Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Anis Saputri

NIM : 23010210034

1. Mengapa kajian kurikulum penting dilakukan?


Kajian kurikulum sangat penting dilakukan karena kurikulum memiliki peran penting
dalam Pendidikan, kurikulum juga menjadi pengarah tujuan Pendidikan kedepannya
agar dapat berjalan lebih baik. Kurikulum ini sendiri adalah salah satu solusi
pembelajaran bagi para guru terutama sekolah-sekolah formal dimana kurikulum akan
menjadi pedoman dan memberikan arah dalam mengajar. Selain buat pedoman
kurikulum juga dapat mengatur kegiatan siswa. Tanpa adanya kurikulum maka proses
Pendidikan tidak akan berjalan lancar. Tanpa adannya kurikulum juga maka tidak
akan dapat berlansungnya proses pengajaran di sekolah karena sulitnya
menngkoordinasikan kegiatan pengajaran.

2. Bagaimana seharusnya peran guru dalam pengembangan kurikulum?


Dalam perkembangannya, peran guru sangat penting dalam membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan potensinya. Guru harus mampu
berperan sebagai pengembang kurikulum dengan baik. Kurikulum dapat disesuaikan
oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa dalam hal hasil belajar serta karakteristik
sekolah, visi dan misi. Guru dapat melakukan penelitian Tindakan kelas untuk
mengidentifikasi permasalahan yang timbul selama proses pengajaran. Meningkatkan
hasil belajar siswanya dan meningkatkan kemauannya dalam menyelesaikan tugas.
Guru memiliki peran strategis dalam pengembangan kurikulum. Berikut adalah
beberapa peran guru dalam pengembangan kurikulum:
1. Pengembang Kurikulum: Guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah
kurikulum. Guru dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan,
strategi yang harus dikembangkan, serta bagaimana mengukur keberhasilannya.
Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya, guru dapat menyusun kurikulum sesuai
dengan karakteristik, visi, dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar
yang dibutuhkan siswa.
2. Peneliti: Guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen
kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum. Melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), guru dapat berinisiatif melakukan penelitian sekaligus melaksanakan
tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan PTK, guru dapat
meningkatkan kualitas kinerjanya secara terus-menerus.
3. Perencana Pengajaran: Guru harus membuat perencanaan pengajaran dan
menentukan kegiatan pembelajaran yang digunakan, serta tujuan kurikulum. Guru
juga harus mengajar siswa secara kreatif sesuai dengan kurikulum sekolah..
4.Pembimbing Belajar Siswa: Guru harus membimbing siswa dalam belajar dan
mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
5. Pelaksana Kurikulum: Guru harus melaksanakan kurikulum yang telah disusun dan
mengevaluasi keberhasilannya. Guru juga harus memantau serta melaksanakan
rencana pendidikan agar pembelajaran berjalan lancar serta mencapai tujuan yang
diharapkan.

Dalam menjalankan perannya sebagai pengembang kurikulum, guru harus mampu


menterjemahkan, menjabarkan, dan mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam kurikulum kepada anak didik. Guru juga harus memegang peran yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, mengajar, dan melatih.

3. Bagaimana hubungan antar komponen kurikulum dalam pengembangan kurikulum?


Komponen-kompnen kurikulum saling berkaitan erat satu sama lain dan berdampak
signifikan terhadap pengembangan kurikulum. Berikut hubungan antar komponen
kurikulum pada perkembangannya:
Kurikulum bertujuan untuk menentukan arah dan focus di setiap program Pendidikan.
Mempengaruhi kepemilikan siswa terhadap informasi atau konten, strategi, media
pembelajaran dan evaluasi. Tujuan kurikulum dapat menghambat komponen lainnya.
Materi Kurikulum juga harus sesuai dengan tujuan kurikulum. Isi atau materi
kurikulum harus bersifat komprehensif, baik aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Isi atau materi kurikulum juga harus disesuaikan dengan karakteristik visi dan
misi sekolah serta dengan sesuai pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.

4. Buat telaah kurikulum Indonesia setidaknya dalam dua perspektif model kurikulum.
Berikut beberapa contoh contoh bahasa Indonesia dari dua sudut pandang yang berbeda
kurikulum dari dua perspektif yang berbeda :

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK): KBK merupakan model kurikulum model kurikulum
yang mendorongmendorong peserta didik untuk mengembangkan kompetensinya dalam
berbagai bidang , siswalain kognitif, afektif, dan psikomotorik . untuk mengembangkan
kompetensinya di berbagai bidang , termasuk kognitif, afektif , dan psikomotorik .
- KBK mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kelompok kecilpembelajaran
petunjuk,kecil dimana siswa diharapkan untuk berkembang _mengembangkan keterampilan
mandirinya . keterampilan mandiri mereka sendiri .
- KBK tekanan pada pengembangan keterampilan para peswa, mulai dari keterampilan sosial,
berkomunikasi, dan berpikir kritis.

2. The Tingkat Satuan Pendidikan Curriculum (KTSP)


The curriculum model known as KTSP is implemented in school settings and is based on the
KBK paradigm.
- KTSP outlines all of the guiding principles and requirements for the task, including the
objectives, learning materials, tools, and procedures.
pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar .

Anda mungkin juga menyukai