Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN”

Dosen pengampu: 1. Dr. Hadiyanto,M. Ed.

2. Dr. Sulastri, M. Pd.

Disusun oleh:

Nurhaliza Andriyani (19005132)

Maghfira Syafitri ( 19005124 )

Indah Kuntum Melisa ( 19006018 )

Mila Risnanda Wati ( 19006185 )

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapakan kehadirar Allah swt, karena atas karunia-nya makalah
yang berjudul “ KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN” dapat terselesaikan. Adapun
makalah ini telah kita usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kita tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kita dalam
penyusunan makalah ini. Namun, dalam usaha yang maksimal itu kita menyadari tentu masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak merupakan sumbangan
berharga bagi penulis guna menyempurnakan tugas dimasa yang akan datang. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

Pariaman, 23 November 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian supervisi
pendidikan…………………………………………………………………………………2
1. Rasional supervise
pendidikan………………………………………………………………………..……3
2. Tujuan supervisi
pendidikan…………………………………………………………………………..…3
3. Fungsi supervisi
pendidikan……………………………………………………………………….…….4

B. Ruang lingkup……………………………………………………………...
……………………..6
C. Prinsip supervisi
pendidikan………………………………………………………………………….……..7
D. Peranan supervisi
pendidikan………………………………………………………………………………....8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………...………………………….10
B. Saran……………………………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………................................................11

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting dilaksanakan karena


berpengaruh terhadap kinerja guru sekaligus pada hasil pembelajaran. Supervisi ini sangat
dibutuhkan dalam proses pendidikan dikarenakan ada suatu hal yang mendasari seperti
perkembangan kurikulum, dengan berkembangnya kurikulum maka guru-guru dituntut juga ikut
berkembang. Kurikulum berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, dimana semakin
lama zaman semakin canggih oleh karena itu lulusan juga diharapkan mampu mengikuti
perkembangan zaman yang salah satu caranya melalui guru. Guru-guru harus mengembangkan
kreatifitasnya agar dapat mengikuti perkembangan kurikulum sehingga lulusan yang dihasilkan
juga mampu bersaing di dunia pekerjaan. Untuk meningkatkan kreativitas guru dan pegawai
lainnya maka perlu diadakannya upervise pendidikan. Dimana upervise ini adalah memberikan
bantuan atau binaan kepada guru dan pegawai atau staf lainnya agar dapat memperbaiki
kinerjanya dan bekerja lebih baik lagi. Jika kinerja guru dan pegawai atau staf lainnya telah baik
maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Untuk upervise itu sendiri dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang memberikan binaan atau bantuan yang dilakukan oleh kepala
sekolah atau pengawas sekolah terhadap guru dan pegawai serta staf lainnya agar dapat
meningkatkan kinerjanya upervi yang lebih baik. Salah satu fungsi dari upervise pendidikan ini
adalah meningkatkan kemampuan upervise al seperti jika guru dapat bekerja dengan
upervise al maka akan mempengaruhi proses belajar mengajar upervi yang lebih baik dan
disiplin. Selain itu dengan adanya upervise ini juga akan memperluas pengalaman guru,
membuat pembelajaran lebih kreatif dan juga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan
terhadap guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa upervise pendidikan adalah kegiatan
pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan upervi perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan pada khususnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Supervise pendidikan
2. Tujuan Supervise pendidikan
3. Prinsip Supervise pendidikan
4. Fungsi Supervise pendidikan

1
BAB ll

PEMBAHASAN

A. pengertian supervisi pendidikan

Sejatinya, istilah pendidikan sudah tidak asing lagi diperkenalkan dalam dunia
pendidikan. Kemudian istilah supervisi adalah sebuah kegiatan yang mengacu kepada sebuah
perbaikan dalam sebuah institusi. Banyak para pegawai yang berkecimpung dalam sebuah
institusi merasa ketakutan ketika mendengarbahwa institusi yang bersangkutan akan dikunjungi
oleh supervisor. Anggapan masyarakat institusi supervisor adalah yang diperintahkan oleh
atasannya untuk membentak dan memarahi para pegawai-pegawai yang sedang aktif di institusi.

Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan/
kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi
adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan
kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.

Ada beberapa ahli yang telah memberikan sumbangsih pemikirannya tentang makna supervisi,
diantaranya sebagai berikut :

a. Kimball Wiles merumuskan bahwa supervisi adalah sebagai bantuan dalam pengembangan
situasi belajar-mengajar yang lebih baik.

b. Harold P. Adams dan Frank G.Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan/ layanan
khusus dibidang pengajaran dan perbaikannya mengenai proses belajar-mengajar termasuk
segala faktor dalam situasi itu.

c. Thomas H.Briggs dan Josep Justman merumuskan supervisi sebagai usaha yang sistematis dan
terus menerus untuk mendorong dan mengarahkan pertumbahan diri guru yang berkembang,
secara lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan pendidikaan dengan murid-murid di
bawah tanggung jawabnya.

Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak
masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh
supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif.

2
 Rasional supervisi pendidikan

pekerjaan membuat adanya sikap professional. Apalagi profesi guru yang sehari-hari
menangani makhluk hidup yang berupa anak-anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang
berbeda. Pekerjaan guru menjadi lebih berat tatkala menyangkut peningkatan kemampuan anak
didiknya, sedangkan kemampuan dirinya mengalami stagnasi. Guru yang professional adalah
mereka yang memiliki kemampuan professional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik.

 Tujuan supervisi pendidikan

Segala sesuatu yang di buat tentu memiliki tujuan. Begitu juga dengan supervisi pendidikan yang
memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu :

1. Memberikan bantuan kepada guru agar dapat memahami tujuan dari pendidikan yang
diberikan di sekolah, selain itu juga memberikan bantuan kepada guru agar tidak hanya
berfokus pada bidangstudynya tetapi juga harus mengetahui tujuan akhir dari pendidikan.
2. Membantu Guru dalam memahami siswanya serta kebutuhan siswanya. Sehingga
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
3. membantu guru agar nantinya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik yang dapat
bekerjasama dan membantu orang lain yang kurang mampu atau yang memerlukan
bantuan tanpa harus memaperkan kehebatannya.
4. Membantu menemukan kelebihan yang dimiliki oleh guru dan memberikan tanggung
jawab kepada guru tersebut sesuai kemampuannya tanpa harus mencari kelemahannya.
5. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih baik lagi saat tampil di hadapan para
siswanya. Jika terdapat kekurangan maka akan diperbaiki secara bersama-sama.
6. Membekali guru-guru baru mengenai tugastugas yang akan diembannya agar dapat
dilaksanakan dengan baik.
7. Memberikan bantuan kepada guru dalam menemukan kesulitan dan masalah yang
dihadapi siswanya dan mencarikan solusinya (Rifai, 1982).

Selain memberikan peningkatan terhadap keterampilan dan pengetahuan guru, supervisi


juga bertujuan memberikan dan meningkatkan motivasi guru. Kepala sekolah sebagai supervisor
bertanggung jawab mengawasi proses belajar mengajar di sekolah dengan cara berkunjung ke
kelas, selain itu kepala sekolah sebagai supervisor juga memberikan dorongan kepada guru agar
selalu mengembangkan kemampuannya dan menerapkan kemampuannya itu dalam proses
mengajarnya serta juga memberikan dukungan kepada guru dalam mengerjakan tugas-tugas dan
tanggung jawabnya secara sungguh-sungguh. Supervisi ini akan berhasil jika saling
memperhatikan satu dengan yang lainnya tidak hanya memikirkan atau memperhatikan satu hal
saja tapi banyak hal.

3
Oleh sebab itu supervisi pendidikan bertujuan memberikan perbaikan dan pengembangan
terhadap proses belajar mengajar namun juga memberikan pengembangan terhadap guru dalam
banyak hal termasuk disana pengadaan fasilitas sampai dengan pembinaan hubungan baik
dengan sesama (Hariwung, 1989).

Supervisi memiliki tiga kegunaan yaitu, pertama bagi seorang supervisor, supervisi ini
dapat berguna dalam meningkatkan kemampuannya dalam memberikan arahan terhadap
supervisinya. Yang kedua. Dengan adanya supervisi ini juga memberikan kegunaan bagi guru
yaitu dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dan
yang terakhir supervisi ini berguna dalam memberikan bantuan untuk terciptanya suatu tujuan
yang diharapkan. Terdapat tiga prinsip hubungan kemanusiaan yang apabila dilakukan maka
supervisi akan mencapai tingkat kegunaannya. Dimana ketiga prinsip itu adalah pengakuan dan
penghargaan, objektifitas dan kesejawatan.

 Fungsi supervisi pendidikan

Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran, Franseth Jane dan Ayer (dalam encyclopedia of Educational Research : Chester
Harris 1958 : 1442), sama-sama mengemukakan bahwa fungsi utama supervise adalah membina
program pengajaran yang ada sebai-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.

Sementara Burton & Bruckner 1955 : 3 menjelaskan bahwa fungsi supervisi modern ialah
menilai dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik,
sedangkan Briggs mengungkapkan fungsi utama supervise bukan perbaikan pembelajaran saja,
tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong kearah pertumbuhan profesi guru.

Swearingen dalam bukunya Supervisionof Instruction – Foundation and Dimension (1961)


mengemukakan 8 fungsi supervisi :

(1). Mengkoordinasi semua usaha seklah

(2). Melengkapi kepemimpinan sekolah

(3). Memperluas pengalaman guru-guru

(4). Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

(5). Member fasilitas dan penilaian yang terus – menerus

(6). Menganalisis situasi belajar mengajar

4
(7). Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepda setaip anggota staf

(8). Member wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuanmengajar guru-guru.

William H. Lucio (1969 : 8) menjelaskan tentang fungsi supervisi professional sebagai


berikut : ”The chief fungtion of supervision is to make possible to help teachers to help
themselves become more skilled in the procceses of fostering children’s learning”. Dalam
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum SD dan Sekolah Menengah (Depdikbud), 1975) pengertian
supervisi adalah: “sebagai bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik”. Sementara itu, dalam buku
Administrasi Pendidikan Prof. H. Engkoswara dan Dr. Hj Aan Komariah dijelaskan fungsi
supervise dengan struktur sebagai berikut:

1. Fungsi Penelitian (Research); bahwa supervisor tidak bekerja atas prasangka tetapi
menempuh prosedur yang tepat seperti merumuskan masalah apa yang dihadapi personil,
mengumpulkan data untuk mendapat informasi yang valid tentang suatu permaslahan
yang bersangkut paut dengan maslah itu, pengolahan data, penarikan kesimpulan sebagai
bahan untuk mengambil keputusan tentang suatu permaslahan.
2. Fungsi Penilaian (Evaliation); kesimpulan hasil penelitian dijadikan bahan evaluasi
apakah objek penelitian tersebut memiliki kekuatan, kelemahan, dan menemukan solusi
yang tepat untuk memutuskan suatu msalah.
3. Fungsi Perbaikan (Improvement): apabila hasil penelitian menunjukan terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus segera ditangani, maka supervisor melakukan
langkah-langkah strategis dan operasional sebagai upaya melakukan perbaikan-
perbaikan.
4. Fungsi Pengembangan (Development); dua kondisi yang dihadapi oleh supervisor adalah
kekurangan-kekurangan dan prestasi yang dimiliki personil, kekurangannya dilakukan
perbaikan dan prestasi yang ditunjukan guru perlu mendapat pengakuan dan
pengembangan.

Maka fungsi supervisi secara umum adalah membantu sekolah menciptakan lulusan yang baik
dalam kuantitas dan kulitas, serta membantu para agara dapat bekerja secras professional sesuai
dengan kondisi masyarakat tempat sekolah itu berada.

5
B. Ruang lingkup

Kegiatan yang paling penting dan paling utama dari supervisi adalah pembinaan dan
pengembangan yang diberikan kepada seluruh guru dan pegawai serta staf sekolah lainnya.
Untuk mencapai atau memperoleh kualitas pembelajaran yang lebih baik maka sangat perlu
dilakukannya supervisi. Jika supervisi dapat terlaksana dengan baik maka akan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran
diharapkan hasil belajar siswa juga ikut meningkat, sehingga untuk lulusan sekolah juga akan
meningkat pula. Menurut Arikunto (2004) lebih rinci Ia mengidentifikasi sasaran supervisi yang
ditinjau dari objek yang akan disupervisi menjadi tiga kategori yaitu :

1. Supervisi Akademik. Supervisi akademik ini lebih menekankan pada masalah akademik atau
masalah pembelajaran. Dimana supervisi ini membantu guru dalam mengembangkan
kemampuannya untuk mengelola pembelajaran dan meningkatkan mutu dari hasil pembelajaran.

2. supervise manajerial

a. Pemantauan

Pemantauan manajemen perubahan mengarah pada pencapaian 8 standar nasional pendidikan


(SNP) dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan
akreditasi sekolah.

b. Penilaian

Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah dalam hal menjadi agen perubahan pertama di sekolah
dalam implementasi kurikulum 2013 sesuai dengan standar nasional pendidikan.

c. Pembinaan

Pembinaan dilakukan pengawas tentang pengelolaan sekolah meliputi penyusunan KTSP


2013 berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, membantu kepala sekolah mengembangkan
pusat sumber belajar (PSB) dan sumber-sumber belajar lainnya dalam mendukung
terselenggaranya pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mengembangkan kemampuan
kepala sekolah dalam penyusunan program dan pelaksanaan peminatan dan ekstra kurikuler
wajib Pramuka, melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam melaksanakan
pengelolaan dan administrasi sekolah secara umum, melakukan pendampingan kepada kepala
sekolah dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling, serta melakukan pendampingan
kepala sekolah dalam mengevaluasi keterlaksanaan program-program sekolah, melaporkan hasil
evaluasinya kepada pemangku kepentingan, dan menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan
data hasil evaluasi tersebut.

6
Hasil pemantauan dan penilaian oleh pengawas harus dijadikan dasar untuk peningkatan
kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah dan ditindaklanjuti dengan melakukan
pembinaan baik berupa pembimbingan dan/atau pelatihan kepala sekolah. Pada implementasi
kurikulum 2013 supervisi manajerial sangat dibutuhkan mengingat adanya perubahan mindset
dan perilaku warga sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah. Karena itu pengawas harus
melakukan pendampingan kepada kepala sekolah agar mendapat kepastian bahwa implementasi
kurikulum berjalan sesuai dengan harapan.

Seperti telah dikemukakan di depan, dalam melaksanakan supervisi manajerial, pengawas


harus melakukan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan meliputi penyusunan Program
Pengawasan Tahunan, Program Semester, Program Pembinaan Kepala Sekolah, Program
Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP), Program Penilaian Kinerja Kepala Sekolah,
Rencana Pengawasan Manajerial (RPM), dan membuat Instrumen.Supervisi Manajerial. Seluruh
program yang disiapkan harus mengacu pada standar penilaian kinerja pengawas sekolah
(PKPS).

Hal ini penting, sebab selain untuk menjadi patokan pendokumenan hasil supervisi sekolah
binaan, secara individual setiap pengawas memerlukan nilai kinerja minimal baik dalam rangka
peningkatan karirnya. Sebagai pedoman dalam penyusunan program yang memenuhi kriteria
PKKS, pengawas hendaknya menganalisis instrumen penilaian kinerja pengawas sekolah
(menurut Permendiknas no 21 tahun 2010 tentang tugas pengawas sekolah dan angka kreditnya).

C. Prinsip supervisi pendidikan

Dalam pelaksanaannya supervisi dilakukan berdasarkan beberapa prinsipnya. Diantara


banyaknya prinsip supervisi menurut Suhertian (2008) supervisi memiliki beberapa prinsip
yaitu :

1. Prinsip Ilmiah (scientific). Dimana berdasarkan prinsip ini supervisi dilaksanakan harus
berdasarkan data yang objektif dimana data yang diperoleh harus di dapatkan dengan
observasi yang nyata bukan didapatkan hanya dengan cerita belaka saja.
2. Prinsip Demokratis. Dengan prinsip ini supervisi dilakukan harus dengan musyawarah.
Jika permasalahannya dengan guru maka guru juga harus dilibatkan agar terciptanya rasa
kebersamaan dan kekeluargaan.
3. Prinsip Kerjasama. Dimana prinsip ini memberikan rasa saling berjuang bersama dan
tidak menimbulkan sifat yang individual.
4. Prinsip Konstruktif dan Kreatif. Supervisi dapat dilakukan dengan cara yang nyaman dan
menyenagkan sehingga mendorong guru agar kreatif dan tidak takut.

7
Selain ini juga ada prinsip supervisi menurut Gunawan (2002), yaitu :

1. Prinsip Fundamental/dasar. Dimana prinsip ini bersumber pada sesuatu yang kokoh dan
mendasar seperti pancasila.
2. Prinsip Praktis. Dalam pelaksanaan supervisi, pada prinsip praktis ini seorang supervisor
harus berpedoman pada prinsip positif yaitu prinsip yang harus diikuti dan prinsip negatif
yang seharusnya tidak diikuti. Dimana prinsip positif dan negatif yang dimaksud adalah :
Prinsip positif supervisor antara lain yaitu:
a. Supervisi hendaknya mendorong guru dalam mengembangkan kemampuannya.
b. Supervisor dan guru harus saling menghormati.
c. Supervisor harus sabar dan harus memberikan dorongan kepada guru.
d. Supervisi seharusnya dapat mengembangkan potensi dan kelebihan lainnya untuk
mencapai kemajuan dan tidak mencari kesalahan.

Prinsip negatif supervisor antara lain yaitu :

a. Supervisi tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada orang-orang yang disupervisi


serta supervise juga tidak boleh bersifat otoriter.
b. Supervise tidak boleh dilakukan untuk mencari-cari kesalahan guru.
c. Supervise tidak boleh tergesa-gesa mengaharapkan hasil dan mendesak bawahan serta
seorang supervisor tidak boleh cepat putus asa.

D. Peranan supervisi pendidikan

a. Supervisi sebagai kepemimpinan


Supervise sebagai peminpin hendaklah mempunyai kemampuan menggerakkan atau
mempengaruhi guru agar mau meningkatkan kemampuan profesionalnya, sehingga
proses belajar menmgajar menjadi lebih baik dan efektif. Tanpa adanya kepemimpinan
dari supervisor, kegiatan supervise tidak akan efektif.

b. Supervise sebagai inspeksi


Supervise dapat diawali dengan inspeksi. Tujuan inspeksi dalam hal ini adalah untuk
mendapatkan data/informasi mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar yang
dilaksanakan guru. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan guru.

c. Supervise sebagai penelitian


Supervise berperan sebagai penelitian, terutama untuk mengetahui objektivitas dan
relevansi data dengnan permasalahan yang ditemui pada waktu inspeksi.
8
d. Supervise sebagai latihan dan bimbingan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian dapat ditentukan tindakan-
tindakan apa yang akan dilakukan untuk pembinaan/ peningkatan kemampuan guru
dalam megelolaan proses belajar mengajar. Peningkatan kemampuan guru dilakukan
melalui latihan-latihan atau bimbingan agar menjadi lebih efektif.

e. Supervise sebagai sumber dan pelayanan


Dalam proses supervise, supervisor dapat berperan sebagai sumber informasi, sumber
ide, sumber petunjuk dalam berbagai hal dalam rangka peningkatan kemampuan
professional guru.

f. Supervise sebagai koordinasi


Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumlah guru/ staf yang masing-
masingnya mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Supervisor haruslah
memberikan bantuan dan pembinaan kepada guru dan tetap menjaga agar setiap guru
menjalalnkan tugasnya dengan baik dalam situasi kerja yang koperatif.

g. Supervise sebagai evaluasi


Untuk mengetahui kemampuan guru yang akan dibina perlu dilakukan evaluasi sehingga
program supervise cocok dengan kebutuhan guru. Selain itu melalui evaluasi dapat pula
diketahui kemampuan guru setelah mendapatkan bantuan dan latihan dari supervisor.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan lebih baik.

2. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor, sasaran supervisi adalah guru dan staf
sekolah lainnya.

3. Tujuan supervisi adalah sebagai pengendalian kualitas, pengembangan profesional, dan untuk
memotivasi guru.

4. Prinsip dasar dari supervisi adalah prinsip ilmiah, demokratis, kerjasama dan prinsip
konstruktif dan kreatif. Selain itu juga ada prinsip fundamental/dasar dan prinsip praktis.

B. Saran

Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar dan baik serta
tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik
pula.
10

DAFTAR PUSTAKA

Hariwung.1989. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Maryono. 2011. Dasar-dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta. Ar-ruzz
media.

Muwahid, s.2004. Administrasi pendidikan. Jakarta: Bina ilmu.

Purwanto,ngalim.2010.Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja rosdakarya.


Rifai, moh. 1982. Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars .

http://nasriloza.blogspot.com/2015/12/peran-supervisi.html

https://www.asikbelajar.com/supervisi-manajerial-dan-supervisi/

https://www.silabus.web.id/definisi-supervisi-manajerial/

Slameto. 2016. Supervisi Pendidikan oleh Pengawas Sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan.
Vol 3 (2), 192-206.
11

Anda mungkin juga menyukai