Anda di halaman 1dari 9

Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DAN


MENYENANGKAN
HERNIK KHOIRUN NISAK
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF MAGETAN
Email : hernikkh83@gmail.com

ABSTRAK
Mengajar tidak hanya sekadar menyampaikan materi.
Mengajar tidak pula cuma menghabiskan waktu di kelas dan
mengajar bukan sebagai formalitas menjalankan tugas tentang
seorang pendidik terhadap siswanya, akan tetapi mengajar
mentransformasikan pengetahuan, sikap, ketrampilan. Gaya
mengajar, model dan metode mengajar seorang pendidik juga
menetukan keberhasilan materi yang akan di sampaikan kepada
peserta didik. Belajar akan lebih berhasil bila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik, belajar akan
lebih berhasil manakala muncul dari hati sanubari individu. Belajar
yang di dorong oleh kemauan secara internal akan lebih
memberikan hasil dari pada karena dorongan dari luar belajar
karena kesadaran sangat membantu untuk mencerna materi
pembelajaran. Dan kesemuanya itu ada pada manajemen
pembelajaran dan di antaranya 1. Prinsip motivasi, 2. Prinsip
perhatian, 3. Prinsip perhatian, 4. Prinsip persepsi, 5. Prinsip
retensi. Dapatlah disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang
termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di
dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses
penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan , strategi
disusun unruk mencapai tujuan tertentu.
Kata Kunci : Model, Strategi Pembelajaran Aktif, Menyenangkan.

Volume 7. Nomor 1 , April 2019 | ISSN 2406-9787 | 41


Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
PENDAHULUAN
Seorang guru harus mempelajari cara belajar, yang berarti
mempelajari tentang cara otak bekerja, cara memori bekerja, cara
menyimpan informasi, mengambilnya, menghubungkannya, dengan konsep
lain dan mencarinya pengetahuan baru kapanpun di perlukan dengan cepat.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman,
belajar didasari oleh pengalaman masa lalu, dengan pengalaman masa lalu
seseorang berusaha untuk memperkuat kelakuan. Belajar mengajar adalah
suatu kegiatan yang bernilai edukatif, mewarnai interaksi yang terjadi antara
guru dengan anak didik, interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, di arahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan, guru
dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis
dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Guru profesional merupakan harapan banyak pihak. Masyarakat
mengharapkan para guru bekerja secara profesional. Guru profesional bisa
diharapkan menghasilkan output lulusan peserta didik berintegrasi, cerdas,
dan terampil. Output pendidikan yang unggul akan memberikan kontribusi
bagi pembangunan. Para pemuda yang berintegritas, cerdas, dan terampil
merupakan modal dalam pembangunan.

A. MODEL PEMBELAJARAN
Dalam dunia pendidikan, pembelajaran memiliki pengertian yang
luas. Pembelajaran merupakan suatu sistem atau suatu proses
peningkatan kompetensi peserta didik yang direncanakan atau didesain,

42 | JURNAL PARADIGMA
Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis. Pembelajaran dilakukan
oleh orang dewasa untuk menuntun agar peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran secara dan efisien.
Model pembelajaran adalah pola acuan perencanaan pembelajaran
yang mencakup pendekatan yang luas dan menyeluruh, berisi strategi,
metode dan teknik pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Sebuah model pembelajaran dikembangkan atas
beberapa asumsi diantaranya adalah
1. Mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang sesuai,
dimana terdapat berbagai bagian lingkungan mengajar yang
memiliki saling ketergantungan.
2. Terdapat berbagai komponen yang meliputi isi, ketrampilan
peranan-peranan mengajar, hubungan sosial, bentuk-bentuk
kegiatan, sarana/fasilitas fisik dan penggunaannya, yang
keseluruhannya membentuk sebuah sistem lingkungan yang bagian-
bagiannya saling berinteraksi dan mendesak perilaku seluruh
partisipan baik guru maupun peserta didik.
3. Kombinasi yang berbeda antara bagian-bagian tersebut akan
menghasilkan bentuk lingkungan yang berbeda dengan hasil yang
berbeda pula.
4. Karena model mengajar menciptakan lingkungan, maka model
menyediakan spesifikasi yang masih bersifat kasar untuk lingkungan
dalam proses belajar mengajar di kelas.
Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan banyak faktor.
Salah satu penentu keberhasilan dalam pembelajaran adalah penggunaan

Volume 7. Nomor 1 , April 2019 | ISSN 2406-9787 | 43


Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
model pembelajaran yang tepat. Semua model pembelajaran pada
dasarnya adalah baik. Yang penting adalah pemilihan model
pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Model pembelajaran adalah sebuah perencanaan pengajaran yang
menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar
agar dapat dicapai perubahan spesifik pada perilaku peserta didik seperti
yang diharapkan.

1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Model pembelajaran langsung dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar peserta didik berkenaan dengan
pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
Pengetahuan procedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana
orang melakukan sesuatu. Pengetahuan deklaratif adalah
pengetahuan tentang sesuatu.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar peserta
didik dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif dirancang untuk
membangkitkan interaksi yang efektif di antara anggota kelompok
melalui diskusi. Bila dibandingkan dengan pembelajaran yang masih
bersifat konvensional pembelajaran kooperatif memiliki beberapa
keunggulan.

44 | JURNAL PARADIGMA
Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Model pembelajaran berbasis masalah adalah model
pembelajaran dimana masalah (soal atau pertanyaan) sebagai fokus
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak
dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-
banyaknya kepada peserta didik, tetapi pembelajaran berdasarkan
masalah bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan
ketrampilan berpikir dan ketrampilan memecahkan masalah atau
menjadi pembelajaran yang mandiri.

B. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Strategi pembelajaran terdiri dari komponen-komponen
umum dari sejumlah bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang
akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil
belajar tertentu pada peserta didik. Mereka menyebutnya 5 komponen
umum dari strategi pembelajaran diantaranya sebagai berikut :
1. Kegiatan pra pembelajaran;
2. Penyajian informasi;
3. Partisipasi peserta didik;
4. Tes;
5. Tindak lanjut

Volume 7. Nomor 1 , April 2019 | ISSN 2406-9787 | 45


Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
Berbagai strategi pembelajaran yaitu penentuan strategi dan
metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan kemampuan yang
akan digunakan. Berikut beberapa strategi pembelajaran yang umum
digunakan dalam proses pembelajaran:
1. Ekspositori Learning
Strategi ini dilatarbelakangi anggapan bahwa peserta didik
masih kosong dengan ilmu. Dalam strategi ini guru berfungsi
sebagai desainer dan sebagai aktor, guru mengajukan materi ajar
dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis dan
lengkap.
2. Enquiry Learning
Strategi belajar untuk mencari dan menemukan sendiri.
Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran
tidak dalam bentuk yang final tetapi anak didik diberi peluang untuk
mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan teknik
pendekatan masalah. Dalam strategi ini guru berperan sebagai
supervisor, fasilitator dan komentator.
3. Mastery Learning/ Belajar Tuntas
Belajar tuntas didasarkan pada kondisi objektif bahwa setiap
peserta didik dapat mencapai belajar tuntas namun biasanya
membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Taraf belajar tuntas ini
dapat diformulasikan sebagai penentuan proporsi waktu yang
tersedia untuk belajar secara tepat dalam waktu yang dibutuhkan
dalam belajar.
4. Humanity Education

46 | JURNAL PARADIGMA
Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
Merupakan strategi klasik dalam pembelajaran. Tetapi pada
dasarnya menekankan pengembangan martabat manusia yang bebas
membuat pilihan dan berkeyakinan. Guru menempatkan dirinya
sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat
dimanfaatkan oleh kelompok.

C. MENYENANGKAN
Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta
didik,tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan
kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat
belajar dengan suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat,
tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. Untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif hendaklah guru
mengajar dengan pendekatan hati, menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang modern dan menggunakan model serta strategi
pembelajaran yang variatif.
Belajar akan lebih berhasil apabila bahan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Belajar akan lebih berhasil
manakala muncul dari hati sanubari individu. belajar karena dorongan
yang didorong oleh kemauan secara internal akan lebih memberikan
hasil daripada dorongan dari luar, guru dituntut untuk bisa berperan
sebagai motivator terhadap peserta didiknya, guru perlu memberikan
motivasi agar peserta didik bisa menumbuhkan semangat belajar dari
dalam diri masing-masing. Bentuk pemberian motivasi kepada peserta
didik bisa berupa harapan masa depan.

Volume 7. Nomor 1 , April 2019 | ISSN 2406-9787 | 47


Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran
Guru sebagai motivator dalam pembelajaran perlu memahami
kondisi kejiwaan peserta didik. Guru yang memahami kondisi kejiwaan
peserta didik akan memberikan perlakuan sesuai dengan keutuhan
peserta didik. Memperhatikan emosi peserta didik dapat membantu guru
mempercepat pembelajaran peserta didik. Memahami emosi peserta
didik dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan permanen.
Ruangan belajar yang baik hendaklah memberikan keleluasan peserta
didik untuk bergerak secara leluasa. Pencahayaan hendaklah dibuat
senyaman mungkin, tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu silau.

PENUTUP
Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model,
strategi pembelajaran aktif dan menyenangkan merupakan suatu rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran. Ini
berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses
penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun
untuk mencapai tujuan tertentu, artinya bahwa arah dari semua keputusan
penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber
belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

48 | JURNAL PARADIGMA
Hernik Khoirun Nisak – Model & Strategi Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Banjarmasin, Rineka
Cipta : 1995).
Gunawan, Model dan Strategi Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan,
(Surabaya, Nizamiyah Learning Center : 2017).
Gunawan, Mengajar di Zaman Now, (Surabaya, Wade Group : 2018).
Wiyani, Novan Ardi, Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran PAI SMA
Berbasis Pendidikan Karakter, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media :
2016)

Volume 7. Nomor 1 , April 2019 | ISSN 2406-9787 | 49

Anda mungkin juga menyukai