Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“SUPERVISI PENDIDIKAN”

Disusun Oleh:
Kelompok 11
• Reza Vahlefi (18067017)
• Aulia Ulfani Marta Putri (
• Novi Oktavia (17078131)

Dosen Mata Kuliah :


Drs. Irsyad, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini disusun
untuk diajukan sebagai tugas kelompok mata kuliah “administrasi dan supervisi pendidikan”
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari pihak,maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih, demikianlah makalah ini disusun semoga bermafaat, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan.

Padang , 10 November 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I (PENDAHULUAN)
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II (PEMBAHASAN)
A. KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
B. RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN
C. PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
D. PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN
BAB III (PENUTUP)
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk memiliki serta
memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam peraturan menteri
tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya tentang kompetensi dalam memahami metode
dan teknik dalam supervisi. Seorang supervisor adalah orang yang profesional ketika menjalankan
tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan pelayanan supervisi.
Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru berakar mendalam dalam kehidupan
masyarakat. 
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan dengan usaha-usaha
menciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika
supervisi dihadapkan pada kinerja dan pengawasan mutu pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan,
tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan
dan memfasilitasi kepala sekolah agar dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan
efisien.
B. Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan?

• Apakah tujuan dari supervisi pendidikan?

• Apakah fungsi dan peranan supervisi pendidikan ?

• Ruang lingkup dari supervisi pendidikan?

• Apa saja prinsip-prinsip supervisi pendidikan ?

• Apa saja peranan supervisi pendidikan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini ditujukan untuk :

• Mengetahui tentang supervisi pendidikan.

• Mengetahui fungsi, peranan dan tujuan supervisi pendidikan.

• Mengetahui siapa saja sasaran dari supervisi pendidikan.

• Mengetahui prinsip-prinsip supervisi pendidikan.

• Mengetahui teknik supervisi pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN


1. Pengertian Supervisi Pendidikan
Sebelum membahas mengenai supervisi, kita perlu mengetahui beberapa istilah yang berkaitan
dengan supervise. Istilah tersebut diantaranya inspeksi, penilikan, pengawasan, monitoring serta
penilaian dan evaluasi. Istilah dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Inspeksi terbatas pada pengertian mengawasi apakah bawahan (guru) menjalankan apa yang telah
diinstruksikan oleh atasannya.
2.      Penilaian dan pengawasan mempunyai pengertian suatu kegiatan yang bukan hanya mencari
kesalahan tetapi juga berupaya menemukan hal-hal yang sudah baik untuk dikembangkan lebih lanjut.  Di
dalam peraturan pemerintah No.38 tahun 1992 pasal 20 dibedakan istilah pengawas (yang dipakai untuk
menunjukkan tugasnya pada jalur pendidikan sekolah) dan penilik (yang dipakai untuk menunjukkan
tugasnya pada jalur pendidikan luar sekolah).
3.      Monitoring berarti kegiatan pengumpulan data tentang suatu kegiatan sebagai bahan untuk
melaksanakan penilaian.

Secara morfologis Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi di atas,
pimpinan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi
sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak
mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui
kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke
arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan
belajar pada khususnya.
• Menurut Ibrahim (2004) Supervisi adalah layanan profesional yang berbentuk pemberian
bantuan kepada personil sekolah dalam meningkatkan kemampuannya agar lebih mampu
melaksanakan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam rangka meningkatkan pencapaian
tujuan sekolah.
• Menurut Wiles(1955) ,Supervisi merupakan bantuan dalam pengembangan situasi belajar
mengajar.
• Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey, supervisi adalah program yang berencana untuk
memperbaiki pengajaran.
• Dalam “Dictionary of Education”, Good Carter, memberi pengertian supervisi adalah usaha dari
petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan
metode pengajar dan evaluasi pengajaran.
Inti dari supervisi pada hakekatnya adalah memperbaiki hal belajar dan mengajar. Program ini dapat
berhasil bila supervisor memiliki keterampilan (skill) dan cara kerja yang efisien dalam kerjasama dengan
orang lain (guru dan petugas pendidikan lainnya).
Dari beberapa pengertian diatas, disimpulkan bahwa supervisi pembelajaran adalah usaha supervisor
untuk membantu guru meningkatkan kemampuan dan etos kerja profesionalnya sehingga lebih mampu
mengatasi berbagai masalah pembelajaran yang muncul serta memperbaiki pembelajaran.
Nilai supervisi ini terletak pada perkembangan dan perbaikan situasi belajar mengajar yang
direfleksikan pada perkembangan yang tercapai oleh peserta didik. Dan istilah pembimbingan di atas
cenderung mengacu kepada usaha yang bersifat demokratis atau manusiawi yang tidak bersifat otoriter.
Kemudian yang dimaksud sebagai pihak atasan, disamping dalam arti hierarki, akan tetapi jiga dalam arti
kewenangan dan kompetensi dalam bidang supervisi. Memperbaiki situasi bekerja belajar mengajar
secara efektif dan efisien tergantung makna didalamnya bekerja dan belajar secara berdisiplin,
bertanggung jawab, dan memenuhi akuntabilitas.

2. Tujuan Supervisi Pendidikan


Tujuan supervisi pendidikan adalah:
• Membantu Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan
fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.
• Membantu Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-masalah
yang dihadapi siswannya; supaya dapat membantu siswanya itu lebih baik lagi.
• Untuk melaksnakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan antara staf yang
kooperatif untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan masing-masing.
• Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta mengembangkan
kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan
kemampuannya.
• Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
• Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan
tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
• Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan tindakan-
tindakan perbaikannya.
• Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar; baik tuntutan
itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).
Tujuan supervisi pendidikan ialah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui
pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984; Hoy &
Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum Supervisi adalah memberikan
bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil  tersebut mampu meningkatkan
kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .

3. Fungsi Supervisi Pendidikan


Menurut Swearingen, fungsi supervisi sebagai berikut:
• Mengkoordinasi semua usaha sekolah
Usaha-usaha sekolah meliputi:
a. Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke
arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu tersebut perlu dikoordinasi. Itulah fungsi supervisi.
b) Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah,
termasuk program-program sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c) Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Setiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya. Oleh karena itu, guru selalu belajar terus
menerus, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih
baik. Untuk itu, perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
d) Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
Kepemimpinan merupakan suatu ketrampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan
yang terus-menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar
mereka memiliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.

e) Memperluas pengalaman guru


Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan.
Melalui pengalaman baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
f) Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
Seorang supervisi harus bisa memberikan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan instruksi
atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
g) Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
Penilaian yang diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinyu. Mengadakan penilaian secara teratur
merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.

B. RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN


Ruang lingkup supervisi pendidikan merupakan seluruh aspek kemampuan yang ada kaitannya
dengan penyelenggaraan suatu sekolah. Bafadhal dalam Mukhtar dan Iskandar mengatakan pada
hakikatnya ruang lingkup supervisi suatu sekolah meliputi :
1.      Supervisi dibidang kurikulum.
2.      Supervisi dibidang kesiswaan.
3.      Supervisi dibidang kepegawaian.
4.      Supervisi dibidang sarana dan prasarana.
5.      Supervisi dibidang keuangan.
6.      Supervisi dibidang humas.
7.      Supervisi dibidang ketatausahaan.
Ruang lingkup supervisi pendidikan secara umum meliputi supervisi akademik yang
berhubungan dengan aspek pelaksanaan proses pembelajaran, supervisi akademik dilakukan dengan
pendekatan supervisi klinis, dan supervisi manajerial yang berhubungan dengan aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah yang mengacu pada 8 (delapan) standar nasional pendidikan meliputi :
1.      Standar isi.
2.      Standar proses.
3.      Standar kompetensi lulusan.
4.      Standar pendidik dan tenaga kependidikan.
5.      Standar sarana dan prasarana.
6.      Standar pengelolaan.
7.      Standar pembiayaan.
8.      Standar penilaian pendidikan.

C. PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN

Supervisi memiliki prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan sebagai berikut.

1. Prinsip Ilmiah (scientific). Prinsip ini mengandung ciri-ciri sebagai berikut:


• Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam
kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
• Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data.
• Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
2. Prinsip Demokratis
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan
berdasarkan atas bawahan, melainkan berdasarkan rasa kesejawatan.
3. Prinsip Kerja sama
Mengembangkan usaha bersama, atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing
of experience, memberi support mendorong, dan menstimulasi guru sehingga mereka merasa
tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas jika
supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara yang
menakutkan.
Selain empat prinsip supervisi diatas, juga terdapat prinsip supervisi menurut Gunawan.
1.      Prinsip fundamental/dasar
Setiap pemikiran, sikap, dan tindakan seorang supervisor harus berdasar/berlandaskan
pada sesuatu yang kukuh, kuat serta dapat dipulangkan kepadannya.
2.      Prinsip praktis
Dalam pelaksanaan sehari-hari seorang supervisor berpedoman pada prinsip positif dan
prinsip negatif.
• Prinsip positif seorang supervisor, antara lain sebagai berikut.
a. Supervisi harus konstruktif dan kreatif
b. Supervisi harus harus dilakukan berdasarkan hubungan profesional, bukan
berdasar hubungan pribadi.
c. Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal.   S
d. Supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat, dan kesanggupan
untuk mencapai kemajuan.
e. Supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan dan hubungan
baik yang dinamik.
• Prinsip negatif seorang supervisor, antara lain sebagai berikut:
a. Supervisi tidak boleh memaksakan kemauannya kepada orang-orang yang
disupervisi.
b. Supervisi tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan pribadi, keluarga,
pertemanan, dan sebagainya.
c. Supervisi hendaknya tidak menutup kemungkinan terhadap perkembangan dan
hasrat untuk maju bagi bawahannya dengan dalih apapun. Supervisi tidak boleh
terlalu cepat mengharapkan hasil dan mendesak bawahan.

D. PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN.


• Koordinator, sebagai koordinator supervisor dapat mengkoordinasi program-program belajar
mengajar, tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru-
guru.
• Konsultan, sebagai konsultan supervisor dapat memberikan bantuan, bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun secara
kelompok.
• Pemimpin kelompok, supervisor dapat memimpin sejumlah staf guru dalam
mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum, materi pelajaran
dan kebutuhan profesional guru secara bersama-sama.
• Evaluator, supervisor dapat membantu guru dalam menilai hasil dan proses belajar, dapat
menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.
Peranan dan partisipasi guru tersebut dapat dilihat dari setiap fase dalam proses supervisi, sebagai
berikut :
1.      Fase Perencanaan
Penyusunan perencanaan supervisi memerlukan berbagai data dan informasi, terutama yan berkaitan
dengan guru dan proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Dalam hal ini diperlukan keterbukaan dan
kesediaan guru-guru untuk memberikan data dan informasi mengenai permasalahan dan kesulitan yang
mereka temui dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
2.      Fase Pelaksanaan
Perlaksanaan supervisi memerlukan kerja sama yang baik antara guru dan supervisor. Guru-guru perlu
menyadari bahwa kehadiran supervisor di sekolah bertujuan membantu dan membina kemampuan
guru, bukan mencari-cari kesalahan.
3.      Fase Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan supervisi memberikan manfaat bagi supervisor dan guru. Supervisor dapat
mengetahui target yang sudah dicapai dalam pelaksanaan peningkatan kemampuannya. Dalam hal ini
guru diharapkan dapat menerima hasil evaluasi secara terbuka, dan bersedia menerima saran dan
arahan supervisor untuk perbaikannya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak masksimal
dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya
memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

  Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum supervisi adalah memberikan
bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan
kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.

B. SARAN

Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar dan baik serta tegas
agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik pula.

DAFTAR PUSTAKA

Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, 2017, h.74-75

Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1982, h.39-46

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2002, h. 89-91

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1994, h. 113-115.

Maryono. 2011. Dasar-Dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz

MediaNawawi, Hadari. 1993. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung

Rifai, Moh. 1982. Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars

Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai