4. Integritas
Proses pembelajaran harus di pandang sebagai usaha bagaimana cara
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa, jadi pembelajaran
bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena
itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegrasi (Majid. 2014: 64-67).
6. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
7. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
8. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
9. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
10. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
11. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
12. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri
adalah membangun
13. inisiatif individu,
kemauan dan
peningkatan diri
terfokus kepada
perencanaan
Konsep dasar sistem belajar mandiri adalah pengaturan program
belajar yangdiorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa memilih
sendiri kemajuan belajaryang akan dicapai. Tujuan strategi
pembelajaran mandiri adalah membanguninisiatif individu, kemauan
dan peningkatan diri terfokus kepada perencanaan.
Pada tahapan ini anak peserta didik berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya
dengan teman sebayanya. Jika proses ini tanpa bimbingan, anak akan cenderung sukar
beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itulah sekolah memiliki tanggung jawab
untuk menanggulanginya. Karakteristik umum anak pada fase kelas tinggi, yaitu dari
kelas empat sampai kelas enam di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah yaitu:
3. Ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya
bakat-bakat khusus.
4. Anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan
tugas dan memenuhi keinginannya.
5. Pada masa ini anak memandang nilai, terutama angka rapor sebagai ukuran yang
tepat mengenai prestasi belajarnya.
6. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu
mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), tetapi
mereka akan membuat peraturan sendiri.