Anda di halaman 1dari 8

C.

Karakteristik Pembelajaran IPS di kelas tinggi


Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau
terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang
dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986:21).
Secara umum IPS memiliki karaakteristik yaitu sebagai upaya untuk mengembangkan
kompetensi sebagai warga negara yang baik.
Pembelajaran siswa kelas tinggi ( kelas IV, V, dan VI) di Sekolah Dasar (SD)
merupakan suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk
membelajarkan tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya seperti
( menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun,
menderetkan, melipat, dan membagi) dapat dilaksanakan oleh siswa kelas tinggi Sekolah
Dasar (SD).Karakteristik pembelajaran ips kelas tinggi ini menuntut tingginya aktivitas siswa
untuk memiliki sikap ilmiah.
Sejalan juga dengan pendapat piaget bahwa siswa kelas 6 sekolah dasar yang telah
mencapai usia 11 tahun telah memahami fase perkrmbangan operasional formal. Artinya
suatu perkembangan kognitif yang ditunnjukan bahwa siswa mempunyai kemampuan berfikir
kritis atau berfikir ilmiah, dengan begitu kelas V dan VI pembelajaran yang dapat diterapkan
pun sudah dapat menggunakan pendekatan ilimiah.
Karakteristik dari IPS itu sendiri bisa dijelaskan dari berbagai sudut pandang. Yaitu, bisa
melalui materi pembelajaran ips itu sendiri , strategi penyampaian, karakteristik
perkembangan anak di SD kelas tinggi.
1. Strategi penyampaian pembelajaran ips di kelas tinggi

a. Pengertian strategi pembelajaran


Strategi adalah cara atau usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu.
Adapunpengertian strategi pembelajaran secara etimologi (bahasa) dimana
strategipembelajaran merupakan rangkaian dua kata yakni kata strategi dan kata
pembelajaran.Kata “strategi” berasal dari bahasa Inggris yaitu kata strategy yang berarti
“siasat atau taktik”
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu
tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga,
kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or
Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).
Tipe kurikulum tersebut, didasarkan oleh asumsi bahwa anak awalnya dikenalkan
atau perlu memperoleh konsep yang berkaitan dengan lingkungan terdekat seperti
masyarakat, atau diri sendiri, selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam
lingkungan konsentrasi dan keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan
kemampuannya untuk menghadapi unsur-unsur dunia yang lebih luas
b. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran.
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran bahwa tidak semua strategi
pembelajaran cocok diterapkan untuk semua tujuan pembelajaran dan semua keadaan,
terdapat beberapa prinsip umum penggunaan penggunaan strategi pembelajaran diantaranya:
1. Berorientasi pada tujuan
Tujuan merupakan komponen yang utama, Segala aktivitas guru dan
siswa pasti diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini
sangat penting. karena mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh
karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
2. Aktivitas
Aktivitas pembelajaran meliputi rencana pra-pembelajaran, kegiatan
penilaian dan tindak lanjut untuk setiap pokok bahasan dengan strategi
yang diterapkan. strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas
siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
3. Partisivasi siswa dalam pembelajaran
Partisipasi siswa berarti keikutsertaan siswa dalam suatu kegiatan yang
ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psikisnya. Belajar yang optimal
akan terjadi, bila siswa ikutserta secara tanggung jawab dalam proses
belajar maka keaktifan siswa ditunjukkan dengan partisipasinya.

4. Integritas
Proses pembelajaran harus di pandang sebagai usaha bagaimana cara
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa, jadi pembelajaran
bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena
itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegrasi (Majid. 2014: 64-67).

c. Jenis-jenis strategi penyampaian di sd kelas tinggi


Proses pembelajaran IPS tidak hanya berupa hafalan materi, tetapi meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan nilai. Oleh karena itu, saat mengajarkan IPS,
guru harus dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat agar penyampaian materi
tersebut lebih mudah diterima dan dipahami peserta didik serta agar semua aspek
yang menjadi tujuan IPS dapat tercapai.
Menurut Majid (2014: 72) strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima
strategi berdasarkan artikel terbitan saskatcewan education (1991) yaitu strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), tidak langsung (Indirect Instruction).
interaktif, mandiri dan pengalaman (experiental).
1. Strategi Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung umumnya disusun khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah.
Ciri strategi pembelajaran langsung adalah tujuan pembelajaran
yangberorientasi kepada pengetahuan siswa dengan menetapkan kriteria
keberhasilan,terdapat fase ceramah, pelatihan atau praktik,
demosntrasi, dan kerja kelompok.Sistem pengelolaan dalam
lingkungan belajar harus mendukung keberhasilan strategi
pembelajaran langsung. Kelemahan strategi ini adalah hanya pada
pemberian contoh konsep dari sebuah pokok bahasan, menjelaskan hal
sulit danberorientasi pada langkah kerja atau tugas.
2. Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran tidak langsung merupakan strategi pembelajaran
inkuirimerupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimalseluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis,logis, analitis, sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya denganpenuh percaya diri.
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses berpikirsecara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatumasalah.
Sanjaya (2008: 196) menyatakan bahwa kelebihan dari
strategi ini adalahmendorong ketertarikan dan keingintahuan siswa,
menciptakan alternatifpemecahan masalah, mengembangkan
kreatifitas dan pengembangan diri untukmenguasai kemampuan lain,
pemahaman lebih baik dan kekuranganya adalah waktupembelajaran
cukup lama serta sulit diprediksi, strategi ini juga tidak cocok apabilasiswa
perlu mengingat materi dengan cepat.

3. Strategi pembelajaran interaktif


Pembelajaran ini merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi
antar peserta didik. Strategi pembelajaran interaktif adalah cara atau
terknik digunakan dalam penyajian pembelajaran dengan guru
menciptakan suasanainteraktif dan edukatif.dalam pembelajaran
interaktif memiliki tiga tujuan pokokyaitu: 1) meningkatkan tingkat
berpikir siswa; 2) mengecek pemahaman siswa; dan3) meningkatkan
partisipasi belajar siswa. Menurut Suparman (dalam Tarhuri, 2005:23-24)
pembelajaran interaktif memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)
adanyavariasi kegiatan klasikal, kelompok dan perseorangan; 2)
keterlibatan mental danperasaan siswa tinggi; 3) guru berperan sebagai
fasilitator, narasumber dan manajerkelas yang demokratis; 4) dapat
digunakan dalam maupun luar kelas. Tahapanpembelajaran interaktif
meliputi persiapan, pengetahuan awal, kegiatan, pertanyaananak,
penyelidikan, pengetahuan akhir dan tahap refleksi. Kelebihan
strategi iniadalah siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk
melibatkan diri dalam setiapproses pembelajaran, melatih rasa ingin
tahu siswa yang tinggi. Kelemahannyakemampuan siswa yang
kurang akan membuat siswa merasa semakin kesulitanbelajar dan
waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran panjang.
4. Strategi pembelajaran empirik
Pembelajaran empirik merupakan pembelajaran berdasarkan
pengalaman yangberpusat pada siswa. Orientasi strategi pembelajaran ini
adalah pengalaman dalamproses belajar, bukan pada hasil pembelajaran.
Strategi ini memberikan anak konsepjangka panjang berupa fakta-fakta
yang sedang terjadi kemudian di padukan dengankonsep yang ada pada
buku pelajaran. Strategi ini mempengaruhi siswa terhadapstruktur kognitif
siswa, mengubah sikap dan perilaku, memperluas keterampilanmurid
dengan merasakan langsung pengalaman mempelajari suatu konsep. Jenis
strategi pembelajaran empirik adalah: 1) metode kasus, yaitu
strategidengan mendiskusikan suatu kasus nyata berasarkan
prinsip-prinsip tertentukemudian di pecahkan masalah dengan
pendekatan maupun tindakan; 2)pembelajaran berbasis masalah,
yaitu pembelajaran yang menyajikan fakta dankonsep bahwa
manusia adalah makluk hidup yang berevolusi dan
mempunyaimaslah untuk diselesaikan; 3) permainan, simulasi dan bermain
peran, yaitu aktifitasyang memfasilitasi siswa untuk melakukan
pembelajaran yang menyenangkan. Titikberat strategi ini adalah
pengalaman yang akan diamali oleh siswa dalam prosesbelajar.
5. Strategi pembelajaran mandiri

6. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
7. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
8. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
9. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
10. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
11. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
12. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
13. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
Konsep dasar sistem belajar mandiri adalah pengaturan program
belajar yangdiorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa memilih
sendiri kemajuan belajaryang akan dicapai. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri adalah membanguninisiatif individu, kemauan
dan peningkatan diri terfokus kepada perencanaan.

2. Karakteristik perkembangan siswa sd di kelas tinggi


Tingkatan kelas di Sekolah Dasar dapat dibagi menjadi dua yaitu kelas rendah
dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua dan tiga. Sedangkan kelas-
kelas tinggi Sekolah Dasar yang terdiri dari kelas empat. lima dan enam. Di
Indonesia. kisaran usia Sekolah Dasar berada diantara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun.
Menurut Witherington yang dikemukakan oleh makmun bahwa usia 9 sampai 12
tahun memiliki ciri perkembangan sikap individualis sebagai tahap lanjut dari usia 6
sampai 9 tahun dengan ciri perkembangan sosial yang pesat.

Pada tahapan ini anak peserta didik berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya
dengan teman sebayanya. Jika proses ini tanpa bimbingan, anak akan cenderung sukar
beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itulah sekolah memiliki tanggung jawab
untuk menanggulanginya. Karakteristik umum anak pada fase kelas tinggi, yaitu dari
kelas empat sampai kelas enam di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah yaitu:

1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.


2. Sangat realistic, ingin tahu dan ingin belajar.

3. Ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya
bakat-bakat khusus.
4. Anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan
tugas dan memenuhi keinginannya.

5. Pada masa ini anak memandang nilai, terutama angka rapor sebagai ukuran yang
tepat mengenai prestasi belajarnya.

6. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu
mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), tetapi
mereka akan membuat peraturan sendiri.

3. Sumber materi pembelajaran ips dikelas tinggi


Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan
masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala
aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang
melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang
tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyona Tjokrodikaryo. (1986:21) ada 5 macam
sumber materi IPS antara lain:
 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga. sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
 Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,
komunikasi, transportasi.
 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi
yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh
dan kejadian-kejadian yang besar.
 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi
IPSsekaligus juga menjadi laboratoriumnya.Pengetahuan konsep, teori-teori IPS yang
diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan
dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.
Referensi

Anda mungkin juga menyukai