Uraikan komponen pembelajaran yang terdapat pada kurikulum merdeka :
1. Bagaimanakah peran Pendidik pada kurikulum merdeka? Jawaban: Dalam kurikulum merdeka posisi guru adalah penggerak merdeka belajar. Peran guru sebagai pendidik sesungguhnya sangat kompleks, tidak hanya berpusat pada interaktif edukatif di dalam kelas saja, melainkan juga bertindak dalam memunculkan kreativitas sehingga peserta didik dapat menemukan dan menggali minat dan bakat yang dimiliki dalam dirinya. Melakukan pembelajaran yang inovatif sehingga strategi dan metode pembelajaran yang tepat perlu diperhatikan. Guru sebagai pendidik harus mempunyai standar kualitas diri yang berbeda. Misal. Dengan bertanggung jawab atas berbagai hal, disiplin, dan lain sebagainya. Dengan memiliki kualitas tersebut, maka guru akan menjadi contoh yang baik. Sebab guru dalam konsep Merdeka Belajar memiliki tanggung jawab untuk mencetak siswa yang memiliki profil Pancasila. Guru sebagai pembimbing dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar perlu tahu bakat dan minat dari anak didiknya. Sehingga dengan begitu, para guru dapat memberikan bimbingan yang tepat. Pada pembelajaran juga guru diharapkan juga memainkan peran sebagai perencana proyek, fasilitator, pendamping, nara sumber, supervisor, dan moderator.
2. Bagaimakah aktifitas Peserta didik pada kurikulum merdeka?
Jawaban : Peserta didik haruslah aktif dalam pembelajaran karena guru hanya membersamai proses belajar siswa. Karena Kurikulum Merdeka pembelajaran nya berpusat pada siswa, jadi jika siswa pasif maka pembelajaran tidak akan berjalan baik. Di kurikulum ini peserta tidak lagi hanya menerima materi dari guru, tapi siswa mencari tau secara mandiri dengan guru membersamai. Peserta didik bisa memberi masukan pembelajaran seperti apa yang diinginkan. Kurikulum Merdeka juga membuka skat penjurusan sehingga siswa bisa memilih mata pelajaran yang diminati, inilah pentingnya bagi siswa utnuk mengetahui minat bakat, kekuatan dan kelemahan masing-masing.
3. Bagaimanakah komponen Tujuan pembelajaran yang terdapat pada kurikulum
merdeka? Jawaban :
4. Bagaimanakah Bahan pembelajaran/materi pembelajaran yang diajarkan
dalam kurikulum merdeka? Jawaban :
5. Bagaimanakah pendekatan, model, metode dan strategi pembelajaran pada
kurikulum merdeka? Jawaban : • Pendekatan Dalam Kurikulum Merdeka mengedepankan pendekatan student centered. Dimana setiap jenis pendekatan dalam pembelajaran tersebut memiliki karakteristik masing- masing. Pendekatan Student Center Learning (SCL) ini merupakan pendekatan pembelajaran yang memberdayakan peserta didik sebagai pusat (center) selama proses pembelajaran berlangsung. • Model Salah satu model yang direkomendasikan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yakni model pembelajaran Project-Based Learning. Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menghasilkan projek pada akhir pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, inter pretasi, sisntesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. • Metode 1. Pembelajaran Active Learning Metode ini akan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar dan dipercaya akan menjadikan peserta didik lebih energik dan tangkas. Beberapa proses yang mewadahi metode ini diawali dari proses memikirkan sesuatu (thinking), kemudian mendiskusikan (discussion), lalu menginvestigasi (investigation) dan pada akhirnya akan menciptakan sesuatu (creating). Keseluruhan proses ini akan berjalan pada saat penerapannya di dalam kelas. Guru juga akan terbantu dalam hal penguatan materi. 2. Diferensiasi Pembelajaran Setiap guru juga perlu memetakan dan menggunakan potensi tersebut untuk meningkatkan potensi dan capaian pembelajaran peserta didik. Guru pastinya melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memetakan kompetensi, minat dan bakat peserta didik. Asesmen ini untuk mengukur aspek kognitif dan non kognitif setiap siswa. Kemudian, hasil asesmen tersebut digunakan oleh guru untuk menerapkan pola dan proses pembelajaran yang terdiferensiasi bagi setiap peserta didik. 3. Lebih Sederhana dan Mendalam Pengukuran terhadap standar kompetensi Lulusan dengan kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Capaian pembelajaran akan menjadi lebih sederhana namun mendalam karena hanya berisi materi-materi yang esensial dan fokus terhadap pembentukan profil pelajar Pancasila dan penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi. 4. Capaian Pembelajaran Lebih Fleksibel Poin dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah mengubah proses pembelajaran bukan hanya sebagai pemenuhan kewajiban tetapi menjadi sebuah proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Setiap guru tidak hanya diminta untuk mampu memberikan pengajaran yang terbaik dengan pola mengajar diferensiasi, namun juga lebih mendalam dan bermakna. Pemenuhan Capaian Pembelajaran tidak hanya dibatasi dalam 1 tahun ajaran namun memiliki durasi yang lebih fleksibel yaitu pada fase-fase. Fase terbagi menjadi enam etape yaitu Fase A (kelas 1 dan 2 SD), Fase B (Kelas 3 dan 4 SD), Fase C (kelas 5 dan 6 SD), Fase D (kelas 7,8 dan 9 SMP), Fase E (kelas 10 SMA), Fase F (kelas 11 dan 12 SMA). 5. Berbasis Project Persentase projek tersebut tidak untuk per mata pelajaran akan tetapi merupakan perpaduan lintas disiplin ilmu. Projek difokuskan untuk mengangkat isu-isu yang ada di lingkungan sekitar untuk lebih meningkatkan kepekaan peserta didik terhadap lingkungan dan kemampuan berpikir kritis, analitis dan problem solving. • Strategi Strategi pada kurikulum merdeka ini juga akan berfokus pada perkembangan pembelajaran menggunakan teknologi. Pembelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan media dan juga teknologi seperti platform pembelajaran, video, games atau gambar interaktif. Hal tersebut penting mengingat teknologi telah berkembang pada saat sekarang.
6. Bagaimanakah Evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran di kurikulum