Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Supervisi Pendidikan dan Latar Belakang

Pentingnya Supervisi

DISUSUN OLEH :

NAMA
: Grace Angel Putri Sihombing
NIM
: 7191142011
DOSEN PENGAMPU : Sani Susanti, S.Pd., M.Pd.
MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengantar Supervisi Pendidikan dan
Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan” tepat pada waktu yang telah di tetapkan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu yaitu Ibu Sani Susanti, S.Pd, M.Pd sebagai dosen matakuliah Profesi Kependidikan.
Saya mengucapkan terima kasih karena telah mengembankan tugas ini kepada saya sebagai
bahan pembelajaran. Saya sangat berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan membantu
saya dalam proses perkuliahan khususnya pada mata kuliah Profesi Pendidikan.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Makalah ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan . Oleh karena itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan saya di masa yang akan datang.

Medan, 14 Maret 2020

Grace Angel Putri Sihombing


Nim : 7191142011

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….1


B. Tujuan……………………………………………………………………………….......1
C. Manfaat………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2

A. Pengertian Supervisi Pendidikan………………………………………………………2


B. Pengertian Supervisi Pendidikan Menurut Para Ahli………………………………….3
C. Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan…………………………………….4

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….6

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….6
B. Saran…………………………………………………………………………………...7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..……8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Oleh
karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia itu
sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan
karakter manusia.
Pendidikan sekolah sangat diperlukan adanya perencanaan dalam pendidikan
demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Perencanaan yang dimaksud adalah
kurikulum pendidikan atau sekolah yang di dalamnya terdapat standar-standar
pembelajaran dan pengembangan intelektualitas manusia.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena
itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Oleh karena itu, supervisi haruslah
meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian supervisi pendidikan?
2. Apa pengertian supervisi pendidikan menurut para ahli?
3. Bagaimana latar belakang pentingnya supervisi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu pengertian dari supervisi pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian supervise menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang dari supervise pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi pendidikan
Sesungguhnya konsep supervisi pada awalnya adalah adanya kebutuhan akan
landasan pembinaan situasi pembelajaran dengan cara membimbing guru dalam memilih
netode mengajar yang tepat, dan pentingnya mempersiapkan guru yang mampu
melaksanakan tugasnya dengan kreativitas yang tinggi yang didasari oleh otonom
sebagai guru, sehingga pertumbuhan jabatan guru terus berlangsung. Secara historis teori
supervise memiliki pengembangan landasan teori yang kurang focus pada perbaikan
pembelajaran, dan hal ini menurut Sergiovani (1990) menjadi menyebabkan perbaikan
terhadap teori tidak banyak digunakan oleh para praktii.
Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya
sering supervise di artikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru. Konsepsi
teori dan praktek tersebut dikategorikan sebagai pengertian supervisi secara tradisional,
yang memandang guru sebagai objek yang kadang diperlukan sebagai tenaga pendidik
yang tidak tau apa-apa. Dengan pengertian seperti ini, supervisor dimata guru adalah
pihak yang serba tahu dan tidak boleh di bantah karena segala yang dikatakannya benar
adanya. Dampak dari pandangan tersebut membuat guru selalu menghindar jika
mendengar kata supervisi.
Konsep supervisi jika dipandang dari arti katanya yang berarti supervision
(inggris), yang terdiri dari dua suku kata yakni super dan vision. Kata super diartikan
sebagai padanan dari kata atas, lebih, hebat sedangkan vision berarti melihat. Sehingga
kata supervision berarti “melihat dari atas” atau “melihat kelebihan”. Dengan demikian
kata supervise tidak sama dengan kata mengawasi yang dalam bahasa inggris disebut
sebagai “controlling”. Dalam kehidupan sehari-hari guru, supervise ini sering disamakan
dengan kata pengawasan, sehingga pengawas pendidikan disebut sebagai supervisor.
Pada hal pengawasan tidak secara otomatis dapat disebut sebagai supervisor.
Seorang supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan (super)
dibidang keguruan dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru
memperbaiki situasi belajar mengajar ke arah yang lebih baik. Pada prinsipnya supervise
memiliki arti khusus yaitu “membantu dan turut serta dalam usaha-usaha perbaikan dan
peningkatan mutu”. Carter Good’s Dictionary of Education mendefinisikan supervise
sebagai segala usaha dari para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada
penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidik lain dalam perbaikan
pengajaran melibat stimulasi pertumbuhan professional dan perkembangan dari para
guru, seleksi dan revisi tujuan-tujun pendidikan, bahan pengajaran, dan metode metode
mengajar, dan evaluasi pengajaran.

2
B. Pengertian Supervisi Menurut Para Ahli

1. Sutisna (1993) dan Willes (1976), mendefinisikan supervise dengan aktifitas pelayanan
yang dilakukan untuk membantu guru dalam melaksanakan pekerjaannya dengan
memperoleh hasil yang lebih baik. Pada bagian lain Willes menyatakan supervisi
merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kegiatan belajar
mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik.

2. Neagley dan Evans (1980), mendefinisikan supervisi dengan bantuan yang diberikan
kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pendidikan, dan kurikulum.

3. Glickman (1981), mendefinisikan supervisi pengajaran sebagai upaya yang dilakukan


untuk membantu guru agar ma uterus belajar untuk meningkatkan kualitas
pembelajarannya.

4. Burton (1992), supervisi merupakan suatu teknis pelayanan professional dengan tujuan
utama mempelajari dan memperbaiki bersama-sama dalam membimbing dan
memengaruhi pertumbuhan anak. Supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan
situasi mengajar belajar yang lebih baik, supervisi ialah suatu kegiatan yang disediakan
untuk membantu para guru menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih baik.

5. Kimbal Willes (1983), supervisi sebagai aktivitas yang dirancang untuk memperbaiki
pengajaran pada semua jenjang persekolahan, berkaitan dengan perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik, supervisi juga merupakan bantuan dalam perkembangan dari
belajar mengajar dengan baik.

Sehingga secara umum supervisi berarti upaya bantuan yang diberikan kepada guru
dalam melaksanakan tugasnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pengaturan pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 pasal 57 menjelaskan bahwa supervisi
yang meliputi supervisi manajerial dan akademik yang dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan oleh pengawas dan pemilik satuan pendidikan dan kepala satuan
pendidikan.
Peraturan pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 pasal 63 ayat 1 menegaskan penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Statement ini menunjukan bahwa supervisi pengajaran merupakan salah satu aspek
penting yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal in membuktikan bahwa
3
peningkatan kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh diri guru sendiri, akan tetapi
harus di upayakan bersama anatara guru dan supervisor. Hal penting yang dilakukan adalah
memberdayakan supervisor.
Pasal 56 pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan
secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas
satuan pendidikan. Supervisi pendidikan memiliki dua karakteristik yaitu:
1. Bersifat terapan.
2. Melibatkan aktifitas manusia dengan menempatkan keperluan yang unik pada inquiri dan
pengembangan atau perskripsi bagi praktek supervisi.

C. Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan


Aneh rasanya jika pernyataan- pernyataan diatas selalu diselamatkan kepada guru atau
tenaga pendidik lainnya di sekolah. Bukankah guru-guru sudah dipersiapkan dengan
sistematis di lembaga-lembaga pendidikan guru sebelum diangkat menjadi guru yang
sesungguhnya di masyarakat? Mengapa mereka yang dinyatakan professional bidang
keguruan, setelah dan selama menekuni profesinya, diharapkan mau menerima pelayanan
manajer atau supervisor untuk membantu dia memperbaiki situasi belajar mengajar yang
dilaksanakannya. Benar apa yang dikemukakan diatas bahwa guru-guru jauh sebelumnya
telah dipersiapkan untuk menjadi guru yang professional dibidangnya. Namun beberapa
kenyataan dibawah ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang latar belakang pentingnya
supervisi bagi guru-guru dan tenaga pendidik lainnya di lembaga pendidikan. Kenyataan-
kenyataan yang dimaksud antara lain:
a. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu dikendalikan
dalam kerjasama yang mana pengendalian ini ditujukan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk ini diperlukan pembinaan yang kontinu, terarah, dan
sistematis terhadap seluruh personal dalam lembaga pendidikan yang dimaksud. Program
pembinaan personal seperti inidalam dunia pendidikan disebut sebagai supervisi.
b. Pada umumnya semua tugas pendidikan, khususnya guru, memiliki potensi yang lebih
besar daripada apa yang ditampilkannya saat ia melaksanakan tugas. Namun karena
berbagai faktor penghambat seperti kurangnya persiapan untuk menjadi guru, pengalaman
yang kurang membantu perkembangan pribadi, kondisi kerja yang kurang memadai yang
mengakibatkan pertumbuhan profesionalnya kurang memadai, potensi-potensi tersebut
tidak tumbuh dan berkembang sehingga penampilan guru semakin hari semakin
merisaukan bukan menggembirakan. Dan lebih fatal lagi, karena faktor-faktor tadi,
gurunya lebih cenderung menganggap bahwa apa yang ditampilkannya sampai saat ini
sudah tidak ada lagi bandingannya dengan yang lain. Tentu pemikiran seperti itu harus
dihindari untuk tidak disikapi oleh guru-guru. Dan supaya potonse guru-guru yang
dimaksud secara berkesinambungan dan terarah terus tumbuh dan berkembang, supervisi
pendidikan menjadi salah satu alternative yang di anggap efektif.

4
c. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Faktor-
faktor dari luar dan diri sendiri sering menjadi penyebab guru-guru tersebut menghadapi
berbagai masalah dalam melaksanakan aktivitasnya.faktor-faktor luar dan diri sendiri
sering menjadi penyebab guru guru tersebut menghadapi berbagai masalah/kesulitan dalam
melaksanakan aktivitasnya, seperti penjabaran tujuan, pengajaran umum kedalam tujuan
pengajaran khusus, pengajuan pertanyaan yang benar dan tepat, dan sebagainya. Dalam hal
ini guru harus di bantu, dan kembali supervisi pendidikan merupakan salah satu alternative
untuk hal tersebut.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan kehidupan
masyarakat yang semakin kompleks,telah mengakibatkan adanya perkembangan tuntutan
tanggung jawab terhadap guru. Tugas sekolah bukan hanya menjalankan program yang
telah ditetapkan tetapi setiap pelaksana pendidikan terutama pimpinan pendidikan (manajer
pendidikan – kepala sekolah) serta guru-guru harus dapat mengantisipasi segala perubahan
yang terjadi dimasyarakat dengan mengefektifkan pelaksanaan program supervisi
pendidikan. Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas, kedudukan supervisi dalam dunia
pengajaran dan pendidikan semakin dapat dirasakan. Tanpa supervisi pendidikan, tenaga –
tenaga kependidikan akan merasa terbeban dalam mengajar peserta didik jika mengalami
masalah, atau sebaliknya akan merasa bangga jika menurutnya ia telah berhasil dalam
kegiatan mengajarnya walaupun sebenernya peserta didik tidak tahu apa-apa.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
Supervisi adalah upaya bantuan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan
tugasnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar untuk menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Kedudukan supervisi dalam dunia pengajaran dan pendidikan sangatlah penting.
Tanpa supervisi pendidikan, tenaga – tenaga kependidikan akan merasa terbeban dalam
mengajar peserta didik jika mengalami masalah, atau sebaliknya akan merasa bangga jika
menurutnya ia telah berhasil dalam kegiatan mengajarnya walaupun sebenernya peserta didik
tidak tahu apa-apa. Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar
dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya
sering supervise di artikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru.
Seorang supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan (super)
dibidang keguruan dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru
memperbaiki situasi belajar mengajar ke arah yang lebih baik. Pada prinsipnya supervise
memiliki arti khusus yaitu “membantu dan turut serta dalam usaha-usaha perbaikan dan
peningkatan mutu”.

Sutisna (1993) dan Willes (1976), mendefinisikan supervise dengan aktifitas


pelayanan yang dilakukan untuk membantu guru dalam melaksanakan pekerjaannya dengan
memperoleh hasil yang lebih baik. Pada bagian lain Willes menyatakan supervisi merupakan
bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar agar
memperoleh hasil yang lebih baik.
Peraturan pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 pasal 63 ayat 1 menegaskan penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Beberapa kenyataan yang dapat dijadikan sebagai masukan tentang latar belakang
pentingnya supervisi bagi guru-guru dan tenaga pendidik lainnya di lembaga pendidikan
antara lain:
a. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama yang mana pengendalian ini ditujukan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
b. Beberapa faktor penghambat seperti kurangnya persiapan,pengalaman kurang
membantu perkembangan pribadi,kondisi kerja yang kurang memadai yang
mengakibatkan pertumbuhan profesionalnya kurang memadai.
c. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Faktor-faktor dari luar dan diri sendiri sering menjadi penyebab guru-guru tersebut
menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan aktivitasnya.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan
kehidupan masyarakat yang semakin kompleks,telah mengakibatkan adanya
perkembangan tuntutan tanggung jawab terhadap guru.

6
B. Saran
Topik makalah ini penting untuk calon seorang guru, sehingga penulis berharap,
pembaca dapat memahami isi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya.Dengan adanya
makalah ini, penulis berharap pembaca bisa mengambil hal-hal penting dari makalah ini
sehingga ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini dapat disampaikan ke yang
lainnya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jangan hanya mengandalkan sumber
atau referensi dari makalah ini. Pembaca juga harus mencari sumber lain yang mendukung
pembahasan topik makalah ini sehingga akan dapat menambah pengetahuan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Wau, Yasaratodo, 2020. Profesi kependidikan. Medan; Unimed Press

7
https://www.slideshare.net/riefiecynkqmoeclalu/hakikat-supervisi- kependidikan-2

Anda mungkin juga menyukai