Anda di halaman 1dari 6

REVISI MAKALAH

MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN


MUHAMAD KHAIDIR RUSDAN
NIM: 80200221129
1.Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Konsep dasar mengenai strategi pembelajaran yang mencakup
pengertian strategi pembelajaran, model, pendekatan, strategi, metode, dan
teknik
pembelajaran, komponen-komponen strategi pembelajaran, klasifikasi strategi
pembelajaran dan implementasinya dalam pembelajaran semuanya diarahkan
dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, Semu itu adalah satu kesatuan
yang
telah tersistem yang saling membutuhkan demi terwujudnya konsep yang paling
mendasar dalam proses pembelajaran

2.Strategi Pembelajaran Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme,


Humanistik
pembelajaran behaviorisme pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi
antara kesan yang ditangkap panca indra dengan kecemderungan untuk bertindak
atau hubungan antara stimulus dan respons (R-S).
Strategi pembelajaran kognitivisme adalah pengorganisasian aspek-aspek
kognitif
dan perseptual untuk memperoleh pemahaman. Tujuan dan tingkahlaku sangat
dipengaruhi oleh proses berfikir internal yang terjadi selama proses belajar
Strategi pembelajaran konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak
yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang
dihadapi
Strategi pembelajaran humanistic merupakan strategi yang didasari pada emosi
dan
Perasaanya .

3.Strategi Pengelolaan Kelas


Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat, yang menggambarkan
langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif,
dan
menyenangkan dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pembahasan di atas menyatakan peran guru yang dapat
diterapkan di dalam kelas, mereka adalah: guru sebagai sumber informasi,
fasilitator, manajer, demonstrator, pembimbing, motivator, dan
evaluator. Sebagai sumber informasi, guru harus memahami dan menguasai
materi
pembelajaran.
Terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas
yang efektif, strategi itu adalah melalui penataan lingkungan fisik dan non fisik
(kondisi sosio-emosional) dan organisasional. Dampak dari pengelolaan kelas
yang
efektif tersebut tercermin dari disiplin yang dimiliki oleh siswa dalam mengikuti
semua tata tertib yang telah ditetapkan sekolah, disiplin dalam mengikuti proses
pembelajaran maupun kegiatan sekolah lainnya.

4.Model Pembelajaran Langsung


Pembelajaran langsung atau direct instruction, dikenal dengan istilah
strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung
merupakan model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai
konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto,
2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan
pola
kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Adapun karakteristik model pembelajaran langsung, yaitu:
1. Fokus akademik.
2. Arahan dan kontrol guru.
3. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa.
4. Sistem manajemen waktu.
5. Atmosfer akademik yang cukup netral.
Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu :
1. Tahap Orientasi
2. Tahap Presentasi/Demonstrasi
3. Tahap Latihan Terstruktur
4. Tahap Fase Latihan Terbimbing
5. Tahap Latihan Mandiri

5.Model Pembeljaran PAIKEM


PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan
Menyenangkan. Pakem merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman
dalam bertindak untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran
Pakem, diharapkan
berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di sekolah dari dari kurikulum
yang sudah
dirancang dan menuntut aktivitas dan kreativitas guru dan siswa sesuai dengan
rencana yang telah
6diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Ini sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Brooks yaitu
“ pembaruan dalam harus dimulai dari bagaimana anak belajar, dan bagaimana
guru mengajar, bukan
dari ketentuan hasil.
Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi pembelajaran yang
sangat baik dan
cocok untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang sangat cocok dan menarik
peserta didik dalam
pembelajaran.

6.Strategi Pembeljaran Kolaboratif Dan Kooperatif


A. Pembelajaran Kolaboratif
Secara etimologi, collaborative berasal dari kata co dan labor yang
mengandung makna sebagai penyatuan tenaga atau peningkatan kemampuan
yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Pembelajaran kolaboratif lebih menekankan pada pembangunan makna oleh
siswa/mahasiswa dari proses sosial yang bertumpu pada konteks belajar. Metode
kolaboratif ini lebih jauh dan mendalam dibandingkan hanya sekadar kooperatif.
Dasar metode kolaboratif adalah teori interaksional yang memandang belajar
sebagai
suatu proses membangun makna melalui interaksi sosial (Thobroni, 2016:252).
Menurut teori interaksional dari Vygotsky, proses interaksi itu berlangsung
dalam dua tahap, yaitu interaksi sosial dan internalisasi. Masing-masing pelaku
interaksi sosial mengalami proses pemaknaan pribadi, dan dalam interaksi sosial
terjadi saling pengaruh di antara proses-proses pribadi itu sehingga terbentuk
makna
yang diterima bersama. Yackel & Cobb menyebut proses ini sebagai
pembentukan
makna secara interaktif (Thobroni, 2016: 254)
2. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara
kelompokkelompok kecil (Johnson, Johnson, & Holubec, 2012). Siswa belajar
dan bekerja
sama dalam bentuk pengalaman belajar secara berkelompok. Menurut Lie
(2008:12)
pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bekerja sama antarsiswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur. Selain itu, Nurhadi & Senduk (2004: 48) berpendapat bahwa belajar
kooperatif mengandung makna multidimensi. Dalam belajar kooperatif
mengandung
beberapa makna atau kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain learning
community, sharing ideas, service learning, problem-based learning, learning to
be,
learning to know, learning to do, learning how to live together, task-based
learning,
school-based learning, collaborative learning, diskusi, belajar kelompok, belajar
kontekstual, dan sumber belajar.

7.Strategi Pembelajaran Berbasis TIK


Pengertian strategi pembelajaran secara umum adalah suatu rencana dan cara
mengajar yang akan dilakukan guru dengan menetapkan langkah-langkah
utama mengajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan telah
digariskan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi),
pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi.
Peran teknologi informasi dalam pembelajaran PAI adalah sebagai sarana atau
media supaya para peserta didik dapat dengan mudah memahami apa yang di
ajarkan oleh guru, sehingga dapat memudahkan peserta didik mencapai
keberhasilan dalam belajar. ICT memiliki tiga fungsi utama yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) sebagai alat (tools) untuk membantu
pembelajaran, (2) sebagai ilmu pengetahuan (science), (3) sebagai bahan dan
alat bantu untuk pembelajaran (literacy).
Strategi Pembelajaran berbasis tekhnologi informasi dalam pembelajaran PAI
pada masa kini telah mengalami perkembangan, beragam bentuk system
tekhnologi informasi dapat dipergunakan untuk menunjang pembelajaran
khususnya PAI seperti penggunaan media power point, email, mailing list,
web/blog, dan internet. Hal ini sangat memberikan kemudahan dalam
pembelajaran PAI sehingga guru dan siswa dapat dengan mudah
melaksanakan pembelajaran.

8.Strategi Pembelajaran Kontekstual


Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan
keadaan atau situasi yang sebenarnya di dunia nyata dan memotivasi siswa untuk
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan permasalahan
yang timbul
di dalam keluarga, masyarakat, sekolah, ataupun tempat kerja. Pembelajaran
kontekstual
membantu siswa dalam melakukan pemecahan masalah yang ada di sekitar
sesuai
dengan pengetahuan yang didapat di sekolah. Pembelajaran kontekstual tidak
hanya
menilai dari sebatas kemampuan menghafal fakta tetapi juga memberikan nilai
pada
proses pemecahan masalah yang dilakukan sampai menemukan hasil serta
jawaban dari
permasalahan tersebut.
Pembelajaran dengan menggunakan kontekstual sangat berbeda dengan
pembelajaran tradisional. Pembelajaran kontekstual melibatkan siswa untuk aktif
dalam
pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator untuk membimbing siswa
mendapatkan
jawaban dari suatu masalah. Sedangkan pembelajaran tradisional, yang berperan
aktif
adalah guru dalam memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya.
Model pembelajaran yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran
kontekstual antara lain pembelajaran langsung (Direct Instruction), pembelajaran
berbasis masalah (Problem Base Learning), dan pembelajaran kooperatif
(Cooperatif
Learning)

9.Strategi Pembeljaran Tematik


Strategi pembelajaran adalah perpaduan dari urutan kegiatan, cara,
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa-siswa, peralatan dan bahan serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
Strategi pembelajaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran secara kongkrit
yang harus dilakukan siswa-siswi dalam berinteraksi dengan materi
pembelajaran dan sumber belajar untukj menguasai kompetensi dasar dan
indicator serta kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan
penutup.
Untuk menyusun strategi yang benar maka harus dikenal beberapa spesifikasi
Pembelajaran Tematik sebagai berikut, diantaranya Ciri-Ciri ,Kekuatan,dan
Manfaat.
Adapun dalam pemilihan strategi pembelajaran, Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan, antara lain:
. Tujuan pembelajaran /indikator dan kompetensi dasar.
· Tema pembelajaran
· Kondisi siswa (kemampuan siswa siswi,jumlah siswa siswi )
· Waktu
· Fasilitas yang ada
Kemudian dalam Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik yang akan
dijelaskan pada dasarnya ada tiga tahap utama kegiatan pembelajaran, yaitu:
· Kegiatan awal/pembukaan/pendahuluan
· Kegiatan inti/ penyajian
· Kegiatan penutup/ akhir dan tindak lanjut
Dan Rancangan strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran
tematik pada dasarnya terbagi atas empat komponen utama, yaitu: waktu, urutan
kegiatan, pembelajaran, metode, dan media/bahan.

Implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis masalah


Sebagaimana yang kita ketahui, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan seni
belajar yang menjadikan berbagai problema di kehidupan nyata sebagai topik bahasan
utama.

Alhasil, tak memandang mata pelajaran apapun, dengan SPBM guru bisa mengajak siswa
untuk berpikir konkret, kreatif, kritis, dan mampu menghadapi masalah aktual dengan
solusi yang juga aktual.

Langkah-langkahnya pun cukup mudah untuk ditempuh. Dalam SPBM, guru perlu
mengajak siswa menyadari pentingnya sebuah masalah untuk dibahas, kemudian
dirimuskan, dihadirkan hipotesis, disajikan data lalu diuji, dan ditutup dengan simpulan
penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai