PAUD/TK A. Pengertian Kurikulum Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yakni kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasi. Sebagai sebuah dokumen kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru sedangkan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari pedoman tersebut dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Jadi, dengan demikian kurikulum sebagai sebuah dokumen dengan proses pembelajaran sebagai implementasi dokumen tersebut, merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling meng’ada dan meniadakan, ada kurikulum pasti ada pembelajaran; dan ada pembelajaran pasti ada kurikulum. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum. Dengan demikian peran guru dalam mengimplementasikan kurikulum memegang posisi kunci. Dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas. Berikut beberapa peran guru dalam pengembangan kurikulum: 1. Implementers
Sebagai implementer, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum
yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru menerima berbagai kebijakaan perumus kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan target kurikulum. Pada fase sebagai implementator kurikulum, peran guru dalam pengembangan kurikulum sebatas menjalankan kurikulum yang telah disusun. Dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga tekni yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Akibatnya kurikulum bersifat seragam, Oleh karena guru hanya sekedar pelaksana kurikulum. 2. Adapters • Peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai penyelaras kurikulum dengan karaketristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan keebutuhan lokal. Dalam kebijakan tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), misalnya para perancang kurikulum hanya menentukan standar isi sebagai standar minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktunya, dan hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru sebagai adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers. 3. Developers • Peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus kembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, misi dan visi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa. Pelaksanaan peran ini dapat kita lihat dalam pengembangan kurikulum muatan lokal (mulok) sebagai bagian dari sturktur kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum muatan lokal, sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing tiap satuan pendidikan 4. Researchers • Sebagai fase terakhir adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum Researcher)peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran sebagai peneliti, guru memilki tanggung jawab untuk menguji sebagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektivitas program, menguji strategi dan model pembelajaran, dan lain sebagainya, termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum. Salah satu metode yang diajurkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yakni metode penelitian yang berangkat dari masalah yang dihadapi guru dalam implementasi kurikulum. Melalui PTK, guru berinisiatif melakukan penelitian sekaligus malaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan demikian, dengan PTK bukan saja dapat menambah wawasan guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya akan tetapi sacara terus menerus guru dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. B. Tanggung Jawab Guru Dalam Pendidikan
Guru akan menunaikan tanggung jawabnya dengan baik atau dapat
bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif jika padanya terdapat berbagai kompetensi (pengembangan pekerjaan professional) keguruan yakni kompetensi kepribadian yang meliputi pengenalan dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau murid yang diajarkannya. Dalam sistem dan proses pendidikan manapun, guru tetap memegang peranan penting, para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Peranan guru yang begitu besar dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, guru mengemban peranan-peranan sebagai ukuran kognitif, sebagai agen moral, innovator, dan kooperatif. 1. Guru sebagai ukuran kognitif • Tugas guru umumnya adalah mewariskan pengetahuan dan berbagai ketrampilan kepada siswa. 2. Guru sebagai Agen Moral dan Politik • Guru bertindak sebagai agen moral masyarakat karena fungsinya mendidik warga masyarakat agar mengetahui huruf, pandai berhitung, dan memiliki berbagai ketrampilan kognitif lainnya. 3. Guru Sebagai Investor • Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat senantiasa berubah dan berkembang dalam semua aspek. 4. Guru memegang Peran Kooperatif • Dalam melaksanakan tugasnya, guru tidak mungkin bekerja sendiri dan mengandalkan kemampuannya secara individual. Karena itu, para guru harus bekerja sama, baik bekerja sama dengan sesama guru, pekerjaan- pekerjaan sosial, lembaga-lembaga permasyarakatan maupun dengan persatuan orang tua murid. C. TUJUAN PENDIDIKAN
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta
didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan. Ketiganya membentuk suatu triangle, jika hilang salah satu komponen, hilang pulalah hakikat pendidikan. Dalam situasi tertentu tugas guru dapat diwakilkan atau dibantu oleh unsur lain seperti oleh media teknologi, tetapi tidak dapat digantikan. Mendidik adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu, guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru yang profesional harus memiliki empat kompetensi, di antaranya yaitu: • 1. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta pengevaluasian hasil belajar. • 2. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang bermental sehat dan stabil, dewasa, kreatif, sopan santun, disiplin, jujur, rapi, bagi peserta didik. • 3. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara mendalam dan memiliki berbagai keahlian di bidang pendidikan. • 4. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat, sesama pendidik/teman sejawat dan dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/ komite sekolah, mampu berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat, serta ikut berperan dalam kegiatan sosial. D. Kemampuan yang harus dimiliki guru Departemen pendidikan dan kebudayaan telah merumuskan kemampuan kemampuan yang harus dimiliki guru dan mengelompokkan nya atas tiga dimensi umum kemampuan, yaitu: • 1. Kemampuan profesional, yang mencakup • a. Penguasaan materi pelajaran, mencakup bahan yang akan diajarkan dan dasar keilmuan dari bahan pelajaran tersebut. • b. Penguasaan landasan dan wawasan kependidikan dan kejuruaan. • c. Penguasaan proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa. • 2. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja dan lingkungan sekitar. • 3. Kemampuan personal yang mencakup: • a. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan. • b. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya memiliki guru. • c. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya. KESIMPULAN Pendidik atau lebih popular dikatakan sebagai Guru adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Adapun profesi guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Dalam sistem dan proses pendidikan manapun, guru tetap memegang peranan penting, para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Guru sebagai tenaga pendidik bertanggung jawab melaksanakan administrasi, mengelola, mengembangkan, mengawasi dan melayani secara teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.