Nim : 19004063
Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sam lain saling
berinteraksi. Komponen-komponen tersebut antara lain:
1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran.
Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung
pada tujuan yang ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen
jantung pada sistem tubuh manusia. Oleh karenanya, tujuan merupakan komponen
yang pertama dan utama.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai
normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus
ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik
bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosilnya, baik disekolah maupun diluar
sekolah.
Menurut Ny.Dr.Rroestiyah, N.K (1989:44) mengatakan bahwa suatu tujuan
pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan murid-murid yang kita harapkan
setelah mereka mempelajarai bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan
pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan
sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri.
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam
konteks tertentu, bahan pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya,
sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi.
Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Penguasan bahan pelajaran pokok
adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai
dengan profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah bahan pelajaran
yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang
penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran pelengkap ini harus
disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan
motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.
Menurut (kemp, 1977) bahan pelajaran umumnya merupakan gabungan antara
jenis materi yang berbentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam isi
pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah memrlukan strategi
penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam menentukan strategi
pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis bahan pelajaran yang akan
disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.
4. Metode
Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan
pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan
komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan.
Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini.bagaimanapun
lengkap dan jelasnya komponin lain, tanpa dapat di implementasikan melalaui metode
yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memeliki makna dalam
proses pencapaian tentujuan. Oleh karna itu setiap guru perlu memahami secara baik
peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam
kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan satu metode, tetapi guru
sebaiknya menggunakan metode yang berfariasi agar jalalnnya pengajaran tidak
membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode
yang berfariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila
pengginaannya tidak tepat.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai
pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yatu alat dan alat pembantu pengajaran.
Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dll sedangkan
alat bantu pengajaran adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu
kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya. Alat bantu pengajaran dapat
juga dikatakan sebagai media. Hal-hal yang harus di pertimbangkan dalam memilih
media adalah:
a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.
b. Dukungan terhadap isi pelajaran.
c. Kemudahan memperolah media.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya
e. Ketersediaan waktu menggunakannya
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
6. Sumber pelajaran
Belajar mengajar telah diketahui bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi
berproses dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada
anak didik. Nilai-nilai tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai
sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar. Jadi menurut ( Drs.Udin sari
winataputra,M.A dan Drs.Rustana adiwinata, 1991:165 ) yang dimaksud dengan
sumber bahan belajar adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan sebagai tempat
di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Denga
demikian, sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu
pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya
belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru ( perubahan ). Dalam mengemukakan
sumber belajar ini para ahli sepakat bahawa segala sesuatu dapat di pergunakan
sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Macam-macam sumber sumber belajar sebagai berikut:
a. Manusia ( dalam keluarga,sekolah,dan masyarakat ).
b. Buku,perpustakaan,bahan materi
c. Media masa
d. Alam lingkungan
e. Alat pengajaran atau perlengkapan
f. Museum
g. Aktifitas yang meliputi: pengajaran berprogram,simulasi,karya
wisata,sistem pengajaran modul.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terahir dalam sistem proses pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kenerjanya
dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan
dalam pemanfaatn berbagai kompone sistem pembelajara.
Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas luasnya,
sedalalm dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahi
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan
kemampuan belajar. Dari pengertian itu, tujuan evaluasi dapat dilihat dari 2 segi yaitu:
a. Tujuan umum
1) Mengumpulkan data data yang membuktikan taraf kemajuan murid
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas /pengalaman yang
didapat.
3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan
b. Tujuan khusus
1) Merangsang kegiatan siswa
2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan
4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang
diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan
5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode
mengajar
Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program
bagi murid
b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari
setiap murid
c. Untuk menentukan murid didalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid
d. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan
belajar yang timbul.
b. Non tes
1) Alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi
2) Jenis-jenis non tes: observasi, wawancara, studi kasus, skala sikap.[2]
Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang
lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum, guru juga sebagai
pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum merupakan suatu hal yang
mutlak. Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat
suatu desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa
(entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran,
karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar yang
akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain dibuat,
kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama,
yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya
implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini akan
memberikan dampak bagi guru dan siswa. Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami
masing-masing metode secara baik.
Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi
belajar-mengajar. Siswa juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan
mendapatkan kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Jika ada salah satu komponen
pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan
baik .
2. Fungsi Guru
a. Sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan
dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan
dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-
aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
b. Sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru
mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah
laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai
dengan noma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara.
Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka
tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
4. Fungsi Metode
a. Untuk mempermudah dan memperlancar proses belajarmengajar
b. Membantu guru dalam menjelaskan berbagai macam materi kepada siswa.
c. Membuat siswa menjadi aktif, berani dan mandiri.
5. Fungsi Materi
a. Sebagai bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
b. Menambah dan memperluas pengetahuan siswa.
c. Menjadi dasar pengetahuan kepada siswa untuk pembelajaran lebih lanjut
d. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan belajar .
e. Membangun kemampuan untuk melakukan asesmen-diri atas hasil
pembelajaran yang dicapai.
6. Fungsi Media
a. Fungsi edukatif : dapat memberika pengaruh baik yang mengandung
nilai-nilai pendidikan, memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.
b. Fungsi sosial : hubungan antara pribadi anak dapat terjalin baik.
c. Fungsi ekonomis : Efisiensi dalam waktu dan tenaga, dengan satu
macam alat media, pendidikan sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak
didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu.
d. Fungsi Seni : dengan adanya media pendidikan, kita bisa mengenalkan
bermacam-macam hasil budaya manusia.
7. Fungsi Evaluasi
a. Mengetahui kemajuan kemampuan belajar siswa
b. Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seorang
c. siswa dalam mendalami pelajaran.
d. Mengetahui efisiensi metode belajar yang digunakan
e. Memberi laporan kepada siswa dan orangtua
f. Sebagai alat motivasi belajar-mengajar
g. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan penyaluran
h. anak pada suatu pekerjaan.
Kesimpulan
Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling
berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar
mengajar. Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan
yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-
masing metode secara baik. Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat
untuk setiap unit materi pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan
meningkatkan proses interaksi belajar-mengajar. Jika ada salah satu komponen
pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajarmengajar tidak dapat berjalan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
www.mediapustaka.com/2014/06/klasifikasi-strategi-pembelajaran.html.
https://sites.google.com/site/pendidikansekitar kita/komponen-strategi-pembelajaran.