Anda di halaman 1dari 6

WAWASAN KEPENDIDIKAN GURU

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, strategi bisa diartikan sebagai a plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular education goal. Jadi strategi pembelajaran adalah sebuah
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan tertentu..

Secara lengkap, strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan yang termasuk
didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode
dan teknik pembelajaran secara spesifik.

Strategi pembelajaran memiliki beberapa kegunaan dan manfaat diantaranya adalah siswa
terlayani kebutuhannya mengenai belajar cara berfikir dengan lebih baik. Juga membantu guru
agar memiliki gambaran bagaimana cara membantu siswa dalam kegiatan belajarnya.

Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli

-Sanjaya, Wina (2007)

Pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat
pola umum maksudnya macam dan urutan perbuatan yang dimaksud nampak dipergunakan
dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar. Sehingga
strategi menunjuk kepada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam
peristiwa belajar-mengajar.

-Kemp (1995)

Mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

-Gulo (2008: 3)

Menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara cara membawakan
pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai
secara efektif.
-Hamalik (2001)

Strategi pembelajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Komponen Strategi Pembelajaran.

Gulo (2008, 8-9) menyebutkan bahwa yang meliputi komponen strategi pembelajaran atau
belajar mengajar antara lain adalah:

1. Tujuan Pengajaran. Merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi


belajar mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi pada pembentukan sikap tentu
tidak dapat dicapai jika strategi belajar mengajar berorientasi pada dimensi kognitif.
2. Guru. Masing-masing guru dapat berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan
dalam menyajikan dan mengaturpelajaran, gaya mengajar, hingga pandangan hidup
ataupun

3. wawasannya. Perbedaan ini tentunya mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan


strategi belajar mengajar yang akan digunakan dalam program pengajaran.

4. Peserta Didik. Di dalam kegiatan belajar-mengajar, peserta didik mempunyai latar


belakang yang tentunya berbeda-beda. Seperti pada aspek lingkungan sosial, lingkungan
budaya, gaya belajar, keadaan ekonomi, juga tingkat kecerdasan. Masing-masing aspek
tersebut berbeda-beda pada diri setiap peserta didik. Makin tinggi tingkat kemajemukan
masyarakat, makin besar pula perbedaan atau variasi aspek-aspek ini didalam kelas.
Dalam hal ini perlu dipertimbangkan pula dalam menyusun an menerapkan suatu strategi
belajar-mengajar yang tepat.

5. Materi Pelajaran. Komponen materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan
materi informal. Materi formal yaitu isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi
(misalnya buku paket) di sekolah, sedangkan materi informal merupakan bahan-bahan
pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Komponen ini
merupakan salah satu masukan yang sangat perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar
mengajar.
6. Metode pengajaran. Ketepatan pemilihan metode dapat mempengaruhi bentuk strategi
belajar mengajar.

7. Media Pengajaran. Keberhasilan program pengajaran tidak berdasarkan dari canggih


tidaknya media pembelajaran yang dipakai, namun dari ketepatan dan keefektifan media
yang dipilih dan digunakan oleh guru.

8. Faktor Administratif dan Finansial. Yang termasuk dalam komponen ini antara lain
misalnya adalah jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang untuk belajar, dan
sejenisnya.

3. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran sendiri terbagi ke dalam beberapa macam dan jenis. Ada beberapa
macam strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru, berikut ini jenis jenis
strategi pembelajaran :

a. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam sistem ini guru menyajikan
dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga anak didik
tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur.

b. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya
dari suatu masalah yang ditanyakan.  Proses berpikir ini biasa dilakukan melalui tanya jawab
antara guru dan siswa.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan yang berorientasi pada siswa.
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak. Perkembangan
mental (intelektual) itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical
experience, social experience dan equilibration.

c. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang
berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman. Pada dasarnya, belajar bukan hanya merupakan proses menghafal sejumlah ilmu
dan fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individu dengan lingkungannya.

d. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang


menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak
disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri
konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan
pengalaman siswa.

Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang
bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau
pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan

e. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan
(reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.

f. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)

Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa,
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

g. Strategi Pembelajaran Afektif (SPA)

Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur karena menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral

4. Wawasan Kependidikan Guru

Pemahaman Wawasan Pendidikan adalah wawasan yag dibutuhkan oleh seorang guru dalam
memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yag berkenaan dengan memandang serta cara bersikap
yang lebih umum yang dimiliki setiap guru didalam menghadapi tugas-tugasnya dalam arti yang
lebih mendasar, yaitu seperti wawasan dalam hal belajar mengajar.

Ada beberapa contoh tenntag pemahaman wawasan pendidikan yag harus dimiliki oleh seorang
guru yaitu:
1. Guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pembelajaran
dikelas 
2. Guru harus memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yag dibina
3. Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara
akademik dan intelektual 
4. Wawasan pemecahan masalah 
5. Wawasan perhatian terhadap peserta didik 
6. Guru harus menuntut peserta didik untuk berprestasi
7. Guru harus mengetahui permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta
didik 
8. Guru mampu menyampaikan pemahamannya terhadap apa yang dimiliki 
9. Guru harus meng-update permasalahan dalam pendidikan
10. Guru harus memiliki referensi dalam pemberian materi pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.


Hariyanto dan Suyono. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Haruspintar. 2018. Macam-Macam Strategi Pembelajaran (Online)
https://www.haruspintar.com/macam-macam-strategi-
pembelajaran/ , diakses pada 27 Agustus 2020 pukul 09.46.
Zonareferensi. 2018. Pengertian Strategi Pembelajaran (Online)
https://www.zonareferensi.com/pengertian-strategi-pembelajaran/,
diakses pada 26 Agustus 2020 Pukul 09.37.

Anda mungkin juga menyukai