Anda di halaman 1dari 7

1..

Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir yang
di sajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran mencakup suatu pendekatan pembelajaran yang
luas dan menyeluruh. Model pembelajaran memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi yang penting,
apakah yang dibicarakan tentang mengajar dikelas atau praktek mengawasi siswa. Model pembelajaran
memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi dan prosedur tertentu. Keempat ciri tersebut
yaitu :

Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya

Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil

Lingkungan pembelajaran yang kondusif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

Dalam suatu model pembelajarannya terdapat sintaks yang menggambarkan keseluruhan langkah yang
pada umumnya dikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Suatu sintaks pembelajaran
menunjukkan dengan jelas kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan, dan
tugas-tugas khusus yang harus dilakukan siswa.

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran
yang di dalamnya, mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu. Pendekatan menurut prosesnya menurut Percival dan Ellington (1984)
meliputi :

Pendekatan yang berorientasi pada guru

Sistem pembelajaran yang konvensioanl di mana hampir semua kegiatan pembelajaran dikendalikan
oleh guru. Guru mengkomunikasikan pengetahuannya kepada peserta didik melalui metode ceramah
tatap muka berdasarkan tuntutan silabus. Kelebihannya guru memiliki kebebasan untuk mengatur
alokasi waktu dan fasilitas pembelajaran untuk menyelesaikan tuntutan silabus. Sedangkan
kelemahannya peserta didik cenderung pasif dan hanya terjadi komunikasi satu arah sehingga siswa
menjadi bergantug pada materi yang disajikan guru dan pengalaman yang diperoleh dalam belajar
menjadi terbatas
Pendekatan pembelajaran berorientasi pada peserta didik

Sistem pembelajaran yang banyak melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Selama pembelajaran guru hanya berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan
pemimpin. Kelebihan pendekatan ini yaitu peserta didik memperoelh kebebasan yang
bertanggungjawab dalam menentukan pengalaman belajarnya dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Selain itu kompetensi yang dicapai luas dan mendalam serta tidak mudah dilupakan, karena siswa
menkontriksikan sendiri yang dipelajari dengan bimbingan dan arahan guru. Sedangkan kelemahannya
alokasi waktu yang kurang efisien dan guru tidak dapat mengetahui kompetemnsi yang diharapkan,
serta tuntutan silabus yang sulit dipenuhi sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kalender
akademik.

Pendekatan pembelajaran dilihat dari segi materi

Pendekatan kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan model pengetahuan untuk membangun pengetahuan dan


ketrampilan berpikir melalui bagaimana belajar dikaitkan dengan situasi nyata dilingkungan sekitar
peserta didik, sehingga hasilnya lebih bermakna. Pembelajaran kontekstual menurut Johnson
merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik melihat makna dan bahan
pengajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mreka
sehari-hari, yaitu konteks lingkungan pribadi, sosial, dan budaya.

Pendekatan tematik

Pendekatan tematik merupakan suatu pembelajaran di mana materi yang akan dipelajari peserta didik
disampaikan dalam bentuk topik-topik dan tema yang dianggap relevan. Pembelajaran dengan
pendekatan tematik satu disipin ilmu atau multidisiplin ilmu.

Pendekatan pembelajaran tematik untuk satu disiplin ilmu

Penyajian materi untuk satu mata pelajaran untuk mencapai sejumlah kemampuan dasar selama satu
semester atau satu tahun dalam bentuk tema.

Pendekatan pembelajaran tematik untuk multidisiplin ilmu


Penyajian materi pembelajaran dalam suatu tema yang isinya mencakup materi pokok untuk mencapai
kemampuan dasar dari berbagai mata pelajaran yang dianggap relevan dengan tema yang disajikan, dan
materi pokok dari setiap mata pelajaran menjadi topik.

Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi metode dan rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

Strategi pembelajaran menurut Rowntree terdiri dari dua jenis

Exposition discovery learning

Strategi penyampaian atau ekspository, yaitu strategi pembelajaran langsung dengan menyajikan materi
pelajaran yang sudah jadi dan siswa diharapkan menguasai secara penuh. Strategi ekspository
menempatkan guru sebagai penyampai materi

Discovery learning , yaitu ssiswa mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri melalui berbagai
aktivitas. Tugas guru sebagai fasilotator dan membimbing siswa dalam pembelajaran (strategi tidak
langsung)

Strategi group individual learning

Perancangan aktivitas belajar mandiri bagi siswa untuk menentukan kemampuan individu dan tingkat
kecepatan keberhasilan penguasaan materi pembelajaran. Strategi pembelajaran ditinjau dari cara
menyajikan materi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

Strategi pembelajaran deduktif, yang berupaya untuk menyajikan materi dari umum ke khusus, atau
dimulai dari hal-hal yang abstrak menuju hal-hal yang konkret

Strategi pembelajaran induktif, menyajikan materi yang konkret selanjutnya diarahkan pada materi yang
kompleks, aatau dimulai dari hal khusus menuju hal yang umum.

Metode pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun
dalam kegiatan nyata, agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan dan merupakan cara yang tepat untuk melaksanakaan
strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.

Model-model pembelajaran

Discovery Learning

Suatu model pembelajaran yang mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, dan hasil yang diperoleh akan lama diingat. Model discovery menekankan pada
pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide terhadap suatu disiplin ilmu
melalui keterlibatab siswa secara aktif dalam pembelajaran. Penggunaan discovery learning mengubah
kondisi belajar pasif menjadi aktif kreatif, dan mengubah pembelajaran dari teacher oriented menjadi
students oriented.

Problem based learning

Model pembelajaran yang menhgadapkan siswa pada masalah dunia nyata. Masalah yang digunakan
untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran tersebut. Dalam problem based
learning diharapkan siswa dapat memiliki kecakapan dalam memecahkan masalah, kecakapan berfikir
kritis, kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi, serta kecakapan
pencarian dan pengolahan informasi.

Project based learning

Model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam isu-isu dan masalah kompleks dunia nyata
dan peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam berbagai konteks. Peserta
didik melakukan riset, ketrampilan merencanakan, berfikir kritis, dan kekrampilan memecahkan
masalah. Dalam project based learning segala aktivitas siswa mengarah pada tujuan akhir untuk
menghasilkan suatu produk.

2. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompe?tensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK,
KD, ma?teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen?capaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sum?ber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lu?lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Ting?kat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang ber?tanggung jawab di
bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pen?didikan
untuk SMA dan SMK, serta departemen yang me?nangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk
MI, MTs, MA, dan MAK.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses bahwa RPP dijabarkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru
merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.

3. Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran berisi antara
lain rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Misalkan suatu sekolah menetapkan
jumlah hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 200 hari dan paling banyak 245 hari.

Program Tahunan dipersiapkan dan dikembangkan sebelum tahun pelajaran karena Program Tahunan
merupakan pedoman bagi pengembangan programprogram berikutnya, seperti Program Semester,
Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:

Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas.

Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif pada kalender akademik. Hari-hari
libur meliputi: jeda tengah semester, jeda akhir semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, hari libur khusus, kegiatan khusus
satuan pendidikan.

Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.


Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam subtema.

Komponen-komponen dalam menyusun Program Tahunan:

Identitas (antara lain muatan pelajaran, kelas, tahun pelajaran)

Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu)

Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Program Tahunan, terdapat beragam alternatif
format program tahunan. Dengan demikian pendidik memiliki kebebasan dalam menentukan format
program tahunan.

Program Semester (Prosem)

Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa
disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-langkah perancangan program semester yaitu
menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan
pendidikan.

Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan waktu
pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi: jeda tengah semester, jeda antarsemester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
hari libur khusus, kegiatan khusus satuan pendidikan

Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester
dalam satu tahun.

Menghitung Jumlah Jam Pembelajaran (JP) sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada struktur
kurikulum yang berlaku.

Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta mempertimbangkan waktu
untuk penilaian serta review materi.

Program Semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai
dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:

Identitas (satuan pendidikan, muatan pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)

Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan
keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

Berikut program tahunan dan program semester untuk kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Kurikulum 2013:
4. Silabus adalah suatu perangkat rencana dan pengaturan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian
yang disusun secara sistematis dan memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
kemudian mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Adapun tujuan dari silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ialah diantaranya mempermudah,
memperlancar, serta meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan menyusun berbagai rencana
pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya guna.

Dengan demikian guru akan melihat, menganalisis, mengamati, serta memprediksi berbagai program
pembelajaran tentang berbagai kerangka kerja yang terencana dan logis .

Anda mungkin juga menyukai