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para
siswanya.
KESIMPULAN
Pendidik atau lebih popular dikatakan sebagai Guru adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Adapun profesi guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain adalah orang yang terdidik dan
terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.
Dalam sistem dan proses pendidikan manapun, guru tetap memegang peranan penting,
para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban
tugasnya dengan baik. Guru sebagai tenaga pendidik bertanggung jawab melaksanakan
administrasi, mengelola, mengembangkan, mengawasi dan melayani secara teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai