Supervisi Pendidikan
Tentang
Konsep Dasar Supervisi Pendidikan PAI
Disusun oleh:
Brian Devi Adam
(18.049)
Eva Susanti
(19.019)
Dosen Pembimbing:
Azvi Rahmi, M.Pd
Pemakalah
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dan keterampilan terhadap guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa supe
rvise pendidikan adalah kegiatan pembinaan yang berupa bimbingan atau tunt
unan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan m
utu mengajar dan belajar dan pada khususnya.
Dalam pelaksanaannya supervisi pendidikan di sekolah dilaksanakan ole
h kepala sekolah yang disebut supervisor, dimana supervisor ini bertugas seba
gai pengawas dan pengendali terhadap kinerja guru.Pengawasan dan pengend
alian ini dilakukan agar dalam melaksanakan tugasnya guru tidak melakukan
penyimpangan sebagai seorang pengajar atau pendidik. Guru dituntut untuk d
apat meningkatkan kinerja serta kreativitasnya dalam mengajar, namun untuk
meningkatkan atau mengembangkan hal tersebut terdapat beberapa hambatan
yang harus dihadapi guru.
Hambatan yang dimaksud yaitu seperti kemampuan guru dalam mengajar
serta sarana dan prasarana yang tersedia. Maka dari itu supervisi ini sangat di
perlukan dalam manajemen pendidikan. Sebagai seorang supervisor kepala se
kolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja guru. Hal ini dikarenakan guru memegang peranan pent
ing atau peran utama dari proses pendidikan. Oleh sebab itu supervise sangat
perlu diberikan kepada guru agar kinerja guru menjadi lebih baik lagi sehingg
a dapat berpengaruh terhadap pendidikan. Karena guru adalah penentu dalam
keberhasilan pendidikan maka untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendid
ikan harus dimulai dari guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari supervisi pendidikan ?
2. Apa definisi supervisi menurut para ahli ?
3. Apa makna supervisi pendidikan dalam pandangan islam ?
C. Tujuan
1. Dapat mendeskripsikan arti dari supervisi pendidikan
2. Dapat mengemukakan definisi supervisi pendidikan menurut para ahli
2
3. Dapat mengemukakan makna supervisi pendidikan dalam dunia pendi
dikan islam
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini agar kita dapat mengerti dan
memahami tentang supervisi pendidikan yang dilakukan dalam dunia pend
idikan, tentunya sangat memberikan pengertahuan luas agar tenaga pendidi
kan kita semakin bertambah pengetahuan tentang supervisi pendidikan, se
hingga tidak adanya tenaga pendidik yang salah dalam menjalankan tugas
sebagai tenaga pendidik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata “super m
engandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior, atasan, le
bih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti mengandung makn
a kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar terlihat (Aedi,
2014). Berdasarkan penggabungan dua unsur pembentuk kata supervisi dapat
disimpulkan bahwa supervisi adalah pandangan dari orang yang lebih ahli
kepada orang yang memiliki keahlian di bawahnya.
Supervisor atau istilah bagi orang yang melakukan supervisi adalah
seorang yang profesional ketika menjalankan tugasnya. Ia bertindak atas
dasar kaidah ilmiah untukmeningkatkan mutu pendidikan, untuk menjalankan
supervisi diperlukan kemampuan yang lebih sehingga dapat melihat dengan
tajam permasalahan peningkatan mutu pendidikan, memiliki kepekaan untuk
memahaminya tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan mata biasa,
sebab yang diamatinya bukan hanya masalah yang konkrit yang terlihat,
melainkan ada pula yang memerlukan kepekaan mata batin.
Menurut Purwanto (2000) supervisi merupakan suatu aktivitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif (Somad, 2014).
Sedangkan menurut Manullang (2005) supervisi merupakan suatu proses
untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan
bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula (Somad, 2014).
4
1. Menurut P Adam dan Frank G Dickey
5
lain, yang bekerja dengan semua orang dalam lingkungan pendidikan yang
ada.
6
memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh organisasi konsisten
dengan rencana yang telah ditetapkan dan aktivitas tersebut dapat mencapa
i sasaran organisasi.
Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia (2014)
menjelaskan bahwa supervisi merupakan bimbingan profesional bagi guru-
guru, bimbingan profesional yang dimaksudkan adalah segala usaha yang
memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara
profesional sehingga mereka lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas
pokoknya, yaitu perbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar
murid.
Di dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 Pasal 57 mengklasi
fikasikan supervisi terdiri dari dua bagian yaitu (1) supervisi akademik dan
(2) supervisi manajerial.
Untuk supervisi manajerial dan akademik secara mendasar dapat
ditinjau perbedaannya yaitu supervisi manajerial, mampu membina Kepala
Sekolah dan staf dalam meningkatkan kinerja sekolah. Sedangkan
supervisi akademik, mampu membina guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa
supervisi hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi disini lebih
kepada pembinaan. Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga
pendidikan, karena salah satu kompetensi Kepala Sekolah adalah
Supervisi.
Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua aspek yaitu (1) supervisi
akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil
belajar siswa.
Supervisi akademik ini juga ada dua bagian yaitu
(a) supervisi kelas; dan
(b) supervisi klinis.
7
Fokus dari supervisi kelas dan klinis adalah guru; dan supervisi
manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala
Sekolah, yang terdiri dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan
juga mengukur kinerja Kepala Sekolah. Sasaran dari supervisi yaitu orang
dan kegiatannya. Menurut Alfonso (1981), Neagley dan Evans (1980),
Maks Stroops (1978) yang diikuti oleh Djam’an Satori, melukiskan
hubungan supervisi, proses mengajar belajar dan hasil belajar seperti dapat
dilihat pada model berikut (Tim dosen administrasi pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, 2014).
8
belajar dan mengajar. Melihat hal itu Nabi Muhammad ﷺbersabda:
“Semua mereka berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca al-
Quran dan berdoa, kalau Allah mau Dia akan mengabulkan doa mereka
dan kalau mau Dia tidak mengabulkan doa mereka. Kelompok kedua
belajar dan mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang
guru.” Lalu Rasulullah ﷺduduk bersama mereka.
Ada dua bentuk supervisi yang dilakukan Rasulullah ﷺbagi guru
yang tinggal di dalam daerah (al-Muqimun), dan supervisi bagi guru yang
diutus ke luar daerah, Diantara contoh untuk bentuk supervisi yang pertama,
dalam sebuah Hadis disebutkan bahwa seorang Arab Badui datang ke
masjid dan kencing di dinding masjid.
Yang artinya adalah Dari Anas bin Malik Ra, ia berkata: ketika kami
bersama Rasulullah di masjid, tiba-tiba datang seorang Arab Badui, lalu dia
kencing berdiri di masjid. Kemudian para sahabat mengatakan” tahan,
tahan”. Lantas rasulullah bersabda “jangan kalian hardik dia! Biarkan dia,
hingga ia selesai kencing. Kemudian setelah itu rasul memanggilnya dan
berkata: “sesungguhnya masjid ini tidakpantas/layak dikotori dengan
kencing dan BAB , masjid adalah tempat berzikir, salat dan membaca
Alquran”Dalam riwayat lain disebutkan Rasulullah ﷺmenyuruh seorang
menyiram kencing tersebut dengan satu ember air.
Dalam riwayat Bukhari ada tambahan redaksi disebutkan bahwa
Rasulullah ﷺbersabda: sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah
bukan mempersulit.Dari kisah dalam Hadis tersebut terdapat praktik
supervisi pendidikan yang bertujuan untuk meluruskan dan memperbaiki
kinerja para guru dan proses pembelajaran dari dua unsur yaitu guru dan
siswa.
Di samping itu, Rasulullah ﷺmenetapkan beberapa kaidah untuk
berinteraksi dalam mengajar kepada para guru dari peristiwa/kasus
tersebut.Dari sisi teoritis, rasulullah mengisyaratkan kepada sahabat:
ajarilah, permudahlah, dan jangan mempersulit.
9
Dari sisi praktis Rasulullah ﷺlangsung mempraktikkan cara
mengajar yang baik, dengan memanggil Arab Badui tersebut dan
mengajarkannya tentang adab-adab masjid, hukum bersuci dan lain-lain.
Maka Hadis tersebut merupakan pendidikan bagi si Arab Badui (siswa), dan
pelatihan bagi para sahabat (guru).Adapun supervisi bagi guru yang diutus
ke luar daerah, Rasulullah ﷺmelakukan beberapa hal berikut:
1. Pemilihan guru yang berkompten.
2. Memberi saran dan instruksi yang bermanfaat.
3. Membangkitkan semangat/spirit para guru.
4. Mengadakan pertemuan dan mengenalkan prestasi guru.
5. Menguji dan mengidentifikasi kemampuan akademik guru
6. Tindak lanjut dan pendidikan spiritual dan iman para guru
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata “super
mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior,
atasan, lebih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti
mengandung makna kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar
terlihat.
Pengawasan adalah fungsi administrasi di mana administrator
memastikan bahwa apa yang di kerjakan sesuai dengan yang
dikehendaki.Pengawasan di dalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan,
apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi yang
dikeluarkan dan prinsip yang telah ditetapkan.
Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa supervisi
hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi disini lebih kepada
pembinaan.
B. SARAN
Supervisi pendidikan haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan
secara benar dan baik serta tegas agar sekolah dapat berkembang dengan
baik dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik pula.
11
Daftar Pustaka
12